NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Muda

Dendam & Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:195.8k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Jiro Adrian pernah mencintai wanita begitu dalam namun di hianati, beberapa tahun kemudian setelah bertunangan dengan wanita lain tiba-tiba masa lalunya hadir dan kembali mengacak-acak hatinya.

Pria itu menyayangi tunangannya tapi juga tak bisa melepaskan wanita masa lalunya karena ingin membalas rasa sakit hatinya dahulu.

Lalu siapa yang akan ia pilih, tunangannya yang telah membantunya kembali bangkit atau justru masa lalunya yang banyak menyimpan rahasia yang tak pernah ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~10

Jam istirahat siang telah tiba namun Jiro belum kunjung keluar dari ruangannya, Hanna ingin menawarkan pria itu makan siang tapi ia ragu untuk melakukannya meskipun itu juga termasuk salah satu pekerjaan seorang sekretaris.

Wanita itu terlihat gelisah, sebenarnya ia juga sudah lapar mengingat tadi pagi hanya sarapan sedikit tapi ia tidak mungkin pergi istirahat sebelum bosnya itu meninggalkan ruangannya.

Sepertinya ia tanya saja secara langsung karena jam istirahat sudah lewat hampir 30 menit, saat wanita itu hendak beranjak dari duduknya tiba-tiba pintu ruangan bosnya itu di buka dari dalam.

"Ikut saya!" ucap pria itu saat melewati mejanya.

Hanna yang tak mengerti pun langsung mengambil tasnya dan mengejar langkah panjang bosnya itu yang telah lebih dahulu pergi.

"Maaf kalau boleh tahu mau kemana?" tanyanya mengingat ini jam istirahat bukan jam kerja.

Jiro tak menjawabnya, pria dengan kedua tangannya masuk ke dalam saku celananya itu nampak mengawasi pintu lift yang belum kunjung terbuka.

Penampilannya sedikit berantakan dengan dua kancing kemejanya di biarkan terbuka, mungkinkah telah terjadi sesuatu antara pria itu dengan kekasihnya tadi mengingat mereka sangat lama berduaan di dalam ruangannya.

Ting

Lift pun terbuka, pria itu segera masuk di ikuti oleh Hanna di belakangnya. Kini hanya mereka berdua ada di dalam ruangan sempit itu, terasa hening dan hanya hembusan napas keduanya yang terdengar.

"Jangan terlalu dekat dengan Jovan, dia memang ramah tapi kamu tak pantas untuknya!" ucap Jiro tiba-tiba, pandangannya nampak lurus ke pintu lift di hadapannya.

"Jangan khawatirkan hal itu," Hanna mengangguk kecil meskipun pria itu tak melihatnya. Lagipula ia cukup tahu diri dan tahu batasan.

Tak berapa lama pintu lift pun terbuka dan pria itu segera berlalu keluar, nampak beberapa karyawan menyambutnya dan hanya di balas anggukan kecil.

Sesampainya di luar Jiro langsung masuk ke dalam mobil yang telah di siapkan oleh sopirnya, duduk di balik kemudi lalu menutup pintunya dengan sedikit keras. Hanna yang bingung nampak berdiri terpaku di samping mobil, jika pria itu yang membawa mobilnya lalu ia harus duduk di mana? Namun tiba-tiba sebuah klakson panjang terdengar hingga membuat wanita itu langsung berjingkat kaget, sial.

Karena tak ingin membuat pria itu menunggu lagi Hanna pun langsung membuka pintu belakang bagian penumpang tapi saat hendak menghempaskan bobot tubuhnya di sana teguran langsung di layangkan padanya.

"Aku bukan sopirmu dan kamu tak layak bersikap seperti seorang nyonya besar," cibir Jiro dengan tatapan tajamnya.

Hanna membuang napasnya, jika bukan bosnya dan ia tak terikat perjanjian kerja sia lan itu sudah pasti ia akan hajar pria itu sekarang juga. Akhirnya wanita itu pun segera turun dan pindah ke kursi di sebelah pria itu duduk, lagipula ada sopir kenapa juga laki-laki itu membawa mobilnya sendiri.

"Benar-benar hari pertama yang melelahkan," gumamnya seraya memakai sabuk pengamannya.

"Kamu bicara apa?" Jiro langsung menatapnya ketika tak sengaja mendengar gerutuan wanita itu yang tak begitu jelas di telinganya.

"Tidak ada tuan," sahut Hanna balas menatapnya.

Ketika pandangan mereka bertemu pria itu pun langsung membuang mukanya dan segera mengendarai mobilnya meninggalkan kantornya tersebut.

"Tolong pelan-pelan sedikit," mohon Hanna ketika mobil mewah yang membawanya itu melaju kencang membelah jalanan siang itu.

Jiro tak menghiraukannya bahkan pria itu semakin laju menyetir melewati beberapa kendaraan di depannya, Hanna terlihat pucat apa pria itu sengaja ingin membunuhnya?

Hanna memegang kursi dengan kencang, keringat dingin pun mulai mengucur di dahinya.

"Sudah ku bilang hentikan!"

Teriak wanita itu hingga membuat Jiro langsung mengerem mendadak. "Keluar!" perintahnya dengan suara dinginnya.

Hanna langsung membuka pintu dan segera turun, setelah itu pria itu kembali melajukan mobilnya meninggalkannya di pinggir jalan. Kini wanita itu pun langsung memeluk dirinya sendiri dengan tubuh menggigil dan wajah pucat pasi.

