Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kepanasan
Setelah rapi dengan ootd nya pagi ini, Marco dan Arinda duduk bersama di meja makan menikmati nasi goreng spesial buatan Arinda yang katanya di buat dengan penuh cinta.
" gimana boo, enak ga? " tanya Arinda
" enak, ga nyangka istri ku bisa masak " puji Marco membuat Arinda tersipu
" padahal menurutku ini terlalu asin " ujar Arinda
" tapi kayanya rasa asinnya ketutup sama manisnya kamu " gombal Marco
" ya ampun... Pagi-pagi di gombalin suami, kayanya hari ini akan berlalu dengan cepat " ujar Arinda
" hahahaha... " mereka tertawa
Selesai sarapan keduanya berangkat menjalankan aktivitas masing-masing.
Waktu terus berputar hampir seharian ini Marco tak menghubungi Arinda saking sibuknya. Beberapa meeting penting ia lakukan dalam satu hari, benar-benar menyita waktunya. Arinda pun sibuk oleh kegiatan kuliahnya yang mulai padat hingga pukul 3 sore ia baru selesai kuliah.
" Marco kaya nya sibuk banget, seharian ini dia ga hubungi aku " ucap Arinda
sebelum pulang Arinda mampir ke toko kado untuk membelikan kado untuk temannya yang nanti malam ulang tahun.
Di kantor, Marco baru saja selesai meeting.
" gue selesaikan dulu berkas ini " kata Denis dan beranjak dari ruangan Marco. Namun saat Denis membuka pintu ada Amanda disana
" Manda " seru Denis
Marco yang mendengar ucapan Denis menoleh ke arah pintu
" boleh aku masuk? " tanya Amanda
" oh... Silahkan " ucap Denis lalu pergi
Amanda masuk ke ruangan Marco dengan senyum termanis nya
" hai co... Apa kabar? " tanya Manda yang langsung duduk di kursi depan meja Marco
" ngapain kesini? " tanya Marco
" kenapa sih? Aku ga boleh kesini? Meskipun hanya sekedar bertanya kabar? " ucap Amanda.
" Manda sorry tapi aku ga ingin istriku tau dan dia salah faham " kata Marco
" hems... oh iya aku hampir lupa kalau kamu sekarang sudah beristri " ujar Amanda
" aku tau kamu ga mencintai dia kan? Dan aku tau hingga saat ini kamu belum menyentuhnya, kenapa co? Apa karena kamu masih mencintai ku? " ucap Amanda
Marco hanya diam tak ingin meladeni ucapan Amanda. Amanda berdiri dan berjalan mengitari meja kerja Marco lalu duduk di depan Marco, dress pendek yang ia gunakan naik hingga memperlihatkan sebagian paha mulus nya tepat di depan wajah Marco
" aku tau kamu belum bisa move on dari permainanku kan " ucap Amanda mengelus wajah Marco
" kalau kamu mau, aku masih bisa melakukan nya untuk kamu " bisik Amanda
Marco tersenyum " maaf Manda, tapi ga ada jawaban dari sana " ujar Marco menunjuk ke arah celana nya tepat di bagian pusaka nya yang sama sekali tak bereaksi oleh godaan Amanda
Amanda terlihat kesal karena Marco tak tertarik padanya
" bagiku kamu sudah mati, jadi percuma kamu goda aku, silahkan keluar aku masih banyak pekerjaan " ucap Marco berdiri dan menunjuk pintu
wajah Amanda merah padam menahan malu atas penolakan Marco
" baiklah aku akan lihat sejauh mana kamu bisa melupakan aku, wanita amatir itu ga akan bisa memberikan kepuasan seperti yang aku berikan " kata Amanda
" lebih baik amatir tapi satu tangan daripada senior tapi milik bersama " ucap Marco
Amanda terlihat sangat kesal dan pergi meninggalkan ruangan Marco
padahal Marco pun merasa heran kenapa pusaka nya tak bereaksi saat Amanda mencoba menggodanya, padahal sebelum nya hanya berada dekat Amanda saja Marco sudah timbul birahi.
