NovelToon NovelToon
PRAHARA CINTA CANDRAMAYA

PRAHARA CINTA CANDRAMAYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan di Kantor / Keluarga
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: REZ Zha

Rumah tangga Candramaya dan Krisna mulai ditimpa badai, saat Krisna mengalami kecelakaan hingga membuatnya lumpuh dan kehilangan pekerjaan.

Candramaya terpaksa menjalani tugas sebagai tulang punggung keluarga. Untung saja Candramaya mempunyai pekerjaan di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis retail, sehingga urusan keuangan keluarganya sementara masih bisa ia handle.

Masalah mulai muncul, ketika Candramaya dipertemukan kembali dengan Alvin, cinta pertamanya di masa SMA yang kini menjadi bos baru di kantor dia bekerja. Tanpa Candramaya sangka, ternyata Alvin masih memendam rasa cinta kepadanya.

Akankah Candramaya bertahan dengan cintanya pada Krisna, atau dia justru terbuai oleh kisah masa lalunya dengan Alvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 - Bicara Empat Mata

Seperti permintaan suaminya semalam, Candramaya meminta update tagihan biaya rumah sakit pada bagian administrasi, agar dia bisa memantau pengeluaran selama suaminya dirawat.

Rp 29.448.525,-

Dua puluh sembilan juta empat ratus empat puluh delapan ribu lima ratus dua puluh lima rupiah.

Itu nominal dan terbilang yang harus dikeluarkan sebelum dipot0ng klaim dari pihak asuransi kisaran dua puluh juta rupiah.

Dengusan nafas Candramaya terdengar kencang.

Siapa yang ingin tertimpa musibah? Seandainya dapat memilih, Candramaya pun tidak ingin musibah itu menimpa keluarganya. Mengeluarkan uang sebesar sembilan juta dalam waktu sehari semalam dengan mudah, sementara untuk mengumpulkan uang sebanyak itu dia dan suaminya harus menunggu perbulan-bulan lamanya, yang mereka kumpulkan sebagai uang tabungan untuk bekal masa depan anak-anak mereka.

Biaya yang tertera itu belum final, karena Krisna masih harus dirawat di rumah sakit itu.

"Ya Allah ..." Candramaya memijat pelipisnya, merasakan kepalanya yang mendadak tegang melihat nominal yang ia dapat dari bagian administrasi.

"Mbak, kira-kira suami saya berapa lama harus dirawat di rumah sakit ya, Mbak?" tanya Candramaya kepada petugas administrasi.

"Harus menunggu pemeriksaan dokter lebih lanjut, Bu. Pak Krisna ini baru menjalankan operasi, kan? Nanti kalau dokter datang mengontrol, Ibu bisa tanyakan sama dokternya langsung," jawab petugas administrasi.

"Makasih, Mbak." Tidak ada kepastian kapan suaminya akan bisa pulang, Candramaya memilih untuk kembali ke ruangan Krisna.

"Gimana, Yank? Sudah dapat rincian biayanya?" tanya Krisna ketika melihat istrinya kembali dengan wajah tertunduk.

"Sudah." Candramaya menjawab dan mendudukkan tubuhnya di tepi brankar.

"Berapa?" Krisna penasaran.

"Hampir tiga puluh," sahut Candramaya tak ingin melihat ekspresi wajah suaminya.

"Ya Allah, banyak banget, Yank. Uang tabungan kita habis buat biaya rumah sakit saja ini sih," sesal Krisna, karena uang tabungan itu bukan hanya miliknya tapi ada uang Candramaya juga. "Coba nanti tanyakan ke dokter, aku bisa pulang cepat nggak?!" Krisna tak tega harus membebani istrinya memikirkan biaya rumah sakit.

"Kalau kondisi Mas masih belum pulih, mana bisa pulang gitu aja, Mas. Mesti seizin dokter dulu." Candramaya tak sependapat dengan suaminya. Dia ingin Krisna cepat sembuh agar bisa beraktivitas kembali. Kalau cepat pulang hanya akan menghambat masa pemulihan suaminya itu, sama saja akan menghabiskan waktu, tenaga juga biaya.

"Tapi uang tabungan kita makin menipis, Yank. Itu 'kan buat Rangga kuliah nanti." Krisna dan Candramaya menuntut ilmu hanya sampai SMA, tentu mereka ingin anak mereka mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dari mereka.

"Ya, kita berdoa saja semoga ada rezeki ke depannya, supaya bisa menggantikan uang tabungan kita itu, Mas." Saat ini Krisna dan dirinya sama-sama sedang gelisah tentang biaya, tapi Candramaya berusaha untuk terlihat tegar di depan suaminya.

