NovelToon NovelToon
Malam Hangat Berselimut Cinta

Malam Hangat Berselimut Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Herka Rizwan

Aini mengira kedatangan keluarga Julian hendak melamarnya. namun ternyata, mereka malah melamar Sakira, adik satu ayah yang baru ia ketahui kemudian hari. padahal sebelumnya, Julian berjanji akan menikahinya. ternyata itu hanya tipuan untuk memanfaatkan kebaikan Aini.
Tidak sampai disitu, ayahnya malah memaksa untuk menjodohkan Aini dengan duda yang sering kawin cerai.
karena kecewa, Aini malah pergi bersenang-senang bersama temannya dan menghabiskan malam dengan lelaki asing. bahkan sampai hamil.
Lantas, bagaimana nasib Aini. apakah lelaki itu mau bertanggung jawab atau dia malah menerima pinangan dari pria yang hendak dijodohkan dengannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herka Rizwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Di dalam perjalanan, Arjun terus melirik Aini. Rasanya, dia seperti kembali ke zaman sekolah dulu.

Flashback...

Arjun merokok di belakang sekolah. Hal yang tak pernah ia lakukan karena dia masih seorang siswa kelas 12. Tapi, kedua orang tuanya baru saja meninggal dunia karena kecelakaan.

Sebagai anak tunggal, rasanya dia tak punya pegangan. Meski selama ini, dia sudah terbiasa ditinggal. Tapi masih saja, dia merasa sangat kehilangan sosok kedua orangtuanya itu.

"Hai, kamu kok merokok di sini? Kalau ketahuan guru bagaimana?"

Tiba-tiba ada seorang gadis cantik mendekatinya. Sosok itu sangat ceria. Selain itu, dia tidak risih melihat keadaan Arjun yang berantakan.

"Kamu siapa, sok sekali mengatur aku?" Arjun tampak acuh.

"Aku bukan mengatur kamu. Tapi, kalau mau merokok, jangan di area sini. Apalagi kamu masih berpakaian seragam sekolah. Sayang sekali, ganteng-ganteng merokok."

"Apa urusannya sama kamu? Gak usah sok peduli ya. Memangnya kamu tahu, apa yang sedang aku alami?"

"Aku memang gak tau sih. Tapi, jangan pernah melarikan diri ke hal negatif. Aku juga pernah kehilangan Ibuku. Dan yang paling menyakitkan, Ayahku menikah lagi tidak lama setelah kematian ibu."

Arjun terdiam, memandang gadis itu. Tak disangka, dibalik senyum yang manis, terdapat kesedihan yang mendalam

"Apakah kamu begitu kehilangan ibumu?"

"Tentu saja! Dia sandaran hidup ku. Tapi, aku tak bisa membiarkan diriku larut dalam kesedihan yang tak berkesudahan. Kalau aku terus menangisi kepergiannya, maka arwah ibuku tidak akan tenang selamanya."

Penjelasan gadis yang merupakan adik kelasnya itu, mulai membuka mata Arjun. Kalau apa yang ia lakukan ini bukan menyelesaikan masalah. Tapi justru sebaliknya, akan menenggelamkan dia ke jalan yang salah.

"Siapa namamu?" tanya Arjun akhirnya.

"Anggraini, tapi ibuku biasa memanggil namaku Aini."

"Oh!"

Tangan Aini masuk ke dalam saku rok nya. Lalu mengeluarkan sapu tangan berwarna pink, bertuliskan namanya.

"Sapu tangan ini adalah hasil sulaman ku. Aku diajari oleh almarhumah ibuku."

Tanpa sungkan, Aini mengusapkan sapu tangan itu ke wajah Arjun. Dan lelaki itu tak menolak sama sekali.

"Aini, ngapain kamu dekat dia. Ayo masuk kelas!" teriak seorang siswa.

"Iya!"

Aini pun berlari meninggalkan Arjun sendirian. Lelaki itu termangu, memandang gadis cantik yang baru saja menghiburnya.

"Hei, sapu tangan mu ketinggalan!" teriak Arjun melambaikan tangannya.

Tapi Aini tidak menoleh lagi. Hingga kain yang begitu harum itu menjadi milik Arjun hingga saat ini.

Flasback selesai

"Arjun! Awas!" Aini memperingatkan Arjun, yang hampir saja menyenggol pengendara sepeda motor.

"Astaga, Aini. Maaf, aku gak fokus."

"Lain kali jangan begini. Aku masih ingin hidup lebih lama," kata Aini dengan wajah masam.

"Iya, maaf sayang."

"Arjun, kalau berdua kayak gini jangan panggil Sayang. Kan kita cuma..."

"Iya, aku tahu. Tapi, kan kamu pacar aku. Wajar dong, kalau aku panggil sayang."

"Hm, terserah kamu deh!"

Arjun tersenyum, menggenggam tangan Aini. "Ai, bila nanti nenek meminta kita menikah, apakah kamu mau meneruskan sandiwara ini?"

"Uhukk...apa? menikah?" Aini terkejut seketika.

"Minum dulu, sayang. Duh, kamu kok jadi kaget gitu."

Wajah Aini memerah seketika. Sambil minum air mineral, dia melihat ke arah lain.

"Arjun, kamu bercanda kan. Kamu kan minta aku cuma jadi pacar pura-pura saja. Kok malah berubah haluan sih?" Aini tampak sewot.

"Aku akan naikkan gaji kamu, gimana?

