POV Sofia
Setelah dua hari tidak pulang, mas Soni akhirnya menampakkan dirinya dirumah ini lagi. Dia pasti marah, karena aku tak pernah menghiraukan tegurannya untuk tidak mabuk mabukan lagi. Dia sangat menginginkan anak dariku. Tapi aku menolaknya mentah-mentah, kita masih muda, masih butuh senang senang, jadi untuk apa punya anak yang hanya bisa merepotkan saja.
Uangku banyak, aku bisa melakukan apapun yang aku mau, meskipun tanpa uang nafkahnya, makanya ibu mertuaku selalu membela saat anaknya memarahiku. Uang memang bisa diandalkan, dengan sering memberinya barang barang mahal, ibu mertuaku tak pernah protes dengan apa yang kulakukan, meskipun hampir tiap hari aku pulang dalam keadaan mabuk.
"Dari mana kamu, mas?
Kenapa ponselmu sama sekali tidak bisa di hubungi?" aku menatap suamiku dengan perasaan kesal, kalau marah mesti menghilang tanpa kabar, pulang pun juga tanpa merasa bersalah. Kalau saja dia tidak tampan dan kaya, aku sudah meninggalkan nya dari dulu. Menikah dengannya membuatku selalu di puji teman temanku karena mas Soni memang sangat tampan dan seksi.
"Mas!
Aku nanya kamu, dari mana kamu, dua hari tidak pulang dan tidak ada kabar?
Apa kamu selingkuh atau punya istri lain diluar sana?" teriakku emosi, karena mas Soni hanya diam membisu. Bahkan menatapku saja tidak mau. Dia justru merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang mewah yang ada diruang tamu.
"Mas!
Aku bicara sama kamu, loh!
Jawab aku. Mas!" bentak ku sekali lagi, dan membuat pria itu membuka matanya, menatapku tajam seolah mau menerkam ku.
Sungguh wajahnya terlihat mengerikan. Tapi aku berusaha bersikap biasa saj, meskipun saa ini sudah tak karuan karena rasa takut.
Mas Soni terlihat beranjak dari tidurnya dan berjalan menghampiriku dengan wajah mengeras, tatapan matanya sungguh membuatku hampir pingsan, seram dan aaah panas.
Tangannya dengan cepat mendarat di wajah mulusku ini. Perih dan panas menjalar di wajah cantikku.
"Kamu berani memukulku mas?" tanyaku dengan dada naik turun, aku benci pada lelaki di depanku ini. Kurang ajar, berani beraninya dia menamparku.
"Kamu itu sudah keterlaluan, Sofia.
Selain murahan, kamu juga tidak punya adab sama sekali. Aku ini suami kamu, tapi kamu tidak pernah sedikitpun menghargai ku.
Aku muak dengan kelakuan kamu itu. Lebih baik kita cerai. Persetan dengan keluarga kamu, maupun dengan keluargaku sekalian.
Untuk apa menikah, jika kamu saja tidak bisa bersikap sebagai layaknya seorang istri. Kelakuan kamu itu amat sangat menjijikkan." bentaknya tanpa perduli dengan perasaanku.
Mas Soni benar benar marah padaku.
Bahkan dia mulai bertingkah dan berani bilang cerai. Ah gawat, bisa bisa aku di coret dari kartu keluarga, karena papa sangat bangga dengan menantunya itu. Huh sialan.
"Mas!
Mas!
Tunggu!" Aku berlari menyusul suamiku itu ke dalam kamar dan nampak dia tengah mengemasi baju bajunya ke dalam koper besar miliknya. Sialan, mas Soni sungguh sungguh dengan ucapannya.
"Mas!
Tolong jangan begini, iya aku minta maaf.
Aku janji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya yang suka keluyuran. Aku mau hamil anakmu. Tapi tolong jangan pergi, maafin aku ya?" ucapku panjang lebar untuk membuatnya percaya dengan ucapanku yang tidak sungguh sungguh itu.
