Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27.
Kamil sedang pusing dan banyak pikiran, apa lagi sesuatu yang seharus nya menjadi milik nya kini sudah memiliki pemilik.
Semua impian Kamil pun sirna, apa lagi entah bagaimana cara Vania mendapatkan dukungan dari seluruh keluarga.
"Ada apa?",tanya Aryo yang kebetulan lewat di dapur ketika Kamil masih berada disana, seusai makam malam.
Kamil pun berjalan menuju taman belakang yang jauh dari hiruk pikuk keluarga nya.
"Kenapa kau murung, bukan kah itu sesuai keinginan mu, seharus nya kau bahagia my bro",ucap Aryo membuat Kamil mengerutkan kening nya.
"Maksud nya?",tanya Kamil heran.
"Kau tidak tahu?",ucap Aryo ketika Kamil mengajak nya ke taman belakang rumah karena penasaran bagaimana kedua orang tua nya memihak Vania.
"Tentu karena hanya kalian saja yang tahu pesta pernikahan ku dengan Vanila dan aneh nya lagi kedua orang tua ku mendukung Vania",ucap Kamil geram.
"2 hari lalu Vania mendatangi kami, lalu dia berkata jika pernikahan mu dengan Vanila adalah jebakan untuk mempermalukan gadis itu, dia memberikan rancangan adegan kepada kami yang itu adalah tulisan mu",ucap Aryo, mata Kamil terbelalak.
"Apa kau punya bukti nya?",tanya Kamil, Aryo segera menyerahkan potret kertas rencana yang Vania serahkan malam itu dan juga percakapan nya dengan keluarga besar Radaka.
"Kenapa kau tidak menghubungi ku?",tanya Kamil.
"Bagaimana aku menghubungi mu, ponsel mu dibawa Vania bro",ucap Aryo.
Kamil ingat jika Vania pada malam itu meminta membeli baju dan keperluan bayi mereka, Kamil menepuk jidat nya sungguh licik.
Lalu bagaimana, mau diselidiki atau kita diamkan saja?",tanya Aryo.
"Entah lah, aku tanya kedua orang tua ku dulu",ucap Kamil lalu berpisah karena Vania akan selesai mandi.
"Brengsek!",umpat nya dalam hati, siapa sangka wanita yang dia pelihara ternyata adalah ular berbisa.
Setelah nya kamil menghubungi sang papa untuk ke ruang kerja nya lalu mengunci rapat pintu ruangan itu.
"Ada apa?",tanya Seta Radaka.
"Pa kenapa papa menyetujui rencana Vania?",tanya Kamil.
"Bukan kah itu rencana mu?",ucap Seta Radaka.
"Rencana apa?",tanya Kamil.
Papa Seta pun segera bergegas menuju laci dan menarik selembar kertas putih lalu menyerahkan nya kepada Kamil lantas segera duduk kembali.
"Papa tau kan aku suka Vanila, kenapa tak ada yang menghubungi ku",ucap nya.
"Lihat panggilan nomor milik papa tapi akhir nyaa yang jawab Vania, papa harus apa?",tanya Seta kesal.
"Benar, lagi pula kau menikahi sirih Vania dan sedang hamil, itu secara aktif kau menikahi nya secara resmi kecuali kau menikahi Vanila sebelum Vania hamil maka pernikahan mu dengan nya sirih",ucap mama Mara kepada anak bungsu nya itu.
"Mama kenapa kesini?",tanya Kamil.
"Mama melihat mu masuk kesini lalu papa mu jadi mama mau menjelaskan nya Kamil, meski kami tak setuju tetap saja kau harus menikahi Vania dulu lalu Vanila, tetap saja itu akan memalukan bagi keluarga kita, kau tahu itu!",ucap mama Mara.
"Itu tidak akan terjadi jika kita mengadakan pernikahan privat, tanpa Vania dan orang tua nya datang",ucap Kamil ngotot.
