NovelToon NovelToon
Perfect Life System

Perfect Life System

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Anak Genius / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Mengubah Takdir
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: BlueFlame

Christian Edward, seorang yatim piatu yang baru saja menginjak usia 18 tahun, dia harus keluar dari panti asuhan tempat ia di besarkan dengan bekal Rp 10 juta. Dia bukan anak biasa; di balik sikapnya yang pendiam, tersimpan kejeniusan, kemandirian, dan hati yang tulus. Saat harapannya mulai tampak menipis, sebuah sistem misterius bernama 'Hidup Sempurna' terbangun, dan menawarkannya kekuatan untuk melipatgandakan setiap uang yang dibelanjakan.

‎Namun, Edward tidak terbuai oleh kekayaan instan. Baginya, sistem adalah alat, bukan tujuan. Dengan integritas yang tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata, dia menggunakan kemampuan barunya secara strategis untuk membangun fondasi hidup yang kokoh, bukan hanya pamer kekayaan. Di tengah kehidupan barunya di SMA elit, dia harus menavigasi persahabatan dan persaingan.sambil tetap setia pada prinsipnya bahwa kehidupan sempurna bukanlah tentang seberapa banyak yang kamu miliki, tetapi tentang siapa kamu di balik semua itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlueFlame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Proses

--

Kehidupan Edward kini terbagi menjadi tiga kehidupan yang berbeda, dan diaharus menjalankan 3 kehidupan itu secara bersamaan.

kehidupan pertamanya ada di apartemen studionya. Ruangan kecil itu berubah menjadi markas perang. Di dinding, tidak lagi ada hiasan, tapi sebuah papan whiteboard penuh dengan diagram alir, rumus matematika, dan sketsa arsitektur sistem untuk Catalyst AI. Meja belajarnya menjadi pusat kendali, dengan laptop baru yang tak pernah ia matikan .

kehidupan kedua ada di SMA Nusantara Prestasi. Di sana, dia tetap menjadi "The Silent Genius". Di kelas ekonomi, saat guru menjelaskan konsep elastisitas permintaan yang kompleks, guru itu sengaja memberikan soal kasus yang sangat rumit sebagai tantangan. Tidak ada yang bisa menjawab. Edward, yang sepanjang pelajaran terlihat sedang melamun, berdiri dan menyelesaikannya di papan tulis dalam beberapa langkah logis yang sederhana namun brilian.

Liza, yang duduk tidak jauh darinya, menghela napas kagum. "Kamu itu seperti punya perpustakaan di kepala, Edward."

Edward hanya mengangguk singkat, lalu kembali ke tempat duduknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia tidak mencari pujian. Baginya, memecahkan masalah adalah hal yang wajar.

kehidupan ketiga adalah dunia digital yang tak kasat mata. Dan di sinilah misi sistem yang tak terduga muncul.

**Misi Sosial: Tangan yang Membantu**

**Deskripsi:** Sebuah fondasi yang kuat tidak hanya dibangun dari batu bata, tapi juga dari hubungan baik dengan lingkungan. Kebaikan adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa diukur dengan uang.

**Tugas:** Perbaiki keran yang bocor di apartemen Bu Diana (tetangga Anda) yang sudah mengganggunya selama berminggu-minggu.

**Waktu:** 24 Jam

**Hadiah:**

- Skill: [Intuisi Sosial (Level 2)] - Kemampuan untuk merasakan emosi yang lebih kompleks dan motif tersembunyi.

- Rp 750.000

**Gagal:** Tidak ada hukuman.

Edward menghela napas. Bisa di bilang Ini adalah gangguan, tapi dia mengerti filosofi di balik misi ini. Dia pergi ke toko hardware terdekat, membeli beberapa peralatan plumber dasar, lalu mengetuk pintu Bu Diana.

Bu Diana terkejut melihat Edward datang dengan kantong plastik berisi alat-alat. "Ada apa, Nak?"

"Pak Edo bilang keran di kamar mandi Ibu bermasalah. Saya lihat saja, Bu. Saya sedikit tahu," kata Edward dengan sopan.

Dua puluh menit kemudian, keran itu sudah tidak lagi menetes. Edward menggunakan skill `Perbaikan Rumah Dasar`-nya dengan efisien. Bu Diana sangat berterima kasih dan bersikeras memberinya sepotong kue buatannya. Edward menerima dengan senang hati.

[Misi 'Tangan yang Membantu' selesai.]

[Hadiah: Rp 750.000 telah ditambahkan.]

[Hadiah: Skill [Intuisi Sosial (Level 2)] telah ditambahkan.]

[Saldo saat ini: Rp 94.880.000]

Kembali ke apartemennya, Edward kembali fokus pada misi utamanya. Untuk membuat prototype, dia butuh data. Lebih tepatnya Banyak data. Dia tidak bisa menggunakan data palsu. Dia butuh data penjualan yang riil dan beragam untuk melatih algoritmanya.

