Warung sate milik Pak Parmin selalu ramai pengunjung, setiap yang makan di sini selalu saja kembali karena ketagihan akan rasa nya.
namun semakin ramai maka semakin banyak juga yang menyebarkan kabar tidak sedap, konon kata nya mereka pakai pesugihan sehingga dagangan laris manis.
pesugihan apa yang mereka anut?
Apa kah mereka memang memiliki pesugihan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Serigala putih vs anjing
Seruni menatap sosok Asu baung yang ada di hadapan nya ini, memang benar walau dia tidak mungkin bisa mengalahkan Asu baung namun setidak nya dia tau wujud dari pria yang sudah mencium nya tadi malam. kesal sekali hati nya mengingat ciuman pertama malah di buang sia sia begitu saja, mau di minta kembali pun tidak lah mungkin.
Jadi sekarang rasa kesal nya jelas akan di lampiaskan sampai habis pada Asu baung yang berdiri di hadapan nya, wajah dia belum pasti juga seperti apa, karena sekarang yang nampak hanya lah muncung panjang seperti anjing lengkap dengan taring nya mencuat tajam seolah kalau kena tubuh sedikit saja dapat di pastikan akan robek.
"Kau mencari aku, merpati putih?" tegur Asu baung pada Seruni.
"Tunjukan wajah mu padaku, jangan hanya bisa bersembunyi saja." Seruni menatap nya tajam.
"Hahaaaaa...ternyata kau begitu rindu padaku, sampai tak sabar lagi mau melihat wajah ini." Asu baung menyeringai sengit.
Braaaaak.
Baru saja dia berucap demikian seolah Seruni datang ini karena rindu pada diri nya, dari jauh sambaran yang sangat cepat menghantam tubuh Asu baung, tidak bisa dia menghindar karena serangan itu luar biasa cepat dan juga membuat tubuh nya seolah remuk di patahkan akibat menghantam tanah dengan keras.
"Dia tidak tidur sungguhan!" batin Seruni setelah melihat siapa yang menyerang.
Serigala putih berdiri dengan wajah garang nya dan ini bukan dalam bentuk siluman setengah manusia, memang murni serigala dengan kaki empat nya. tatapan mata berwarna Oren dan menyorot sangat tajam pada lawan yang sudah berdiri lagi, Asu baung jelas tidak terima di buat seperti ini.
Berani menyerang maka berani pula tanggung resiko amukan dari diri nya, Seruni melihat serigala putih sudah berdiri dengan gagah dan dapat di pastikan bahwa mereka adu kekuatan satu sama lain. Seruni duduk anteng sambil memainkan alat musik milik nya yang bisa menjadi senjata mematikan, siapa yang kuat menahan serangan itu.
Ting, Ting, Ting.
Tali kecapi sudah di petik dengan jemari lentik itu sehingga menimbulkan suara yang sangat indah untuk pertama kali, namun semakin di dengar maka suara nya makin menusuk pula sehingga rasa sakit mulai terasa. telinga yang mendengar bagai kan di cucuk dengan besi panas, Asu baung mulai goyah kesana kemari untuk menutupi kuping nya.
"AAAUUUUUU...
"Serang dia sekarang, Ketua!" teriak Seruni karena serigala putih masih melongo.
Wuuussssh.
Diessssss.
Crasssssh.
Serigala putih memang berhasil menendang Asu baung di wajah nya, namun sebagai balasan dia harus merelakan paha atas kena cakaran maut sehingga koyak dan darah nya menetes kemana mana. rasa sakit tidak terkira pada paha nya, ingin menjerit namun malu karena di depan lawan.
"Ketua!" Seruni kaget juga melihat luka yang di alami serigala putih.
"Teruskan musik mu, dia tidak akan fokus dan aku bisa menyerang nya." ujar ketua tidak peduli pada luka nya.
"Untung lah berguna dia walau di awal membuat aku jengkel setengah mati." batin Seruni masih bersyukur.
"Serigala bangsat, kau akan menyesal karena mencari urusan dengan ku!" geram Asu baung.
"Memang aku menyesal sekali, harus nya aku tidur saja di rumah tapi malah harus gelut dengan mu begini." jawab serigala putih sambil menguap.
