NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Boneka Jelek dan Dekil

Pagi hari ketika Shaina sudah bersiap pergi ke kantor dia panik karena tidak menemukan boneka teddy bearnya. Padahal biasanya boneka kesayangannya itu selalu ada di tasnya, namun kali ini tidak ada.

"Hah...! Mana dia ...kok nggak ada...?'' Shaina membongkar isi tasnya namun dia tidak menemukan boneka yang dia cari.

"Oh ya ampun..." Shaina beralih mencari di tempat tidur tapi di sana dia juga tidak menemukannya.

"Hah.. Apa ketinggalan di kantor ya...? Tapi kayaknya nggak deh... '' ucap terus mencari di setiap sudut kamar.

"Oh ya ampunnnn.... Kenapa nggak ada..." rengek Shaina.

"Cari apaan sih kak....?'' tanya Riska yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Iya, hari ini Riska masuk kerja shift dua jadi pagi ini dia masih ada di tempat kost karena dia mulai kerja jam dua belas siang.

"Riska, kamu lihat boneka aku nggak...?'' tanya Shaina.

"Boneka teddy bear yang lusuh itu...?" tanya Riska, Shaina mengangguk.

"Nggak...aku nggak lihat..." jawab Riska sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Aduuuh... Kalau ilang gimana..." rengek Shaina.

Iya, boneka teddy bear milik Shaina memang sudah lusuh, tapi boneka itu sangat berarti sekali buat Shaina. Karena boneka itu adalah barang satu- satunya kenangan dari sang ibu.

Jadi kedatangan Shaina ke kota selain untuk mencari kerja , dia juga ingin mencari ibunya. Empat belas tahun lalu sang ibu pergi dari rumah dengan alasan mencari pekerjaan di kota. Saat itu Shaina masih kelas lima sekolah dasar dan kondisi keuangan keluarga Shaina sedang tidak baik- baik saja. Bahkan untuk sekedar makan saja susah. Sedangkan ayah Shaina hanya bekerja sebagai buruh tani.

Ibu Shaina yang bernama bu Lestari nekad pergi ke kota meninggalkan suami dan anak untuk mengadu nasib di kota. Namun hingga saat ini sang ibu belum juga kembali. Shaina yang sudah menahan rindu hingga belasan tahun tentu saja ingin mencari ibunya.

"Ketinggalan di kantor kali kak..." ucap Riska.

"Entahlah..." sahut Shaina lalu menghela nafas.

Shaina pun segera berangkat ke kantor tanpa ingin sarapan terlebih dulu. Baginya lebih penting menemukan bonekanya terlebih dulu. Karena hanya boneka itu lah barang yang mempunyai kenangan dengan sang ibu. Dulu sebelum ibunya pergi dia memberikan boneka itu pada Shaina.

Sampai di perusahaan Shaina langsung masuk ke ruang kerjanya. Dia mencari di meja kerja, di laci hingga ke kolong meja. Namun lagi- lagi dia tidak menemukannya di sana.

"Sha... Kamu lagi ngapain ...?" tiba- tiba suara Bimo mengagetkan Shaina yang sedang ada di kolong meja hingga kepalanya kejedot meja .

"Aduh..." Shaina lalu berdiri sambil mengusap- usap kepalanya yang sakit.

"Kamu ngapain ada di kolong meja...?'' tanya Bimo.

Shaina menghela nafas.

"Eh Bimo... Kamu lihat boneka aku nggak...?'' tanya Shaina.

"Boneka...?'' sahut Bimo.

"Iya, boneka yang selalu aku taruh di meja..." jawab Shaina sambil menunjuk meja kerjanya.

"Oh... Boneka teddy bear yang jelek itu...?'' tanya Bimo.

"Iihhh.. Bimo...! Kau menghina bonekaku...! Kau tahu.... Boneka itu adalah kenang- kenangan dari ibuku...!'' Shaina kesal dan hampir saja menjitak kepala Bimo.

"I...iya maaf...maaf... Tapi aku nggak melihatnya..." jawab Bimo.

"Aduuuhhh....di mana ya... " Shaina putus asa.

"Kamu naruh di mana...?" tanya Bimo.

"Kalau aku tahu naruh di mana, aku nggak bakalan nanya ke kamu Bimo...!'' Shaina kesal.

Dimarahi oleh Shaina ,Bimo hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hei... Ngapain kalian ribut- ribut...?'' tanya Alvian yang datang bersama Arsil.

