NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Diam-Diam Cinta / Bepergian untuk menjadi kaya / Bullying dan Balas Dendam / CEO Amnesia / Persaingan Mafia
Popularitas:59.4k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Zidane Alvaro Mahesa adalah pewaris ketiga dari kelurga terkaya di Asia Tenggara Reno Mahesa, yang menempuh pendidikan di Inggris. Pria tampan dan cerdas ini telah salah pergaulan hingga berakhir menyedihkan. Demi mendapatkan hukuman dari sang Daddy, Zidane di asingkan untuk mendapatkan pelajaran.

Hidup tanpa keluarga dan tidak memiliki aset apapun membuat Zidane merasa sendiri. Hingga ia bertemu dengan sekelompok genk yang menjerumuskan dirinya semakin dalam dan menuju jalan kematian.

Zidane harus menjalani hidupnya penuh kesialan, tuduhan atas pembunuhan dan pemerkosaan seorang gadis telah membuatnya masuk kedalam jeruji besi. Berbagai siksaan dan intimidasi ia peroleh. Hukuman mati telah menanti, Namun Zidane tidak tinggal diam.

Berhasilkah sang pewaris membalas dendam pada orang-orang yang telah membuatnya menderita?

Yuk ikuti kisah selanjutnya, ada juga kisah-kisah romantis anak-anak Reno yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pekerjaan untuk Zidane

Usai pulang kuliah Zidan Marisa dan juga Aldo mengunjungi bengkel sang paman yang berada di pinggiran kota. Menempuh perjalanan satu jam mereka sampai tujuan.

Bengkel mobil dan motor milik sang paman, tidak terlalu ramai seperti biasanya, sebab banyak pesaing sekitar wilayah Kensington.

"Hey Paman Victor." sapa Aldo setelah turun dari mobil. Ia menghampiri sang paman di ikuti Zidane dan Marissa.

Victor sedang merapikan mesin mobil sang pelanggan, ia menghentikan aktivitasnya dan menoleh pada keponakannya.

"Hey Aldo, tumben sekali kau datang ke sini?"

"Iya paman, aku ada perlu dan juga rindu pada paman." sahut Aldo sambil berjalan mendekat.

"Paman, kenalkan ini teman ku Alvaro dan Marissa. Mereka teman satu kampus ku."

Mereka saling berjabat tangan, Victor mempersilakan untuk duduk. Lalu ia ke dapur untuk membuat kopi. Tak lama kemudian Victor datang dengan nampan di tangannya.

"Silakan di minum, maaf saya tidak punya cemilan atau apapun. Saya bisa pesankan good food bila ingin makan."

"Tidak usah paman, kami di sini tidak lama, hanya ada perlu sebentar." balas Aldo

"Perlu apa?!

"Bukankah paman sedang mencari seorang montir untuk otomotif? Teman ku Alvaro sedang mencari pekerjaan, bisa kah dia bekerja disini?"

Victor menatap wajah Zidane dari atas sampai bawah, iya seperti tidak yakin kalau pria tampan itu bisa melakukan pekerjaan di penuh oli. Dari penampilannya saja Zidane terlihat bukan dari orang kebanyakan yang biasa bekerja keras. Lebih tepatnya ia seperti anak mami yang selalu di manjakan. Zidane berkulit putih bersih, tampan dan tangannya sangat halus

"Apa kamu yakin bisa kerja di sini? nanti tangan mu di penuhi dengan oli?" tanya Victor dengan tegas.

"Pasti bisa Om! Jawab Zidan yakin

"Apa saja yang bisa kamu kerjakan untuk bisa meyakinkan ku?" tantang Victor

"Aku bisa betulkan mobil atau motor yang sudah rusak, saat aku masih di Indonesia. Seringkali mengutak-utik mobil balap milik kakak ku."

"Baiklah aku ingin uji coba, apa kamu bisa betulkan motor balap ku itu? Sudah enam bulan tidak aku gunakan. Apa kamu tahu di mana penyakitnya?"

"Oke Om, akan aku kerjakan. Berikan alat-alatnya."

Victor berpostur tubuh tinggi besar dengan tato di tangan kanannya. Ia memberikan alat-alat otomotif pada Zidan. Pria tampan berkulit putih itu membuka kaos, terlihat tubuh atletis tanpa lemak. Marissa terkesima melihat tubuh atletis dengan dada bidang dan punggung lebar. Ia mampir menganga saking kagumnya, Aldo menepuk pundaknya agar Marissa tersadar dari lamunannya.

Zidane mulai mengutak-utik motor balap yang sudah hampir menjadi bangkai. Dengan serius ia melepas satu-persatu body motor. Victor mengamati dengan serius.

"Aldo hari hampir sore, sepertinya aku harus pulang. Aku tidak ingin ibu tiri ku mengaggap aku pemalasan."

"Oke, biar aku antar."

Aldo dan Marisa berpamitan pada Zidane dan Victor, setelah berbincang sebentar mereka meninggalkan bengkel.

Seharian sudah Zidane mengutak-atik motor gede tanpa lelah, hingga suara dentuman motor terdengar nyaring. Pada malam hari Zidan berhasil menyalakan motor besar itu. Victor tampak tak percaya, ia gelengkan kepala berkali-kali karena kagum. Padahal sudah banyak montir yang Victor suruh betulkan termasuk dirinya yang sudah menyerah. Namun tidak ada satupun yang bisa menyalakan motor tersebut.