" apa ini artinya aku sudah benar-benar mencintai Arinda " gumam nya
jam terus bergulir, kini sudah menunjukan pukul 10.30 malam dan Marco baru tiba di rumahnya namun kamarnya masih kosong
" Arinda kayanya belum pulang " ujarnya dan Marco bergegas mandi agar lebih segar setelah seharian bekerja
Marco Kembali melirik jam dan sudah menunjukan pukul 11.15 malam namun Arinda belum juga pulang, lalu ia mencoba menelpon Arinda namun tak ada jawaban
Rasa khawatir mulai menghampirinya, Marco meraih kunci mobilnya dan berniat menyusul Arinda
Namun baru saja Marco membuka pintu rumahnya Arinda sudah ada di depan pintu dalam keadaan tak biasa
" Arin... "
" boo... Tolong aku " ucap nya dengan nada berat dan langsung memeluk Marco
" kamu kenapa? " tanya Marco ia merasa ada yang tak beres lalu membawa Arinda ke kamarnya
Arinda terus bergerak dengan tangan yang selalu ingin membuka baju nya
" afrodisiak " gumam Marco
Marco menggendong Arinda dan mengunci tangan nya agar tak terus menarik baju nya
" sssshhhh panas " gumam Arinda
Marco membaringkan Arinda di kasur dan hendak memberi nya air dingin namun Arinda justru menarik Marco dan melahap habis bibir sang suami
" boo... Panas... Tolong aku "
" kamu dalam pengaruh obat Rin " Kata Marco
" ini ga nyaman boo " Arinda membuka bajunya dan melemparkannya
Marco yang melihat tubuh bagian atas Arinda tanpa busana langsung bereaksi
" lakukan boo " ujar Arinda birahinya sudah naik ke ubun-ubun
" mungkin ini lah saatnya aku melakukan kewajiban ku " batin Marco
Marco meraih tubuh Arinda dan membelainya, seperti di sengat listrik jutaan volt Arinda merasa semakin tak terkendali
" boo... " rengeknya
Marco bisa melihat tubuh Arinda sudah basah dengan peluh dan semakin kepanasan, sepertinya dosis yang di berikan lumayan banyak
" boo... Jangan siksa aku " rengek Arinda lagi karena Marco tak segera menyentuhnya
melihat sang istri semakin tak terkendali Marco membuka baju nya hingga mereka sudah dalam keadaan polos
tubuh indah Arinda membuatnya mabuk kepayang meski tak dalam pengaruh afrodisiak tapi Marco tak kalah buas dari Arinda.
Seperti singa kelaparan hasrat yang selama ini tak tersalurkan meledak saat itu menjarah tubuh indah itu meninggalkan banyak jejak di tubuh Arinda
Marco tak melewatkan seincipun dari tubuh sang istri, tubuh mulus putih bersih tanpa noda itu membuat Marco sangat terpesona. keindahan Arinda begitu luar biasa bahkan lebih indah dari tubuh Amanda yang merupakan seorang model internasional
Arinda terus bergerak liar apalagi saat bagian bawah di kecup indah oleh sang suami, membuat Arinda merasa melayang
" oouuuhhh.... Ssssshhhh " desah Arinda ketika Marco memainkan area sensitifnya
" aaaaahhhh... Teriak Arinda saat Marco berhasil merobek selaput dara milik nya
" mmmmm.... " Marco mengeluarkan suara surgawi nya merasakan pusaka nya di himpit beda sempit yang sangat memijit
Marco mulai bergerak perlahan membuat Arinda semakin kelabakan
kuku Arinda menancap di punggung Marco meninggalkan luka gores, menahan rasa yang luar biasa yang baru kali ini ia rasakan
Tubuh atletis Marco dengan stamina yang prima membuat Arinda merasa sangat puas dan bahagia
Hingga hampir 30 menit keduanya baru mencapai puncak kenikmatan, tubuhnya basah dengan keringat mata yang sayup saling menatap satu sama lain
" terimakasih sayang, aku mencintaimu " ucap Marco
Arinda tersenyum manis " aku juga mencintaimu Boo " balas Arinda
Marco turun dari tubuh sang istri dan masuk ke kamar mandi sedangkan Arinda yang merasa sangat lelah memejamkan mata nya
" jadi seperti ini rasanya " batin Arinda dengan senyum di bibirnya mengingat rasa yang barusan diberikan suaminya