Bab 13

"Dimana nurani kamu sebagai seorang perempuan, hm?

Kamu itu pelakor yang menjijikkan, kejam dan tidak punya perasaan!" tekan Renata dengan wajah mengeras, matanya melotot menatapku nyalang.

"Maksudnya, mbak?" tanyaku dengan mengerutkan wajah. Kata katanya sungguh menyentil hati ini, pedas dan menyakitkan.

"Kamu tidak paham, atau pura pura tidak mengerti?

Suamiku, sudah banyak menghabiskan waktu denganmu selama ini, kenapa saat dia datang kerumahku, kamu ikut serta dengan tanpa tau malunya, aku juga istrinya yang juga punya hak yang sama denganmu, kamu paham?" tekan mbak Renata dengan air mata yang mulai berjatuhan.

Sungguh, aku tak bisa berkata-kata lagi, ucapannya memang ada benarnya, aku tak punya hati, bagaimanapun mbak Renata juga istri dari suamiku. Ya Tuhan kenapa rasanya sesakit ini.

"Mbak!

Aku.. a ku!" ucapanku terbata, aku bisa merasakan amarah dan perih yang wanita itu rasakan, aah kenapa harus serumit ini.

"Kenapa?

Apa kamu merasa bersalah?

Atau justru kamu senang melihatku seperti ini?

Cobalah berada di posisiku, Zahra.

Kamu akan tau bagaimana sakitnya menjadi aku selama ini." teriaknya yang membuat mas Albin dan kedua anaknya berlari keluar untuk melihat kami.

"Kalian masuk lagi ke dalam ya, ini tidak seperti yang Bintang dan Bulan lihat. Papa akan bicara sama mama, oke nak?" Mas Albin nampak memberi pengertian pada anak anak, dan mereka juga langsung menuruti perkataan mas Albin tanpa banyak bicara.

Laki laki itu, menutup pintu tengah yang jadi penghubung antara ruang depan dan ruang keluarga. Bermaksud agar anak anak tidak melihat dan mendengar pertengkaran ini.

"Apa yang terjadi, kenapa kamu berteriak seperti orang yang tak punya adab, Renata?" tekan mas Albin yang langsung menyalahkan mbak Renata.

Mbak Renata langsung mendongak menatap tak percaya pada mas Albin.

"Kamu menyalahkan aku, mas?

Kenapa?

Kenapa kamu hanya menyalahkan aku, hah?

Lihatlah perempuan perusak itu, dia yang sudah merebut hatimu dan merusak hubungan kita, tapi kenapa kamu justru menyalahkan aku, kenapa?" teriak mbak Renata kalap, air matanya terus berjatuhan. Sedangkan mas Albin tampak mulai emosi, kedua tangannya terkepal, dan wajahnya sudah mengeras.

"Tutup mulut kamu, Renata!

Jangan pernah menyalahkan Zahra dengan hubungan kita ini. Dia tidak tau apa apa!

Kamu sendiri yang sudah merusak kepercayaanku dan kamu sendiri yang sudah membuatku muak padamu." teriak mas Albin tak mau kalah.

"Kamu, kamu yang membuatku melakukan itu, mas.

Kamu yang menjadikan aku harus melakukan itu.

Kalau saja kamu tidak menolakku, mungkin ini semua tidak terjadi, kita akan tetap seperti dulu, salin cinta dan menyayangi. Hanya karena aku miskin, kamu pergi meninggalkan aku, jahat kamu mas, jahat!" teriak mbak Renata dengan suara bergetar.

"Apa?

Kamu masih tidak menyadari kesalahan kamu, Renata?

Kenapa aku muak padamu?

Kenapa aku hilang rasa padamu?

Dan kenapa aku begitu jijik padamu, kamu gak paham itu karena apa?

Memang hatimu itu sudah tak punya rasa bersalah apalagi menyesal, kamu itu egois dan murahan!" tekan mas Albin dengan pandangan tajam diarahkan pada istri pertamanya.

"Tutup mulut kamu, mas!

Aku tidak serendah itu, aku tidak sehina itu!" teriaknya yang langsung tersungkur dan menangis histeris di sudut ruangan. Ya Alloh, kenapa hatiku perih melihatnya terluka seperti ini. Ada apa ini sebenarnya ya Alloh, sepertinya ada yang disembunyikan oleh mbak Renata.

"Kenapa?

Kamu sudah ingat dengan dosa dosa mu itu?

Kamu sudah paham kenapa aku membencimu, Renata?

Tidak ada laki laki yang Sudi berhubungan dengan perempuan yang mudah mengobral ************, paham?" kembali mas Albin membuka suaranya, tapi kali ini nampak mbak Renata menatap nyalang ke arahnya, seolah tidak terima dengan tuduhan yang dilontarkan oleh mas Albin padanya.

"Kamu ingin tau kebenarannya, Albinara?

Apa kamu pernah mau mendengarkan penjelasanku selama ini tentang semua itu?

Tidak bukan?

Kamu selalu menghindar dan tidak pernah memberikan kesempatan padaku saat aku ingin mengatakan kebenaran itu, apakah ini yang dinamakan keegoisan, hah?

Kamu lebih egois Albinara!" tekan mbak Renata dengan mata menatap benci pada mas Albin.

"Aku akan katakan kebenaran itu Albinara.

Entah kamu percaya apa tidak, tapi aku bersumpah demi Tuhan, kalau apa yang aku katakan adalah sebuah kebenaran.

Aku memang hamil anak lelaki lain saat meminta pertanggung jawaban padamu waktu itu, tapi aku tidak melakukan seperti apa yang kamu dan keluargamu tuduhkan.

Apa kamu tau, aku diperkosa Albinara, aku diperkosa oleh sahabatmu sendiri. Ya, Soni yang sudah memperkosaku waktu itu, kamu ingat, saat kita tengah mengadakan acara reoni waktu itu, kamu ingat bagaimana Soni menatapku?

Tanpa sepengetahuan siapapun dia sudah menaruh obat tidur pada minuman kita, aku dan kamu tertidur, dan saat sadar aku sudah tanpa pakaian, dan kamu tertidur pulas di sofa hotel, dan Soni berada di sampingku." mbak Renata menahan suaranya karena terus menangis, sedangkan mas Albin tetap diam mendengarkan cerita istri pertamanya itu.

"Saat aku menyadari apa yang terjadi, aku histeris dan menangis, namun kamu tak mendengar apapun, justru Soni yang langsung terbangun dengan seringai jahatnya, dia mengancam ku untuk tetap tutup mulut, kalau tidak dia akan menyebar Vidio porno kami, dengan liciknya dia memindahkan kamu untuk tidur di sampingku, dan mengambil foto kita berdua seolah kita sudah melakukan perbuatan gila itu.

Dia mengancam ku, dia menekan ku!" teriak mbak Renata dengan sangat emosional, tubuhnya terguncang hebat dan tangisnya kian pecah.

Namun mas Albin justru tak bereaksi apa apa, dia nampak tersenyum sinis, seolah yang diceritakan oleh mbak Renata hanya karangan belaka.

"Sudah dramanya, hm?

Atau masih ada lagi karangan yang belum kamu katakan?

Katakan saja, mumpung aku masih punya sedikit waktu untuk mendengarkan ocehan omong kosong mu itu!" sinis mas Albin dengan sudut bibir terangkat sebelah.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Ternyata Aku Yang Kedua

Novel on going :

#Wanita sebatang kara

#Ganti Istri

Novel Tamat :

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!