NovelToon NovelToon
Bukan Istri Yang DI Inginkan

Bukan Istri Yang DI Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda sri ana

Pernikahan adalah sebuah rumah bagi setiap pasangan yang telah menikah untuk berpulang. namun apa jadinya kalo Seorang suami tidak menginginkan dirinya. sedangkan di hatinya masih belum bisa melupakan wanita lain yang sudah bahagia dengan suami dan anaknya tersebut.


Itu lah yang di alami oleh Rania

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. kehidupan baru di mulai

Antara lintang dan juga Rania pun terlihat canggung, saat hampir bertabrakan saat hendak keluar dari dalam kamar masing-masing. salah sendiri sih kenapa kamar terpisah udah gitu bersebelahan juga.

Rania yang tersadar duluan punlalu langsung pergi dari hadapan pria tersebut untuk turun tangga membuang bungkusan nasi yang tadi ia makan.

Lintang sendiri pun tersadar setelah wanita itu pergi dari hadapannya karena peristiwa tadi yang hampir membuat mereka bertabrakan saat hendak keluar dari kamar.

.

Sedangkan di lantai bawah Rania pun langsung menuju dapur, yang sudah ia tahu tempatnya untuk membuang sampah bekas makanan yang tersebut sembari mengambil air minum di dispenser dengan menggunakan gelas yang ia ambil di rak pering.

Ntah kenapa saat Rania bertatap-tatapan dengan pria itu ia sedikit gugup, namun dengan cepat Rania menepis rasa tersebut dari dalam dirinya.

”Oke tenang Rania, kamu hanya terkejut saja. jangan memikirkan yang hal lain, fokus aja Apa yang ingin kamu lakukan setelah ini." kata Rania sambil berbicara sendiri di dapur tanpa menyadari kalau ada yang tengah memperhatikan Rania dari atas tangga dengan tatapan datar.

Siapa lagi orangnya kalau bukan Lintang, yang tadinya juga ingin ke dapur untuk mengambil air minum tapi tidak jadi karena melihat wanita itu masih duduk di kursi meja makan, yang mengurungkan niat lintang untuk ke sana dikarenakan masih ada wanita itu.

Jadinya lintang pun memutar balik keruangan kerjanya yang berada di ruangan paling ujung ruang atas tersebut. apa lagi besok jadwalnya padat soal pekerjaan di kantor yang sudah ia tinggali selama 2 hari ini.

Apa lagi sang mama sejak tadi siang masih mencoba menghubunginya untuk memintanya balik ke Jakarta agar bisa bertemu dengan wanita yang ingin di kenalkan sang mama padannya.

Itu lah yang membuat lintang sedikit stress memikirkan hal itu. sampai akhirnya lintang pun menonaktifkan ponselnya daripada terus-terusan di teror oleh sang mama yang ingin dirinya pulang ke Jakarta.

*

Keesokkan paginya Rania sudah bersiap-siap dengan pakaian yang rapi serta dandanan yang natural di wajahnya. membuat Rania yang masih gadis tersebut karna belum di sentuh oleh pria tersebut pun turun dari atas tangga karna di depan rumah sudah ada taksi online yang sedang menunggu dirinya.

Namun Rania sampai di bawah ia melihat pria itu tengah duduk di atas sofa sambil meminum segelas kopi hitam yang Rania sendiri tidak tau kapan pria itu buatnya. karna Rania sejak bangun tidur ia tidak ada keluar dari kamar sama sekali.

Apa lagi semalam Rania hanya makan roti yang ia beli sore tadi di warung yang tak jauh dari rumah pria itu. bahkan Rania tidak mengeluarkan se kata-kata pun saat bertemu ataupun berpas-pasan dengan pria tersebut setelah kejadian dengan hampir mereka bertabrakan di depan pintu kamar kemarin siang.

Lalu setelah itu Rania pun berjalan begitu saja tanpa menoleh bahkan melihat para pria tersebut, yang tengah terduduk dengan santai di atas sofa dan dengan mengenakan pakaian formal untuk bekerja di kantor.

Lintang sendiriyang sejak awal sudah mengetahui kedatangan wanita itu dari lantai atas pun hanya terdiam saja tanpa mengatakan apapun. apalagi wanita itu melewati dirinya begitu saja Lintang juga tidak berucap sama sekali.

Tadi sebenarnya Lintang ingin menghentikan langkah dari wanita itu karena ingin memberikan nafkah lahir darinya. namun ntah kenapa rasanya mulut lintang sangat susah dibuka saat sudah ada orangnya.

