NovelToon NovelToon
A Modern Soul In A Young Widow'S Body

A Modern Soul In A Young Widow'S Body

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Janda / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Seorang wanita modern, cerdas dan mandiri, mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang wanita dari masa lalu,seorang janda muda di Tiongkok kuno. Tanpa tahu bagaimana dan mengapa, ia harus menjalani kehidupan baru di dunia yang asing dan penuh aturan kejam, di mana seorang janda tak hanya kehilangan suami, tapi juga martabat, kebebasan, bahkan hak untuk bermimpi.
Di tengah kesendirian dan perlakuan kejam dari keluarga mendiang suami, ia tak tinggal diam. Dengan akal modern dan keberanian yang tak lazim di zaman itu, ia perlahan menentang tradisi yang mengekangnya. Tapi semakin ia menggali masa lalu wanita yang kini ia hidupi, semakin banyak rahasia gelap dan intrik yang terungkap,termasuk kebenaran tentang kematian suaminya, yang ternyata tidak sesederhana yang semua orang katakan.
Apakah ia bisa mengubah takdir yang telah digariskan untuk tubuh ini? Ataukah sejarah akan terulang kembali dengan cara yang jauh lebih berbahaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10.Pelarian.

Di dalam kereta yang melaju tenang menyusuri jalanan kota, tuan muda ketiga duduk dengan anggun dan penuh wibawa, matanya menatap lurus ke depan, seolah tak terganggu oleh apapun.

Sikapnya tetap dingin dan tak banyak bicara, seperti biasa. Berbeda jauh dengan sosok di sampingnya yaitu Zi ning, yang terlihat begitu bersemangat seperti anak kecil yang baru pertama kali keluar rumah.

Matanya berbinar-binar saat melihat pemandangan kota yang terbentang di luar jendela. Sesekali ia menempelkan wajahnya ke pinggiran jendela kereta mereka, melihat lalu-lalang warga kota, kios-kios yang berjejer, dan warna-warni kehidupan yang begitu berbeda dari halaman belakang kediaman keluarga Wu.

Jadi seperti ini kehidupan pasar di zaman kuno, pikir Li hua.

"Saudara ipar," ujarnya dengan suara ceria, "itu apa ya? Sepertinya pasar, ya? Wah, ramai sekali! Eh, yang itu bangunan apa? Seperti tempat teh! Apakah kita bisa ke sana nanti?"

Tuan muda ketiga hanya mengangguk pelan, tak menoleh, namun mendengarkan. Meski wajahnya tetap datar, sesungguhnya telinganya menangkap setiap suara ceria Zi ning yang memenuhi ruang dalam kereta.

Kereta itu terus melaju, membawa dua dunia yang berbeda duduk berdampingan yang satu tenang dan tertutup, satu lagi penuh rasa ingin tahu dan semangat yang menular.

Kereta itu akhirnya berhenti di depan sebuah toko buku tua di pinggir pasar. Bangunannya bergaya klasik dengan rak-rak buku yang terlihat hingga ke jendela kaca. Aroma kertas tua seolah sudah terasa bahkan sebelum pintu dibuka.

Tanpa banyak bicara, tuan muda ketiga berdiri dan turun dari kereta. Sebelum kakinya menyentuh tanah, ia menoleh sedikit ke arah Zi ning.

"Jangan turun. Tunggu di dalam," ucapnya singkat, suaranya datar namun tak bisa ditawar.

"Tapi.. "

Saudara iparnya tidak memberikan Zi ning kesempatan untuk bicara. "Tidak baik wanita berada di dalam, baik itu pelayan. Kakak ipar tunggu di sini sebentar. Aku tidak akan lama! "

Zi ning yang tadinya sudah bersiap menyusul dengan penuh semangat, terhenti di ujung duduknya. Wajah cerianya perlahan meredup, setelah mendengar larangan tuan muda ketiga.Tangannya yang menggenggam pinggiran jendela terhenti di udara, ragu.

“Tapi... aku ingin melihat-lihat juga. Aku belum pernah masuk toko buku sebesar itu,” ujarnya pelan, mencoba tersenyum, meski ada nada kecewa di ujung suaranya.

