NovelToon NovelToon
Cinta Seorang Penyanyi Klub Malam

Cinta Seorang Penyanyi Klub Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / CEO / Duniahiburan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:415
Nilai: 5
Nama Author: Elis Hasibuan

Julia Hart, seorang wanita 28 tahun terpaksa bekerja menjadi penyanyi di sebuah klub malam. Demi menghidupi ibunya yang sakit - sakitan. Serta harus menyekolahkan dua orang adiknya yang masih sekolah.

Setidaknya semua berjalan normal. Julia berusaha menjalani harinya dengan baik. Ia juga mengabaikan tatapan sinis penuh penilaian buruk, dari setiap orang yang menghujat pekerjaannya sebagai penyanyi klub malam.

Tapi kehadiran seorang lelaki berwajah malaikat nan polos, berhasil memasuki hidupnya. Namun sayang, Julia tertipu oleh lelaki yang ternyata seorang playboy dan suka mempermainkan hati wanita.

Mampukah Julia mempertahankan cintanya untuk lelaki itu?

Apakah lelaki itu memiliki perasaan yang sama, atau hanya ingin mempermainkan dan mencampakkannya seperti wanita murahan?

Ataukah memang takdir akan berpihak pada Julia dengan mendapatkan kebahagiaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10 Larangan adalah sebuah tantangan

"Yo! Xander!"

Theo berjalan mendekati Xander yang duduk di sofa single. Mengangkat tangan guna melakukan tos, yang di sambut oleh Xander sendiri.

"Apa kabarmu?" Theo langsung duduk setelah melakukan tos pada Xander.

"Baik." Xander menjawab singkat.

Matt yang melangkah mendekat juga melakukan tos ala lelaki. Ia langsung duduk di sofa single yang berseberangan dengan Xander.

"Kami terkejut saat tahu kamu mempunyai klub malam di kota ini Xander." Matt langsung bersuara.

"Yah. Karena klub malam di sini sepertinya bukan kriteria kalian." Xander berdecak mendengar tuduhan itu.

"Tapi Xander, kamu sepertinya lupa sesuatu." Theo menyahut dan ikut bersuara.

"Dimanapun klub malam kamu berada. Kami pasti akan mengunjunginya. Karena seleramu dan selera kami tidak jauh berbeda." Theo mengedipkan sebelah matanya.

"Theo benar sekali." Matt mengangguk setuju.

"Jika kamu punya klub malam di suatu tempat. Sudah pasti kami harus mampir. Dan lihatlah di klub malam ini, sangat banyak hal istimewa yang kami temukan." Matt juga menjelaskan.

"Kalian bebas menikmati waktu kalian di klub ini. Bahkan aku yakin kalian pasti akan menemukan wanita yang bisa menemani kalian hingga puas." Xander mengangguk dan sangat paham pada kedua temannya itu.

"Tapi ada satu hal yang tidak boleh kalian usik." Xander memasang gestur serius pada Theo dan Matt.

"Aku tertarik pada penyanyi yang baru saja tampil di lantai dance. Wanita itu sangat sesuai kriteria yang aku inginkan." Matt langsung memotong ucapan Xander.

Entah kenapa, Matt merasa jika perlindungan yang Xander berikan pada penyanyi wanita itu. Adalah sesuatu yang diinginkan oleh lelaki itu untuk tidak di usik.

"Suaranya sangat merdu. Belum lagi wajahnya terlihat sangat cantik. Aku menginginkan wanita itu."

Matt menyandarkan tubuhnya di sofa. Menatap Xander dengan serius. Tidak ingin menerima bantahan.

"Tidak untuk wanita itu Matt." Xander langsung defensif dan menyorot Matt tajam.

"Ayolah. Ia hanya seorang wanita yang berkeliaran di klub malam." Matt berdecak sedikit kesal oleh larangan itu.

"Itu artinya ia sama saja dengan wanita lainnya yang gampang di rayu." Matt juga menambahkan.

"Tidak Matt. Tidak untuk wanita itu!" Xander menjawab tegas.

Sorot wajahnya langsung tegang melihat sorot tidak terbantahkan itu. Ia tahu jika Matt tidak suka di larang.

Tapi Xander juga tidak ingin Julia terjerumus ke dalam pusaran hidup Matt. Lelaki adalah pemain wanita. Mudah baginya mengganti para wanitanya, semudah ia mengganti pakaiannya.

Dan Xander tidak ingin Julia yang polos, masuk dalam jebakan Matt. Julia adalah wanita baik - baik. Dan ia tidak ingin Matt mempermainkan wanita itu.

"Wow! Ada apa ini?" Theo berseru melihat respon Xander yang menurutnya berlebihan.

"Kenapa kamu sangat melindungi wanita itu? Bahkan begitu ia selesai perfom, kami melihat ia di kawal oleh salah satu orangmu Xander." Theo tidak bisa meanahan rasa penasarannya lebih lama.

"Sudah aku katakan. Ia tidak seperti wanita lainnya yang biasa Matt pakai. Ia hanya bekerja sebagai penyanyi di klub ini. Tidak lebih!" Xander menjawab tegas.