Jadinya lintang pun tidak jadi memberikan kartu yang sudah ia siapkan kemarin. dan lintang juga tidak bertanya mau kemana wanita itu pergi dengan pakaian rapi seperti itu.

Hingga tidak lama kemudian terdengar suara mobil dari Bagas asisten lintang sendiri yang menjemput sang Bos.

” Permisi Bos, apa sudah siap anda." kata bagas di depan pintu Setelah mengetuk pintu rumah atasannya tersebut.

”Hemm." jawab lintang dengan deheman saja.

Setelah itu Lintang pun beranjak dari kursi sofa yang ia duduki sambil mengantongi handphonenya di saku jasnya tersebut serta membawa tas kerja yang berisikan berkas-berkas penting miliknya.

.

Singkat cerita kini Bagas dan juga lintang tengah berada di dalam mobil menuju kantor di mana biasa Lintang bekerja yang berada di kota Bandung tersebut.

Sampai tidak lama setelah itu Bagas pun membuka percakapan di antara mereka.

” Bos saya mau tanya, Mbak Rania tadi mau ke mana ya Kok saya lihat buru-buru pas mau naik taksi." tanya Bagas pada atasannya yang duduk di kursi belakang.

Sontak saja pertanyaan dari asistennya itu membuat lintang mengangkat wajahnya yang tadi fokus pada handphonenya pun kini melihat kearah di mana asistennya sedang menemukan mobil menuju kantor.

”Kenapa kamu bertanya kepada saya tanya saja perempuan itu ke mana dia Mau pergi soalnya itu bukan urusan saya dia mau ke mana juga masalah buat saya." jawab lintang dengan dingin saat asistennya tersebut menanyai kemana wanita itu pergi.

Ucapan atasannya tersebut pun membuat Bagas terdiam. sepertinya dirinya salah bertanya kepada atasannya tersebut karena atasannya itu masih belum menerima keberadaan wanita itu sebagai istri sahnya secara agama dan negara.

Setelah itu tidak ada lagi perbincangan antara atasan dan bawahan, sampai mobil yang dikendarai oleh Bagas sampai di kantor tempat Lintang bekerja selama ini.

Bagas sendiri pun hanya terdiam setelah bertanya tadi pada atasannya itu. bahkan setelah Bagas bertanya tadi raut wajah Lintang nampak semakin dingin Saat memasuki kantornya tersebut apalagi sapaan dari keadaan karyawannya tidak dihiraukan sama sekali oleh lintang sebagai atasan.

” Pagi pak lintang, pagi pak Bagas." sapa karyawan kantor saat melihat atasannya tiba di sana.

Namun lintang hanya diam saja,tapi tidak dengan Bagas yang membalas sapaan karyawannya tersebut.

”Pagi." balas Bagas dengan datar pada karyawan yang menyapa mereka, dan kembali melanjutkan langkahnya mengikuti atasannya yang sudah masuk ke dalam lift.

*

Sedangkan di tempat lain terlihat Rania tengah mendatangi salah satu klient di sebuah cafe di kota itu untuk yang pertama kali ia dapatkan ketika ia pindah ke sini kemarin.

Jadi sebenarnya semalam Rania mendapatkan klien yang ingin memesan sebuah gaun buatannya sendiri. apa lagi ini perdana untuknya ada seorang yang memesan baju kepadanya, yang tidak akan Rania sia-siakan. karena semenjak Rania lulus kuliah ia hanya bekerja di sebuah butik yang merancang baju serta gaun.

Mau menikah waktu itu jadinya ia resign dari pekerjaannya, namun ternyata pernikahannya tidak seindah yang dia harapkan. walaupun saat ini dirinya sudah ikut bersama pria tersebut tinggal ke rumah namun tidak mungkin tidak bekerja apalagi dirinya juga membutuhkan uang buat kehidupannya sendiri yang tidak sedikit.

Apa lagi dirinya seorang wanita yang pastinya memerlukan banyak kebutuhan, Rania tidak akan meminta nafkah pada pria itu, ataupun mengemis guna untuk memenuhi kebutuhannya.

Walaupun pria itu berhak untuk memberinya nafkah sebagai seorang suami kepada istrinya, namun Rania tidak akan meminta selagi apa dirinya masih mampu dan kuat untuk bekerja apa pun akan ia jalani asalkan itu halal untuk ia makan.

....

.....

1
Andi Hasriana Hasanuddin
critanya bagus bget bgtulh klu cuma pengganti tdk ad cinta hanya istri diatas kertas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!