Tetapi di tangan seorang pria berusia 22 tahun, motor Victor berhasil menyala, bahkan Zidane sudah mencobanya berkeliling sekitar area tersebut.

"Om! Lihatlah aku berhasil membetulkan motor ini. Apa aku sudah bisa kerja di sini?"

Victor terbahak "Tentu saja, kamu sudah lulus uji. Besok datang lah kesini."

"Oke Om, terima kasih."

Zidane keluar dari gudang, ia meraih botol minuman dan meneguknya hingga tandas. Lalu meraih kaos yang berada di sofa.

"Om aku pulang dulu."

"Hey dimana rumah mu?"

"Saya ngekos di kota Borough. Satu jam dari sini."

"Bawa saja motor itu."

"Apa Om?! Tanya Zidane tak percaya. Padahal belum sehari mereka berkenalan, tetapi Victor sudah percaya pada Zidane.

"Kamu bawa motor besar itu."

"Serius om?! ulang Zidane.

"CK! Kau ini bertanya seperti anak kecil. Bawa saja, di sini juga tidak terpakai. Kamu bisa pakai untuk ke kampus dan pulangnya kesini, biar irit dan tidak banyak keluar biaya.'

Zidane terharu, ternyata masih ada orang baik yang menolongnya di kala ia terpuruk, bahkan saat di jauhin teman-teman dekatnya.

Bola mata Zidane berkaca-kaca "Terima kasih Om, saya tidak akan melupakan kebaikan orang-orang yang telah perduli dan menolong saya." ucap Zidan dengan bibir bergetar menahan tangis.

Victor menepuk bahu Zidane, dia membesarkan hati Zidane "Varro, kamu anak yang berbakat dan cerdas. Om percaya, kelak kamu akan jadi orang sukses."

Victor tidak pernah tahu siapa Zidan sebenarnya, anak dari keluarga terkaya di Asia tenggara. Tanpa dia do'akan pun, Zidane memang sudah sukses sejak dalam kandungan mommy nya. Dia tidak akan kesulitan apapun bahkan kekurangan uang. Namun, Zidane sedang belajar mandiri dan ingin menunjukkan pada dunia kalau dia mampu dan sanggup tanpa nama besar kelurga nya.

"Makasih Om." ucap Zidan seraya naik keatas motor. Lalu ia menggas motor setelah berpamitan untuk pulang.

"Sampai jumpa besok Varro!" seru Victor dari kejauhan.

"Oke siap Om! Balas Zidane

TOLONG BANTU KOMEN YG BANYAK YA ALL🥰 BANTU RATE BINTANG 🌟 5 AGAR BUNDA SEMAKIN SEMANGAT NULIS NYA 🙏

1
yatun divia
Apa jangan" di ambil ibu tirinya atau di Felly ya 🤔🤔
yatun divia
Aahh sepertinya hanya ada maunya saja itu
yatun divia
Sama Zidane..ayonkita cari bareng" ya qtqu langsung kita tajya aja ya sama Bunda 😃🫠
Dew666
🌼
Foeah
Awas aja kl tau kebenarannya ttg alvaro jangan muntah darah kau fellicia
Akankah Marissa pilihan terakhir alvaro nantinya
Lanjut bunda author
Masih slalu menunggu upnya yg slalu bikin penasaran🙏🏻🥰
Call me Vi
Felly nanti ketika Zidane SDH kembali menjadi org sukses kamu pasti mengemis ingin balikkan lagi...tunggu saja saat² penyesalanmu akan tiba😄semangat up bunda ...sehat² trs💪
Sri Rahayu
Felly...Felly....kamu blm tau siapa Varo gimana keluarganya....Zidane uda kaya raya dari lahir, salah besar kamu bilang Zidane uda miskin 🤪🤪🤪...lanjut Thorr
Dartihuti
Belum tahu aja lo ya klrg Zidane sebenarnya...beli pabriknya ja sanggup tu tunggu ja penyesalanmu,dasar cewek gk tahu diri...
Zainab Ddi
ya belum tahu aja Alvaro tuh lg dihukum Daddy nya Krn boros semoga jodoh dengan Marissa zidan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
belum tau aja siapa Alvaro yg sesungguhnya 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Tapi kenapa
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
untuk skrg memang miskin tapi nanti kalau dia bnr² udh kaya pasti kau akan menyesal feli
Rhodhiyatul Umazza
gemes aku dengan yang namanya benalu 🤭sabar risa kelak kamu akan bahagia dengan alvaro ,jodohkan risa dan varo bun
Rahma Utami
bagus
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
kamu belum tau aja Felly,siapa Alvaro sebenarnya
Irma Juniarti
siapa bilang Zidane miskin,tapi memang untuk sekarang dia lagi miskin itu pun karena orang tuanya ingin Zidane bisa menghargai harta dan tak berpoya2 dan menghamburkan yg tidak jelas dan bermanfaat.
Irma Juniarti
gayamu sok perhatian.
Irma Juniarti
dasar saudara tiri tak tau di untung.
Irma Juniarti
paling si saudara dan ibu tiri Marissa yg ambil.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Pk topeng tuh 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!