Seorang gadis yang dipaksa menikah dengan orang yang tidak dikenalnya demi melunasi hutang keluarganya.
Tapi karena sifatnya yang tidak mau diatur, tepat di hari pernikahannya dia memutuskan untuk kabur dan menemui kekasihnya.
Namun apa yang terjadi? Di apartemen, kekasihnya sedang memadu kasih dengan adik tirinya.
Hatinya hancur melihat pengkhianatan di depan matanya. Dan akhirnya dia memutuskan untuk menyetujui perjodohan itu. Dan ternyata eh ternyata laki laki yang menikahinya adalah bosnya sendiri di kantor yang terkenal dingin angkuh dan rumornya tidak menyukai wanita.
Nah untuk mengetahui kisah selanjutnya, ikuti di novel terbaruku yang berjudul " My Husband My Bos"
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part: 10 ( Kembalinya seseorang)
" Kak Vero plis tolong jangan abaikan aku ? " Rengek Erika setelah berhasil menemui Vero di apartemennya.
Vero tersenyum miring dan beranjak mengambil segelas kopi panasnya dan duduk kembali di depan Erika " Memang kenapa kalau aku mengabaikanmu, kamu kan bukan siapa siapaku".
" Kak, kok gitu sih. Aku mencintaimu kak bahkan aku rela menyerahkan diriku untukmu".
Vero tersenyum menyeringai " Apa yang sudah kita lakukan bukanlah sesuatu yang istimewa sehingga aku harus selalu berada di sampingmu. Kita melakukan itu karena kamu yang sudah menggodaku. Bahkan kamu sendiri tahu siapa aku".
" Kak Vero, aku mencintaimu. Apapun akan aku lakukan untukmu " Rengek Erika sambil bergelayut di lengan Vero namun Vero menepisnya dengan kasar.
" Hhh kamu tahu Erika aku mencintai Emely! Dan sekarang dia sudah menikah dengan orang lain! Apa kamu sadar berapa sakit hatiku. Sekarang pergilah cari saja laki laki lain.O iya ini uangmu aku kembalikan tapi aku mohon jangan ganggu aku lagi " Jawab Vero sambil menyodorkan uang yang dipinjamnya dari Erika sambil mendorong tubuh kecil gadis itu ke arah pintu ke luar.
Erika hanya bisa pasrah dan menggerutu kesal sambil memanyunkan bibirnya
" Kenapa selalu Emely, Emely dan selalu Emely. Aku benci dengan mu Emely! "
...🌹🌹🌹...
Emely dan mama mertuanya sedang menyiapkan makan malam. Karena hari ini akan ada tamu spesial di dalam keluarga Ratore sekaligus perkenalan keluarga dengan menantu baru.
" Ma"
" Hmmm ada apa sayang? " Jawab Sandra sambil menata piring dan gelas di atas meja makan bersama asisten rumah tangganya.
" Memangnya tamunya siapa sih ma, kenapa sambutannya seperti ini" Tanya Emely yang ikut membereskan meja makan.
Sandra tersenyum tipis " Dia istri barunya Jason adiknya mama, o iya kamu belum pernah ketemu ya sama om Jason? ".
" Memangnya dia masih muda ya ma, terus wajahnya seperti siapa? "
" Ya sudah berumur sih gak muda juga tapi dia sangat tampan seperti Ar" Sandra menghentikan kata katanya membuat Emely menatapnya sambil mengangkat kedua alisnya " Ar, siapa ma? Apa suami Emely? Jadi suami Emely tampan ya ma? ".
Sandra pun mengangguk kemudian kembali melakukan kegiatannya sambil mengelus dadanya " hampir saja keceplosan " Gumamnya sendiri.
Tok tok tok
Sandra terperanjat dengan senyumnya yang mengembang karena pasti yang datang adalah adiknya yang sudah lama tidak mengunjunginya.
Ceklek
" Assalamu'alaikum kak Sandra "
" Waalaikumsalam Jason, loh mana istri kamu? "
" Masih di belakang kak ambil oleh oleh untuk kakak , sayang cepatlah kemari? " Jawab Jason kemudian memanggil istrinya agar segera mendekat dan menyapa kakak iparnya.
Seorang wanita yang cantik di usianya yang tidak lagi muda berjalan sambil membawa keranjang buah sebagai oleh oleh untuk kakak iparnya. Wajahnya begitu lembut dan familiar, senyumnya manis dan membuat Sandra teringat dengan seseorang.
" Hai kak Sandra, saya Renata " Sapa Wanita itu sambil menjabat tangan Sandra kemudian memeluknya.
Sandra pun membalasnya dengan hangat kemudian memintanya untuk segera masuk dan duduk di meja makan untuk menikmati makan malam spesial.
