NovelToon NovelToon
MERTUAKU PAHLAWANKU

MERTUAKU PAHLAWANKU

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: pelangi senja11

Ditindas, dijual oleh keluarga sendiri, dimanja dan dibela oleh keluarga suami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28. Bu Martha

Juni dilanda kegelisahan, dia khawatir kalau istri dan Ibunya kenapa-kenapa.

Juni mencoba menghubungi Ibunya namun ponsel Ibunya tidak bisa dihubungi.

Hati Juni semakin khawatir, lalu dia mencoba menghubungi istrinya, namun tidak diangkat, Juni mencoba menghubungi sekali lagi, Juni sedikit lega karena panggilannya terjawab.

"Halo, sayang, kamu baik-baik saja 'kan, Ibu juga gak apa-apa 'kan ?" pertanyaan Juni terdengar seperti orang yang khawatir.

"Iya mas, aku baik kok, Ibu juga, tadi ada juragan Sofyan dan anak buahnya, mereka menangkap ku." April mengadu pada suaminya.

"Juragan itu kemana, dia gak bawa kamu sama Ibu 'kan ? Juni khawatir walaupun dia tau kalau Ibunya sabuk hitam, tapi dia tetap khawatir karena biar bagaimanapun Juragan itu pasti membawa orang.

"Mereka sudah kabur, Ibu sudah menghajar mereka, Ibu hebat banget mas." Jawab April sembari menatap dan tersenyum pada Ibu mertuanya.

"Iya, kamu sama Ibu jangan kemana-mana, mas akan segera kesana." Juni mengakhiri telepon ya karena jalan sudah terlepas dari macet.

April juga mengakhiri dan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku.

"Juni bilang apa ?" tanya Bu Lusi mertuanya April setelah April selesai bicara dengan Juni.

"Mas Juni bilang dia akan kesini," jawab April sembari berjalan ke bangku taman tempat dia duduk tadi dan tidak jadi membeli ice cream.

Sementara di apartemen, Agus baru saja sampai, dia membawa beberapa berkas yang tidak sempat Juni tanda tangan tadi, namun nanti malam Agus akan mengantarnya kerumah Juni.

"Yu, kamu sudah masak ya ?" tanya Agus saat masuk kedalam apartemen dan mencium bau masakan.

"Belum Kak, Ayu hanya masak mi instan aja, gak tau tiba-tiba kepingin." Jawab Ayu sembari membantu mengambil alih tas kerja Agus.

"Gak usah masak, kita makan diluar aja, sebentar lagi kita kerumah bos Juni, ada beberapa dokumen yang harus ditandatangan." Ujar Agus sembari duduk di sofa.

Ayu mengangguk, setelah itu dia kedapur karena mi instan nya sudah matang.

Ayu juga menawarkan kepada Agus, namun judi menolak. "Setalah makan kamu siap-siap ya." Ujar Agus sembari berjalan masuk kedalam kamarnya.

Sementara ditaman, Juni baru saja sampai, dia keluar dari mobil dan langsung memanggil Istri dan Ibunya.

Juni melihat istri dan Ibunya tidak apa-apa, Juni mengusap dada bersyukur.

"Ayo pulang !" Ajak Juni pada istri dan Ibunya karena hari sudah hampir magrib.

April dan Bu Lusi mengangguk, keduanya mengikuti Juni ke mobil. didalam mobil menuju rumah mereka, Juni membahas tentang juragan Sofyan.

Juni tidak akan membiarkan ingin terus terjadi, dia akan menyuruh orang untuk mencari bukti dan akan membuat juragan Sofyan dan anak buahnya menikam dipenjara.

"Ini tidak bisa dibiarkan, aku akan membuat juragan itu menikam di penjara." Ujar Juni sembari melirik pada April istrinya.

April mengangguk setuju, dia menyebarkan senyum manis dan terimakasih pada suaminya itu.

"Mas, gimana, apa sudah ada kabar tentang Ibu ?" tanya April baru ingat kalau Juni pernah berkata sudah menyuruh orang mencari Ibu Martha.

Juni menggeleng, karena belum ada informasi dari orang suruhannya tentang Ibu Martha yang bisa dikatakan Bu Martha adalah Ibu mertuanya juga.

"Maaf sayang, mereka belum memberi kabar, tapi kamu jangan sedih, mereka pasti akan menemukan Ibu." Ujar Juni merasa bersalah karena belum bisa menemukan Ibu mertuanya.

"Gak apa-apa mas, mas sudah mau mencari, aku sudah sangat bersyukur." April bisa melihat kalau Juni benar-benar mencari Bu Martha.

Tidak terasa, mobil Juni sudah memasuki halaman rumah, ketiganya turun dan langsung masuk kedalam rumah.

Mereka ke kamarnya masing-masing, setelah membersihkan diri, semuanya kembali berkumpul untuk makan malam.

