Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,
Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?
Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.
Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10
Hati itu Khasanah tidak pergi ke toko ia akan mempersiapkan acara lamaran di rumahnya . Bersama beberapa tetangga yang membantunya termasuk Bu Hesti yang selalu ada di saat ia butuh .
Khasanah tidak diam saja di rumah sementara tetangganya sibuk membuat masakan untuk tamunya . Ponsel Khasanah berdering seseorang menelpon tapi tidak ada namanya membuatnya penasaran .
”Siapa yang menelpon kenapa tidak ada namanya , sepertinya aku tidak pernah kasih nomor sama orang lain , " gumamnya lalu ponsel mati .
Sebuah notifikasi chat masuk ia langsung membuka dan membaca isinya .
”Kenapa tidak diangkat panggilan ku ? ” tanya seseorang di seberang melalui chat membuat Khasanah bingung .
Khasanah membalas chat orang tersebut . ” Kamu siapa dan darimana tahu nomor ponselku ? " tanya Khasanah .
" Aku Abdi calon suamimu , masa kamu lupa , ” jawabnya dengan emot love berwarna merah .
Jantung khasanah berdegup cepat melihat balasan dari orang tersebut yang ternyata Abdi . Ia mencoba menetralisir degup jantungnya menarik napas pelan lalu menghembuskan ke udara .
”Aku tidak tahu kalau itu nomor kamu , darimana kamu tahu nomor ponselku ? " tanya Khasanah .
" Tidak perlu tahu darimana aku tahu sekarang kamu simpan nomor ponselku jangan lupa tulis nama suamiku biar kamu ingat kalau sudah punya suami , " sahut Abdi dengan percaya diri .
Lagi-lagi Khasanah di buat salah tingkah dengan jawaban Abdi bibirnya tersenyum . lalu membalas chat dari Abdi .
"Sudah aku simpan ," Khasanah memberi nama pria aneh bukan nama yang di suruh Abdi kemudian tertawa .
"Kamu dimana ?" tanya Abdi
"Aku di rumah ," jawab Khasanah singkat . Ia tidak tahu harus bicara apa sama Abdi karena merasa aneh tidak terbiasa dan belum pernah chat dengan seorang pria .
”Nanti malam aku akan datang melamar kamu tunggu aku ya , sayang ," kata Abdi berakhir dengan kata sayang .
Khasanah sampai melotot melihat chat Abdi kirim ia pun tertawa karena merasa lucu . Pintu kamar di ketuk seseorang khasanah membukanya .
"Apa kamu tidak menyewa MUA untuk merias wajahmu untuk acara lamaran nanti ?” tanya Listya berdiri di dalam pintu kamar khasanah .
"Tidak perlu tante , aku akan merias sendiri saja ," jawabnya santai .
" Ya sudah terserah kamu tapi jangan buat Tante kecewa loh ," sahut Listya lalu meninggalkan Khasanah dan bergabung dengan para tetangga yang sedang memasak .
Khasanah menutup pintu lalu membersihkan tubuh dan menjalankan ibadah di kamarnya .
Di kediaman rumah mewah Abdi berkumpul dengan keluarganya besarnya .
"Kak Abdi mau melamar Kak Yesha malam ini ?" tanya Almira .
" Bukan dengan Yesha tapi dengan perempuan lain, " jawab Elma dengan nada tidak suka karena Abdi menyembunyikan sosok perempuan yang akan ia lamar .
Abdi melirik Elma yang sedang menyindir dirinya , sedangkan kedua orang tuanya hanya tersenyum .
"Waw hebat kamu Abdi , pacaran sama siapa menikahnya sama siapa . Memangnya ada berapa sih koleksimu bagi satu dong siapa tahu jodoh ," canda Alba saudara sepupu anak dari Elma dan Abiyasa .
"Enak saja koleksi memangnya kamu pacar banyak tapi tidak ada yang mau di ajak serius , " sindir Abdi sambil melengos .
" Yang penting ada cadangan buat nikah , " sahut Alba dengan percaya diri .
" Dasar playboy kelas kecebong , belagu banget , " sewot Abdi sambil makan kacang rebus .
"Abdi , seperti apa calon istrimu dan dari keluarga mana ? ' tanya Abi penasaran .
