NovelToon NovelToon
Hidden Love From The Past

Hidden Love From The Past

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Kisah cinta masa kecil / Gadis Amnesia
Popularitas:432
Nilai: 5
Nama Author: Midnight Blue

Di balik senyum manis dan mata indah Narynra, terdapat kesedihan mendalam yang disebabkan oleh pernikahan ayahnya dengan ibu tirinya. Sebelum pernikahan itu, Narynra membuat perjanjian rahasia dengan ibu tirinya yang hanya diketahui mereka berdua. Apakah isi perjanjian itu? Sementara itu hubungan Narynra dengan Kaka tirinya tidak pernah akur, dan situasi semakin buruk setelah ayahnya terkesan selalu membela kakak tirinya, membuat Narynra merasa tidak betah di rumahnya. Akankah Narynra dan kakak tirinya bisa berdamai?
Narynra kemudian bertemu Kayvan, seorang pria yang tampan dan perhatian. Setelah pertemuan pertama, Kayvan terus berusaha mendekati Narynra, dan mereka akhirnya menjalin hubungan asmara.
Sementara itu, seorang pria misterius selalu memperhatikan Narynra dari kejauhan dan terus mengirimkan pesan peringatan kepada Narynra bahwa Kayvan tidak baik untuknya. Siapa pria misterius ini? Apa tujuannya? Akankah Narynra bahagia bersama Kayvan atau atau bersama yang lain?,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Midnight Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyatain perasaan?

"Naryn, Ayah pulang dulu ya, Ayah ada meeting siang ini di kantor," ucap Edward sambil memeriksa jam tangan.

Narynra mengangguk, lalu menjawab. "Iya, Ayah," ucap Narynra dengan nada lembut.

Edward kemudian menoleh ke arah Lukas. "Lukas, kamu tetep di sini ya, jagain adek kamu, nanti antar Kayvan pulang ke rumahnya," ucap Edward dengan nada tegas.

Namun, Kayvan langsung menolak. "Ga usah, Om, saya udah kabarin supir saya buat jemput saya nanti," tolak Kayvan dengan nada santai.

Edward mengangguk, lalu mengucapkan terima kasih. "Ya sudah kalau begitu, saya ucapkan terima kasih udah nolongin anak dan istri saya kemarin," ucap Edward dengan nada tulus.

Kayvan tersenyum, lalu menjawab. "Iya, Om, sama-sama," ucap Kayvan dengan nada sederhana.

Edward kemudian menoleh ke arah Lukas lagi. "Lukas, kamu tetep di sini sampai Kayvan pulang nanti," ucap Edward dengan nada tegas.

Lukas mengangguk, lalu menjawab. "Baik, Yah," ucap Lukas dengan nada patuh.

Narynra berdiri, lalu mengusulkan kepada ayahnya. "Ayah, dia pulang bareng Ayah aja, aku nungguin Kayvan sendiri di sini gapapa," ucap Narynra dengan nada santai.

Edward menggelengkan kepala, menunjukkan kekhawatirannya. "Untuk keselamatan kamu, kita ga tau kemarin itu emang orang jahat yang mau ngrampok kalian, atau mereka suruhan pesaing bisnis Papah," ucap Edward dengan nada serius.

"Tap-" ucap Narynra terpotong

"Ga ada tapi-tapi, Naryn," ucap Edward dengan nada tegas.

Kayvan kemudian memberikan saran. "Gini aja, Om, nanti setelah saya pulang ke rumah, Naryn biar dianter pulang sama supir saya, tenang aja Om, supir saya jago beladiri jadi aman," ucap Kayvan dengan nada meyakinkan.

Edward mengangguk, lalu setuju dengan saran Kayvan. "Ya sudah, Om ikut kata kamu," ucap Edward dengan nada puas.

Edward kemudian berpamitan kepada Narynra. "Naryn, Ayah pulang dulu," ucap Edward sambil melangkah menuju pintu.

Narynra mengangguk, lalu menjawab. "Iya, Yah, hati-hati di jalan," ucap Narynra dengan nada lembut.

Edward kemudian berpamitan kepada Kayvan. "Kayvan, Om pamit dulu," ucap Edward dengan nada sopan.

Kayvan tersenyum, lalu menjawab. "Iya, Om, hati-hati di jalan," ucap Kayvan dengan nada santai.

Edward mengangguk, lalu memanggil Lukas. "Ayo, Lukas, kita pulang," ucap Edward sambil berjalan meninggalkan ruangan Kayvan, diikuti oleh Lukas.