"Aamiin, semoga saja, Yank," jawab Krisna.

***

Siang harinya di saat jam besuk, beberapa rekan kerja Candramaya dan tetangga sekitar rumah masih ada yang datang menjenguk Krisna.

Kehadiran mereka ada yang memberi dukungan bagi Krisna dan Candramaya agar dapat menghadapi masalah yang menimpa dengan kuat dan sabar. Namun, ada juga yang justru membuat Krisna dan Candramaya bertambah cemas.

"Pak Krisna, coba pengobatan alternatif saja, Keponakan saya dulu juga patah tulang paha kayak Pak Krisna. Dibawa ke pengobatan alternatif, Alhamdulillah sembuh dan bisa jalan lagi." Pak Nano, salah seorang tetangga di komplek rumah Krisna menyarankan agar Krisna menjalani pengobatan alternatif.

"Patah tulang paha gini biasanya makan waktu lumayan lama, Pak. Bisa berbulan-bulan, sementara Pak Krisna 'kan aktivitasnya bekerja di bengkel.. Yang ada malah nanti di PHK karena kelamaan nggak kerja," sambung Pak Nano.

Ucapkan Pak Nano tentu saja membuat Krisna dan Candramaya gusar. Kata PHK adalah hal yang mengerikan bagi seorang karyawan.

"Hmmm, semoga saja nggak sampai seperti itu, Pak. Kecelakaan ini terjadi bukan atas kemauan kami." Krisna berusaha untuk tidak pesimis.

"Eh, maaf, saya nggak bermaksud menakuti Pak Krisna. Hanya saja memberi saran pengobatan alternatif supaya bisa cepat pulih." Pak Nano merasa tak enak sendiri, merasa bersalah telah mengatakan tentang PHK di depan Krisna.

"Nggak apa-apa, Pak. Makasih untuk sarannya," jawab Krisna.

"Saya nggak bisa lama-lama, Pak Krisna. Mau kembali ke kantor. Cepat sembuh saja, ya!" Pak Nano lalu berpamitan karena harus kembali bertugas.

"Makasih banyak, Pak Nano," ucap Krisna, karena tetangganya itu menyempatkan diri datang membesuknya dari kantor.

"Makasih sudah membesuk suami saya, Pak." Candramaya pun mengucapkan rasa terima kasih nya.

Setelah Pak Nano berpamitan, kini ruangan itu kembali sepi. Sementara pasien sebelah sudah pulang sebelum Dzuhur tadi.

Candramaya masih kepikiran kata-kata Pak Nano soal PHK. Tak bisa ia bayangkan, bagaimana jika Krisna akan mengalami pemecatan? Artinya dia harus berjibaku mencari nafkah sendiri.

"Kamu mikirin apa, Yank?" Krisna melihat wajah sendu Candramaya.

"Aku takut kalau Mas keluar dari kerjaan," ucap Candramaya jujur.

"Kamu tenang saja, Yank. Nggak mungkin aku dipecat gitu aja. Kecelakaan ini 'kan bukan karena faktor kesengajaan." Kali ini, Krisna yang mencoba menenangkan hati Candramaya, walau tak bisa ia pungkiri, rasa was-was itu ada.

Tok tok tok

"Permisi."

Suara ketukan pintu dibarengi suara seseorang tiba-tiba terdengar di ruang rawat inap Krisna.

"Pak Dennis?" Krisna mengenali orang yang masuk ke kamarnya itu.

Dennis, pria berwajah oriental itu adalah orang kepercayaan bos di tempat Krisna bekerja.

"Yank, ini Pak Dennis, staf di kantor." Krisna memperkenalkan Dennis kepada Candramaya. Krisna menduga kedatangan Dennis sebagai perwakilan dari sang bos yang tidak bisa datang menjenguknya. Namun, dia tetap mengapresiasi perhatian dari pihak kantor terhadapnya.

"Oh, silakan, Pak." Candramaya menarik kursi lipat dan menyodorkannya kepada Dennis.

"Terima kasih, Bu." Denis mendekat ke arah brankar Krisna, tapi tak menduduki kursi yang disodorkan oleh Candramaya tadi.

"Bagaimana kondisinya, Pak Krisna?" tanya Dennis pada Krisna.

"Ya, seperti ini, Pak. Nggak berdaya, hanya berbaring di tempat tidur," jawab Krisna dengan tersenyum tipis.

"Sudah dioperasi?" tanya Dennis kembali.

