NovelToon NovelToon
Ketika Suamiku Pergi

Ketika Suamiku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ni R

Ditinggal saat sedang hamil, Elma terpaksa bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya seorang diri. Yang lebih menyakitkan daripada sekedar ditinggal, ternyata suami Elma yang bernama Dion secara diam-diam menceraikan Elma. Dan dibalik pernikahan tersebut, ada kebenaran yang jauh lebih menyakitkan lagi bagi Elma. Penasaran? Yuk baca ceritanya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu

Pagi itu, sinar matahari menyelinap melalui jendela . Udara masih segar, jalanan belum terlalu ramai. Amar sudah bersiap sejak pagi, bahkan ia membuatkan sarapan sederhana untuk Elma. Sepiring nasi goreng hangat dan segelas susu ia letakkan di meja makan.

“El, makan dulu. Kita harus berangkat pagi karena kau mendapatkan nomor urut enam,” ucap Amar sambil merapikan kunci mobilnya.

Elma, dengan wajah pucat dan tubuh yang masih letih karena semalaman menangis, mencoba tersenyum. Ia menunduk, lalu menyuapkan nasi perlahan. Rasanya hambar di lidah, bukan karena masakan Amar tidak enak, melainkan karena hatinya masih penuh luka. Meski begitu, ia berusaha menuruti perkataan Amar. “Terima kasih, Amar. Tanpa kau, mungkin sekarang aku sedang duduk di pinggir jalan sambil menangis."

Amar hanya tersenyum singkat. Ia tak ingin membuat Elma semakin larut dalam kesedihan. Yang terpenting baginya sekarang adalah memastikan Elma dan bayi dalam kandungannya tetap sehat.

Setelah sarapan, mereka berangkat ke rumah sakit dengan mobil Amar. Angin pagi menerpa wajah Elma sepanjang perjalanan. Ia mengusap perutnya, berusaha menguatkan hati bahwa ia sedang berjuang bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk buah hati yang tak berdosa.

Sesampainya di rumah sakit, suasana sudah cukup ramai. Pasangan-pasangan muda dan beberapa ibu hamil menunggu giliran mereka di ruang tunggu kandungan.

Awalnya semuanya terasa biasa saja, hingga mata Elma tanpa sengaja tertumbuk pada sosok yang sangat ia kenal. Sosok itu duduk hanya beberapa meter darinya, mengenakan kemeja rapi, dengan seorang perempuan cantik yang kepalanya bersandar manja di bahu pria itu.

Mata Elma membelalak. Nafasnya tercekat. Jantungan seolah berhenti berdetak sesaat. Itu Doni, mantan suaminya. Pria yang tiba-tiba menghilang dari hidupnya tanpa pamit dan tanpa alasan yang jelas lalu menceraikannya secara diam-diam.

“Dion…” suara Elma bergetar.

Doni yang sedang asyik mengobrol dengan perempuan di sampingnya mendadak kaku. Tatapan matanya langsung tertuju pada Elma yang berdiri dengan wajah pucat. Perempuan di sampingnya mengerutkan kening, bingung dengan reaksi Dion.

“Dion! Apa maksudmu semua ini? Kenapa kau tiba-tiba pergi dan menghilang? Kenapa kau menceraikan aku tanpa penjelasan apa pun?” Tanya Elma, ia melangkah mendekat, air mata mulai mengalir.

Mendengar itu, Dion langsung berdiri dengan wajah panik. Ia menarik tangan Elma kasar, menjauh dari ruang tunggu agar tak menjadi tontonan orang lain. Amar yang melihat itu hendak menyusul, tapi ia menahan diri sejenak agar tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Begitu mereka sampai di lorong sepi, Dion menatap Elma tajam. “Kenapa kau masih hamil, El? Kenapa kau tidak menggugurkan kandunganmu?!”

Kata-kata itu menghantam telinga Elma lebih keras daripada tamparan. Ia membeku, tubuhnya gemetar hebat. “Apa yang kau katakan? Menggugurkan? Kau serius, Dion?”

Doni mendengus, wajahnya penuh kejengkelan. “Aku sudah tidak memiliki urusan lagi denganmu, El. Aku sudah tidak mencintaimu lagu. Kau hanya masa laluku. Sekarang aku sudah menikah dengan perempuan yang jauh lebih pantas daripada kau. Dia kaya, dia bisa membuat hidupku terjamin. Dan sekarang dia juga sedang hamil anakku. Jadi, aku tidak ingin masa lalu kotor ini merusak kebahagiaanku.”

Hancur sudah hati Elma mendengar kalimat itu. Tubuhnya goyah, lututnya lemas. Semua harapan kecil yang sempat ia genggam runtuh seketika. Dion, yang selama ini ia nantikan penjelasannya, ternyata memilih jalan paling menyakitkan.

“Jadi, selama ini kau meninggalkan aku demi perempuan itu? Kau tega sekali, Dion.” Elma nyaris tidak bisa berdiri. Air matanya jatuh deras, membasahi pipi tanpa bisa terbendung.

Dion tidak menjawab. Wajahnya menunjukkan keengganan, seolah Elma hanyalah beban yang harus segera ia singkirkan.

Saat itu, Amar datang tepat waktu. Ia melihat Elma hampir jatuh, lalu dengan sigap menahan tubuhnya. “Elma!” serunya panik, lalu menatap tajam ke arah Dion.