"Shaina mencari bonekanya yang hilang..." jawab Bimo.

"Boneka...? Boneka apaan...?'' tanya Arsil.

"Boneka yang selalu dia pajang di meja kerjanya..." jawab Bimo.

"Idih... Boneka jelek begitu aja dicari- cari. Kalau bonekanya hilang mending beli lagi aja. Lagian ngapain sih udah gede mainannya boneka. Kayak anak kecil aja..." sahut Alvian sambil duduk di meja kerjanya.

"Ah, kamu nggak tahu apa- apa tentang boneka itu. Nggak usah banyak ngomong..." Shaina kesal.

Alvian berdecak.

"Hah...! Apa jangan-jangan ketinggalan di mobil tuan Sagara ya..." ucap Shaina baru ingat kalau kemarin dia membawa bonekanya saat dia pergi meeting.

"Bimo... Tuan sagara sudah datang belum...?'' tanya Shaina.

"Kayaknya belum, kalau datang kan biasanya lewat sini..." jawab Bimo.

"Hei.. Shaina , Bimo...sudah waktunya kerja ini. Cepat kerjakan pekerjaan kalian. Apa kalian mau dihukum ...'' ucap Arsil.

Shaina berdecak kesal sambil melirik ke arah Arsil. Shaina dan Bimo pun duduk di meja masing- masing untuk mulai mengerjakan pekerjaan mereka. Namun Shaina nampak tidak fokus. Sesekali dia melirik ke arah pintu, menunggu Sagara dan sekertaris Jo lewat. Namun hingga dua jam berlalu mereka belum datang juga.

"Tuan sagara dan sekertaris Jo kok belum datang juga sih...?'' ucap Shaina dalam hati sambil melirik jam tangannya.

Iya, hari ini Sagara dan sekertaris Jo datang lebih siang karena mereka pergi ke panti asuhan untuk beberbagi dan kirim doa untuk almarhumah nyonya Lestari.

Namun tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki melewati ruang divisi keuangan. Shaina langsung menoleh ke arah luar ruang divisi keuangan. Dan ternyata yang sejak tadi dia tunggu oleh Shaina datang juga. Iya, mereka adalah Sagara dan sekertaris Jo.

"Tuan Sagara...!'' panggil Shaina.

Sagara dan sekertaris Jo menghentikan langkahnya. Dan mereka berdua membalikan badannya ke arah Shaina yang sedang berlari ke arah mereka.

"Ada apa...?'' tanya Sagara sambil menatap wajah Shaina.

"Tu..tuan.... Apa kemarin ada yang tertinggal di mobil tuan...?'' tanya Shaina.

"Apa...?'' tanya Sagara.

"Boneka... Boneka teddy bear ukuran kecil, warnanya coklat..." jawab Shaina sambil menoleh ke arah Sagara dan sekertaris Jo secara bergantian.

Sekertaris Jo menggelengkan kepala karena dia memang tidak melihatnya.

"Oh, jadi boneka jelek dan dekil itu punyamu...?'' tanya Sagara.

"Iya, boneka itu punya saya tuan..." jawab Shaina walaupun sebenarnya kesal juga karena Sagara bilang bonekanya jelek dan dekil.

"Tuan melihatnya...? Di mana sekarang bonekanya tuan...?'' tanya Shaina.

"Sudah saya buang....'' jawab Sagara.

"A...apa...! Dibuang...! Ya ampun tuan....! Kenapa tuan membuangnya...!!'' Shaina panik.

"Katakan tuan...! Katakan...! Tuan membuang boneka saya di mana...!'' tanya Shaina.

"Saya membuangnya di depan lobby utama..." jawab Sagara.

"Hah...! Di depan lobby...! Terus sekarang bonekanya masih ada nggak...?'' tanya Shaina.

"Ya mana saya tahu..." jawab Shaina.

"Oh ya ampun...! Bonekaku...'' rengek Shaina langsung pergi begitu saja dari hadapan Sagara dan sekertaris Jo.

Iya, Shaina akan mencari bonekanya di depan Lobby.

"Hei gadis berandal... mau ke mana kamu...! Ini masih jam kerja... Kamu harus selesaikan pekerjaanmu dulu...!" seru Sagara namun Shaina tidak memperdulikan seruan Sagara dan dia terus berlari menuju lift.

