NovelToon NovelToon
Pelarian Bintang Senja

Pelarian Bintang Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Cinta Istana/Kuno / Akademi Sihir / Diam-Diam Cinta / Pusaka Ajaib / Aliansi Pernikahan
Popularitas:650
Nilai: 5
Nama Author: ainul hasmirati

Suara Raja Bramasta terdengar tegas, namun ada nada putus asa di dalamnya

Raja Bramasta: "Sekar, apa yang kau lakukan di sini? Aku sudah bilang, jangan pernah menampakkan diri di hadapanku lagi!"

Suara Dayang Sekar terdengar lirih, penuh air mata

Dayang Sekar: "Yang Mulia, hamba mohon ampun. Hamba hanya ingin menjelaskan semuanya. Hamba tidak bermaksud menyakiti hati Yang Mulia."

Raja Bramasta: "Menjelaskan apa? Bahwa kau telah menghancurkan hidupku, menghancurkan keluargaku? Pergi! Jangan pernah kembali!"

Suara Ibu Suri terdengar dingin, penuh amarah

Ibu Suri: "Cukup, Bramasta! Cukup sandiwara ini! Aku sudah tahu semuanya. Aku tahu tentang hubunganmu dengan wanita ini!"

Bintang Senja terkejut mendengar suara ibunya. Ia tidak pernah melihat ibunya semarah ini sebelumnya.

Raja Bramasta: "Kandahar... dengarkan aku. Ini tidak seperti yang kau pikirkan."

Ibu Suri: "Tidak seperti yang kupikirkan? Jadi, apa? Kau ingin mengatakan bahwa kau tidak berselingkuh dengan dayangmu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainul hasmirati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gaun Indah dan Senyum Palsu

Bintang menatap pantulan dirinya di cermin. Gaun brokat berwarna perak dengan hiasan permata berkilauan membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya ditata rapi dengan sanggul modern, dihiasi dengan tiara kecil yang berkilau. Penampilannya malam ini begitu mewah dan anggun, layaknya seorang putri sejati. Namun, hatinya terasa kosong dan hampa.

"Kau terlihat sangat cantik, Bintang," puji Dayang Sumbi, yang sejak tadi membantunya bersiap-siap. "Pangeran Kael pasti akan terpesona melihatmu."

Bintang hanya tersenyum tipis. Ia tidak yakin apakah Pangeran Kael benar-benar terpesona padanya atau tidak. Ia juga tidak yakin apakah ia ingin Pangeran Kael terpesona padanya.

"Terima kasih, Dayang," jawab Bintang.

 "Tapi, semua ini hanya penampilan luar. Di dalam hati, saya merasa sangat tidak bahagia."

Dayang Sumbi mengerutkan kening. "Apa maksudmu, Bintang? Bukankah kau seharusnya bahagia? Kau memiliki segalanya: kecantikan, kekayaan, dan cinta dari banyak pria."

"Cinta?" Bintang tertawa hambar.

 "Apakah kau benar-benar percaya bahwa saya dicintai oleh mereka? Pangeran Rockwell mencintai saya karena ia terobsesi dengan saya. Pangeran Kael mencintai saya karena ia melihat saya sebagai aset untuk kerajaannya. Tidak ada yang benar-benar mencintai saya apa adanya."

Dayang Sumbi terdiam. Ia tidak tahu bagaimana harus menjawab ucapan Bintang. Ia tahu bahwa Bintang sedang merasa sangat terluka dan kecewa.

"Aku mengerti perasaanmu, Bintang," kata Dayang Sumbi.

"Tapi, kau tidak boleh menyerah. Kau harus tetap kuat dan tegar. Ingatlah, kau adalah seorang putri. Kau memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kerajaan ini."

Bintang menghela napas. "Saya tahu, Dayang. Tapi, terkadang saya merasa lelah dengan semua ini. Saya ingin melarikan diri dari istana ini dan hidup bebas seperti orang biasa."

"Jangan bicara seperti itu, Bintang," kata Dayang Sumbi dengan nada khawatir. "Kau tidak boleh meninggalkan kerajaan ini. Rakyat membutuhkanmu."

"Tapi, siapa yang membutuhkan saya?" tanya Bintang dengan suara lirih.

"Apakah ada yang benar-benar peduli dengan saya? Atau hanya dengan status dan kekuasaan saya?"

Dayang Sumbi memeluk Bintang dengan erat. "Aku peduli padamu, Bintang," kata Dayang Sumbi.

