Terlihat seorang wanita yang harus menerima takdir barunya bertransmigrasi ke tubuh wanita yang tidak dia kenali.
Naura adalah nama barunya yang dimana dia harus menerima statusnya menjadi istri yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri dan lebih sialnya dia harus menjalani peran itu.
Dibalik itu semuanya dia diam-diam melakukan sesuatu pada lawannya yang membuat dirinya harus mati dan masuk ketubuh wanita ini.
Sedangkan suaminya begitu tak peduli dengan dengan dirinya, apakah suaminya itu bisa berubah menerima kehadiran dan tanpa dia ketahui dia bukan jati istrinya melainkan orang lain.
Apakah dendamnya akan terbalaskan dari orang-orang yang sengaja ingin melenyapkan dirinya dan pada akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyusun rencana
"Ternyata tidak terlalu sulit untuk mencari informasi itu."ucap Naura yang diam-diam telah memerintahkan Tom untuk mencari data informasi tentang suaminya dan beserta orang-orang terdekat dari suaminya.
Naura pun memiliki hacker yang sangat hebat yang dia miliki di markasnya. Tak membutuhkan waktu sampai dua hari semua informasi terkumpul.
Naura pun membaca profil dari suaminya beserta keluarganya dan tidak lupa juga dengan asisten pribadinya yang bernama Jodi.
Naura pun melihat kinerja dari suaminya dari memiliki properti sampai memiliki beberapa perusahaan. Yang tidak dia sangka ada salah satu perusahaan milik suaminya bergabung dengan perusahaan miliknya.
"Apa semuanya hanya satu kebetulan, tak disangka dia juga adalah investor dalam perusahaan ku."Nadira pun mengecek kembali beberapa informasi yang telah asistennya kirimkan dan semuanya pun jelas siapa suaminya sebenarnya dan peran terutama pemilik tubuh ini.
"Sepertinya aku bisa coba." Naura pun diam-diam memiliki rencana.
Tiba-tiba di ruang tengah terdengar suara langkah kaki, yang di mana itu adalah asisten pribadi dari suaminya yang nampak terlihat rapi.
Naura pun hanya melirik ke arah ruang tengah dan melihat kehadiran asisten dari suaminya dan suaminya sedang berbicara sesuatu hal yang penting.
Alex turun dari tangga sembari tangannya membawa sebuah koper hitam ditangan kiri dengan berjalan menuruni tangga.
"Koper, dia mau pergi ke mana." batin Naura yang melihat penampilan suaminya terlihat rapi dengan setelan jas warna biru dongker.
Dari kejauhan Alex melirik ke arah luar, yang di mana di luar sana terlihat Naura sedang duduk santai.
Alex pun berjalan mendekati Naura."Aku akan pergi, mungkin besok aku pulang."pamit Alex pada Naura.
Naura pun menatap tajam ke arah Alex."Jika kamu ingin pergi silahkan."Naura pun membalasnya dengan nada dingin.
Alex terdiam, dia tak bisa berkata-kata apa lagi setelah mendengar jawaban dari Naura. Pada akhirnya Alex menyadari, Naura yang dia kenal saat ini bukanlah Naura yang begitu dia kenal. Pemikiran dari awal mungkin ia berubah hanya ingin mencari berarti perhatian, tapi tidak dia benar-benar berubah menjadi lebih dingin.
Tanpa berkata apa-apa Alex pun pergi meninggalkan Naura, sedangkan asisten pribadinya terdiam menatap keduanya saling melemparkan ekspresi dingin dan Jodi pun hanya bisa menundukkan kepala.
Alex pun bergegas menaiki mobil dengan posisi asisten pribadinya segera memasukkan beberapa koper di dalam mobil. Alex pun benar-benar dibuat bingung oleh sifat Naura yang berubah secara tiba-tiba, bahkan ia bingung apa yang membuat dia berubah seperti itu.
Alex pun hanya bisa mengelola nafas, kesabarannya gini diuji oleh wanita itu. Sesekali Jodi melirik ke arah tuannya, ia dapat menebak jika tua yakin sedang diselimuti rasa kebingungan.
Sedangkan di posisi Naura duduk santai sembari menikmati teh hangat yang sudah disiapkan oleh pelayan.
Naura pun duduk terdiam sembari memikirkan rencana yang akan dia lakukan."Aku harus menyusun rencana."gumam Nadira yang sedang berfikir langkah apa yang harus dia lakukan.