Untung memang serigala putih ini pergi dengan manusia sabar sehingga mau seburuk apa pun tingkah nya Seruni tidak marah sejak tadi, kalau dia pergi dengan Maharani atau Purnama maka sudah habis kena banting sejak tadi karena banyak ulah dan sangat malas mau berbuat apa pun untuk membantu.
Ting, Ting, Ting.
Suara kecapi mulai terdengar kembali mengalun di dalam hutan yang sangat sepi ini, entah karena memang tidak ada yang berani mendekat karena mereka jelas tidak akan sanggup mendengar suara yang sangat merusak gendang telinga siapa pun, baik itu manusia atau pun iblis, kecuali memang Seruni tidak mengarah seperti pada serigala putih ini.
Wuuussssh.
Braaaaaak.
"SERUNI!" serigala putih menjerit kaget karena tubuh gadis itu melanting.
Duaaaaak.
"Minggir kau dari atas tubuh ku!" Seruni menghantam moncong anjing yang baru datang dengan kecapi nya.
Buaaaaaak.
Serigala putih cepat menabrak nya jauh hingga anjing ini melanting dan menabrak pohon, ketika dia masih mau bangkit lagi. serigala putih langsung menerkam leher nya sampai robek, seketika anjing itu mati dan terkapar di atas tanah, kalau dia tidak cepat maka bisa saja Seruni yang terluka karena jelas kekuatan merpati putih ada di bawah anjing, sebab di dunia ia nyata pun burung sering di buru oleh anjing.
"Sialan, dia hanya mengalihkan kita saja karena ketua nya mau kabur!" Serigala putih menggeram marah.
"Haissssh licik sekali anjing ini, pasti dia mau main main." Seruni sudah bangkit lagi.
"Dapat cuma anak buah nya saja, pasti dia ada di sekitar sini." serigala putih berjalan agak pincang karena luka di kaki nya.
"Kita pulang saja dulu untuk malam ini, bawa saja anjing itu." ujar Seruni.
"Syukurlah kalau kau mengajak pulang, aku takut nya malah masih kau ajak berburu pula." serigala putih merutuk pelan dan membawa anjing yang sudah di bunuh nya.
"Tau juga lah aku kalau kau itu lemah sehingga tidak mungkin bisa menahan rasa sakit lama lama." jawab Seruni singkat.
Mereka pun memutuskan pulang saja untuk menuju rumah Purnama dan memberikan anjing ini pada ular itu, Seruni berulang kali melihat kanan kiri karena takut bila tiba tiba saja di serang dengan kekuatan besar. sebab anjing ini kelihatan sekali banyak tingkah dan tidak berani mau secara langsung, berani nya diam diam dari belakang.
"Aku tidak kuat seperti nya mau menarik anjing ini lagi." keluh serigala putih karena darah nya tambah banyak.
"Kau ini ketua kan? kok dari tadi tidak ada inisiatif membawa anak buah!" kesal Seruni akhir nya.
"Astaga aku lupa kalau diriku ini sudah tidak jadi ketua, ada yang lebih kuat sehingga aku pun turun tahta." jawab serigala putih.
"Memang dasar bodoh sekali, pantas lah Mama sangat geram kalau melihat wajah nya." batin Seruni melirik sinis pada ketua.
"Jangan lah menatap ku begitu, biar pun begini aku juga sudah menolong mu loh tadi." serigala putih tersenyum.
Menampakan gigi nya yang berbaris rapi seolah sangat tajam dan juga siap merobek lawan, tidak ada yang sanggup menahan taring dari serigala. tadi saja Asu baung juga langsung mati di gigit nya, kalau ketua nya hanya merasa pegal saja karena di tendang sedikit.
Selamat siang besty ku.
masih berguna jg mantan ketua itu
stock bumbunya hilang pasti besok pa min libur jualannya.....alesannya lagi kurang enak badan.....padahal lagi mau cari darah buat bumbunya...
siap2 aja pasti bakalan ada yang kecelakaan nih....
ancamannya bener2 membuktikan kalo Sam dan Arini di tangan asu baung..
harus hati2 bertindak karna, asu baung mengintai para member bahkan sang rtau dan pengeran ular...
semua pergerakan mereka selalu di awasi oleh asu baung....
apa ya kelemahan asu baung....
sampai2 Purnama malas berhadaoan dengan musuh bebuyutannya itu....
apa benar kalo Ular kalah sama anjing.......
waah ketuanya asu mungkin yg udah cium seruni kali ya🤔