"Banyak wanita lain yang bisa kamu lirik Matt. Aku tidak akan protes. Tapi tidak untuk yang satu itu!" Sekali Xander menegaskan pada Matt.

"Kamu lucu sekali Xander." Matt terkekeh kecil melihat Xander, yang begitu emosi hanya karena penyanyi itu.

"Apa wanita itu kekasihmu?" Matt melirik Xander dengan mata menyipit.

"Bukan." Xander menjawab perlahan.

"Jadi tidak ada hubungan romantis antara kalian? Tapi ia begitu di istimewakan?" Matt kembali terkekeh mendapati jawaban Xander.

"Tidak harus memiliki hubungan romantis Matt. Kamu tidak akan mengerti. Yang perlu kamu ingat hanya satu. Jangan coba mendekati ataupun mempermainkannnya Matt." Xander kembali menatap Matt dengan tajam.

"Wanita itu sudah dewasa Xander." Matt melirik Xander dan merasa reaksi temannya itu sangat lucu.

"Meski kamu melarang untuk tidak mendekati wanita itu. Tapi wanita itu punya pikirannya sendiri. Ia bisa menentukan apapun yang ia inginkan." Matt berdiri, mulai jengah dengan perdebatan mereka.

"Aku tidak akan menolak, jika ia memberikan kesempatan itu bukan?" Ia sedikit berdecak.

"Seperti yang kamu tahu. Sangat gampang bagi wanita tertarik dan menyerahkan dirinya padaku. Dan tentu aku tidak akan melewatkan kesempatan itu, jika aku melihat ia tertarik padaku." Matt kembali terkekeh kecil.

"Matt." Xander masih mencoba merubah keputusan lelaki itu.

Sejak awal ia di beritahu oleh salah satu anak buahnya soal kedatangan Matthew Burmann. Xander langsung mengawasi lelaki itu dari ruangannya.

Ia memperhatikan bagaimana perhatian Matt tertuju pada lantai dance, dimana Julia sedang bernyanyi, menghibur para pengunjung klub.

Xander melihat tatapan Matt yang tertarik pada Julia. Bahkan Matt tidak mengalihkan matanya kemanapun. Hanya tertuju pada Julia yang sedang bernyanyi.

Karena itu ia berusaha memperingatkan Matt. Tapi ia sepertinya lupa jika seorang Matthew Burmann, bukanlah lelaki yang suka di larang.

Terbukti dengan sikapnya saat ini. Xander hanya berharap jika Julia tidak akan tertipu oleh wajah tampan nan polos milik Matt. Karena di balik wajah polos ini, tersimpan seorang bajingan yang suka mempermainkan wanita.

"Tapi aku akan menghargai pesanmu barusan sebagai seorang teman " Matt berbalik menoleh pada Xander.

"Jika wanita itu menolakku. Maka aku tidak akan memaksanya. Itu sebagai kompensasi karena kamu adalah temanku." Matt tersenyum kecil.

"Sepertinya tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Aku ingin menikmati malam ini dengan liar " Matt berbalik dan melangkah keluar dari ruangan Xander.

"Kami pergi dulu." Theo menepuk pundak Xander dan mengikuti langkah Matt.

"Aku harap kamu tidak tergoda oleh setan itu Julia." Xander memilih menyandarkan tubuhnya di sofa itu.

Xander sengaja tidak mengatakan sola klub malam ini pada Matt dan Theo. Karena tidak ingin Matt tahu mengenai Julia.

Ia selalu merasa jika Matt bersikap seperti predator wanita. Karena itu ia berusaha menjaga Julia yang polos dari Matthew Burmann.

"Aku sudah berusaha melindungimu Julia. Dan kali ini semoga keberuntungan berpihak padamu." Xander bergumam lirih.

"Jangan sampai kamu tergoda oleh wajah dan senyuman polosnya itu. Jika tidak kamu akan tersakiti oleh sikapnya nanti."

Xander bangkit dari sofa dan menghubungi anak buahnya. Berusaha mencari informasi soal Julia dari anak buahnya.

Semoga Julia telah kembali dengan Sera. Hingga Julia tidak bertemu dengan Matt.

"Dimana Julia?" Xander langsung bertanya begitu panggilannya di angkat oleh anak buahnya.

"Nona Julia baru saja keluar dari ruangannya dan hendak pulang Bos. Tapi ia bertubrukan dengan Tuan Matthew."

"Shit!!"

Xander mengumpat kuat dan mematikan panggilannya. Baru saja hal yang ia khawatirkan terjadi. Dan sekarang keduanya malah langsung bertemu.

Ia merasa pusing seketika. Matanya menerawang melihat ruangannya yang sunyi.

"Hana, bantu aku menjaga Julia." Ia bergumam pada keheningan itu.

..........................

1
partini
kamu kan terkejut Matt si obral Otonng😂😂😂😂😂
Elis Hasibuan: 🫢🫢🫢🫢🫢
total 1 replies
partini
tenang kek Casanova mau gonta ganti seribu wanita ga bakal kena penyakit ,,nanti dapat pawang yg ori masih segel ga gila harta pokok lovely doply
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
partini
Hana
partini
sinopsisnya mengsedihhhh dan terluka hemmmm banyak bawang ini
jadi strong woman Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!