" mas, apa kamu benar benar tidak ingin memiliki anak?"
" tidak perlu terburu-buru sayang, aku mau Kita menikmati waktu berdua dulu"
Rani hanya bisa pasrah saja saat mendengar jawaban dari suaminya. dia berfikir mungkin memang suaminya masih ingin menikmati waktu berdua.
namun hati nya seketika hancur saat melihat foto foto pernikahan suami nya dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25_
Saat ini mereka sedang makan siang di restoran. Rani sebenarnya bosan memakan makanan sehat terus. Dia ingin makan makanan kesukaan nya, ingin makan makanan pedas dan ingin makan mie. Tapi dia tidak mungkin melakukan nya karena rasa sayang nya pada anaknya lebih besar daripada rasa sayang nya pada dirinya sendiri.
" sayang, gimana kalo kita lakukan prewedding besok? Aku tiba tiba ingin mengambil beberapa foto untuk mengabadikan momen kehamilan ku" ujar Rani.
" of course, nanti akan aku urus semuanya. Aku akan mencari fotografer terbaik di kota ini" ujar keano.
Rani mengangguk. keano menyuapi nya sepotong daging miliknya. Rani dengan senang hati menerimanya.
••••••
Jika Rani saat ini sedang berbahagia. Maka berbeda dengan Danil. Meskipun semua nya sudah berlalu berbulan bulan namun itu semua tidak mampu membuat Danil membaik.
Danil tetap bekerja seperti biasanya. namun semangatnya sudah tidak ada seperti dulu. hari harinya di habiskan untuk bekerja.
Tubuh Danil kurus, kumis nya sudah tumbuh dan tidak di syukur sama sekali. Danil benar benar tidak mengurus dirinya sendiri.
" tuan, meeting di mulai 5 menit lagi" ujar asisten nya.
Danil bangkit dari duduknya lalu keluar dari ruangan menuju ruang meeting. Begitu masuk dia langsung di sambut dengan hormat oleh para karyawan yang ikut meeting.
Danil duduk di kursi khusus untuk nya. Tidak lama meeting di mulai. sekretaris nya Danil berdiri di depan menjelaskan tentang meeting hari ini.
Setelah meeting selesai. Danil kembali ke ruangan nya. Dia duduk di kursi kebesarannya. Matanya tertuju pada foto pernikahan dirinya dan Rani. Foto yang selalu menemaninya beberapa bulan ini.
" Rani, kamu bilang aku bisa menemui anak kita. tapi kenapa kamu tidak memberikan aku alamat rumah mu?" gumam Danil lirih menatap penuh kerinduan pada wanita yang ada di foto itu.
Rani terlihat cantik memakai gaun pengantin berwarna putih. Dan Danil juga terlihat tampan memakai jas pengantin. Mereka tersenyum bahagia kearah kamera. Keduanya terlihat serasi.
" alendra, dia tidak pernah membalas pesan ku. Apa dia membenciku?"
Danil sudah mengirimkan banyak pesan pada alendra. Di nomor yang pernah mengirimkan dia pesan waktu itu. namun satupun pesan dari nya tidak di balas.
Danil teringat kembali dengan momen mereka dulu saat masih kecil. Mereka sangat akur selayaknya adik kakak pada umumnya. Mereka saling menyayangi dan selalu bermain bersama.
" kakak aku pinjam mobil mu yang ini ya?" ujar keano kecil mengambil satu mobil sport mainan yang ukurannya cukup besar.
" ambil saja, tapi jangan di rusak. itu hadiah ulang tahunku dari papa" ujar Danil.
Yaa, Danil selalu berbagi mainan nya dengan keano karena keano tidak memiliki mainan. Keano selalu bermain mainan bekas Danil.
Saat itu, usia keano masih 5 tahun sedangkan Danil sudah 11 tahun. Jadi semua mainan nya hanya di simpan sebagai kenangan saja dan sesekali keano meminjam nya untuk bermain.
" kakak, ayo kita main petak umpet. Aku bosan bermain mainan terus" ujar keano Setelah bermain mainan cukup lama.
" aku tidak bisa Alen, aku harus belajar agar mendapatkan peringkat satu. Agar mama papa bangga pada ku"
Sedari tadi dia hanya belajar dan belajar. Sesekali kali dia melihat keano yang sedang bermain mainan dan dia ingin bergabung namun dia harus belajar.