Kayvan memanggil Narynra dengan lembut, "Emm... Naryn."

Narynra menoleh ke arah Kayvan, "Iya, kenapa?" jawab Narynra dengan nada penasaran.

Namun, Kayvan hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. "Gapapa," ucap Kayvan singkat.

Narynra mengangkat sebelah alisnya, menunjukkan rasa penasaran yang semakin besar. "Kamu mau ngomong apa? Ngomong aja," ucap Narynra dengan nada desakan.

Kayvan tersenyum, lalu menjawab. "Nanti aja kalau aku udah sehat sepenuhnya dan muka aku ga memar," ucap Kayvan dengan nada santai.

Narynra mengerutkan keningnya, merasa penasaran. "Hmm... Aku jadi penasaran kamu mau ngomong apa," ucap Narynra dengan nada penasaran.

Kayvan kemudian membuka suara, "Kalau ngomong aku suka kamu di sini ga romantis," ucap Kayvan dengan nada lembut.

Narynra pura-pura tidak mendengar jelas perkataan Kayvan, "Eh, kamu ngomong apa?" ucap Narynra dengan nada tidak jelas.

Kayvan mengulangi perkataannya dengan lebih keras, "Aku suka kamu."

Narynra membuka matanya lebih lebar, merasa terkejut. "Jangan keras-keras ngomongnya, nanti ada yang denger," ucap Narynra dengan muka kemerahan.

Kayvan tersenyum, lalu menjawab. "Ga romantis kan," ucap Kayvan dengan nada santai.

Narynra menggeleng-gelengkan kepalanya, merasa tidak percaya dengan ucapan Kayvan barusan.

Kayvan melanjutkan perkataannya, "Jangan di terima dulu ya perasaan aku, tunggu nanti, aku nyatain perasaan aku di tempat yang bagus dan suasana yang romantis," ucap Kayvan dengan nada yakin.

Narynra membuat muka serius, menunjukkan rasa penasaran dan sedikit was-was. "Percaya diri banget aku bakal terima perasaan kamu," ucap Narynra dengan nada sedikit skeptis.

Kayvan tersenyum, menunjukkan kepercayaan dirinya. "Harus percaya diri dong," ucap Kayvan dengan nada santai.

Narynra mencoba mengalihkan pembicaraan, "Udah ah, ga mau bahas itu," ucap Narynra dengan nada tidak sabar.

Namun, Kayvan tidak mau melepaskan kesempatan untuk menggoda Narynra. "Kenapa kok ga mau bahas, takut ketahuan ya kalau kamu juga punya perasaan ke aku?" ucap Kayvan dengan nada menggoda.

Narynra merasa malu dan tidak nyaman, "Ihhh, tolong deh, aku ga mau bahas itu," ucap Narynra dengan nada kesal.

Kayvan tersenyum, lalu mengangguk. "Iya-iya, oke aku ga bahas lagi," ucap Kayvan dengan nada santai, sambil menahan senyumnya.

Narynra bertanya dengan rasa penasaran, "Oh ya, ngomong-ngomong kemarin kamu kok kebetulan lewat sana?" Tanya Narynra sambil menatap Kayvan dengan mata penasaran.

Kayvan menjelaskan dengan santai, "Aku kemarin mau ketemu orang, terus liat dua perempuan di tarik-tarik, ya udah aku keluar mau tolongin, eh ga taunya ternyata salah satu perempuan itu kamu," ucap Kayvan sambil tersenyum.

Narynra mengangguk, lalu bertanya lagi, "Oh jadi awalnya kamu ga tau kalau itu aku yang mau kamu tolongin?" Tanya Narynra dengan nada ingin tahu.

Kayvan mengangguk, lalu menjawab dengan nada serius, "Iya ga tau, pas tau kalau itu kamu, langsung pengin bikin mereka semua babak belur," ucap Kayvan sambil mengerutkan keningnya, menunjukkan rasa tidak suka terhadap orang-orang yang telah menyakiti Narynra.

Narynra tersenyum, merasa terharu dengan reaksi Kayvan. "Makasih ya, udah nolongin aku," ucap Narynra dengan nada lembut.

Kayvan tersenyum, lalu menggelengkan kepala. "Ga perlu berterima kasih, aku cuma melakukan apa yang seharusnya dilakukan," ucap Kayvan dengan nada sederhana.

1
Rien
semangat, 👍
Ignacia belen Gamboa rojas
Sumpah baper! 😭
Blue Persona
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
ANGELBRODROIX
Kehabisan kata-kata. 😶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!