"Aku takut sayang," ucapnya kala itu ketika untuk pertama kalinya ia di bonceng oleh kekasihnya saat mereka baru pulang dari kampus.

"Percayalah kamu akan selalu aman bersamaku," bujuk Jiro dan mau tak mau Hanna naik ke atas motornya.

"Peluk aku itu akan membuatmu baik-baik saja!" imbuh pria itu.

Hanna langsung memeluknya dan perlahan motor pun mulai melaju pelan meninggalkan kampusnya. "Trauma harus di lawan sayang, bukan di hindari." Jiro nampak menggenggam sebelah tangan wanita itu yang terasa dingin membeku.

"I Love u," imbuhnya ketika pandangan mereka bertemu di kaca spion dan itu membuat Hanna langsung tersenyum kecil. Kekasihnya itu selalu saja memiliki cara untuk membahagiakannya meskipun sederhana tapi itu sangat berarti baginya.

Sejak kecil ia memang memiliki trauma di mana ayahnya hampir melemparnya ke jalanan saat memboncengnya dengan laju, seandainya dulu ia tidak mati-matian berpegangan mungkin sudah mati. Terlalu banyak trauma yang di berikan oleh ayahnya tapi ia tak bisa meninggalkannya karena bagaimana pun hanya pria itu satu-satunya keluarganya setelah ibunya pergi dengan selingkuhannya.

Wanita itu memang lahir di tengah keluarga yang berantakan, ayahnya seorang pemabuk juga penjudi sementara ibunya yang tidak tahan dengan sikap ayahnya yang kasar memutuskan pergi meninggalkannya saat ia masih kanak-kanak. Karena kepergiannya itu ia justru menjadi sasaran pelampiasan kemarahan sang ayah.

"Hanna, apa yang kamu lakukan di sini?"

Jovan nampak turun dari mobilnya ketika melihat Hanna duduk di pinggir jalan sembari memeluk kedua lututnya yang gemetaran. Sebelumnya pria itu hendak mengajak wanita itu pergi makan siang namun rupanya sudah keduluan kakak sepupunya.

"Kamu baik-baik saja? Apa ada yang merampokmu?" Jovan menatapnya khawatir.

"Ayo ku bantu berdiri," imbuhnya seraya membantu wanita itu bangkit dari duduknya.

"Kamu pucat Hanna," Jovan merasa kasihan dan sekaligus penasaran kenapa wanita itu berada di sini seorang diri.

"Aku baik-baik saja, tadi sedikit pusing saja." Hanna mencoba bersikap baik-baik saja di hadapan pria itu.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Bukankah kamu tadi pergi dengan kak Jiro? Apa dia menyakitimu?" Jovan benar-benar khawatir saat ini.

Hanna pun menggeleng. "Tuan Jiro tiba-tiba ada urusan penting jadi aku minta di turunkan di sini saja tapi saat aku mau membeli makanan di sana kepalaku tiba-tiba pusing," tukasnya berdusta seraya menunjuk sebuah tempat makan yang berada di seberang jalan.

"Astaga Hanna, jika sedang tidak enak badan kenapa cari makan siang jauh sekali dari kantor? Baiklah ayo masuk mobilku biar ku antar!" ajak pria itu kemudian.

Hanna mengangguk kecil, entah kebaikan seperti apa yang ia lakukan di kehidupannya sebelumnya hingga menemukan pria sebaik Jovan.

1
Rafly Rafly
rasanya setelah tau Hanna kerja di BAr... lantas tempat itu di beli oleh tuan kenJiro..... atau malah BAr itu udah masuk dlm group perusahaan...kalo bener ..makin merana hidupmu Hanna /Tongue/
Arsyad Algifari.
pasti lamaran Hanna di tolak itu ulah jiro
Fitria Syafei
Waduh ternyata tak bisa kelain hati nih rupa rupanya kau Jiro 😜 Kk yang baik hati kereen 😘😘
De bungsu
Nanti ada tragedi Hanna di lecehkan Jiro nih
De bungsu
Nanti ada tragedi Hanna di lecehkan Jiro nih
De bungsu
fans berat Hanna.. jgn lupa nanti kalau tatap muka, minta tanda tangan Hanna🤣🤣🤣
De bungsu
nape luu... gak ada kerjaan bgt nguntitin Hanna terus..kangen bilang, boOooSssss
De bungsu
huhhh
De bungsu
ya begitulah
De bungsu
bener² ini
De bungsu
cari yang lain aja Hann.. gak papa serabutan
De bungsu
tuh kan, kerjaannya si Jiro gila
juhaina R💫💫
jiro.🙄🙄🙄🙄
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
hhmmm jangan2 sengaja ini ga ada yg boleh nerima hanna kerja di perusahaan lain
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
klau masih suka dan perhatian bilang ajaa..jngn marah2 terus ga jelas..dan selidiki knapa duluu hanna berbuat spt itu jngn jd ogeb
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
hisshh arogan bgt
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
elaahh ngeselin banget sih Jiro main nyalahin Hanna aja 🙄
awas aja nanti kamu nyesel
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
yakin dech ini ulah jiro bkin hanna gak diterima kerja dimna mna beehrap banget kamu jeroan hanna balik lagi keantor kmu jnagn mimpi yaaa

bgtulah jeroan hobi nya ngintilin aja kurang ekrjaan,pasti hbis ini ngehina hanna lgi🥴🥴
Aan
so.... kamu aman Hannah, mgkin itu si Roji atau orang suruhannya utk melindungi kamu.
Aan
Si Roji jadi stalker dadakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!