“Kau lelaki paling bajingan yang pernah aku temui,” kata Amar dengan suara bergetar karena amarah. “Bagaimana mungkin kau tega mengatakan hal seperti itu pada perempuan yang sedang mengandung anakmu? Kau tidak hanya meninggalkannya, tapi juga memintanya untuk menggugurkan nyawa yang tidak bersalah. Apa kau masih pantas disebut manusia, hah?”

Dion melotot, merasa tersudut. “Kau... siapa berani ikut campur urusanku?”

Amar mendengus sinis. “Aku memang bukan siapa-siapa. Tapi aku jauh lebih manusia daripada kau. Aku ada saat Elma tidak memiliki siapa-siapa. Aku yang menjaga dia ketika kau seenaknya menghilang. Dan sekarang aku juga yang akan melindunginya dari kebusukanmu.”

Elma menatap Amar dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak menyangka ada seseorang yang membelanya dengan begitu keras.

Amar merangkul Elma pelan. “Ayo pergi, El. Kita tidak perlu membuang waktu lagi di tempat ini."

Elma masih gemetar, tapi ia menurut. Ia melangkah menjauh dari Dion, meninggalkan pria itu yang sekarang terlihat gelisah. Sementara itu, perempuan yang bersamanya hanya bisa memandang dari jauh dengan wajah bingung.

Amar membawa Elma keluar dari rumah sakit. Mereka bahkan membatalkan niat awal untuk memeriksakan kandungan. Bukan karena itu tidak penting, melainkan karena kondisi hati Elma benar-benar hancur hingga tak sanggup lagi menghadapi ruang pemeriksaan.

Di parkiran, Elma menangis sesenggukan. “Amar, aku tidak kuat. Kenapa dia tega menyakiti aku dan anaknya? Bahkan dia memintaku untuk menggugurkan kandunganku.”

Amar menatapnya iba. Ia meraih kedua bahu Elma, menunduk hingga sejajar dengan wajahnya. “Dengar aku, El. Kau tidak sendirian lagi. Aku berjanji akan selalu ada di sampingmu. Jangan pedulikan apa yang dikatakan Dion. Yang penting kau dan anakmu tetap hidup. Itu yang utama.”

Elma menutup wajahnya dengan kedua tangan. Tangisnya pecah semakin keras, namun di balik itu ada sedikit rasa lega karena ada seseorang yang benar-benar peduli padanya.

“Kalau anak ini lahir, aku berjanji padamu akan membantu mengurusnya. Aku tidak akan membiarkan kau menderita hanya karena Dion,” ucap Amar dengan tegas.

Perlahan, Elma menurunkan tangannya. Meski wajahnya masih basah oleh air mata, tatapannya mulai menemukan secercah kekuatan. Ia mengangguk lemah, lalu bersandar di bahu Amar. “Terima kasih, Amar. Kalau bukan karena kau, aku sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa."

Amar menepuk punggungnya dengan lembut. “Kau harus tetap semangat. Jangan biarkan rasa sakit di hatimu membuat kau semakin hancur. Ingatlah, ada anak yang harus kau perjuangkan."

Hari itu, walaupun pemeriksaan kandungan batal dilakukan, Elma menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga, kesadaran bahwa ia masih bisa melanjutkan hidup, meski tidak lagi bersama Dion. Ada Amar, ada janin kecil dalam kandungannya, dan ada harapan baru yang bisa ia peluk.

Dan meskipun luka dari pengkhianatan Dion masih begitu dalam, Elma tahu, untuk pertama kalinya, ia tidak sendirian menghadapi semua ini.

1
Sunaryati
Kutunggu Amar segera lakukan
Sunaryati
Lanjuut skin seru, semangat Elma
R Ni: sipp kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Sunaryati
Mudah- mudahan lancar
R Ni: iya kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
reti
makin seru ceritanya
R Ni: makasih kakak👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Dwi Agustina
Semangat Anar dan Elma💪💪💪👍
R Ni: yeee semangat 👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
nikahin elma aja amar biar ada yang melindungi, toh elma sdh cerai.
R Ni: nanti kak👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
jahat banget dion sekeluarga. klo emang gak mau sm elma ya udah toh sdh cerai..
R Ni: mereka halal di goreng👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🍇🍇🍇🍇🍇
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: /Watermalon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: /Moon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 2 replies
Vay
❤️❤️❤️❤️❤️
R Ni: 🍨🍨🍨🍨🍨
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: 🍧🍧🍧🍧🍧🍧
total 1 replies
Sunaryati
Balas mereka tapi jangan sampai hatimu dikuasai nafsu setan seperti mereka
R Ni: Memang akan dibalas👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🍓🍓🍓🍓🍓
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜
R Ni: 🧋🧋🧋🧋🧋
total 1 replies
Sunaryati
Biarkan karma yang membalasnya Elma, kau bangkit dan tata hidupmu, tunjukkan pada mereka, kau mampu bahagia .
R Ni: halal balas dendam👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Sunaryati
Bayi Fira jika lahir cacat atau mati, dan tak punya anak lagi, sedangkan Elma mendapatkan suami yang menyayangi dan memiliki anak yang baik
R Ni: jadi yatim piatu boleh lah🤦🏻‍♂🤦🏻‍♂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!