Naura langsung kembali ke dalam kamarnya. Naura sudah mengetahui beberapa identitas dari suaminya sekaligus asisten dari suaminya, sekarang dia harus melakukan hal lain.
Naura pun mengirim beberapa pesan kepada asisten pribadinya, yang tiba-tiba saja handphone Naura berdering.
"Halo."
"Halo Nona, ini saya Tom."
"Ada apa lagi?" tanya Naura pada asistennya.
"Apa Anda yakin akan melakukannya?" tanya Tom yang sebenarnya terkejut dengan pesan dari nonanya.
" Aku yakin, kenapa kamu masih harus meragukan itu."jawab Naura dengan santai.
"Lalu saya harus bagaimana nona, bagaimana jika ada seseorang yang mencurigai Nona?" tanya lagi Tom yang bingung harus bertindak bagaimana.
"Kamu tenang saja, kamu akan lihat apa yang akan aku lakukan."Tom pun hanya bisa menghela nafas.
"Baiklah nona, saya akan mempersiapkan semuanya dan kapan anda akan memulai rencana Anda?" tanya Tom yang mulai menunggu instruksi dari nonanya.
"Bagaimana besok, aku tak ingin membuang-buang waktuku lagi. Apalagi Marco diam-diam sudah mengincar perusahaan milikku, tak mungkin juga aku diam." jawab Naura yang nampak terlihat begitu kesal dengan adik angkatnya berani menusuk dibelakang dirinya.
"Baiklah nona, nanti saya akan menghubungi Andra untuk mempersiapkan segala keperluan anda."
"Apa kamu bilang Andra?"
"Iya nona, memang ada yang salah?"tanya balik Tom pada nonanya.
"Tidak salah, tapi kan Andra belum mengetahui siapa aku sebenarnya."
"Saya mengerti nona, nanti saya yang akan mengaturnya nona." mendengar jawaban seperti itu pada akhirnya Naura pun memasrahkan semuanya pada asisten pribadinya.
"Baiklah terserah kamu saja, yang penting besok semua harus siap."pesan Naura pada Tom untuk segera mempersiapkan semuanya.
"Baik nona." jawab dong yang pada akhirnya mereka memutuskan sambungan telepon. Naura pun duduk terdiam sembari memikirkan hal apa yang akan dia lakukan untuk besok.
"Besok aku harus melakukannya, Aku tak ingin dia akhirnya berhasil merebut semua dariku."seketika enak aja tertuju pada suaminya, Naura Bun membaca pesan yang berisi profil sendirinya.
Yang tak lain biodata tentang dirinya tanggal lahir sampai keluarga dari Naura sendiri. saat membaca Naura hanya menghela nafas.
"Pantas saja kehidupan dia seperti ini, ternyata dia diam-diam dia mempunyai ibu tiri." Gumam Nadira yang baru mengetahui profil dari wanita ini. setelah dia pelajari semuanya ternyata hubungan antara dia dengan ibu tirinya sedang tidak baik-baik saja.
"Apa memang selalu begini ya, memiliki ibu tiri apa pasti akan lebih menyiksa." ucap Naura yang menilai tentang pandangan seorang peran ibu tiri.
"Kalau memang seperti ini kehidupannya, aku harus bekerja keras untuk mendapatkan posisiku paling tinggi." Naura pun hanya duduk terdiam sembari membaca informasi yang diberikan oleh asistennya.
"Baiklah Naura, aku Angel akan mengubah takdir hidupmu lebih baik lagi dan tak akan ada orang yang berani menginjak-injak harga dirimu sendiri aku pun tak peduli dengannya."batin Naura yang menyadari jika dirinya harus mengubah menjadi lebih baik bahkan permasalahan antara dia dengan keluarga dan suami semua cepat selesai.
malam hari
Malam ini Naura makan malam sendirian tanpa ditemani suaminya dan hanya ada beberapa pelayan yang menemani dirinya di Mansion.
Seperti biasa pelayan sibuk dengan pekerjaan mereka tapi ada salah satu pelayan yang diam-diam mengawasi pergerakan dari Naura.
Pelayan yang diam-diam mengawasi dirinya akhirnya keluar dari ruangan itu. Naura pun menikmati makan malam sendirinya dengan beberapa menu makanan yang sudah tersaji di depan meja makan.
Naura duduk menikmatinya makan malamnya, Naura pun melirik ke arah Bibi Nora yang saat itu berdiri di sampingnya.
