Deskripsi Novel: Batu Rang Bunian
"Batu Rang Bunian" adalah sebuah petualangan seru yang membongkar batas antara dunia kita yang penuh cicilan dan deadline dengan alam Bunian yang misterius, katanya penuh keindahan, tapi faktanya penuh drama.
Sinopsis Singkat:
Ketika seorang pemuda bernama Sutan secara tidak sengaja menemukan sebongkah batu aneh di dekat pohon beringin keramat—yang seharusnya ia hindari, tapi namanya juga anak muda, rasa penasaran lebih tinggi dari harga diri—ia pun terperosok ke dunia Bunian. Bukan, ini bukan Bunian yang cuma bisa menyanyi merdu dan menari indah. Ini adalah Bunian modern yang juga punya masalah birokrasi, tetangga cerewet, dan tuntutan untuk menjaga agar permata mereka tidak dicuri.
Sutan, yang di dunia asalnya hanya jago scroll media sosial, kini harus beradaptasi. Ia harus belajar etika Bunian (ternyata dilarang keras mengomentari jubah mereka yang berkilauan) sambil berusaha mencari jalan pulang. Belum lagi ia terlibat misi mustahil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SUB BAB 6: Sebuah Panggilan Baru
BAB 6: Sebuah Panggilan Baru
Sutan menjalani hidup yang damai selama enam bulan. Ia mendapat pekerjaan sampingan yang sah, dan ia benar-benar menjauhi Pohon Beringin Larangan. Batu putih yang diberikan Ratu Puspa Sari kini ia gunakan sebagai pemberat kertas. Keseimbangan terasa nyaman, tapi sedikit membosankan.
Suatu malam, saat Sutan sedang asyik bermain game, batu putih itu mendadak bersinar redup. Ia tidak lagi memancarkan kehangatan damai, melainkan getaran panik.
Sutan mengabaikannya. Mungkin cuma korsleting energi Bunian, pikirnya.
Namun, ponsel Sutan berdering dengan nada dering asing. Layar menampilkan nomor tak dikenal. Sutan ragu, lalu mengangkatnya.
"Halo?"
Terdengar suara Raja Pualam yang kini terdengar lebih panik daripada saat dikejar Lindu Hening.
"Sutan! Gawat! Kau harus kembali! Hukum Balik Alam kembali mengacau! Tapi kali ini, bukan Permata yang hilang. Ratu Puspa Sari menghilang! Dan dia meninggalkan pesan: Hanya si bodoh utang kopi yang bisa menemukannya! Cepat kemari!"
Sutan memejamkan mata. Ia menggenggam erat batu putih itu.
"Ah, sial. Berapa utang kopiku sekarang kalau aku menyelamatkan Ratu?" gumam Sutan, sambil melempar controller gamenya.
Petualangan baru dimulai. Dan kali ini, mungkin tanpa kelapa muda.
—Tamat Jilid 1—
Semoga Anda menikmati kelanjutan singkat ini, Nak! Sampai jumpa di petualangan Sutan berikutnya! 😊