NovelToon NovelToon
TEKNIK PENYERAP JIWA

TEKNIK PENYERAP JIWA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Ilmu Kanuragan / Fantasi Timur / Action
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Lin Kai, murid Sekte Giok Sunyi yang gagal total, menemukan teknik terlarang: Sutra Neraka Penyerapan Astral. Dengan menyerap fondasi jiwa murid lain, kultivasinya melonjak instan. Tapi ia segera terjerat rantai spiritual oleh Elder Yami, kultivator iblis yang memaksanya menjadi pion perburuan jiwa.

Lin Kai kini harus bersembunyi di balik statusnya yang lama, karena ia menjadi target pengawasan intensif dari Mei Li, Suster Senior jenius yang yakin bahwa Lin Kai adalah kunci hilangnya murid sekte.

Untuk bertahan hidup, ia dipaksa Elder Yami untuk mengincar target bernilai tinggi berikutnya: Gu Jun, dalam sebuah perburuan terbuka di tengah Ujian Murid Inti Sekte Giok Sunyi. Lin Kai harus membunuh untuk tetap hidup, tapi setiap langkahnya diawasi oleh jenius yang mencurigainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: Duel Jiwa dan Pilar Pengkhianatan

Mei Li berdiri di hadapan Lembah Tersembunyi, sebuah Formasi Ilusi yang purba, rumit, dan memancarkan aura kegelapan yang kental. Pedang spiritualnya sudah ditarik, memancarkan cahaya giok yang marah. Dia telah menguras hampir setengah dari cadangan Qi murni yang ia siapkan untuk Ambang Formasi Inti hanya untuk mengejar Lin Kai.

{Aku tahu dia ada di sini. Aura iblis itu terlalu stabil, terlalu kental untuk dilewatkan. Dan di dalamnya, ada denyutan Qi milik Gu Jun. Aku akan mengembalikan apa yang menjadi milik Sekte, dan membalaskan darah Gu Jun.}

Dia mengangkat pedangnya, siap untuk menghancurkan Formasi Ilusi itu dengan serangan Formasi Inti yang brutal. Tujuannya bukan untuk bertarung, tapi untuk membunuh pion iblis di dalamnya, Lin Kai.

/////////////////

Di tengah Lembah Tersembunyi, Lin Kai berada dalam neraka batin.

Dia duduk di Altar Batu Hitam, terbungkus kepompong Qi hitam pekat dari Formasi Pengkristalan Jiwa. Setiap denyut Qi purba Elder Yami yang masuk ke fondasinya terasa seperti miliaran jarum yang merobek fondasi spiritual Tingkat Sembilan yang baru ia curi.

Rasa sakit fisik itu tidak berarti dibandingkan dengan badai emosi. Lin Kai dipaksa menyaksikan momen-momen intim Gu Jun dan Mei Li, rasa sakit saat Gu Jun harus berlatih tanpa henti demi menjadi murid yang layak bagi Mei Li, dan pengorbanannya untuk sekte. Semua kenangan itu berteriak, menolak untuk menjadi gelap, menolak untuk menjadi iblis.

{Tahan! Jika aku menyerah, aku akan menjadi gila! Fondasi ini adalah milikku! Aku mencurinya, dan aku akan menguasainya! Cinta Gu Jun ini hanyalah sebuah kelemahan yang harus kuhancurkan!}

Lin Kai meraung dalam hatinya, memompa Energi Hitam Sutra Neraka Penyerapan Astral dengan seluruh kekuatannya. Dia tidak hanya melawan fondasi Gu Jun, tapi juga melawan emosi yang paling murni dan paling kuat.

Tiba-tiba, dia merasakan getaran di Formasi Ilusi.

Lin Kai tahu, itu adalah Mei Li. Dia telah tiba.

{Waktuku habis! Aku belum selesai! Jika dia masuk sekarang, aku akan terganggu, dan Formasi Pengkristalan Jiwa ini akan meledak, menghancurkanku.}

Dia harus segera memaksakan fondasi Gu Jun untuk menyerah. Lin Kai memfokuskan emosi Gu Jun—cinta yang tak terbatas—dan membalikkannya.

"Kau mencintainya? Kau ingin melindunginya? Kalau begitu jadilah bagian dariku! Hanya dengan begitu aku akan menjadi cukup kuat untuk melarikan diri, dan hanya dengan begitu, dia akan hidup! Jika kau menolak, aku akan mati, dan dia akan diburu oleh guruku!"

Itu adalah pemaksaan logis yang kejam. Di bawah tekanan pembalikan emosi yang brutal itu, fondasi Gu Jun akhirnya retak. Fondasi spiritual itu berhenti meronta, seluruh Qi murni Tingkat Sembilan itu—beserta kenangan dan emosi—tunduk sepenuhnya, membiarkan dirinya ditelan oleh kegelapan.

Boom!

Kepompong Qi hitam meledak. Lin Kai bangkit, tubuhnya dipenuhi cahaya hitam yang sangat pekat. Fondasi Tingkat Sembilan miliknya kini tidak lagi hanya stabil, tapi sepenuhnya terikat pada Teknik Terlarang Sutra Neraka. Dia telah berhasil. Emosi Gu Jun tidak hilang, tapi kini mereka berada di bawah kendali penuh Lin Kai, menjadi bagian dari pikirannya yang dingin.

"Selamat, pion kecilku," suara Elder Yami terdengar puas. "Kau telah menaklukkan Bayaran Kedua. Sekarang, fondasimu adalah yang paling stabil di Tahap Pengumpulan Qi. Tapi... tamu kita sudah tiba."