"Ada apa dengan gadis berandal itu...? Masa gara- gara boneka jeleknya saya buang dia sampai stres begitu...?'' ucap Sagara pada sekertaris Jo.

"Jadi tuan melihat boneka itu dan membuangnya...?'' tanya sekertaris Jo.

Iya, kemarin tak lama setelah Shaina turun dari mobil, Sagara melihat ada boneka lusuh dan dekil.l di jok tempat Shina duduk. Sagara tidak tahu jika boneka itu milik Shaina. Karena merasa jijik melihat boneka yang dekil itu maka dia segera membuangnya begitu saja di depan Lobby.

"Tuan... sepertinya boneka itu sangat berarti bagi Shaina. Apa mungkin boneka itu diberikan oleh seseorang yang special di hati Shaina. Kekasihnya mungkin...'' ucap sekertaris Jo.

"Hah...'' Sagara tertawa.

"Mana ada laki- laki memberikan boneka jelek dan dekil seperti itu pada kekasihnya. Memangnya kekasihnya itu gembel..." sahut Sagara.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Di depan lobby Shina mencari bonekanya. Dia juga bertanya pada Satpam dan juga pada OB yang ada di sana. Tapi mereka tidak melihat boneka yang dimaksud oleh Shaina. Shaina lalu mencari ke tempat sampah, tapi tetap saja dia tidak menemukannya.

Shaina menghampiri petugas kebersihan yang sedang menyapu di halaman perusahaan.

"Boneka teddy bear warna coklat...?'' tanya petugas itu.

"Iya, apa kau melihatnya...?'' sahut Shaina.

Pegawai kebersihan itu diam sambil mengingat- ingat.

"Ehm... Kemarin saya lihat ada benda tergeletak di depan lobby, sepertinya sih boneka..." jawab petugas itu.

"Hah... Benarkah. Trus sekarang di mana...?'' tanya Shaina.

"Kemarin saya lihat ada yang mengambilnya..." jawab pegawai itu.

"A..ada yang mengambil...? Siapa...?'' tanya Shaina.

"Seorang wanita. Ehm... Umurnya sekitar lima puluh tahunan...."

"Si...siapa dia...? Apa dia pegawai di perusahaan ini...?'' tanya Shaina.

"Sepertinya bukan. Soalnya dia turun dari mobil mewah. Kalau tidak salah, mobil itu milik tamunya tuan sagara..." jawab pegawai kebersihan.

"Hah...? Ya udah terima kasih ya..." ucap Shaina segera berlari masuk ke lobby dan kembali naik ke lantai tujuh untuk menemui Sagara.

"Hei Shaina... " panggil Arsil yang hendak ke toilet.

Shaina menghentikan langkahnya.

"Apa...?'' tanya Shina.

"Kamu dicariin tuh sama tuan Sagara... Dia marah gara- gara kamu keluyuran di jam kerja...Hayo loe kamu pasti bakal kena hukuman lagi..." ucap Arsil.

Shaina mendengus kesal. Dia lalu pergi ke ruangan Sagara. Setelah mengetuk pintu, Shaina pun masuk.

"Tuan..." ucap Shaina.

Sagara menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Dari mana saja kamu...? Ini masih jam kerja, kamu malah keluyuran, mau saya hukum lagi...?'' tanya Sagara.

"Tapi ini kan gara- gata tuan. Tuan yang sudah membuang boneka saya..." jawab Shaina sambil menangis.

Sagara menghela nafas.

"Astaga... Boneka jelek kayak gitu aja kamu tangisin .Begini saja, nanti saya akan belikan boneka yang lebih bagus dari boneka jelekmu itu..." ucap Sagara.

"Saya nggak mau tuan, saya maunya boneka itu. Tuan harus bertanggung jawab karena sudah membuang boneka yang sangat berarti dalam hidupku hu...hu..." Shaina terus menangis.

"Oh astaga...." Sagara memijit keningnya karena menurutnya Shaina menangisi hal yang tidak penting.

"Memangnya apa sih pentingnya boneka jelek itu...? Apa itu pemberian dari kekasihmu...?'' tanya Sagara.

"Bukan tuan...hik..hik..." jawab Shaina.

"Lalu apa...?'' tanya Sagara.

Shaina lalu memberitahu Sagara jika boneka itu adalah kenang- kenangan terakhir dari sang ibu. Mendengar hal itu Sagara menjadi merasa bersalah karena telah membuang boneka kenangan itu.

