NovelToon NovelToon
Legenda Kultivator Naga

Legenda Kultivator Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Gregorious

Namanya Wang Chen. Dia adalah seorang pemuda bodoh yang bahkan dianggap gila oleh para murid Perguruan Tangan Sakti.

Hanya Souw Liancu yang tidak melihat seperti itu. Souw Liancu merasa Wang Chen selalu melindunginya dan kekuatan Wang Chen tidak ada bandingannya.

Wang Chen bisa bertindak di luar nalar saat dibutuhkan, dan bisa muncul jadi sosok tangguh saat dibutuhkan. Souw Liancu tahu kalau Wang Chen memiliki latar belakang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorious, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34 Wang Chen Kembali Menolong

Ketika lima berkas cahaya hitam itu sampai tepat satu meter di depan Souw Liancu, tiba-tiba cahaya-cahaya itu berhenti. Seolah menabrak tembok tak terlihat yang sangat kuat.

Cahaya-cahaya hitam itu berputar-putar di tempat, mencoba menembus penghalang tak terlihat itu, tetapi tidak bisa. Kemudian perlahan cahaya-cahaya itu memudar dan lenyap.

Ketua Menara Pembunuh wajahnya langsung berubah. "Apa?! Tidak mungkin! Siapa yang berani menghalangi seranganku?!"

Souw Liancu sendiri juga sangat terkejut. Ia melihat serangan mematikan itu datang menuju dirinya, ia sudah siap menerima kematian. Tetapi tiba-tiba serangan itu hilang, seolah luntur di depannya. Ada penghalang tak terlihat yang sangat kuat yang melindunginya.

Saat itulah, dari samping kiri Souw Liancu, muncul sesosok tubuh.

Wang Chen berjalan dengan santai dari balik tirai yang memisahkan ruangan. Wajahnya tidak lagi menunjukkan ekspresi kosong dan bodoh. Matanya tajam dan fokus, aura yang memancar dari tubuhnya sangat kuat, bahkan lebih kuat dari aura Ketua Menara Pembunuh. Hingga tidak dikenali tingkat kultivasinya.

"Kau..." Wang Chen menatap Ketua Menara Pembunuh dengan tatapan dingin. "Kau membuat kesalahan dengan mencoba menyakiti dia."

Ketua Menara Pembunuh merasakan bahaya yang luar biasa dari sosok ini. Tetapi ia tidak mau menunjukkan ketakutannya. "Siapa kau? Kenapa aku tidak merasakan aura kultivasimu sebelumnya?"

Wang Chen tidak menjawab. Ia melangkah maju dengan perlahan, menempatkan dirinya di antara Souw Liancu dan Ketua Menara Pembunuh.

Ketua Menara Pembunuh memutuskan untuk menyerang terlebih dahulu. Ia melancarkan jurus andalannya yang paling kuat, "Jiwa Keluar Tubuh - Serangan Hantu"!

Dari dantiannya, keluar sebuah sosok transparan yang berbentuk seperti dirinya tetapi berwarna abu-abu. Itu adalah jiwanya yang telah ia bentuk di tahap jiwa baru lahir. Jiwa itu bisa menyerang langsung jiwa musuh, mengabaikan semua pertahanan fisik.

Jiwa transparan itu melesat dengan kecepatan cahaya menuju Wang Chen, tangannya yang seperti hantu terulur untuk mencengkeram kepala Wang Chen dan menyerang jiwanya secara langsung.

Tetapi Wang Chen hanya mengangkat satu tangannya dengan santai.

"Kembali," katanya dengan suara yang tenang tetapi penuh otoritas yang tidak bisa dibantah.

Dari telapak tangannya keluar sebuah gelombang energi berwarna putih keemasan yang sangat terang. Gelombang itu menyapu jiwa transparan Ketua Menara Pembunuh, dan kemudian sesuatu yang mengerikan terjadi.

Jiwa transparan itu langsung terpental ke belakang dengan kecepatan luar biasa, kembali masuk ke tubuh Ketua Menara Pembunuh dengan paksa. Benturannya sangat keras hingga Ketua Menara Pembunuh memuntahkan darah.

"Tidak mungkin!" teriaknya dengan wajah penuh horor. "Bagaimana bisa kau memantulkan serangan jiwa dengan mudah seperti itu?! Siapa sebenarnya kau?!"

Wang Chen tidak memberinya waktu untuk pulih. Ia melangkah maju dengan kecepatan yang bahkan tidak bisa dilihat oleh Souw Liancu atau Ketua Perguruan yang masih berbaring di lantai.

Dalam sekejap, Wang Chen sudah berada tepat di depan Ketua Menara Pembunuh. Tangannya yang terlihat seperti tangan biasa terulur dan menyentuh dada Ketua Menara Pembunuh dengan lembut.