"Aku selalu menyayangimu seperti adikku sendiri. Jangan pernah merasa bahwa kau sendirian."

Bintang membalas pelukan Dayang Sumbi. Ia merasa sedikit terhibur dengan kehadiran Dayang Sumbi.

"Terima kasih, Dayang," kata Bintang. "Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpamu."

"Sudah, jangan bersedih lagi," kata Dayang Sumbi sambil mengusap air mata Bintang.

"Kau harus bersiap-siap untuk jamuan makan malam. Ibu Suri sudah menunggumu."

Bintang mengangguk. Ia mencoba untuk menguatkan dirinya dan memasang senyum palsu di wajahnya. Ia tahu bahwa ia harus tampil sempurna di depan para tamu kerajaan. Ia tidak boleh menunjukkan kesedihannya kepada siapa pun.

Saat Bintang memasuki ruang jamuan makan malam, semua mata tertuju padanya. Ia berjalan dengan anggun menuju tempat duduknya di samping Ibu Suri. Pangeran Kael, yang duduk di seberangnya, menatap Bintang dengan tatapan kagum.

"Kau terlihat sangat cantik malam ini, Bintang," puji Pangeran Kael.

"Terima kasih, Pangeran," jawab Bintang dengan senyum manis. "Anda juga terlihat sangat tampan."

"Saya senang kau menyukainya," kata Pangeran Kael. "Saya sengaja memilih pakaian ini untukmu."

Bintang tersenyum lagi. Ia tahu bahwa Pangeran Kael sedang berusaha untuk menarik perhatiannya.

"Anda sangat baik, Pangeran," kata Bintang.

"Saya hanya ingin membuatmu bahagia, Bintang," kata Pangeran Kael. "Kau pantas mendapatkan yang terbaik di dunia ini."

Bintang terdiam. Ia tidak tahu bagaimana harus menanggapi ucapan Pangeran Kael. Ia merasa tidak nyaman dengan pujian dan perhatian yang diberikan oleh Pangeran Kael.

"Mari kita nikmati makan malam ini, Pangeran," kata Bintang. "Saya sudah sangat lapar."

Pangeran Kael tertawa. "Tentu saja, Bintang. Mari kita makan."

Selama jamuan makan malam, Bintang berusaha untuk tetap tersenyum dan bersikap ramah kepada semua orang. Ia berbicara dengan Pangeran Kael tentang berbagai hal, mulai dari politik, ekonomi, hingga seni dan budaya. Ia mencoba untuk menunjukkan bahwa ia adalah wanita yang cerdas dan berwawasan luas.

Namun, di dalam hatinya, Bintang merasa sangat lelah dan bosan. Ia merasa seperti sedang memainkan peran di atas panggung. Ia harus berpura-pura bahagia dan menyukai semua ini, padahal sebenarnya ia sangat membencinya.

Tiba-tiba, Bintang melihat Pangeran Rockwell berdiri di dekat pintu masuk ruang jamuan makan malam. Ia menatap Bintang dengan tatapan sedih dan kecewa. Bintang merasa bersalah karena telah mengabaikan Pangeran Rockwell.

"Maafkan saya, Pangeran," kata Bintang dalam hati. "Saya tidak bermaksud untuk menyakiti Anda."

Bintang ingin menghampiri Pangeran Rockwell dan berbicara dengannya. Tapi, ia tidak bisa melakukan itu. Ia tahu bahwa jika ia mendekati Pangeran Rockwell, Pangeran Kael akan cemburu dan marah. Ia tidak ingin membuat masalah yang lebih besar.

Setelah jamuan makan malam selesai, Bintang berpamitan kepada Ibu Suri dan para tamu kerajaan. Ia mengatakan bahwa ia merasa lelah dan ingin beristirahat. Ibu Suri mengizinkan Bintang untuk pergi.

Saat Bintang berjalan menuju kamarnya, ia merasa seperti ada seseorang yang mengikutinya. Ia menoleh ke belakang dan melihat Pangeran Rockwell berdiri tidak jauh darinya.

"Pangeran Rockwell," sapa Bintang dengan nada terkejut. "Apa yang Anda lakukan di sini?"

"Aku ingin berbicara denganmu, Bintang," jawab Pangeran Rockwell. "Aku tidak bisa menahan diri lagi."

"Tapi, Pangeran," kata Bintang dengan nada khawatir. "Ini tidak pantas. Jika ada yang melihat kita, akan terjadi masalah besar."

