NovelToon NovelToon
Chaostic Enigma

Chaostic Enigma

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Di daratan yang sangat luas, terbentang lima benua besar yang memiliki ratusan penguasa. Masa dimana peperangan antar kerajaan di mulai, masa dimana penguasa berambisi menguasai daratan. Perang, politik, birokrasi, kekuatan, kekuasaan, romance, dan sejarah peradapan menyatu dalam kisah ini.

ini hanya cerita fiksi belaka, imajinasi yang beradu dengan sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps - 17

Enam bulan berlalu. Usia Rudy genap 13 tahun.

Rudy sudah menyiapkan fisik dan kekuatannya. Ia berfikir, kalau dengan kekuatannya yang sekarang, ia bisa mengimbangi prajurit kerajaan.

Tapi ia tidak sadar, kalau dia sudah menjadi Monster yang sesungguhnya. Kekuatan yang ia miliki sebenarnya sudah setara dengan ribuan prajurit elite Neverland. Bahkan ia sudah bisa mengimbangi empat kesatria Neverland.

"Apa ini sudah waktunya.?" tanya Herry.

"Ya, sebuah pengumuman sudah di keluarkan oleh Kerajaan, mereka sedang mencari prajurit Muda siap tempur." jawab Rudy.

"Aku masih sangat khawatir, medan perang bukan tempat untuk mencari pengalaman atau belajar. Tapi tempat pembunuhan, kami khawatir terjadi sesuatu denganmu." kata Alice.

"Ya aku tau, aku sudah menyiapkan mental untuk itu. Karena banyak keraguan dari analisa yang aku buat, dan aku sedang mencari jawabannya. Kau tidak perlu khawatir Alice, aku akan baik-baik saja. Hihi." sahut Rudy.

Lisa pun memeluk Rudy.

"Kabari kami jika terjadi sesuatu kak. Aku akan datang menyelamatkan mu." kata Lisa.

Rudy pun hanya terdiam sambil mengelus kepala Lisa.

"Kalau begitu, aku antar ke ibu kota." kata Herry.

"Ah baiklah. Aku pamit dulu, dan aku pasti datang menjenguk kalian." kata Rudy.

"Hiks" Lisa menangis melihat kepergian Rudy.

Dan ia pun berangkat menuju ibu kota bersama Herry dengan kereta kuda.

....

"Di militer Andorra, terbagi menjadi beberapa Batalion, setiap Batalion memiliki seorang kapten yang memimpinnya. Dan seorang kapten, punya perintah dari seorang komandan perang. Lalu jalannya perang di atur dari oleh seorang Jenderal. Sekarang, Klain salah satu orang kepercayaan Tuan Gerald memiliki posisi komandan di militer Andorra. Jika terjadi sesuatu, carilah dia." kata Herry.

"Aku sudah tau itu Herry. Tapi prajurit tidak bisa menentukan pilihan harus bergabung ke Batalion mana. Jadi kau tenang saja, aku bisa menempatkan diriku." kata Rudy dengan serius.

"Baiklah Rudy, dan jika terjadi sesuatu dalam peperangan, cobalah menyelamatkan diri. Kabur juga termasuk strategi. Mungkin kau sudah mempelajari semua tentang militer, tapi keadaan perang dan teori yang ada di buku kadang berbeda. Perang adalah pemusnahan, seorang Raja hanya memikirkan kekuasaan. Dan prajurit hanya di jadikan sebuah pion yang siap mati kapanpun." kata Herry.

"Disitulah letak keraguanku. Apa arti perang itu, dan kenapa harus ada perang. Semua tertuju karena kekuasaan, Tapi, apakah kekuasaan itu membuat orang bahagia.? dalam kenyataan nya, perang membuat rakyat semakin menderita."

Herry langsung terdiam seribu bahasa.

"Jadi inilah keturunan Tuan Gerald. Bukan hanya kekuatan dan kemenangan yang ia pikirkan. Bahkan ia memikirkan tentang kekuasaan. apa dia mencoba merubah dunia ini.? aku ingin melihatnya, seperti apa dunia ini jika di pimpin oleh orang seperti mu Rudy."

....

Mereka pun sampai di depan camp militer Kerajaan Andorra. Banyak sekali orang yang sedang mendaftarkan diri sebagai prajurit kerajaan.

"Hanya sampai disini aku mengantarmu. Ingat pesanku, jika terjadi sesuatu di medan perang, segera kabari aku." kata Herry.

"Terimakasih atas semuanya Herry, titipkan salamku kepada Alice dan lainnya. Aku tidak akan pernah melupakan kalian. Dan tenang saja, aku akan memberikan kabar untuk kalian." kata Rudy.

Herry pun hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.

"Aku pergi dulu."

"Semoga kau mendapatkan apa yang kau inginkan."

....

Rudy pun mengantri disana, dan Herry langsung pergi menuju rumahnya.

"Nama.?"

"Rudy."

"Rudy?"

"Ya hanya Rudy Tuan."

"Kau tidak punya keluarga.? atau nama keluarga mu.?"

"Ah, kedua orang tua ku sudah meninggal tuan."

"Hm, baiklah. pendaftaran militer ini tidak ada penyaringan, meskipun umurmu masih bocah, kau langsung di terima. Ini kartu Identitas Batalion yang kau masuki. Tugas dan oerintah selanjutnya ada di dalam camp militer."

"Baik terimakasih Tuan."