Emely dan Renata saling menatap cukup lama seperti ada sesuatu di antara mereka.
" Siapa dia kak? " Tanya Jason menatap ke arah Emely yang berdiri di samping Sandra.
" Oh iya kenalkan dia adalah Emely menantuku".
" Oh jadi istrinya Ardan? "
Emely melotot tajam " Hah Ardan, kenapa namanya sama dengan bosku, ah tapi gak mungkin bosku suamiku , bos menyebalkan begitu gak mungkin enggak enggak. Lagi pula Hansen bilang suamiku sedang pergi ke luar negeri karena pekerjaan " Batin nya sambil menggeleng sendiri membuat Sandra menyenggol lengannya sambil berbisik
" Kamu kenapa Emely? "
Emely tersenyum dengan ramah sambil sedikit menundukkan tubuhnya.
Dan mereka pun menikmati makan malam bersama sambil bercengkrama.
Namun berbeda dengan Renata yang nampak sesekali menatap ke arah Emely.
" Kenapa aku merasa sangat dekat dengan gadis ini, seperti ada ikatan di antara kami. Tapi siapa dia. Matanya dan senyumnya mengingatkanku pada almarhum mas Dion. Atau jangan jangan, ah tidak mungkin putriku berada di rumah bersama Amara, dia merawatnya dengan baik" Batin Renata yang tanpa sadar hanya mengaduk aduk makanannya yang membuat Jason bertanya kepadanya
" Sayang, kamu kenapa? ".
Renata pun terperanjat " Ah mas, aku aku ma maafkan aku mas, sepertinya aku tidak enak badan".
" Kalau begitu malam ini kalian menginap saja di sini ya " Sahut Sandra.
Jason pun menatap istrinya dan mengangguk untuk memberikan kode dan akhirnya mereka pun menginap di rumah keluarga Ratore.
...🌺🌺🌺...
Keesokan harinya.
Pagi pagi sekali Emely berangkat ke kantornya karena tidak mau terkena hukuman dari bosnya yang menyebalkan itu. Dia memilih diantar sopir keluarga daripada menunggu kedatangan Hansen yang sering terlambat sehingga harus menerima hukuman yang terkadang tidak masuk akal.
Begitu tiba di kantor, Emely bergegas ke meja kerjanya untuk memulai pekerjaannya. Dan tak lama kemudian Ardan pun datang.
" Masuk ke ruanganku sekarang juga sambil membawa jadwal meeting kita hari ini! " Ucap Ardan yang berjalan di sampingnya sambil sedikit berbisik pada Emely.
Tanpa menunggu lama Emely pun masuk ke dalam ruangan bosnya itu dan duduk di depannya.
" Ada apa bos? "
" Emely, hari ini kita ada klien penting aku minta kamu persiapkan semuanya dengan baik"Jawab Ardan dengan dingin.
"Baik bos" Ucap Emely kemudian beranjak dan berjalan untuk segera kembali ke tempatnya.
" Eh eh eh siapa yang nyuruh kamu keluar dari sini, aku belum selesai bicara" Gertak Ardan yang membuat Emely mendengus kesal.
" Astaga kenapa sih bos pagi pagi bikin mood aku hilang" Jawab Emely sembari memutar tubuhnya menatap Ardan.
" Apa! Aku bikin mood kamu hilang? Yang ada itu kamu yang bikin mood aku hilang enak saja! " Ucap Ardan tidak mau kalah.
Emely menghela nafasnya dengan kasar karena jengah dengan sikap bosnya yang selalu membuatnya kesal.
" Baiklah terserah kamu, sekarang apa maumu bos? Buruan bos pekerjaan ku masih banyak! " Ketus Emely.
Ardan terkekeh kecil kemudian mengambil beberapa tumpuk berkas dan memberikannya kepada Emely untuk di periksa dan dibenahi karena masih banyak yang kurang lengkap.
" Ingat dalam waktu dua jam harus sudah beres karena jam 10 kita ada pertemuan dengan klien penting " Ucap Ardan.
Tentu saja Emely protes dengan perintah bosnya kali ini " Bos, yang benar saja segini banyaknya harus selesai dalam waktu dua jam? Bos bercanda? "
" Kenapa? " Ardan mengangkat kedua alisnya.
Dan dengan kesal, Emely pun melangkah ke luar dari ruangan itu dengan setumpuk berkas yang harus diselesaikan saat ini juga.
" Nasip memilik bos kayak kamu" Jawab Emely dengan kesal sambil melangkah ke luar ruangan dengan setumpuk map.
Ardan terkekeh sambil menyandarkan tubuhnya di kursi kebesaran nya.
" Hansen masuklah! " Ardan meminta Hansen untuk segera menemuinya di ruangannya.