"Bintang tujuh tahun dan Bulan baru lima tahun!" sahut mbak Renata dengan senyuman hangat terukir di wajah cantiknya.
Sedangkan aku dan Intan, saling melempar pandang, mungkin apa yang kami pikirkan tidak beda jauh. Kalau Anak sulungnya usia tujuh tahun, berarti ada dua kemungkinan, mas Albin menikahi mbak Renata yang sudah janda anak satu, atau mereka nikahnya lebih dulu. Kalau memang begitu, aku bisa dituduh perebut suami orang. Aaargh memikirkannya pun kepalaku sampai mau pecah.
"Nenek di ibu mertua, atau nenek ibunya mbak Renata?" kembali Intan melontarkan tanya.
"Mertua, aku sudah gak punya orang tua, mereka sudah meninggal sejak empat tahun lalu.
Dulu, ini rumah orang tuaku. Aku anak satu satunya mereka. Jadi ya itu, rumah ini sekarang jadi milikku." sahutnya dengan menghirup nafas dalam, seperti ada beban berat yang ia tanggung.
"Maaf, kalau pertanyaanku bikin mbak Rena sedih!
Tapi sepertinya mertua mbak juga sangat sayang sama anak anak mbak Rena dan juga mbak ya?" sahut Renata yang semakin ingin mengorek seperti apa hubungan mbak Renata dengan keluarga mas Albin. Dan aku, hancur sudah pasti, tapi kini aku sudah bisa menguasai keadaan, meskipun kadang air mata tak bisa di cegah untuk menetes.
Kembali mbak Renata menghembuskan nafasnya dalam, matanya terpejam lalu terlihat ia menunduk, ya Alloh mbak Renata menangis, ada apa ini?
"Alhamdulillah, mertua sangat menyayangi anak anak, tapi tidak denganku, aku tidak dianggap sama sekali, bahkan kaki ini diharamkan menyentuh rumah mereka!" Deg, aku dan Intan langsung beradu tatap dengan wajah kebingungan.
"Maksudnya?" aku memberanikan diri untuk ikut menimpali, sungguh hati ini penasaran. Apalagi, kini mbak Renata juga ikut menangis, terlihat sekali begitu banyak beban di hatinya.
"Pernikahan yang kujalani saat ini, hanyalah sekedar formalitas saja, demi menjaga hati anak anak. Suamiku dari enam tahun lalu telah berubah, dia acuh, dingin, bahkan seperti enggan menyentuhku lagi, kabar yang aku dengar dia sudah menikah lagi dengan wanita cantik dan kaya. Dia pulang, untuk menutupi permasalahan kami, agar anak anak tak berdosa itu tak tersakiti hati dan mentalnya.
Apalagi Bulan, dia begitu menyayangi ayahnya, Bintang yang sangat mengagumi sosok ayahnya. Sebagai ibu, aku cuma bisa memilih diam, menahan semua perih sendirian, tanpa tau harus mencurahkan pada siapapun. Begitu juga dengan keluarga mas Albinara, mereka enggan menerima kehadiranku.
Pernikahanku dengan mas Albinara menurut mereka adalah sebuah kesalahan, karena waktu itu aku hamil duluan saat masih kelas tiga SMU, dan orang tuaku meminta pertanggung jawaban dari mas Albin dan keluarganya untuk menikahi ku.
Mereka keluarga kaya, kami diusir dan ditolak mentah mentah. Namun ayahku tak menyerah demi menyelamatkan harga diri putrinya. Hingga akhirnya kami menikah, namun hanya pernikahan siri. Dan tak lama setelah itu, aku mendengar pernikahan suamiku saat aku tengah berjuang antara mati dan hidup untuk melahirkan putra kami. Aku melahirkan Bintang tanpa kehadiran suamiku, dia saat itu menggelar pesta pernikahan sangat meriah, karena yang dari aku dengar, istrinya dari keluarga kaya dan berpendidikan tinggi, tidak sepertiku yang hidup apa adanya dan hanya lulusan SMU." mbak Renata mencurahkan semua kisah hidupnya. Rasanya tak sanggup, Ternyata akulah yang kedua, aku mencuri kebahagiaan wanita lain dengan begitu jahatnya, bahkan kehadiranku telah menggeser posisi mbak Renata dengan begitu rendahnya. Alloh, aku tak sanggup, lelaki yang begitu aku puja ternyata punya sifat lain pada wanita lain yang juga istrinya, dia tega menggores luka di hati seorang istrinya yang lain dan datang padaku dengan membawa cinta dan kelembutan seolah tak ada beban apapun. Lelaki seperti apa yang kini jadi suamiku itu ya Alloh?"
"Mbak!" lirihku yang terhanyut dalam kesedihannya.
"Apa mbak tau, siapa wanita itu, yang jadi istri kedua suami mbak Renata?" tanyaku gugup, dengan wajah basah oleh air mata.
Mbak Renata menggeleng lemah, senyumnya terbit begitu kecut. Wanita di hadapanku ini telah banyak menyimpan luka sendirian, sehingga hatinya mungkin sudah membeku, sehingga tak lagi mau mencari tau apapun.
"Untuk apa, aku mencari tau siapa perempuan yang dinikahi suamiku, Ra?
Sedangkan kehadiranku hanya suatu pemaksaan dari ayahku.
Aku cukup tau diri untuk itu. Lebih baik aku diam dan pura pura tuli juga buta pada hal yang akan membuatku semakin terluka. Aku cuma mau fokus pada kedua anakku, mereka hartaku satu satunya.
Aku harus bisa berjuang agar mereka bisa sekolah setinggi mungkin, agar kelak tidak dipandang sebelah mata pada dunia." sahutnya sendu, bahkan air matanya masih menderas.
"Mbak bisa sekuat itu?
Mbak sanggup menggenggam luka itu bertahun tahun sendirian, sungguh aku gak sanggup mbak, jika itu aku yang mengalami!" jawabku yang sudah hancur berkeping keping oleh perasaan bersalah dan sakit di hati ini. Kebohongan yang diciptakan suamiku, sungguh telah menghancurkan kebahagiaan yang selama ini kurasakan, kukira hidupku telah sempurna karena memiliki pasangan sesempurna mas Albinara, namun ternyata dia tak lebih hanyalah seorang pembohong yang munafik. Aku benci kamu, mas!
"Maaf ya!
Kok aku jadi curhat begini!" mbak Renata mengusap air matanya lalu salah tingkah sendiri, menyadari dirinya sudah mengutarakan kemelut hidupnya.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.
Novel baru :
#Ternyata Aku Yang Kedua
Novel on going :
#Wanita sebatang kara
#Ganti Istri
Novel Tamat :
#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)
#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)
#Coretan pena Hawa (Tamat)
#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)
#Sekar Arumi (Tamat)
#Wanita kedua (Tamat)
#Kasih sayang yang salah (Tamat)
#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )
#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)
#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)
#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)
#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]
#Bidadari Salju [ tamat ]
Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.
Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Dwi Setyaningrum
hmm blm bisa menyimpulkan mslh ini sih menurutku perlu dgr juga penjelasan versi albinara🤔🤔
2024-01-19
0
Hanipah Fitri
kasihan dgn Renata istri yg dijadikan sebatas tanggung jawab
2023-08-16
1