"Naik gaji?" Aini langsung berteriak kegirangan.

"Iya, naik gaji. Selain itu, aku juga akan naikkan jabatan kamu sebagai supervisor."

"Ah, gak usah terburu-buru. Nanti banyak karyawannya iri sama aku. Kalau naik gaji, boleh deh. Sekalian, gajinya Fena dinaikkan juga dong. Kasihan dia, masih punya cicilan mobil."

"Baiklah, sayang. Asalkan kamu ikuti semua keinginan ku."

"Hm..."

Meskipun Aini hanya mementingkan kenaikan gaji, Arjun tak peduli. Asalkan gadis itu bisa berada disisinya.

Akhirnya, mobil Arjun tiba di sebuah rumah. Setelah turun, pria itu dengan cepat membuka pintu mobil untuk Aini.

"Arjun, ini rumah nenek ya? Wah, ternyata besar sekali ya. Ahh, aku jadi kangen sama nenek ku. Kapan-kapan aku mau berkunjung juga ah."

Baru saja hendak masuk, tiba-tiba Aini menghentikan langkahnya. Dia merasa ada yang kurang.

"Arjun, aku lupa gak beli hadiah buat nenek. Ini kan pertama kalinya berkunjung kesini. Masa sih, aku gak kasih apa-apa?"

"Jangan khawatir, Aini. Aku sudah menyiapkan hadiahnya."

Arjun mengeluarkan sebuah paper bag dari bagian kursi belakang mobil. Lalu menyerahkannya pada Aini.

"Ini adalah makanan kesukaan nenek. Kamu masih saja nanti sama beliau."

"Wah, Arjun. Kamu memang hebat. Terima kasih banyak ya!"

Saking gembiranya, Aini sampai memeluk Arjun. Pria itu gugup namun dia ikut tersenyum.

Sampai Aini pun tersadar. Seketika ia tertunduk malu.

'Aduh, kok aku jadi salah tingkah sih. Duh, malu banget deh. Apalagi, Arjun wangi sekali. Bikin aku gak pede di dekat dia,' monolog Aini tak bisa memandang Arjun lagi.

"Kamu gak papa, Ai?"

"Hm, aku gak papa. Ya udah, jadi kan kita ketemu nenek?"

"Jadi dong. Ayo!"

Arjun menyodorkan lengannya, untuk menggandeng Aini. Gadis itu tersenyum, melangkah mengikuti bosnya ke dalam rumah.

"Arjun, ayo masuk. Nenek sedari tadi sudah menunggu kamu," sambut Rama terlihat gembira. Dia begitu senang, saat melihat keponakannya itu datang bersama seorang gadis cantik.

"Nenek, aku datang..." panggil Arjun mendekati seorang wanita tua yang sudah duduk di ruang tengah.

"Arjun, cucuku!" Zeta begitu terharu melihat kedatangan orang yang ditunggunya. "Mana calon istrimu, Nak?" tanyanya tak sabar.

"Ini dia, Nek. Namanya Aini," ujarnya tersenyum simpul.

Mata Zeta terlihat berbinar saat Aini datang menyalaminya. Wanita itu ikut mengusap kepala gadis yang baru datang untuk pertama kalinya.

"Mari duduk dulu, Sayang. Kamu apa kabar?" tanya Zeta lembut.

"Baik, Nek. Kalau nenek sendiri bagaimana?"

"Nenek baik sekali. Ya, meski terkadang terserang sakit. Namanya juga sudah tua."

"Iya, nenekku juga begitu. Melihat keadaan nenek, aku jadi rindu padanya."

"Ah, sayang. Memangnya nenek kamu ada di mana sekarang?"

"Beliau ada di desa, Nek. Semenjak ibuku meninggal, Nenek ku seakan menutup diri. Karena begitu kehilangan putri kesayangannya."

"Kasihan sekali dia ya."

"Nenek, Aini bawa hadiah untukmu. Tolong diterima ya," kata Arjun memberikan sebuah paper bag pada Zeta.

"Kok kamu malah repot-repot sih, Nak."

Aini tersenyum malu, karena itu bukan hadiah darinya. Melainkan pemberian dari Arjun.

"Gak papa, Nek. Kata Arjun, ini adalah makanan kesukaan Nenek. Jadi, aku membelinya khusus untuk Nenek."

"Terima kasih banyak, Sayang. Rama, apakah hidangan sudah siap?"

"Iya, Mah. Pelayan sudah selesai menyiapkan semuanya di meja makan."

Ternyata di meja makan, Arum dan Briana sudah menunggu. Keduanya nampak begitu sinis memandang Aini.

"Arum, ini namanya Aini. Calon istrinya Arjun," kata Zeta antusias. "Dan Aini, dia adalah istri Pamannya Arjun. Kalau yang disebelahnya, dia putri mereka. Namanya Briana."

"Halo, selamat datang, Aini. Silahkan nikmati hidangannya."

"Terima kasih, Tante!"

Briana tersenyum menyaksikan Arjun yang tampak lahap menikmati makanannya. Yang sebenarnya sudah dicampur sesuatu, untuk menjebak Arjun masuk ke dalam perangkapnya.

Bersambung...

1
Wayan Sucani
lanjut thor
Aiza Zayn: terima kasih udah mampir 🙏
total 1 replies
♥Kat-Kit♥
Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️
✨Wyn한✨
Mantap jiwa!
Ánh sáng
Aku suka banget sama karakter-karakternya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!