"Aku tidak peduli," kata Pangeran Rockwell.

 "Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Aku tidak bisa hidup tanpamu."

Bintang terdiam. Ia tidak tahu bagaimana harus menanggapi ucapan Pangeran Rockwell. Ia merasa kasihan kepada Pangeran Rockwell, tapi ia juga takut dengan konsekuensi dari hubungan mereka.

"Pangeran, saya..." Bintang mencoba untuk berbicara, tapi Pangeran Rockwell memotong ucapannya.

"Aku tahu kau tidak mencintaiku, Bintang," kata Pangeran Rockwell.

"Tapi, aku berharap kau bisa memberiku kesempatan. Biarkan aku membuktikan kepadamu bahwa aku pantas untukmu."

Pangeran Rockwell mendekati Bintang dan meraih tangannya. Ia menatap Bintang dengan tatapan penuh harap.

"Aku mohon, Bintang," kata Pangeran Rockwell. "Berikan aku kesempatan."

Bintang menatap mata Pangeran Rockwell. Ia bisa melihat ketulusan dan cinta yang mendalam di sana. Ia merasa tersentuh dengan pengakuan Pangeran Rockwell.

"Baiklah, Pangeran," kata Bintang dengan suara lirih. "Aku akan memberikanmu kesempatan."

Pangeran Rockwell tersenyum bahagia. Ia menggenggam tangan Bintang dengan erat.

"Terima kasih, Bintang," kata Pangeran Rockwell. "Kau tidak akan menyesalinya."

-Dayang Sumbi yang melihat kejadian itu memperlihatkan sang putri ."Bintang, kau harus berhati-hati dengan Pangeran Rockwell. Ia terlalu terobsesi padamu. Aku takut ia akan melakukan sesuatu yang buruk."

 "Aku tahu, Dayang. Tapi, aku tidak bisa menolaknya. Aku merasa kasihan padanya. Ia sangat mencintaiku."

 "Cinta tidak boleh membutakan mu, Bintang. Kau harus tetap waspada dan melindungi dirimu sendiri."

Setelah nya putri Bintang kembali ke ke tempat yang tadi dan di samperin sama pangeran kael.

"Putri Bintang, aku sangat senang bisa menghabiskan waktu bersamamu malam ini. Kau adalah wanita yang luar biasa. Aku berharap kita bisa menjadi lebih dekat lagi."

 "Saya juga senang bisa mengenal Anda lebih dekat, Pangeran Kael. Anda adalah pria yang cerdas dan menarik."

 "Aku berharap, suatu hari nanti, kau akan menjadi ratuku. Aku yakin, kita bisa memerintah kerajaan bersama dengan baik."

Ibu pangeran Kael yang melihat putra itu berbincang-bincang dengan putri Bintang dari kejauhan tampak tersenyum bahagia. Setelah putra mahkota Kael pergi sang ibundanya berbicara dengan putri Bintang.

Ratu dari Kerajaan Utara Ibu Pangeran Kael.

 "Bintang, putraku sangat menyukaimu. Ia mengatakan bahwa kau adalah wanita yang sempurna untuk menjadi ratu di kerajaannya. Aku berharap kau bisa mempertimbangkan lamarannya."

"Saya merasa terhormat dengan perhatian Yang Mulia. Pangeran Kael adalah pria yang luar biasa. Tapi, saya masih belum yakin apakah saya siap untuk menjadi seorang ratu."

 "Kau tidak perlu khawatir, Bintang. Aku akan membantumu dan membimbing mu. Aku akan mengajarimu semua yang perlu kau ketahui tentang menjadi seorang ratu. Yang terpenting adalah kau mencintai putraku dan bersedia untuk mengabdikan dirimu kepada kerajaan."

1
semangat author 😍
jangan lupa untuk update terus 💪👍
💪 Thor
LyaAnila
Arya, jangan bilang anda diam-diam menaruh rasa dengan putri Bintang ya/Shame//Shame/
LyaAnila
kalau misalkan kamu nggak bahagia coba jujur aja sama perasaanmu. jangan dipendam
sungguh baik sekali buk Mirah ini
musafir berpakaian seperti seorang putri kah?
semangat tor💪
Trà sữa Lemon Little Angel
Wajib dibaca!
Huo Ling'er
iya terimakasih banyak ya jangan lupa mampir terus hehehehehe🤭🙏
Kei Kurono
Keren! Bagus banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!