/////////////////

Di luar lembah, Formasi Ilusi purba itu pecah berkeping-keping di bawah serangan Pedang Giok Mei Li.

Mei Li melangkah masuk, siap menghadapi Tetua Iblis atau Formasi Inti. Tapi yang dia lihat hanyalah Lin Kai, berdiri tegak di atas Altar Batu Hitam. Aura Lin Kai telah berubah total. Itu bukan lagi aura Tingkat Sembilan yang baru dan tidak stabil, tapi sebuah aura yang dingin, mengancam, dan mengandung kegelapan purba Elder Yami.

"Lin Kai!" raung Mei Li, pedangnya mengarah lurus ke dada Lin Kai. "Kau sudah selesai. Hari ini kau akan membayar untuk semua yang kau curi!"

Lin Kai menatap Mei Li. Wajahnya tenang, tapi di dalam dirinya, dia merasakan gejolak emosi Gu Jun yang terkendali.

{Dia marah. Dia terluka. Dia datang untuk membunuh, tapi dia juga datang karena Gu Jun. Fondasi ini memberitahuku bahwa dia benar-benar mencintai Gu Jun.}

Lin Kai tersenyum, senyum dingin yang belum pernah dilihat Mei Li. "Suster Senior Mei Li. Kau terlambat. Aku sudah selesai. Fondasi Gu Jun... dia adalah milikku sekarang."

Mei Li tidak membalas. Dia melesat maju, pedangnya memancarkan cahaya Formasi Inti yang menyilaukan. Dia adalah kecepatan murni, ingin mengakhiri pertarungan ini dalam satu serangan.

Lin Kai tidak panik. Dia mengangkat tangan, Energi Hitam Sutra Neraka berputar di sekitarnya, membentuk perisai yang kuat.

"Kau terlalu emosional, Mei Li," kata Lin Kai, suaranya tenang, menggemakan ketenangan yang baru ia curi. "Amarahmu mengaburkan penilaianmu."

Pedang Mei Li menghantam perisai hitam itu dengan kekuatan luar biasa.

Brakk!

Energi Formasi Inti dan energi iblis Tingkat Sembilan berbenturan, menyebabkan gempa spiritual di lembah itu. Lin Kai terdorong mundur beberapa langkah, tapi perisainya tidak retak.

Mei Li tercengang. "Tidak mungkin! Qi Tingkat Sembilan biasa tidak akan bisa menahan satu serangan Formasi Inti-ku!"

"Fondasi yang murni, dipaksa menjadi gelap, adalah fondasi yang sempurna," balas Lin Kai. "Tapi kau benar. Aku tidak bisa melawanmu. Setidaknya, belum."

Elder Yami, yang berdiri di balik Lin Kai, menyeringai. "Saatnya pergi, pion. Misi selesai."

Elder Yami mengangkat tangan, dan altar batu hitam itu mulai bersinar, menarik energi kegelapan di sekitar lembah.

"Ini adalah Formasi Teleportasi Purba. Sekali jalan, dan kau akan aman dari kejaran Sekte Giok Sunyi," kata Elder Yami.

Lin Kai melirik Mei Li. Rasa sakit batin yang ia dapat dari Gu Jun memaksanya untuk mengucapkan sesuatu.

"Mei Li," kata Lin Kai, suaranya mengandung nada yang aneh, campuran antara kekejaman Lin Kai dan kerinduan Gu Jun. "Aku tahu kau membenciku. Tapi aku harus memberimu satu peringatan. Di balik fondasi sempurna Sekte Giok Sunyi, ada kebohongan yang jauh lebih gelap. Kau tidak memburuku. Kau sedang diburu oleh gurumu sendiri."

"Apa yang kau katakan?" Mei Li berteriak.

Tepat sebelum Formasi Teleportasi itu aktif sepenuhnya, Lin Kai mengaktifkan Teknik Terlarang Sutra Neraka. Bukan untuk menyerang, tapi untuk memproyeksikan sebuah gambaran ke benak Mei Li.

Dalam sekejap, Mei Li melihat kenangan terakhir Gu Jun: Gu Jun yang tersenyum padanya, janji untuk kembali. Tiba-tiba, gambaran itu berubah menjadi kengerian saat Energi Hitam Lin Kai menembus dada Gu Jun. Itu adalah gambaran yang mengerikan, menyakitkan, dan paling pribadi.

Mei Li ambruk, terkejut dengan rasa sakit dan kengerian itu. Lin Kai tidak hanya membunuh Gu Jun, dia mencuri momen terakhir Gu Jun dan memainkannya untuk menyiksa Mei Li.

Lin Kai dan Elder Yami menghilang dalam pusaran cahaya hitam.

Mei Li memukul tanah dengan tinjunya, air mata mengalir dari matanya. Dia melihat Altar Batu Hitam yang kini kosong. Dia kehilangan Lin Kai, tapi di dalam benaknya, teriakan terakhir Gu Jun beresonansi.

"Aku akan menemukanmu, Lin Kai. Kau telah mencuri jiwanya, tapi aku akan mengambilnya kembali. Kau akan menjadi pilar pengkhianatan yang akan kutebang."

Jalan Iblis Lin Kai kini sudah sempurna. Dia telah melarikan diri dari Sekte, menguasai fondasi curiannya, dan kini menjadi buronan yang membawa beban emosi korbannya sebagai senjata.

Bersambung...

1
Nanik S
Katanya mengerikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!