Abdi sebenarnya ingin merahasiakan kepada keluarganya tentang sosok perempuan yang akan ia lamar nanti malam .Karena semua mendesak dengan terpaksa ia memberitahu .
"Dia perempuan berhijab , orangnya sangat sederhana dan tidak neko-neko," jawab Abdi memperkenalkan sosok Khasanah .
Semua orang saling pandang lalu tersenyum bersamaan . Hal itu membuat Abdi merasa aneh tidak biasanya keluarganya memarahinya atau menuntut apapun keinginannya dan tidak pernah setuju keputusannya .
"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Yesha ?" tanya Ibnu menatap Abdi seperti tidak punya salah .
Abdi menghembuskan napas lalu menjawab ." Putus ," Abdi mengambil air mineral di dalam kulkas menuangkan ke dalam gelas dan membawa kembali bergabung dengan yang lain .
Semua heran mendengar jawaban Abdi dengan mudahnya mengatakan putus padahal pacaran dengan Yesha lama dan sekarang putus lalu menikah perempuan lain .
"Kak Abdi serius putus dengan Kak Yesha , apa kak Yesha tidak marah ketika putus sama kak Abdi , kasihan kak Yesha ,"Almira memasang wajah sedih mengingat perjuangan Yesha mendapatkan hati Abdi .
"Kalau kamu kasihan pacaran saja sama dia ," sewot Abdi .
" Ih sorry sorry aja ya , aku perempuan normal dan aku suka sama cowok bukan cewek, " sahut Almira kesal sambil melempar bantal ke arah Abdi .
"Makanya pacaran biar tidak dikatain l***y ,"celetuk Alba .
" Kalian memang cowok resek ," Almira tidak mau kalah sama dua saudara pria yang super jahil .
"Kamu sudah beli keperluan lamarannya ?" tanya Elma di sela canda anak dan ponakannya .
"Sudah semua tinggal berangkat ," jawab Abdi santai .
" Wah gercep anak om Ibnu patut diacungi jempol , sepertinya memang sudah dipersiapkan jauh hari bikin penasaran saja ," Alba menatap Abdi lekat
”Harus dong siapa dulu ," Abdi sambil membenahi pakaiannya seolah menandakan dirinya gentle .
"Iya , iya percaya anak gantengnya siapa nih ," goda Dewi pada Abdi .
" Anak mama Dewi sama papa Ibnu dong , " Abdi dengan ekspresi anak kecil membuat suasana ramai gelak tawa satu keluarga .
Menjelang malam hari keluarga Abdi sudah bersiap datang ke rumah Khasanah . Mereka mengendarai mobil keluarga masing-masing .
"Apakah sudah di bawa semua ?" tanya Dewi kepada Abdi .
Abdi melihat barang bawaannya dengan teliti ." Sudah kalau begitu ayo kita berangkat sekarang ,"ajak Abdi masuk ke dalam mobil .
Semua masuk ke dalam mobil lalu menyalakan mesin dan melaju keluar dari halaman rumah .
Sementara di rumah Khasanah sedang merasakan degup jantungnya yang sedari siang tidak juga pulih . Perasaannya tidak nyaman dan semakin mendekati jam membuatnya semakin gelisah . Lidya dan Amel mencoba menenangkan Khasanah tetap saja Khasanah tidak berhenti merasakan kegelisahannya karena ini adalah pertama kalinya mengenal yang namanya di lamar .
Suara ketukan pintu membuat Khasanah terperanjat kaget . Lidya membuka pintu muncul Tante Listya dengan senyum senang .
"Ayo keluar tamunya sudah datang ,"perintah Listya .
Khasanah berjalan menggandeng tangan kedua temannya .
Di ruang tamu Abdi dan keluarganya mengalihkan pandangannya pada sosok Khasanah dengan gamis dan jilbab berwarna senada membuat mereka terpana dengan kecantikan Khasanah .
Abdi mengagumi kecantikan alami yang dimiliki khasanah , ia merasa gugup ketika Khasanah duduk berseberangan .
Khasanah duduk di samping tante dan omnya karena merekalah keluarga yang ia miliki .
"Maaf sebelumnya tujuan kedatangan kami adalah ingin melamar anak anda , apakah lamaran kami di terima ? " ucap Ibnu menatap wajah Khasanah .
Khasanah melihat semua orang dengan perasaan campur aduk sambil menarik napas dalam .