NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Duda
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ham_sya

Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 GBSDM

Di ruang tunggu.

Hazel duduk dan saling berhadapan dengan pria itu, pria yang malam itu ia tawarkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Hanya demi mendapatkan uang untuk melunasi hutang.

"Sebenarnya apa tujuan anda ke Kedai saya, Tuan?" tanya Hazel.

"Tujuan ku adalah kamu!" jawabnya begitu Santai.

"Maksudnya?" Hazel benar-benar tidak mengerti, dia menatap Rexton dengan dahi berkerut, dia merasa ambigu dengan perkataan yang terlontar dari bibir Rexton.

Rexton yang melihat kebungkaman wanita yang malam itu menghabiskan malam dengannya di kamar Club demi uang dan keterpaksaan.

"Kau benar-benar menganggap malam itu berakhir, Sora?" Rexton kembali membuka suara.

"Apa anda lupa? Jika saya hanya melakukan itu demi hutang, dan setelah anda mendapatkan apa yang saya tawarkan. Maka semua itu sudah berakhir malam itu juga," tukas Hazel dengan acuh dan seolah semua yang ia katakan adalah kebenaran.

Rexton bangun, dia menggeser kursi, dia bangun dan melangkah pelan untuk semakin mendekat pada sosok Hazel yang hanya bisa diam saja.

Rexton berjalan memutari Hazel, dia sekarang berdiri di belakang wanita itu dengan senyum miring. Rexton membungkuk dan berbisik pelan,"Malam itu dan sampai selamanya kau hanya akan menjadi milikku, atau kau akan melihat Video malam itu tersebar? Kau pilih saja!" Rexton meniup telinga Hazel hingga membuat wanita itu langsung menoleh. Dia mendengarkan ancaman Rexton dan membuat wanita itu mengepalkan tangannya marah.

Hazel langsung bangun, dia sekarang berdiri berhadapan dengan Rexton, tinggi Badan yang jauh membuat Hazel harus ekstra mendongak demi menatap langsung pada netra tajam pria dewasa di depannya ini.

"Kau mengancam? Tidak sopan mengambil video diam-diam Tuan Muda Rexton," ujar Hazel sinis, dia akhirnya membuka suara setelah menatap lama pada sosok pria yang dingin di depannya ini.

"Anggap saja ancaman, tapi satu hal aku tidak menganbil Video diam-diam, apa kamu tidak tahu kamar pribadi milikku memiliki cctv yang langsung terhubung dengan ponselku?" Rexton menjawab dengan nada tenang, seolah itu bukanlah masalah besar. Dia tersenyum miring saat melihat wajah pucat Hazel.

Hazel mencoba mencari kebohongan di netra tajam milik Rexton. Namun, ia tak menemukan kebohongan itu dan dia yakin video itu benar-benar ada di tangan pria berbahaya ini.

"Lalu apa mau anda sekarang?" tanya Hazel, dia hanya bisa mengalah sebab dirinya tak mungkin membiarkan Rexton menyebarkan video itu.

"Mau ku ya?" Gevariel menaikan sebelah alisnya dengan penuh teka-teki tajam dan senyum miring penuh rahasia.

"Iya, katakan apa mau anda sebenarnya?" Hazel menatap Rexton dengan tatapan penuh permusuhan karena pria itu benar-benar menyebalkan. Jika bukan karena video itu, ia tak akan sudi menerima Rexton di kedainya walaupun ya pria itu adalah bosnya sendiri. 

Rexton tersenyum miring, dia mengulurkan tangannya dan segera menarik pinggang Hazel. Hingga membuat wanita cantik itu terhenyak.

"Hey, apa yang anda lakukan?" bentak Hazel, dia tak peduli dengan suaranya yang berani membentak seorang Rexton.

"Bukankah tadi kamu bertanya aku mau apa? Ini akan aku beritahu!" bisik Rexton, dia membisik pelan tepat pada bibir Hazel yang sedikit terbuka.

Hazel memicingkan matanya, dia menatap tajam pada sosok Rexton.

Rexton justru fokus pada bibir Hazel, dia merasa tergoda untuk kembali mencicipi bibir manis itu, pria itu mengusap pelan bibir pink Hazel dengan gerakan pelan hingga membuat Hazel mematung.

Hazel langsung mencerna, dia mendorong pelan tubuh tinggi Rexton yang mengurungnya dengan lengan besar pria itu, wajah Hazel memerah saat dia merasa sesuatu yang aneh di area perutnya.

