NovelToon NovelToon
Legenda Kultivator Naga

Legenda Kultivator Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:943
Nilai: 5
Nama Author: Gregorious

Namanya Wang Chen. Dia adalah seorang pemuda bodoh yang bahkan dianggap gila oleh para murid Perguruan Tangan Sakti.

Hanya Souw Liancu yang tidak melihat seperti itu. Souw Liancu merasa Wang Chen selalu melindunginya dan kekuatan Wang Chen tidak ada bandingannya.

Wang Chen bisa bertindak di luar nalar saat dibutuhkan, dan bisa muncul jadi sosok tangguh saat dibutuhkan. Souw Liancu tahu kalau Wang Chen memiliki latar belakang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorious, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24 Misi Menolong Penduduk Desa

Pagi itu suasana di Perguruan Tangan Sakti sangat tidak biasa. Biasanya pagi hari dipenuhi dengan suara latihan para murid, benturan senjata, dan teriakan kiai. Tetapi hari ini, suasana dipenuhi dengan ketegangan dan kesibukan yang berbeda.

Di halaman utama perguruan, ratusan murid berkumpul dalam formasi-formasi kelompok. Mereka semua mengenakan seragam tempur, membawa senjata, dan wajah mereka menunjukkan keseriusan. Para guru dan sesepuh perguruan berdiri di depan, memberikan instruksi dengan wajah yang serius.

Kong Jin, sesepuh tertinggi yang ada di perguruan saat itu, berdiri di tengah dengan gulungan peta besar di tangannya. Suaranya yang keras bergema di seluruh halaman.

"Para murid Perguruan Tangan Sakti! Hari ini kita menghadapi situasi yang sangat serius. Dalam beberapa hari terakhir, sekelompok perampok telah menyerang desa-desa di bagian timur perguruan kita. Mereka merampok, membakar, dan membunuh penduduk desa yang tidak berdaya. Permintaan tolong telah datang dari berbagai desa, dan sebagai perguruan bela diri yang menjunjung tinggi keadilan, kita tidak bisa diam saja!"

Suara sorak-sorai terdengar dari para murid. Semangat mereka berkobar untuk membantu rakyat yang menderita.

Kong Jin melanjutkan, "Karena ada banyak desa yang diserang, kita akan membagi murid-murid menjadi sepuluh kelompok. Setiap kelompok akan dipimpin oleh murid senior yang sudah mencapai tahap pembentukan pondasi. Kalian akan dikirim ke desa-desa yang berbeda untuk melindungi penduduk dan mengusir para perampok."

Ia kemudian membuka gulungan peta dan mulai menunjuk berbagai lokasi. "Berdasarkan laporan yang kita terima, para perampok ini paling tinggi berada di tahap pembentukan pondasi level lima. Karena itu, para tetua tidak perlu ikut dalam misi ini. Para murid senior sudah cukup untuk menangani mereka."

Para murid mulai dibagi menjadi sepuluh kelompok. Setiap kelompok terdiri dari sekitar lima belas hingga dua puluh murid dengan berbagai tingkat kultivasi, dipimpin oleh satu murid senior yang sudah mencapai tahap pembentukan pondasi.

Souw Liancu berdiri di antara kerumunan murid, mendengarkan dengan serius. Ketika pembagian kelompok dimulai, ia mendengar namanya dipanggil.

"Kelompok Tujuh! Dipimpin oleh Oey Goweng, tahap pembentukan pondasi level enam! Anggota: Souw Liancu, Zhao Ming, Chen Wei, Liu Yang..."

Souw Liancu mengerutkan kening. Oey Goweng adalah murid senior yang terkenal sangat keras dan sombong. Ia sering merendahkan murid-murid yang lebih lemah darinya dan tidak suka jika ada yang tidak menuruti perintahnya.

Tetapi karena Oey Goweng memiliki kultivasi yang tinggi, yaitu tahap pembentukan pondasi level enam, ia dihormati dan sering dipercaya memimpin misi-misi penting seperti ini.

Souw Liancu berjalan menuju kelompok tujuh yang sedang berkumpul di sudut halaman. Oey Goweng berdiri di tengah dengan postur yang tegak dan wajah yang penuh percaya diri. Ia adalah pemuda tinggi dengan tubuh berotot, wajah yang tampan tetapi dengan ekspresi yang sombong.

"Baik, kelompok tujuh, dengarkan!" teriak Oey Goweng dengan suara keras. "Kita akan menuju Desa Liuhe di bagian timur. Jarak sekitar dua puluh kilometer dari sini. Kita harus sampai sebelum malam. Siapkan semua perlengkapan kalian!"

Para anggota kelompok mulai sibuk memeriksa senjata dan perlengkapan mereka.

Souw Liancu kemudian teringat sesuatu. Ia segera berlari kembali ke paviliunya.

Di sana, ia menemukan Wang Chen sedang menyapu halaman seperti biasa, dengan wajah kosong dan gerakan yang lambat.

"Wang Chen," panggil Souw Liancu dengan lembut. "Ada misi penting hari ini. Aku harus pergi ke desa untuk melawan perampok. Aku ingin kau ikut denganku."