"Maafkan saya... Saya benar- benar tidak tahu soal itu. Saya janji akan membantu mencari bonekamu itu...." ucap Sagara yang jadi iba pada Shaina.

Iya, Sagara memang tidak tega jika sudah membahas soal ibu. Apalagi ibu sagara juga sudah meninggal dan sekarang hanya ada ibu sambung.

"Oya kalau boleh tahu kapan ibumu meninggal...? Apa sudah lama...?'' tanya Sagara.

"Apa...? Hei tuan... jangan sembarangan ya... Ibuku itu masih hidup..." jawab Shaina kesal.

"Hah...? Jadi ibumu masih hidup...? Trus kenapa kamu tadi bilang kalau boneka itu kenang- kenangan terakhir ibumu....?'' tanya Sagara geleng- geleng kepala karena Shaina membuatnya bingung.

Shaina menghapus air matanya dan bibirnya terus saja manyun.

"Hei gadis berandal... Apa sih sebenarnya yang kamu tangisi...? Kan ibumu masih hidup, kenapa kamu nangis...?'' tanya Sagara.

Shaina mendengus. Lalu dia memberitahu Sagara bahwa ibunya pergi dari rumah sampai belasan tahun untuk bekerja di kota, tapi sampai hari ini belum pulang. Dan hanya boneka itu saja yang menjadi kenangan dari sang ibu.

Sagara menghela nafas, dia kembali merasa kasihan dengan Shaina.

"Ya sudah... Nanti saya akan bantu kamu cari boneka itu..." ucap Sagara.

"Tapi tuan,... Kata petugas kebersihan, boneka itu diambil oleh salah satu tamu tuan yang datang kemarin siang. Dia seorang perempuan tua berumur sekitar lima puluh tahunan. Siapa tamu itu tuan...?'' tanya Shaina.

"Tamu saya...? Perempuan tua...? Tapi kemarin saya tidak menerima tamu perempuan tua. Saya hanya menerima satu tamu laki- laki, dia adalah tuan David...'' jawab Sagara.

"Lalu perempuan yang mengambil boneka saya siapa tuan...?'' tanya Shaina.

"Ya... Mana saya tahu...." jawab Sagara.

"Lagi pula mana mungkin tamu saya mau mau mengambil boneka jelek itu, tamu saya kan orang- orang kaya..." gumam Sagara.

"Apa...? Tuan ngomong apa tadi...?'' Shaina kesal karena lagi- lagi Sagara bilang bonekanya jelek.

"Ti...tidak... Saya tidak bilang apa- apa..." jawab Sagara.

"Tapi saya mendengarnya tuan..." sahut Sagara. Sagara menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Bonekaku..." rengek Shaina.

"Sudahlah... Kan tadi saya sudah bilang, saya akan bantu cari boneka itu..." ucap Sagara.

"Benar ya tuan.. Pokoknya tuan harus mencarinya sampai ketemu..." sahut Shaina.

"Iya... Iya... Sekarang kamu ke meja kerjamu, dan kerjakan pekerjaanmu...." jawab Sagara.

"Oya, jangan lupa , besok malam kamu harus ikut meeting di hotel cempaka, persiapkan materinya, saya sudah mengirimnya lewat email, kamu tinggal pelajari materinya...." ucap Sagara.

"Iya tuan..." jawab Shaina lesu.

Dengan langkah lunglai Shaina keluar dari ruang kerja Sagara menuju ke ruang divisi keuangan.

Sagara menghela nafas. Lalu dia mengambil ponselnya untuk menghubungi sekertaris Jo.

"Jo...kamu kasih tahu ke seluruh pegawai perusahaan ini, dari mulai pegawai kantor sampai cleaning service dan OB, bilang sama mereka jika menemukan boneka jelek milik Shaina supaya membawa ke ruangan saya..." ucap Sagara.

"Saya pusing melihat Shaina terus merengek karena kehilangan boneka jelek itu..." sambung Sagara.

"Baik tuan..." jawab Sekertaris Jo di sebrang telpon.

Sambungan telpon pun berakhir.

"Hah... Kasihan sekali gadis berandal itu, dapat kenangan- kenangan boneka jelek...." ucap Sagara sambil geleng- geleng kepala.

Bersambung,....

1
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
Salsa
keren 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!