***

Tak lama kemudian ia menemukan sebuah perusahaan data broker yang menjual kumpulan data anonim dari berbagai sektor UKM di Indonesia. Harganya mahal: Rp 30.000.000. Ini adalah investasi besar, tapi sangat penting.

Dia membayarnya tanpa ragu.

[Transaksi terdeteksi: Rp 30.000.000]

[Penggandaan acak: x2.1]

[Total pengembalian: Rp 63.000.000]

[Transfer ke rekening sistem Host... Selesai.]

`Saldo saat ini: Rp 157.880.000`

Dengan data di tangan, Edward mulai bekerja. Malam itu, apartemennya berubah menjadi bengkel digital. Dia tidak hanya menulis kode; dia sedang memahat logika.

Skill `Pemrosesan Data Super Cepat` memungkinkannya menguji ribuan variabel dalam hitungan detik, sementara `Memori Asosiatif` membantunya menemukan pola-pola tersembunyi yang tidak akan terlihat oleh analis biasa.

Dia bekerja tanpa henti, hanya berhenti untuk makan mie instan dan minum kopi. Dunia di luar jendelanya gelap, lalu terang lagi saat pagi menjelang. Dia tidak menyadarinya. Baginya, hanya ada kode, data, dan visi tentang Catalyst AI yang semakin jelas di kepalanya.

***

Di pagi yang ketiga, saat matahari pertama kali menyentuh kota, Edward mengetik baris kode terakhir. Dia menekan "Enter". Program berjalan. Dia memasukkan sampel data penjualan dari sebuah toko kelontong fiktif.

Beberapa detik kemudian, output muncul di layar:

`[ANALISIS CATALYST AI - V0.1]`

`> Wawasan Utama: Penjualan produk 'Indomie Goreng' turun 12% pada hari Selasa.`

`> Rekomendasi: Pertimbangkan promo 'Beli 2 Gratis 1' khusus hari Selasa untuk meningkatkan traffic.`

`> Pola Pelanggan: 65% pelanggan yang membeli 'Susu Bendera' cenderung juga membeli 'Roti Tawar'.`

`> Rekomendasi: Letakkan kedua produk berdekatan atau tawarkan bundling.`

Itu berhasil.

Sederhana

Jelas

dan akurat.

Edward bersandar di kursinya, merasakan kelelahan yang luar biasa tapi juga kepuasan yang mendalam. Dia melihat jam. Pukul 6 pagi. Dia punya waktu untuk mandi dan bersiap pergi ke sekolah sebelum menemui Hendra siang nanti.

Tepat saat dia akan berdiri, ada ketukan lembut di pintu apartemennya.

Edward mengerutkan kening. Siapa yang datang sepagi ini? Dia berjalan ke pintu, membukanya dengan hati-hati.

Di luar, berdiri seorang wanita paruh bawa yang sudah sangat dikenalnya. Wajahnya yang baik hati terlihat khawatir. Itu Ibu Siti, seorang pekerja sosial dari Panti Asuhan Kasih Ibu.

"Ibu Siti?" kata Edward, terkejut. "Ada apa, Bu? Kok pagi-pagi sekali?"

Ibu Siti menatapnya dengan mata yang penuh kecemasan. Di tangannya, dia memegang sebuah map kertas. "Edward... aku minta maaf mengganggumu pagi-pagi. Tapi... ada yang mencari tahu tentangmu ke panti."

Edward merasakan sesuatu yang dingin merayap di punggungnya. "Siapa?"

"Mereka mengaku dari lembaga survei pendidikan," kata Ibu Siti, suaranya bergetar. "Tapi pertanyaan mereka aneh. Mereka bertanya tentang masa kecilmu, tentang... orang tuamu. Mereka bertanya apakah kamu pernah memiliki masalah dengan hukum. Aku tidak suka nada mereka, Edward. Mereka terasa... berbahaya."

Ibu Siti menyodorkan map itu. "Aku fotokopi semua data yang mereka minta lihat. Aku takut ini ada hubungannya denganmu. Apa... apa kamu baik-baik saja?"

Edward menerima map itu, tangannya terasa sedikit berat. Dia membuka isinya. Di dalamnya ada fotokopi formulir pendaftaran lamanya di panti, beberapa laporan dari Pak Budi, dan sebuah catatan dengan logo perusahaan yang tidak dia kenal:

**Setiawan Group**.

Ancaman itu bukan lagi pesan teks. Itu sudah nyata. Itu sudah menyentuh satu-satunya dunia yang pernah dia anggap sebagai rumah.

Pak Setiawan tidak sedang bermain. Dia sedang menggali masa lalu Edward, mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk menjatuhkannya.

Dan Edward tahu, panggung perang yang sebenarnya baru saja dimulai.

1
Aisyah Suyuti
menarik
TUAN AMIR
teruskan thor
aratanihanan
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Emitt Chan
Seru banget thor! Gk sabar mau baca kelanjutannya!
Edward M: iya, semoga suka yah... kalau ada saran atau kritik mohon di sampaikan yah/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!