Wang Chen berhenti menyapu dan menatapnya dengan tatapan kosong.

"Aku tahu kau sangat kuat, meskipun kau tidak menunjukkannya," lanjut Souw Liancu dengan suara yang lebih pelan. "Aku merasa lebih aman jika kau ada di sisiku."

Wang Chen tidak menjawab, tetapi ia meletakkan sapunya dan mulai mengikuti Souw Liancu dengan langkah gontai.

Ketika mereka tiba kembali di tempat kelompok tujuh berkumpul, Oey Goweng langsung menatap Wang Chen dengan wajah jijik.

"Apa yang dilakukan orang gila itu di sini?" tanya Oey Goweng dengan nada menghina.

"Ia akan ikut dengan kelompok kita," jawab Souw Liancu dengan tegas.

"Apa?!" Oey Goweng tertawa keras, diikuti oleh beberapa anggota kelompok yang lain. "Kau bercanda? Orang bodoh yang bahkan tidak bisa kultivasi dasar mau ikut misi berbahaya seperti ini? Dia hanya akan jadi beban!"

"Dia bukan beban. Dia bisa membantu," bantah Souw Liancu.

"Membantu apa? Menambah mayat?" ejek Oey Goweng. "Dengar, Souw Liancu. Aku tahu kau putri dari Menteri Kebudayaan dan kau terbiasa mendapat apa yang kau mau. Tetapi dalam misi ini, aku yang memimpin. Dan aku tidak akan membiarkan orang gila ini ikut dan membahayakan seluruh kelompok!"

Souw Liancu hendak membantah lagi, tetapi salah satu anak buah Oey Goweng, seorang pemuda gemuk bernama Hong Gu, melangkah maju dan menendang Wang Chen di dada dengan keras.

"Pergi dari sini, orang gila! Kau tidak diinginkan!"

Wang Chen terpental ke belakang dan jatuh ke tanah. Ia tidak melawan, hanya berbaring di sana dengan wajah kosong, seolah tidak merasakan sakit dari tendangan itu.

"Wang Chen!" Souw Liancu berlari ke arah Wang Chen dan membantu dia berdiri. Wajahnya memerah karena marah. Ia berbalik menghadap Oey Goweng dengan mata yang menyala.

"Baik! Jika kalian tidak mau Wang Chen ikut, maka aku juga tidak akan ikut dengan kelompok ini! Aku akan pindah ke kelompok lain!"

Oey Goweng menyeringai. "Silakan saja. Kami tidak butuh orang yang membawa beban."

Souw Liancu langsung pergi dengan Wang Chen mengikuti di belakangnya. Ia mencari Guru Fang yang sedang berdiri tidak jauh dari sana, mengawasi persiapan para murid.

"Guru, saya ingin pindah kelompok," kata Souw Liancu dengan tegas.

Guru Fang menatapnya dengan wajah terkejut. "Pindah? Mengapa? Kelompok Oey Goweng adalah kelompok yang paling kuat. Kau akan paling aman di sana."

"Saya tidak mau berada di kelompok yang memukuli pelayan saya dan tidak menghargai keputusan saya," jawab Souw Liancu dengan nada yang tidak bisa dibantah.

Guru Fang menghela napas. Ia tahu sifat keras kepala Souw Liancu yang diwariskan dari ayahnya. Jika gadis ini sudah memutuskan sesuatu, sangat sulit untuk mengubah pikirannya.

"Baiklah, ke kelompok mana kau ingin pindah?"

Souw Liancu melihat-lihat kelompok yang ada. Sebagian besar kelompok sudah penuh. Kemudian matanya berhenti pada kelompok yang masih sedikit kekurangan anggota.

"Kelompok yang dipimpin Tung Balang," kata Souw Liancu.

Guru Fang mengerutkan kening. "Tung Balang? Tetapi dia hanya berada di tahap pembentukan pondasi level dua. Dia adalah pemimpin kelompok yang paling lemah."

"Tidak apa-apa. Saya sudah memutuskan."

Guru Fang menatap Souw Liancu untuk beberapa saat, kemudian mengangguk dengan enggan. "Baiklah. Aku akan memberitahu Tung Balang. Tetapi kau harus sangat berhati-hati, Liancu. Jangan terlalu jauh dari kelompokmu."

"Terima kasih, Guru."

Souw Liancu kemudian berjalan menuju kelompok yang dipimpin Tung Balang. Tung Balang adalah pemuda yang terlihat biasa saja, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu berotot, dengan wajah yang ramah dan sedikit pemalu. Ia terkenal sebagai orang yang baik hati tetapi tidak terlalu menonjol dalam hal kemampuan bertarung.

"Nona Souw? Kau akan bergabung dengan kelompok kami?" tanya Tung Balang dengan wajah terkejut dan senang.

"Ya. Aku harap tidak masalah jika Wang Chen juga ikut," kata Souw Liancu sambil menunjuk Wang Chen yang berdiri di belakangnya.

Tung Balang melirik Wang Chen sebentar, kemudian tersenyum. "Tentu saja tidak masalah. Kami menerima siapa saja yang ingin membantu."

"Terima kasih."

1
Lintang Lia Taufik
Tulisannya rapi dan selalu bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!