"Aku sudah capek dan muak dengan omong kosongmu itu, Sofia.
Kali ini, silahkan urus dan nikmati kehidupan bebas kamu. Karena aku sudah tak lagi mau perduli.
Mari kita berpisah!" sahutnya dingin, dan mulai menarik kopernya keluar dari kamar.
"Mas, mas Soni tolong maafin aku, mas.
Tolong jangan seperti anak kecil dong." teriakku yang tak tau lagi, bagaimana membujuk agar dia tidak pergi dari rumah ini. Jangan sampai papaku tau masalah kami, bisa kenal amuk dan tak lagi dapat warisan. Huh menyebalkan.
"Loh, loh. Ada apa ini?
Kamu kenapa teriak teriak gitu, Son?
Dan kenapa Soni bawa bawa koper begitu?" ibu mertua datang dan langsung nyerocos tanpa rem.
Tapi ada untungnya juga, kan mas Soni biasanya takut tuh sama mamanya.
"Tanya sama mantu kesayangan mama ini?
Soni sudah muak dengan kelakuannya, dan maaf, Soni harus pergi dari rumah ini, ma!
Soni tidak bisa meneruskan pernikahan Soni dengan Sofia. Capek!" sahut mas Soni ketus tanpa sedikitpun rasa takut sama mamanya.
"Bicara apa kamu, Son?
Jangan sembarangan kalau ngomong, kamu ya.
Kalau kamu berani keluar dari rumah ini, jangan harap, mama akan ijinkan aku balik lagi. Sekarang kembali ke kamar dan selesaikan masalah kalian berdua." teriak mama dengan wajah garang.
Aah dia memang mertua idaman, selaku bisa diandalkan, rasain kamu, mas!
"Maaf, ma!
Kali ini Soni tidak ingin nuruti kemauan mama. Soni akan tetap pergi, meskipun mama akan mengancam Soni akan dicoret dari ahli waris.
Soni lebih baik hidup sederhana, tapi bahagia. Daripada mewah tapi tertekan dan tidak bahagia." sahut mas Soni yang langsung menyeret kopernya melanjutkan langkah menuju mobilnya.
"Soni! Berhenti kamu, apa kamu tidak sayang mama lagi?" teriak mama yang sudah kehabisan akal membujuk anaknya itu.
"Mas, tunggu mas!
Maafin aku, Mas!" teriakku yang berlari mengikuti langkahnya, namun sama sekali tidak dihiraukan, justru mas Soni semakin mempercepat langkahnya dan memasuki mobil Pajero miliknya.
"Kenapa Soni bisa semarah itu, Sofia?
Kamu apakan dia?" tanya mama dengan wajah kaku dan nampak sekali rasa kesal dalam diri mama.
"Sofia, gak ngelakuin apa apa kok, ma!
Mas Soni saja yang memang mau pergi. Mau gimana lagi." sahutku asal, meskipun cemas tapi aku gak boleh terlihat panik. Nama mertua masih bisa aku manfaatkan.
"Sudah biarkan saja dulu.
Paling dia butuh menenangkan diri, nanti juga balik lagi. Apa mau dia hidup miskin diluar sana.
Mulai hari ini, perbaiki kebiasaan kamu itu, jangan lagi mabuk mabukan. Kalau kamu tidak ingin Soni benar benar meninggalkanmu, paham?" herdik mama dengan wajah masam dan berlaku begitu saja.
Huh, sialan!
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.
Novel baru :
#Ternyata Aku Yang Kedua
Novel on going :
#Wanita sebatang kara
#Ganti Istri
Novel Tamat :
#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)
#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)
#Coretan pena Hawa (Tamat)
#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)
#Sekar Arumi (Tamat)
#Wanita kedua (Tamat)
#Kasih sayang yang salah (Tamat)
#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )
#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)
#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)
#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)
#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]
#Bidadari Salju [ tamat ]
Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.
Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Nayla Ujji ...
next...
2023-05-27
1