Hazel memalingkan wajahnya, dia merutuk saat merasakan sesuatu itu bukanlah hal yang baik,"Dasar pria mesum!"

"Kenapa? Apa kamu mengingat malam itu?" bisikan itu kembali Hazel dapatkan dari Rexton.

Hazel membalik tubuhnya, dia menatap pada Rexton dan berucap,"Tidak perlu bicara sembarangan! Katakan saja apa sebenarnya keinginan anda, Tuan Rexton?" minta Hazel, dia benar-benar malas berbasa-basi. 

"Aku ingin kamu!" ucapan ambigu dari Rexton membuat Hazel bingung.

Dia mendongak dan menatap pada wajah tampan Rexton yang terpampang jelas di depan wajahnya, Hazel menghela napas pelan sebelum akhirnya kembali membuka suara,"Apa sebenarnya maksud anda itu, Tuan?" 

"Aku ingin kamu menjadi wanitaku! Apa kamu mau?" ajakan itu membuat Hazel mendelik. 

"Wanitamu? Apa maksudnya?"

"Aku ingin kamu menjadi wanita ku secara rahasia, tidak ada ikatan dan hanya saling menguntungkan!" ucapan Rexton justru membuat Hazel merasa di rendahkan.

"Apa anda mengira saya ini pelacur?" Hazel menatap tak suka pada Rexton.

"Aku tidak menganggap kamu begitu, ini hanya sebuah tawaran dan akan aku selesaikan seluruh masalahmu!" kata Rexton, dia duduk di kursi dan menatap Hazel yang berdiri tepat di depannya.

"Terima kasih karena sudah mau menawarkan bantuan, hanya saja saya tak butuh itu dan saya minta anda keluar dari sini sekarang juga!" usir Hazel, dia menolak sebab tawaran dari Rexton justru seperti merendahkan harga dirinya, walaupun dia sudah tak memiliki harga diri lagi sejak kejadian malam itu. Namun, tak akan ia biarkan harga dirinya semakin jatuh di tangan pria itu, Rexton Lysander Silas.

Hening

Rexton menatap pada Hazel, dia tidak mengatakan apapun dan tidak ada niat untuk menjawab, pria itu akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana tanpa kembali menoleh pada sosok Hazel yang sekarang masih menatapnya dengan tatapan rumit.

Hazel menghela napas pelan, dia melihat pintu yang tertutup itu dengan perasaan yang mendadak tidak nyaman.

"Hah, sudahlah! Cukup hanya sekali saja dan tak akan ada dua kalinya!" tidak ingin memikirkan apapun, akhirnya Hazel memutuskan untuk keluar dari sana dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Kak," panggil Dina

"Iya, ada apa?" tanya Hazel, begitu dia keluar dari ruangan tunggu, sosok Dina yang bekerja dengannya itu muncul

"Ini Pizzanya!" Dina menyerahkan Pizza pesanan Hazel tadi.

"Terima kasih, ya. Tolong minta kurir untuk datang ya!" tuturnya, senyum Hazel begitu tulus, dia juga wanita yang lembut dan baik, hanya saja terkadang wanita itu akan Bar-bar dan bicara blak-blakan pada seseorang yang tidak dia sukai

"Baik, Kak, kalau gitu Dina akan telpon sekarang!" ujarnya dengan anggukkan.

Hazel mengangguk, dia melihat kepergian Dina dengan tatapan kosong, sebenarnya bukan Dina yang dia tatap, tapi sosok Rexton yang mendadak bisa mengusik hati dan ketenangannya. 

"Ah sudahlah, nanti malam aku harus lembur dan tak baik memikirkan hal tak penting ini terus!" gumamnya dengan bahu mengedik acuh.

Di sisi Rexton.

Pria itu sudah berada dalam mobil, tatapan lurus masih dia tunjukan pada bangunan toko kecil milik Hazel.

Rexton tersenyum miring dan bergumam,"Sekeras apapun kamu menolak, akan aku pastikan kamu berada dalam dekapanku!"

Tatapan penuh keinginan milik Rexton terlihat oleh netra Harry, pria itu diam saja saat melihat kilatan ingin memiliki dari sosok Rexton yang tak pernah dirinya lihat sebelumnya, karena melihat bagaimana sosok Hazel yang menolak seorang Rexton cukup membuat nilai plus di matanya dan sang Tuan Muda.

1
Alona Luna
jangan-jangan restoran yang sama yang di pesan mamanya rexton🤔
Alona Luna
salah nama ya thor.? 🤔
Alona Luna: sama-sama kak thor😊
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!