Namun saudara iparnya tak menjawab. Langkahnya sudah membawa tubuh jangkungnya masuk ke dalam toko, menyisakan Zi ning yang kini duduk sendiri di dalam kereta yang sepi.

Ia menatap ke luar jendela, melihat sosok lelaki dingin itu menghilang di balik rak buku. Hening. Hanya suara pasar dari kejauhan yang terdengar. Kereta tetap diam, seperti hatinya yang mulai dipenuhi rasa bingung.

Kenapa ia dilarang ikut? Apakah keberadaannya hanya merepotkan? Apakah ia sudah melampaui batas sebagai janda?.

Zi ning menggigit bibir bawahnya. Tapi kemudian ia menegakkan punggungnya, mencoba tetap tersenyum, walau hanya untuk dirinya sendiri. Ia tahu, dunia luar tidak akan selalu ramah, dan hatinya harus belajar memahami dinding-dinding diam yang ada di sekelilingnya.

Saat menit demi menit berlalu, Zi ning duduk dengan gelisah di dalam kereta. Ia memandangi pintu toko buku yang tadi dimasuki saudara iparnya, berharap ada tanda-tanda ia akan segera keluar. Tapi tak ada.

"Kenapa lama sekali?, aku bisa mati kebosanan" Gerutu pelan.

Tiba-tiba Zi ning melihat celah kesempatan, ia untuk bisa pergi sebentar.

Sementara itu, sang kusir dan pelayan yang biasanya sigap, tampak sibuk bercakap pelan sambil menyesap teh di bangku kecil dekat pepohonan. Keduanya menoleh ke arah pasar, tak memperhatikan kereta di belakang mereka.

Melihat kesempatan emas itu, mata Zi ning langsung berbinar.

“Maaf, aku hanya ingin melihat sebentar… aku janji akan kembali cepat,” bisiknya pada dirinya sendiri, lalu menarik tudung kerudung tipis yang ia kenakan untuk menutupi sebagian wajahnya.

Dengan hati-hati, ia membuka pintu kereta. Engsel pintu mengeluarkan bunyi lirih kriettt yang membuatnya menahan napas. Ia menoleh ke arah kusir masih sibuk bercakap. Aman.

Dengan langkah pelan dan mengendap-endap, ia melompat turun, lalu menyelinap ke antara orang-orang pasar yang sibuk lalu-lalang. Senyum kecil tak bisa ia tahan di wajahnya.

"Akhirnya..." bisiknya penuh antusias.

Namun sebelum suara itu benar-benar terdengar, Zi ning sudah lebih dulu mengambil langkah cepat menyelinap ke keramaian pasar.

Dengan cerdik ia berbaur di antara ibu-ibu yang tengah menawar sayur, anak-anak kecil yang berlarian, dan para pedagang yang sibuk menawarkan barang dagangan mereka.

Tudung tipisnya ia tarik lebih rapat menutupi sebagian wajah, membuatnya tampak seperti gadis desa biasa yang sedang berjalan-jalan.

Langkahnya ringan namun terarah. Ini pertama kalinya ia bebas berjalan sendiri di luar sejak tinggal di kediaman keluarga Wu.

Setiap hal tampak baru dan menarik. Warna-warni kain yang dijajakan, aroma rempah dan makanan, tawa anak-anak, dan musik dari alat petik di sudut pasar membuat hatinya meluap penuh rasa penasaran.

“Aku tidak bisa hanya duduk diam,” gumamnya sambil tersenyum kecil, “tempat seperti ini terlalu menarik untuk dilewatkan…”

Li hua yang seorang pengusaha, yang memiliki hobi mengumpulkan barang antik dari dinasti sebelum nya. Ia ingin mengetahui kehidupan rakyat zaman dulu, dan seperti apa pula cara mereka berdagang.

Sementara itu, jauh di belakangnya, sang pelayan mulai menyadari bahwa pintu kereta terbuka sedikit dan sosok muda nona Wu itu telah menghilang. Kusir pun melotot panik saat melihat sekeliling.

“Cepat cari! Kalau sampai tuan muda tahu nona Zi ning hilang… kita bisa dipecat!” serunya setengah berbisik penuh kecemasan.