"Kau bodoh, oleh karena itu lah mama bekerja sama dengan bu Marina untuk melimpahkan semua kesalahan kepada Vanila, jangan pernah kau sesali apa lagi ke bar lagi seperti tadi siang",ucap mama Mara dengan penuh rasa kesal.
"Mama tidak suka Vanila?",tanya Kamil.
"Ya meskipun kaya tapi tak punya dukungan untuk apa",ucap mama Mara.
"Sudah lah jangan ungkit lagi nama Vanila, sekarang kau harus adakan resepsi karena kita belum menyebar undangan untuk pernikahan mu itu",ucap papa Seta.
"Benar masih untung gadis yatim piatu itu dinikahi paman mu tapi dia menolak dan memilih lelaki cacat",ucap bu Mara dengan nada mengejek.
"Ma, mama tidak tahu siapa yang menikahi Vanila?",tanya Kamil kepada bu Mara.
"Bukan urusan mama ya Kamil, sudah kau tidak usah mengurusi wanita itu, biar dia lebih sengsara",ucap bu Mara lalu keluar dari ruang kerja milik anak nya itu.
"Sudah, benar kata mama mu bukan urusan kita juga, oh ya nanti papa akan keluarkan 100 juta untuk resepsi mu, undangan eksklusif saja yang hadir lain nya tidak usah",ucap Seta.
"Baik lah pa",ucap Kamil.
"Oh tabungan hari tua ku",ucap Seta dalam hati.
Sementara Vania sudah selesai mandi namun tak melihat suami nya di dalam kamar lalu segera turun dan mendapati mama mertua nya baru keluar dari ruang kerja suami nya itu.
"Ma",ucap Vania.
"Van, kamu sudah mandi, ini mama baru berbicara dengan suami mu fi ruang kerja nya, biasa meeting mau adain resepsi kalian",ucap mama Mara.
"Terimakasih ya ma",ucap Vania bahagia.
"Ini juga berkat usaha mu jadi anggap saja hadiah nya",ucap mama Mara.
"Ya sudah mama mau masuk kamar dulu, mau istirahat, kau buatkan susu panas untuk suami mu",ucap mama Mara lalu berjalan kearah kamar nya.
Vania menuju dapur untuk membuatkan susu kesukaan suami nya itu.
"Dia pasti masih memikirkan si yatim itu, lihat kan aku yang menang kali ini",ucap Vania sambil tersenyum mengaduk susu hangat milik suami nya itu.
Vania melihat suami nya 10 menit lalu naik ke lantai atas, mungkin saat ini sedang mandi pikir nya.
Vania pun segera naik juga ke lantai atas meski agak repot karena perut dan membawa cangkir susu namun sangat lihai membawa nya.
Sementara Kamil meskipun bersama Vania namun ada yang kosong di hati kecil nya itu.
"Dia sedang apa ya?",tanya Kamil dalam hati, tak menyangka jika Vanila di nikahi oleh bos perusahaan nya sendiri.
Vania yang membawakan susu hangat untuk suami nya nampak terdiam mencari, terlihat di balkon siluet seseorang dan Vania langsung menghampiri nya.
"Sedang apa disini?",tanya Vania, Kamil pun menoleh.
"Sedang cari udara segar",ucap Kamil sambil kembali menatap di kejauhan.
"Apa kau masih memikirkan nya?",tanya Vania lantas segera mendekat, menyodorkan segelas susu hangat.
"Lalu apa beda nya, dia hanya ku pikirkan bukan kah kau sudah menjadi istri ku satu-satu nya, semua keinginan mu sudah terpenuhi bukan?",ucap Kamil langsung menusuk hati Vania.
"Dan apakah itu salah?",tanya Vania.
"Aku sedang tak ingin berdebat",ucap Kamil lalu masuk dan merebahkan diri nya diatas ranjang kamar nya.
Vania pun tersenyum lalu menyusul untuk naik ke ranjang yang sudah ada Kamil di sana, Vania segera masuk kedalam selimut dan memeluk suami nya lalu tidur.