Tetapi sentuhan lembut itu mengandung kekuatan yang sangat mengerikan.

Ketua Menara Pembunuh merasakan sesuatu meledak di dalam dadanya. Inti emasnya yang telah ia bentuk dengan susah payah selama puluhan tahun, yang telah ia sempurnakan menjadi jiwa baru lahir, tiba-tiba retak.

"AAARGH!" teriaknya dengan suara yang memilukan.

Ia mencoba mundur, mencoba melarikan diri, tetapi Wang Chen memegang kerah jubahnya dengan tangan yang lain, menahannya di tempat.

"Kau... kau monster! Lepaskan aku!" teriak Ketua Menara Pembunuh dengan panik.

Wang Chen menatapnya dengan tatapan yang sangat dingin, tatapan yang tidak menunjukkan belas kasihan sedikitpun.

"Orang-orang sepertimu," kata Wang Chen dengan suara yang rendah tetapi bergema di seluruh ruangan, "yang hanya peduli tentang uang dan kekuasaan, yang tidak peduli tentang penderitaan rakyat, yang membantu orang jahat menindas orang baik... orang-orang sepertimu tidak layak hidup."

Kemudian Wang Chen meningkatkan kekuatan yang ia alirkan melalui tangannya yang menyentuh dada Ketua Menara Pembunuh.

Inti emas dan jiwa di dalam dantian Ketua Menara Pembunuh yang sudah retak sekarang pecah berkeping-keping. Energi spiritual yang sangat besar yang tersimpan di dalamnya meledak ke luar, merusak meridian-meridian di seluruh tubuhnya.

Ketua Menara Pembunuh berteriak dengan suara yang sangat keras, suara yang penuh dengan kesakitan yang tidak terbayangkan. Kultivasi yang telah ia bangun selama lebih dari seratus tahun, yang telah ia capai dengan kerja keras dan berbagai cara termasuk cara-cara yang gelap dan kejam, semuanya hancur dalam sekejap.

Tetapi Wang Chen belum selesai.

Dengan gerakan yang sangat cepat, tangannya yang bebas membentuk seal yang sangat rumit di udara. Kemudian ia menyentuh beberapa titik akupunktur di tubuh Ketua Menara Pembunuh dengan presisi yang sempurna.

Setiap titik yang ia sentuh membuat Ketua Menara Pembunuh berteriak semakin keras. Wang Chen sedang menghancurkan semua meridian utama di tubuh pria itu, membuat ia tidak akan pernah bisa kultivasi lagi, bahkan membuat tubuhnya hampir tidak bisa bergerak dengan normal.

Setelah selesai, Wang Chen melempar Ketua Menara Pembunuh ke lantai seperti membuang sampah. Pria yang tadinya sangat kuat dan sombong itu sekarang hanya bisa tergeletak di lantai, tubuhnya kejang-kejang, darah hitam keluar dari mulut, hidung, dan telinganya.

Tetapi Wang Chen masih belum selesai.

Ia berjalan mendekati Ketua Menara Pembunuh yang tergeletak tak berdaya. Kemudian ia mengangkat kakinya dan menginjak kepala pria itu dengan keras.

CRACK!

Suara tulang tengkorak yang retak terdengar dengan jelas. Ketua Menara Pembunuh bahkan tidak sempat berteriak lagi. Matanya yang terbelalak perlahan kehilangan cahayanya.

Ia mati.

Kultivator tahap jiwa baru lahir level tiga, Ketua dari Menara Pembunuh yang ditakuti di seluruh negeri, mati di tangan Wang Chen dalam waktu kurang dari dua menit.

Wang Chen kemudian berbalik menghadap Souw Liancu. Untuk sesaat, mata mereka bertemu. Souw Liancu bisa melihat dalam mata Wang Chen ada kecerdasan yang sangat tinggi, kekuatan yang sangat besar, dan juga... kesedihan yang sangat dalam.

Tetapi kemudian, seperti biasa, sesuatu berubah.

Ekspresi di wajah Wang Chen tiba-tiba berubah. Matanya yang tadinya tajam dan fokus menjadi kosong dan bingung. Ia menatap sekeliling ruangan dengan wajah yang sangat bingung, seolah tidak tahu di mana ia berada.

Ia melihat mayat Ketua Menara Pembunuh yang tergeletak di lantai dengan kepala yang hancur. Ia melihat darah yang membasahi tangannya sendiri. Ia melihat Ketua Perguruan yang masih berbaring dengan luka-luka parah.

"Apa... apa yang terjadi? Kenapa ada darah? Kenapa ada orang mati?" gumamnya dengan suara yang kembali terdengar bodoh dan linglung.

Kemudian ia mulai berteriak dengan panik. "Aku takut! Aku takut! Ada orang mati! Aaaah!"

Ia berbalik dan berlari keluar dari paviliun dengan kecepatan luar biasa, masih sambil berteriak-teriak dengan tidak jelas.