" besok kakak akan ke Bali bareng nenek buat liburan. kamu mau ikut?" tanya Danil.
" apa boleh?" tanya keano penuh harap.
Keano tidak pernah naik pesawat. dia tidak pernah berlibur. dia hanya bermain di rumah. Bahkan dia tidak pernah di bawa ke mall ataupun ke supermarket. dia di kurung di rumah megah ini.
" boleh, nanti aku akan meminta pada nenek" ujar Danil.
dan esok harinya Danil benar benar pergi ke Bali bersama neneknya. Dia sudah berbicara dengan nenek untuk membawa keano serta. namun neneknya menolak dengan berkata jika keano akan pergi berlibur dengan orang tua mereka.
Danil tidak tahu apa yang terjadi pada keano saat ini. Dia pergi selama 3 hari. Dan saat pulang dia mendapatkan kabar kematian keano. Dia melihat sebuah peti yang sudah tertutup rapat untuk di makamkan.
Dan setelah itu. Beberapa tahun berlalu dia malah bertemu dengan anak remaja yang mengaku sebagai alendra. anak remaja yang menatapnya penuh dendam dan kebencian.
" apa yang sebenarnya terjadi Alen? Kenapa kamu sangat membenci ku?" gumam Danil tidak mengerti apa apa.
••••••••
Hari ini, Rani dan keano sedang berada di apartemen milik Rani. Mereka akan melakukan prewedding disini. fotografer yang di pilih oleh keano sudah tiba dan menyiapkan kamera mereka.
Rani sedang di make up. Sedangkan keano duduk di sofa menatap Rani yang sedang di make up. Dia tersenyum tipis tidak menyangka ini terjadi secepat ini.
Setelah selesai make up. Rani berganti baju. keano sudah berganti baju sedari tadi dia juga sudah di make up khusus pria. Rambutnya sudah di tata dengan rapi.
" sudah siap?" tanya fotografer
" sudah" jawab Rani yang sudah selesai berganti baju.
Rani dan Keano pun berpose sesuai arahan dari fotografer. Mereka mengambil banyak foto dengan berbagai pose.
Cukup lama mereka melakukan pemotretan tersebut hingga semua nya selesai. kini hanya tersisa keano dan rani di sana.
" aku tidak sabar menantikan anak kita lahir" ujar keano mengusap perut buncit Rani.
" aku juga" ujar Rani mengusap rambut Keano.
Rani sangat suka mengusap rambut keano. Padahal dulu saat bersama Danil dia tidak pernah melakukan hal itu pada Danil.
saat ini, Rani sedang duduk di pangkuan Keano dengan posisi menyamping. Meskipun berat badan Rani naik namun keano masih bisa menampung nya.
" sebenarnya kakak menikah dengan ku karena ingin tanggung jawab atau karena cinta?" tanya Keano.
Rani terdiam menatap keano. apa yang membuat dia yakin menikah dengan Keano secepat ini? Apa karena tanggung jawab atau karena dia memang mencintai Keano?
Rani pun binggung harus menjawab apa. Tapi yang jelas dia menyayangi keano. Dia nyaman dan merasa aman di samping keano. Saat jauh dia merasa rindu dan ingin selalu dekat. Dan saat dekat jantung nya berdebar kencang. Dia yakin itu cinta.
" aku..... aku...." Rani ragu untuk menjawab.
jika memang itu cinta, kenapa bisa datang secepat ini? Apa dia sudah benar benar melupakan Danil? Rani harus memastikan nya terlebih dahulu sebelum mengatakan jika dia mencintai Keano.
" aku mphhh!"
Rani terkejut saat ingin menjawab tiba tiba keano mencium bibirnya. Melumatnya dengan liar. Rani tersenyum lalu membalas ciuman keano tidak kalah liar.
Ciuman mereka berlangsung beberapa menit. lidah mereka saling bertemu dan bibir mereka saling menghisap. Mereka benar benar menikmati nya.
lalu keano melepaskan ciuman mereka dengan nafas yang memburu. kening mereka menempel satu sama lain.
" aku tidak peduli apa kamu mencintai ku atau tidak. Yang jelas yang mencintai mu" ujar keano lirih dengan suara serak dan nafas yang tidak beraturan.
Jantung Rani berdegup kencang mendengar pengakuan keano. dia tidak tahu harus menjawab apa, memilih diam menikmati detak jantung nya yang berirama serta nafas yang memburu.