"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian
Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.
Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.
Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.
Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. BAYANGAN MERAH
10
Tidak ada yang bisa tidur nyenyak malam ini.
Jendral muda Shi Yuan memerintahkan setengah pasukannya untuk beristirahat sedangkan setengahnya lagi berjaga.
Jika melihat dari Mayat monster yang ada, jelas ini bukan yang terakhir.
Pasti masih ada gerombolan monster yang belum muncul.
Sebenarnya, gerbang masuk bagian Utara adalah tempat yang paling rawan.
Bagaimana tidak, beberapa Li dari sana ada Hutan Hitam.
Legenda mengatakan hutan itu di gunakan untuk menyegel iblis kuat sejak ribuan tahun yang lalu.
Di samping benar tidaknya cerita yang beredar, di hutan tersebut juga di huni berbagai macam monster yang memiliki darah iblis.
Meski tidak begitu kuat, jika dalam jumlah besar, segerombolan monster itu menjadi tak terkalahkan.
Mereka seperti memiliki insting yang kuat antar sesama pemilik darah iblis.
Jendral muda Shi Yuan termenung di dalam tendanya.
Bukan beristirahat menutup mata, jendral muda Shi Yuan tengah mengasah pedangnya.
Jika pertarungan berlangsun lama akan memakan banyak energi, ilmu kultivasinya tidak akan bisa bertahan.
Ia harus mengandalkan kekuatan fisiknya.
Dalam pasukannya sekarang hanya ada lima belas pemanah, tujuh puluh pengguna pedang dan tiga puluh lima orang dengan tingkat kultivasi unggul.
Ia jadi menyesal kenapa tidak membawa lebih banyak pasukan tadi.
Pikirannya melayang ke istana kekaisaran.
Seharusnya di sana lebih aman kan?
Sepulang menemui Liu Xian di istana kekaisaran hari itu, jendral muda Shi Yuan langsung di hadang oleh saudara perempuannya, Shi Yian
Suasana hatinya yang begitu bagus tiba tiba menjadi acak acakan.
Saudara perempuannya tanpa peduli segera menyeretnya begitu memasuki kediaman.
Baru beberapa langkah, jendral muda Shi Yuan memukul tangan yang menyeret kerah bajunya.
"Kau tidak bisa tenang!!" Seru jendral muda Shi Yuan dengan kasar.
"Hahh.. Omong kosong!!" Teriak Shi Yian penuh emosi.
Malas menghadapi kelakuan saudara perempuannya, jendral muda Shi Yuan beranjak pergi.
Namun Shi Yian kembali menahannya. "Kau menemui a Xian kan?"
Tidak ada jawaban, jendral muda Shi Yuan memilih bungkam.
Hal itu malah membuat Shi Yian makin emosi.
"Benar kan!! Kau menemui a Xian!!" teriak Shi Yian Dengan menggebu gebu.
"Untuk apa kau menemui a Xian!!"
Plakkkkk
Tamparan mendarat di pipi kiri jendral muda Shi Yuan.
"Sudah ku katakan, a Xian adalah calon suamiku." kata Shi Yian.
Jendral muda Shi Yuan tersenyum mengejek mendengar itu.
Ia melihat Shi Yian dengan mata menghina.
"Kau bahkan bukan tunangannya" ucapannya pelan namun berhasil menusuk titik berdarah Shi Yian.
Tubuhnya gemetar karena luapan emosi.
"Bajingannn!!!" teriakan Shi Yian terdengar melengking.
"Jika bukan karena kau!! Aku sudah menikah dengan a Xian!!" Shi Yian menunjuk jendral muda Shi Yuan yang berdiri di hadapannya.
"Kenapa jadi salahku?" Tanya jendral muda Shi Yuan main main. "Itu salahmu karena tidak memiliki pengaruh."
Jendral muda Shi Yuan menertawakan Shi Yian sebelum berlalu pergi.
"Bajingan!!" Shi Yian yang ingin mengejar saudara kembarnya itu segera di hentikan oleh anak buah jendral besar Shi.
Mereka menyeret Shi Yian kembali ke kamarnya dengan paksa.
Dari kejauhan, jendral besar Shi Pei Xin menghela nafas berat.
Selalu saja seperti itu, ia mengetahui betapa terobsesinya kedua cucunya terhadap Liu Xian.
Sebenarnya tidak ada masalah menikahkan cucu perempuannya, namun cucu laki lakinya malah menghadang semua lamaran pernikahan yang di tujukan pada Liu Xian, putra bungsu kekaisaran.
Kedua cucunya itu sedang berlomba menggunakan semua koneksi yang mereka miliki.