"Sudah, kemarin siang, Pak." Kali ini Candramaya ikut berbicara menjawab pertanyaan Dennis.

"Saya ikut prihatin atas musibah yang dialami oleh Pak Krisna, semoga pak Krisna lekas sembuh." Dennis turut mendoakan kesembuhan bagi Krisna.

"Makasih, Pak."

"Aamiin, makasih, Pak."

Krisna dan Candramaya menyahuti bersamaan.

Sekitar sepuluh menit Krisna dan Dennis bercakap-cakap seputar penanganan patah tulang paha, hingga akhirnya Dennis berpamitan hendak kembali ke kantor.

"Oh ya, Pak Krisna. Ini ada titipan dari Pak Hengki." Dennis lalu mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat dari saku jaketnya. "Saya harap ini bisa dimanfaatkan," ucapnya dengan kata-kata yang berat, bahkan Dennis tak berani menatap wajah Krisna.

"Oh, Makasih banyak, Pak Dennis. Tolong sampaikan juga kepada Pak Hengky ucapan terima kasih saya dan permintaan maaf saya." Krisna justru antusias menerima pemberian dari bosnya, yang membuatnya yakin kalau sang bos bijaksana, meskipun tidak bisa memberikan surat keterangan dinas yang akan ia gunakan untuk klaim asuransi.

"Oke, Pak. Nanti akan saya sampaikan. Saya permisi dulu," pamitnya, namun matanya mengarah kepada Candramaya. "Apa saya bisa bicara dengan Ibu sebentar?" tanya Dennis tiba-tiba ingin bicara dengan Candramaya. Dari kalimat yang diucapkannya, sepertinya Denis hanya ingin berbicara empat mata dengan Candramaya.

Tentu saja hal itu membuat Krisna dan Candramaya terheran, karena Dennia sendiri baru pertama kali bertemu dengan Caandramaya. Namun, pria itu justru ingin berbicara dengan Candramaya tanpa didengar oleh Krisna.

*

*

*

Bersambung ...

1
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
nah tanya sana Vin sama mama papamu yg selalu menjunjung kasta, jangan salahkan Maya klo dia pergi tanpa sepatah katapun darimu karena semua terjadi ulah mamamu
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐
masih penasaran Alvin kenapa Maya menjauh.jangan macem2 ya Vin. ingat Maya udah punya anak dan suami.biar mereka bahagia dengan kehidupan mereka sekarang.kamu cari kebahagiaan yang baru.move on..
Dest Cookies
hayo.. alvin cari tahu sama keluarga mu jawabannya...pasti kamu syok... ada aja yah.. keluarga yg suka membedakan status sosial..
ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Nah benar itu, coba tanyakan kepada orang tua mu sendiri Alvin, biar kamu tidak salah faham dengan Maya lagi
ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Eh ternyata Alvin sudah tahu ini kalau Maya sudah menikah
Esther Lestari
Nah tuh Alvin, tanyakan ke orangtuamu kenapa Maya meninggalkan kamu saat itu. Jangan desak Maya.

Ada nama Kirana muncul...typo ya thor😃
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
kuat banget si Alvin udah belasan tahun tapi masih memendam perasaan cinta sama Maya,tapi sayang keadaan sudah berbeda Vin .,
Maya sekarang udah berkeluarga dan bahagia bersama keluarga kecilnya
Vonny
semoga Maya kokoh kesetiaannya terhadang sang suami🥺🥺🥺🤲🤲🤲
popon susana
tetap jaga hati maya...💟
terus semangaaaat mom zha terus berkarya💪
Dest Cookies
waduh.. alvin gmn nih..?? kayak nya ada kisah cinta yg belum tuntas nih..semoga aja maya bisa bertahan dgn rumah tangganya..
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐
hati Alvin masih di penuhi dengan euforia karena bertemu dengan cinta pertamanya. dia belum menyadari dan berpikir jika Candramaya sudah berkeluarga.
ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Nah yang dibilang Lita benar itu, bisa tidak Alvin Move on🤣🤣
ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
typo menanyakan kan maksudnya kak
ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
typo kak
ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
tapi yang namanya bau bau sedap pasti akan tercium Maya😁😁. tapi intinya kamu kan sudah berkeluarga Maya, apa Alvin belum tahu ya kalau kamu sudah menikah ini???
ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
untung Maya sadar ini🤣🤣
Vonny
aduh gawaaaaat😭😭😭😭
Vonny
wah wah wah🙈🙈🙈
Vonny
wow🙈🙈🙈🙈
Heny
Sombong bnget ne orang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!