Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sorot mata tajam Sela
" Sesil apa kamu baik-baik saja? " Tanya Sam yang kini telah berada di Rungan yang sama bersam Sesil
Sesil yang mendengar pertanyaan Sam pun cukup kebingungan untuk menjawabnya karna rasanya memalukan jika harus ia ceritakan kejadian semalam pada Sam
" Iya pak, saya hanya sedikit kurang Vit " Sahut Sesil sambil menundukkan kepalanya tak ingin menunjukkan wajahnya pada Sam
" Pantas semalam kamu tidak menemui Roy di Club semalam, kamu jangan terlalu lelah, pulihkan dulu kesehatan mu "
" Degh ~ " Ingin sekali rasanya Sesil mengungkapkan perasaan nya pada Sam bahwa semalam ia telah menemui Roy hingga ia harus kehilangan kehormatannya demi tugas dari Sam
Namun apalah daya Sesil hanya bisa terbungkam dan menahan sesak di dadanya karna ia tak ingin kehilangan pekerjaan nya.
.
" Sayang kenapa kamu semalam tidak bisa aku hubungi? " Ucap Sela yang baru saja tiba di ruangan Roy
" Maafkan Mas Sayang, Mas begitu lelah semalam hingga Mas lupa untuk mengisi daya ponsel" Elak Roy yang tak ingin Sela tau bahwa semalam ia berada di Club
" Bagaimana liburan mu dengan putri kita ?" Tanya Roy
" Rasanya kurang puas liburan ku Mas, hanya sehari disana kami bergegas pulang karna aku khawatir dengan mu yang susah aku hubungi " kembali ucap Sela sambil duduk di paha sebelah Roy dengan manja
Roy yang melihat tingkah manja Sela pun begitu senang hingga ia terus memandangi wajah Sela yang menurut nya Sela adalah wanita sempurna.
" Baru saja sehari rasanya Mas sangat Rindu dengan mu Sayang " Ucap Roy sambil mencolek dagu Sela
" Benarkah seperti itu Mas ? Maafkan aku yang berlibur tanpa mu, bagaimana jika aku buatkan kopi untuk mu ? "
" Nanti saja di rumah sayang, perut mas sedang bagus hari ini tidak minum kopi, mungkin karena kemarin terlalu sering minum kopi hingga perut mas rasanya selalu sakit, tapi hari ini mas merasa lebih baik " sahut Roy
Mendengar ucapan Roy entah mengapa Sesil menunjukkan ekspresi wajah yang sulit di jelaskan, ia hanya terdiam namun tidak dengan hati dan pikiran nya yang seakan berbicara
" Jangan buatkan mas kopi dulu ya sayang, mas minta teh Hangat saja" pinta Roy
" Tok tok tok ~ " terdengar suara pintu ruangan Roy yang di ketuk hingga Sela terpaksa harus turun dari pangkuan Roy
" Silahkan masuk" ucap Roy mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu untuk masuk
" Maaf saya mengganggu pak, saya di suruh pak Sam untuk mengantarkan berkas yang harus di tandatangani oleh bapak " Ucap Sesil yang ternyata gadis itu yang mengetuk pintu
" Baiklah kemari berkas nya " pinta Roy sambil mengambil dan membaca berkas yang di berikan Sesil
Hingga Roy yang sedang melihat berkas nya tanpa mengetahui Sesil dan Sela pun tanpa sengaja saling bertatap mata, hingga Sela yang melihat Sesil terlihat begitu teliti memperhatikan penampilan Sesil dari ujung rambut hingga ujung kaki.
" Apa dia istrinya Pak Roy ? Bagaimana jika dia tau bahwa suaminya telah merenggut kesucian ku ? mungkin istrinya akan sakit hatinya dan hancur dan pasti mereka akan bertengkar hebat, sebaiknya Sesil diam saja " gumam Batin Sesil yang menjaga perasaan orang lain walaupun harus ia yang hancur.
.
" Siapa wanita ini ? perasaan gue baru liat dia disini, apa dia karyawan baru? Awas aja kalo dia berani mendekati Roy, Satu helai rambut nya pun tak akan tersisa seperti yang lain jika berani berurusan dengan gue, Tunggu Roy menjadi gembel baru bisa kau dekati " Gumam Sela yang kini menunjukkan ekspresi wajah sinis hingga sorot mata yang tajam seakan berhadapan dengan musuh.