Souw Liancu ingin mengejarnya, tetapi kakinya terlalu lemah. Ia jatuh berlutut di lantai, napasnya terengah-engah. Adrenalin yang tadinya membuatnya bisa bertahan sekarang sudah habis, meninggalkan tubuhnya gemetar hebat.

Ketua Perguruan yang masih berbaring di lantai menatap ke arah pintu tempat Wang Chen kabur dengan mata yang terbelalak lebar.

"Siapa... siapa pemuda itu?" bisiknya dengan suara yang sangat lemah. "Kekuatannya... kekuatannya bahkan melampaui tahap jiwa baru lahir... mungkin ia sudah mencapai tahap yang lebih tinggi lagi..."

Tetapi tidak ada yang menjawab pertanyaannya. Ia kemudian kehilangan kesadaran karena luka-lukanya yang parah.

Di luar paviliun, semua orang masih menunggu dengan tegang. Mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam. Mereka hanya mendengar beberapa suara teriakan dan benturan, kemudian semuanya sunyi.

Ketika mereka melihat sesosok tubuh berlari keluar dari paviliun dengan berteriak-teriak tidak jelas, mereka semua terkejut.

"Itu... itu Wang Chen? Orang gila itu?" bisik seseorang dengan bingung.

Wang Chen berlari melewati mereka semua, masih sambil berteriak-teriak dengan panik, dan menghilang di balik bangunan-bangunan perguruan.

Beberapa saat kemudian, tidak ada lagi suara dari dalam paviliun. Akhirnya Kong Jin memberanikan diri untuk masuk dengan hati-hati.

Apa yang ia lihat di dalam membuat ia tercengang.

Mayat Ketua Menara Pembunuh tergeletak di lantai dengan kepala yang hancur. Ketua Perguruan tergeletak tidak jauh dari sana, masih hidup tetapi tidak sadarkan diri dengan luka-luka parah. Dan Souw Liancu berlutut di pojok ruangan, tubuhnya gemetar, tetapi tidak terluka.

"Ketua Menara Pembunuh... mati?!" teriak Kong Jin dengan tidak percaya.

Ia segera memerintahkan murid-murid untuk membawa Ketua Perguruan ke ruang pengobatan dan melindungi Souw Liancu. Kemudian ia keluar dan berteriak kepada para pembunuh dari Menara Pembunuh yang masih menunggu di luar.

"Ketua kalian sudah mati! Ketua Perguruan kami mengalahkannya! Sekarang pergi atau kalian semua akan mati juga! Ketua Perguruan kami akan segera menangani kalian!"

Para pembunuh dari Menara Pembunuh saling berpandangan dengan wajah tidak percaya. Tetapi ketika mereka melihat Kong Jin membawa keluar mayat Ketua mereka yang sudah hancur kepalanya, mereka semua merasakan ketakutan yang luar biasa.

Tanpa Ketua mereka, mereka tidak berani melanjutkan misi ini. Mereka pikir Ketua Perguruan Tangan Sakti, memang tidak terluka, dan siap untuk menangani mereka. Karena itu, mereka semua langsung melarikan diri, meninggalkan Perguruan Tangan Sakti dengan tergesa-gesa.

Serta berjanji dalam hati untuk tidak lagi berurusan dengan Perguruan Tangan Sakti karena takut pada Ketua Perguruan.

Perguruan Tangan Sakti selamat.

Tetapi tidak ada yang tahu siapa pahlawan yang sebenarnya menyelamatkan mereka.

Semua orang di Perguruan Tangan Sakti percaya bahwa Ketua Perguruan yang telah mengalahkan Ketua Menara Pembunuh, meskipun dengan luka yang sangat parah.

Hanya Souw Liancu yang tahu kebenaran yang sebenarnya.

Dan ia tidak akan memberitahu siapa pun. Karena ia tahu, ia tidak akan dipercaya, dan karena Wang Chen tidak ingin kemampuannya diketahui orang.

Ia hanya duduk sendirian di kamarnya yang baru, menatap ke arah tempat Wang Chen menghilang tadi, dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"Terima kasih, Wang Chen," bisiknya dengan lembut. "Terima kasih sudah menyelamatkanku lagi. Terima kasih sudah menyelamatkan kami semua."

Dan di suatu tempat di perguruan, Wang Chen duduk sendirian di bawah pohon, memeluk lututnya, menatap langit dengan mata yang kosong, trauma karena melihat kepala hancur dari Ketua Menara Pembunuh. Dia sama sekali tidak tahu bahwa ia baru saja menyelamatkan seluruh perguruan dari kehancuran.

1
Lintang Lia Taufik
Seru, rugi sih kalau gak baca
Ara putri
semangat update kak👍
Lintang Lia Taufik
Tulisannya rapi dan selalu bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!