Yang satu ingin melamar dan yang satu lagi menghalangi lamaran.
Hahhh.. Anak muda sekarang sangat menakutkan.
.
"Jendral, jendral muda.." Panggil seorang prajurit.
"Jendral muda" panggilnya lagi mencoba membangunkan.
Shi Yuan membuka matanya, segera duduk ketika kesadarannya kembali.
Ia tidak sengaja tertidur saat sedang melamun.
Fokusnya benar benar harus di latih lagi.
"Bagaimana?" tanya Shi Yuan tentang situasi di luar.
"Tidak baik, jendral muda. Ada gerombolan monster yang menuju kemari." Jawab prajurit itu.
CK.. Shi Yuan berdecak kesal.
Dalam situasi seperti ini bagaimana bisa ia sampai tertidur.
"Perintah kan semua pasukan bersiap, Bentuk dua formasi cembung, pasukan pemanah ambil tempat di atas tembok gerbang" Perintahnya langsung di iyakan oleh prajurit itu.
"Baik, jendral." Prajurit itu segera bergegas menyampaikan perintah.
Tanpa membuang waktu, jendral muda Shi segera mengenakan jubah besi yang tadi sempat ia lepaskan.
Ia juga Mengenakan pelindung lengan untuk berjaga jaga.
Begitu selesai dengan persiapannya, jendral muda Shi Yuan mengambil pedangnya dan segera bergabung dengan pasukan.
Di atas Tembok gerbang,lima belas pasukan pemanah sudah berada di posisi. Tugasnya adalah mengurangi sebanyak mungkin gerombolan monster yang masih di kejauhan.
Formasi dua kali cembung sudah di bentuk.
di bagian depan, pasukan pengguna pedang berjejer menjadi tameng pertama.
Sedangkan di belakangnya ada pasukan dengan tingkat kultivasi yang tinggi.
Dengan kata lain, pasukan pedang bertugas melakukan pertahanan lalu pasukan kultivasi yang memberi serangan akhir.
Tanah terasa seperti ikut bergetar, Jelas ini bukan gerombolan kecil.
"Jendral, Gerombolan yang menuju kemari berada pada jarak satu Li!!" Teriak salah satu pasukan yang berdiri di atas tembok gerbang.
"Siapkan panah dengan bahan peledak! Tunggu aba aba dariku." Kata jendral muda Shi Yuan memberi perintah.
"Baik!! Jendral!!"
Jendral muda Shi Yuan dapat melihat gerombolan monster yang berlari ke arah mereka.
Pasukan pemanah sudah bersiap di posisi, hanya tinggal menunggu perintah mereka siap melepaskan anak panah.
Begitu merasa Jaraknya sudah pas, Jendral muda Shi Yuan mengangkat tangan kanannya.
"Tembak!!" Perintah jendral muda Shi Yuan bersamaan dengan ayunan tangannya.
Panah meluncur bersamaan.
Duarrr,, duarrr ,duarrr ...
Suara ledakan terdengar bergantian.
"Bersiap!!!!" Ia mengangkat tangan kanannya lagi memberi sinyal.
Jendral muda Shi Yuan mengayunkan kembali tangannya yang terangkat sambil berteriak "Tembakkk!!"
"Panah gerombolan dari paling belakang! Pasukan pedang bersiap!!"
Jendral muda Shi Yuan ikut bergabung dengan formasi paling depan.
Mereka harus bisa secepat mungkin menghabisi gerombolan monster itu sebelum pertempuran menjadi makin tidak bisa di kendalikan.
"Bersiap!!!! Apapun yang terjadi jangan biarkan ada yang bisa lolos ke ibu kota!!" Perintah jendral muda Shi Yuan.
"SERANG!!!!!!!!" Jendral muda Shi Yuan Menerjang gerombolan monster di ikuti pasukan di belakangnya.
Ia mulai mengayunkan pedang yang di baluti dengan energi miliknya.
Ia mencoba menumpas sebanyak mungkin.
Suara ledakan energi bersautan dengan suara bahan peledak dari panah yang di luncurkan.
Saat Saat situasi pertempuran mulai tak terkendali, Suara tawa terdengar tiba tiba.
"HAHAHA HAHAHA HAHA HAHAHA"
Jendral muda Shi Yuan melihat sekeliling.
Tidak ada lagi suara ledakan dari panah yang di luncurkan.
Begitu berbalik, ia melihat seluruh pasukan pemanahnya sudah tergelatak jatuh dari atas gerbang.
Bayangan Merah melayang di atas tembok gerbang kota.
.
_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_
*.*
_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_