Rudy pun masuk kedalam camp militer Kerajaan. Disana ia melihat beberapa prajurit sedang berlatih tempur menggunakan pedang dan tombak.

"HA, HIA, HA, HIA" suara itu terus menggema didalam sana. bahkan ada juga pelatihan formasi dan strategi.

"Cukup mengesankan didalam sini, ternyata mereka berlatih dengan sangat keras."

Ia pun menunggu di suatu tempat bersama dengan orang-orang baru.

"Ini sudah hampir 4 jam kami semua menunggu disini, tapi masih belum ada perintah, apa memang seperti ini cara militer melakukan prajurit yang masih baru.? setidaknya kita di berikan instruksi lebih lanjut, entah itu pergi ke barak untuk menyiapkan diri, mengenalkan senjata, berlatih formasi, atau sekedar memberikan informasi. Mereka tidak melakukannya."

Sampai malam hari, setidaknya mereka sudah menunggu sekitar 10 jam lamanya, masih belum ada instruksi apapun.

"Apa yang harus kita lalukan.?"

"Sampai kapan kita harus menunggu ya.?"

"Aku sampai kelapan hanya menunggu saja."

"Aku juga lelah hanya melihat prajurit disana berlatih"

Suara gumam dari para prajurit baru disana. Dan Rudy masih duduk bersila sambil menenangkan diri.

Kruyuk. Perutnya pun mulai berbunyi.

"Ini sudah keterlaluan, bahkan kita tidak di berikan makanan sedikit pun. Hm sudahlah, mungkin ini juga bagian dari pelatihan prajurit. Sabar menunggu dalam keadaan perut kosong, aku harus menenangkan pikiranku."

Sampai dini hari, belum ada intruksi lebih lanjut. Dan sebagian prajurit baru mulai tertidur pulas disana, ada juga yang mengundurkan diri, tapi di tahan oleh penjaga camp.

"Aku ingin pulang saja, biarkan aku pergi dari sini."

"Iya benar, sebelum perang, kita sudah mati duluan didalam sana."

"Diam kalian semua, para kapten masih belum kembali dari medan perang, kalian harus menunggu, dan dilarang pergi dari camp setelah mendaftarkan diri."

"Kami siap menunggu, tapi setidaknya berikan sedikit makanan untuk kami."

"Apa kau bilang. kau pikir ini tempat penampungan bencana.? Kau pikir setelah masuk kesini akan mendapatkan makanan gratis.?".

Brak. ia pun di pukul disana. dan itu membuat semua prajurit baru ketakutan.

"Uhuk, uhuk."

"Jangan coba-coba kabur dari sini. Akan ada hukuman berat bagi siapapun yang mencoba keluar dari camp."

Rudy mengamati kejadian itu, dan ia mendapatkan pelajaran baru.

"Jika para prajurit di perlakukan seperti itu, mental dan moralnya akan hancur duluan. Kita semua merasa sudah di jebak dan di kurung dalam penjara. Makanan tidak ada, informasi tidak di berikan, bahkan tidak di perbolehkan mengundurkan diri. Semua orang dilarang untuk tidak mempunyai hak hidup."

....

Pagi hari pun tiba. Semua prajurit tergeletak di lantai dengan kondisi kelapan. Bahkan Rudy mencoba menenangkan diri dan melakukan pemasan ringan.

Sampai akhirnya, sebuah gendang di bunyikan. Dan beberapa prajurit kerajaan mulai berbaris disana. Prajurit baru pun satu persatu bangun dari tidurnya.

Sebuah langkah kuda terdengar cukup keras. Seorang kapten Batalion datang kesana.

"Semuanya, prajurit muda atau tua. Bersiaplah. Kerajaan membutuhkan kalian di medan perang. Pasukan musuh mulai masuk kedalam wilayah kerajaan, kita harus melindungi tanah air kita. Jangan biarkan penjajah sampai membakar rumah-rumah kita. Jadi, ambil senjata kalian dan ikutilah perintahku."

Semua orang disana pun langsung berdiri dengan lemas.

"Disebelah sana ada makanan dan minuman, dan disebelah kiri, ada armor dan senjata. Bersiaplah sekarang."

Semua orang kebingungan dengan kata-kata itu, tapi beberapa orang mulai berlari kearah logistic makanan dan saling berebut.

"Sialan, ini punyaku,"

"Minggir gantian, aku sudah kelapan."

Suara teriakan menggema disana. para prajurit baru saling sikut berebut makanan. Rudy hanya terdiam di tempatnya, dan mengambil sebuah roti sisa di sakunya.

Ia pun memakan roti sisa yang ia bawa dari rumah sambil melihat kondisi disana.

"Tidak ada penjaga, dan membiarkan prajurit saling berebut. Sepertinya moral militer tidak ada, adab dan budaya seperti ini akan menghancurkan militer Kerajaan. Pantas saja Andorra di incar banyak Kerajaan. Tapi dari sini, aku belajar cukup banyak."

Ia pun berjalan kearah gudang senjata. Tapi belum sampai di tempat nya, semua orang sudah berlari dan berebut senjata disana. sampai ada yang terluka karena desakan orang-orang.

"Huh" Rudy hanya menghela nafas panjang.

....

1
azizan zizan
kurang faham...alurnya seperti kalut aja.. mau ngomong bodoh ya memang bodoh alurnya.. mau ngomong tolol ya memang watak mcnya...mau ngomong goblok emang goblok si athornya...
Adam Erlangga: Novel ini dibuat bukan untukmu. 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!