Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berebut
Manik Lexa masih menatap Sera yang perlahan memasuki gerbang. Tas sekolah di punggungnya dan juga tentengan berupa paperbag yang ada di tangannya. Xander juga tampak mengikuti langkah adiknya dari belakang. Matanya menyipit sesekali menoleh pada Alex, dan ya..... Alex masih bertahan menatap Sera.
"Kak!" Panggil Lexa tapi Alex tidak mengindahkan. Pria itu melenggang pergi, Lexa menghentakkan kakinya.
"Terimakasih kakak, aku a-ka....." Tubuh Sera menabrak seseorang. Matanya bertemu dengan pemilik tubuh keras dibalik kemeja itu. Tampak Alex berdiri tegap di depannya, perbedaan tinggi yang cukup kentara.
"Eh..."
"Kau disini. Sejak kapan?" Bukan Sera yang bertanya, tapi Xander. Pria itu melihat sosok yang merupakan calon adik iparnya.
"Bagaimana ya.... Mungkin setengah jam lalu." Ujar Alex tersenyum tipis.
"Aku sudah menunggumu. Ayo, kita pergi." Dengan cepat, Alex menarik Sera mendekat padanya dan Sera yang tidak siap kembali menabrak dada Alex.
"Mau kemana?" Xander menarik tangan adiknya Sera dan Sera berpindah mendekat padanya.
"Pergi, kau tidak perlu tau kakak ipar!" Balas Alex kembali menarik Sera.
"Kalau kau tidak bicara jangan harap!" Balas Xander.
"Heh, mana bisa begitu. Aku akan bawa Sera bersamaku."
"Dia adikku! Dan belum jadi istrimu!"
"Aku mau pergi dengan tunangan ku!"
"Katakan dulu!"
"Kalian berdua kenapa?"
"Aku mau pergi dengan Sera!"
"Sera, jangan pergi dengannya!" Keduanya saling bicara mempertahankan keinginan masing-masing. Keduanya saling bertatapan, dan tak lama terhenti dan memberikan jarak saat melihat sosok yang dibicarakan dan dipertahankan tidak ada.
Tangan mereka justru memperebutkan bantal sofa. "Kemana Sera?" Tanya mereka, sedangkan sosok yang dimaksud sudah menaiki tangga.
"Kalau masih bertengkar lanjut saja. Aku mau meletakkan barang-barang dulu!" Jelas Sera dengan suara yang mulai menghilang. Baik Alex maupun Xander dibuat terkejut karena nya, sedangkan Lexa yang melihat segalanya menjadi kesal karena kejadian ini.
"Dengar ya kakak ipar.... Aku mau mengajak tunangan ku pergi. Dan aku, sudah....."
"Ada apa ini?" Lea menatap bingung mereka.
"Bibi! Katakan pada putra bibi ini. Jelaskan padanya! Aku mau mengajak Sera pergi, tapi dia menghalangi nya!"
"Aku hanya bertanya padamu! Kau main bawa adikku saja!" Balas Xander tidak terima.
"Aku....."
"Diam! Kalian, cukup!" Ujar Lea menghentikan perdebatan itu kembali.
"Xander, Alex sudah bicara pada mommy."
"Dengar kan? Jadi jangan ganggu lagi!"
"Sera!" Panggil Alex menaiki tangga menuju kamar Sera. Sedangkan Xander, dia mendengus melihat Alex pergi. Dan Lexa.... Jangan tanya lagi bagaimana keadaan nya.
"Mereka memperebutkan gadis itu. Dan mengacuhkan nona Lexa.... Gadis itu semakin saja sekarang! Aku harus bertindak, ini saatnya!" Dia menyeringai dengan kepalanya yang berisi rencana.
*****************
"Sera...." Panggil Alex saat melihat gadis itu keluar dari kamarnya.
"Kakak menunggu disini?" Tanya Sera, Alex mengangguk.
"Ya, lumayan."
"Kita pergi..." Ajak Alex.
"Baiklah. Ayo!" Balas Sera, mereka menuruni tangga bersamaan. Dengan Lea yang duduk manis di sofa.
"Mommy, aku pergi dulu." Pamit Sera.
"Iya, hati-hati. Alex, jaga Sera..."
"Tentu bibi. Aku akan menjaganya. Kami akan kembali tiga jam lagi." Jelas Alex.
"Baiklah."
"Kami pergi dulu!" Lea mengangguk.
"Ah ya, Lexa.... Mau sesuatu? Aku bisa belikan." Sapa Sera, dia sengaja melakukannya. Dia begitu menikmati ekspresi dan rasa marah dalam diri Lexa.
"Tidak perlu. Kakak kembali dengan baik saja." Ujarnya.
"Tentu. Sampai jumpa malam nanti." Ujar Sera sambil melambaikan tangannya dengan maksud mengerjai serta memanas-manasi Lexa.
"Ya." Jawab Lexa.
*********************
Setelah tidak ada langkah kaki siapapun selain miliknya. Wanita itu menarik gagang pintu. Matanya membulat sesaat. Tangannya menekan gagang pintu itu kembali dan terbuka.
"Aku sudah menduganya, gadis itu kembali ke setelan awalnya. Tapi ini bagus!" Dia berhasil masuk dan menutup pintu, matanya mengedar melihat kamar yang rapi itu.
"Ini dia!" Matanya berbinar saat melihat apa yang ia cari akhirnya ia temukan.
"Kali ini akan berhasil! Sera, kau akan semakin dibenci dan pertunangan itu.... Akan dibatalkan!"
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰 🙏
semoga ketahuan n di gagalin