Namun Zi ning sudah terlalu jauh berjalan, sampai akhirnya ia tidak sengaja menabrak Kaisar Xiao dan rombongan yang sedang menyamar.

Zi ning terus berjalan cepat melewati lorong sempit di antara deretan kios. Semakin jauh dari kereta, semakin besar senyum di wajahnya. Ia merasa bebas… untuk pertama kalinya. Namun dalam langkahnya yang terburu-buru, ia tidak memperhatikan tikungan kecil di ujung pasar.

Brak!

Tubuhnya menabrak seseorang cukup keras hingga ia hampir jatuh ke belakang. Untung saja, lengan kuat seseorang menangkapnya tepat waktu sebelum tubuhnya menyentuh tanah.

"A-aku… maafkan aku!" ucap Zi ning cepat-cepat, kepalanya menunduk panik, wajahnya memerah karena malu.

Namun saat ia mendongak, matanya bertemu dengan sepasang mata dalam berwarna gelap, yang menyimpan ketenangan dan… pesona tak biasa.

Pria yang berdiri di hadapannya mengenakan pakaian sederhana layaknya rakyat biasa, namun aura yang memancar dari sosoknya membuat kerumunan di sekeliling terasa kabur. Matanya tajam namun hangat, dan senyum tipis muncul di ujung bibirnya.

Pria itu menatapnya sejenak, lalu perlahan melepaskan pegangan di lengannya, namun tetap menjaga jarak yang dekat.

Zi ning tersipu, namun juga bingung. "Terimakasih paman! " Sambil tersenyum.

Kaisar Xiao hanya diam tersenyum karena panggilan Zi ning, tapi kasim Gao yang marah karena sebutan pada tuannya.

"Paman?, nona memangnya tuanku menikah dengan bibimu"

"Tuan yang aku tabrak saja tidak marah, tapi kenapa pelayan seperti mu yang marah? "

Ia tidak tahu, pria yang berdiri di hadapannya adalah Kaisar Xiao, yang sedang menyamar dan meninggalkan istana untuk sejenak melihat kondisi rakyat dari dekat tanpa pengawal ketat.

Angin berhembus pelan, membawa harum kayu manis dan bunga dari kios herbal terdekat. Untuk sesaat, waktu seperti berhenti.

Kaisar Xiao pun melerai pertengkaran mereka. "Sudah pelayan Gao!, aku juga tidak terluka"

"Maaf, jika kita bertemu lagi aku akan traktir kalian makan, tapi untuk sekarang aku harus pergi sebentar"

Zi ning langsung saja berlari setelah melihat bayangan pelayan keluarga Wu, meninggalkan Kaisar Xiao dan pengikutnya.

Dari ucapan pelayan itu, dari kejauhan Kaisar Xiao mendengar mereka menyebut Nyonya muda keluarga Wu.

Seketika saja Kaisar Xiao, dan lain-lain nya dibuat terkejut dengan mencari orang yang ingin mereka temui.

1
Alan Banghadi
Rasain kamu tuan muda hu bahkan itu belum cukup dengan matinya li mei
Alan Banghadi
Zi Ning yg sabar ya karena Li mei sudah mati😭😭😭
Alan Banghadi
Kasihan li mei malah mati bahkan di perkosa dan di bunuh😭😭😭.
tunggu saja kamu tuan muda hu akan ada yg akan membalasnya Zi Ning😡😡😡
Alan Banghadi
Jangan2 li mei mati di bunuh sama tuan muda keluarga hu aduh jangan sampe
Alan Banghadi
Ternyata yg membunuh pelayan tua itu Tian mudah Hu sendiri astaga 🤦🏻
Alan Banghadi
Akhirnya Zi Ning dan Yue akan berjuang dari nol
Alan Banghadi
Akhirnya li hua yg Berti dak
Alan Banghadi
Akhirnya Zi Ning akan berkumpul lagi dengan keluarganya
Alan Banghadi
Bagus semoga ketahuan perlakuan Keluarga terhadap Zi ning
Chen Nadari
ambil thor.ksh dia dimensi /Casual/
Chen Nadari
semoga buruan keluar dr keluarga laknat
Chen Nadari
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!