***

Agus dan Ayu memarkirkan mobil mereka diparkiran rumah makan, mereka turun dan memasuki rumah makan.

Keduanya berhenti didepan pintu rumah makan itu karena melihat kegaduhan.

Disana terlihat beberapa orang berdiri seperti sedang menonton sesuatu.

Terdengar juga suara seorang lelaki yang sedang memaki dan mengusir serta menghina seorang wanita paruh baya yang nampak seperti pengemis.

"Enak saja minta-minta, kamu itu sangat bau, lihat semua orang jijik dengan penampilan dan bau tubuhmu." Maki pemilik rumah makan itu.

"Pak, aku tidak meminta-minta, hanya saja aku tidak cukup uang, tolong pak, aku sudah tidak makan sejak kemarin." Wanita paruh baya itu mengiba berharap pemilik rumah makan itu mau memberinya sebungkus nasi putih walau tanpa lauk, karena wanita itu hanya punya uang sepuluh ribu saja.

"Tidak bisa, cepat pergi dari sini !" titah pemilik rumah makan itu mendorong wanita paruh baya hingga wanita itu jatuh.

Orang-orang yang melihat, ada juga yang mengumpat dan ada juga yang iba pada wanita itu, tapi mereka semua tidak berniat membantu.

"Kak, ada apa disana, kenapa ramai orang ?" tanya Ayu penasaran pada melihat ramainya orang didalam rumah makan itu.

"Gak tau, ayo kita lihat !" Ajak Agus yang juga penasaran. Sampai disana Ayu terkejut, bibirnya bergetar, air matanya jatuh tanpa izin dari empunya.

"Ibu." Panggil Ayu langsung berjongkok, memeluk wanita paruh baya itu yang tidak lain adalah Bu Martha, Ibu sambungnya ya g diusir oleh ayahnya beberapa bulan yang lalu.

"Ayu, apakah ini kamu nak." Bu Martha membingkai wajah Ayu dengan tangan yang gemetar dan juga airmata yang sudah berlinang.

"Benar Bu, ini Ayu, anak Ibu, maafkan Ayu Bu, Ayu banyak salah sama Ibu." Ayu kembali memeluk Bu Martha.

Bu Martha juga memeluk Ayu, dia tidak dendam, di sudah menganggap ini takdir untuk dirinya, lagi pula bukan Ayu yang salah tapi Alan ayahnya Ayu.

"Semua sudah berlalu nak, jangan diingat lagi, Ini tidak marah sama kamu, itu bukan salahmu." Ujar Bu Martha.

Agus yang dari tadi berdiri, dia juga menunduk, dia membantu Bu Martha untuk berdiri.

"Kak, ini Ibu Ayu, Ibu diusir oleh Bapak-"

"Udah, sekarang kita bawa Ibu dulu duduk." Ujar Agus dia sedih dan iba melihat Bu Martha.

Agus membawa Bu Martha duduk dan memesan makanan sepuasnya, pemilik rumah makan juga meminta maaf pada Agus karena sudah berlaku kasar.

Bu martha makan dengan lahap, dia sudah sangat lapar, setalah itu Agus dan Ayu membawa Bu Martha membeli pakaian.

Ayu juga bercerita semua yang dia alami setelah Bu Martha pergi, Ayu menceritakan dia dijual oleh Pak Alan dan hingga dia bertemu dengan Agus.

Bu Martha, begitu sedih, dia teringat dengan April anak yang sangat dia sayangi.

Bu Martha juga berterimakasih pada Agus karena sudah menolong Ayu dan juga sudah membelinya pakaian .

Setelah selesai, Agus mengajak Ayu dan Bu Martha kerumah Juni, Agus sudah membuat keputusan kalau dia akan membawa Bu Martha ke apartemennya.

Bu Martha akan tinggal disana bersama Ayu, apa lagi dia sudah berniat menikahi Ayu.

Bersambung.

1
Pelangi Senja
novel baru akan segera hadir kak.
neng ade
Alhamdulillah akhirnya April bertemu dengan kedua orang tua kandungnya..
tapi thor jangan tamat dulu dong..
Nyonya Gunawan
Ko' dah end thor,,ada karya baru lgi kah thor..
Saran az y thor klo bisa yg lbh menantang sedikit atau misteri" gtu pasti seru..
Pelangi Senja: iya kak, apakah kakak suka seperti cerita horor ?
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
sdh tamat aja.. mks ya kak author awalupun ceritanya pendek sdh cukup menghibir juga. selamat berkarya/Pray/
neng ade
semoga ke-dua orang tua itu benar orang tua nya April karena gelang nya udah di kenali mungkin juga baju yang dipakai April masih di ingat nya lagi pula semua barang peninggalan April waktu pertama kali ditemukan oleh Bu Martha masih ada
neng ade
bagus lah biar juragan Sofyan dan anak buahnya mendapatkan hukuman yang setimpal
neng ade
legaa rasanya dan terharu juga melihat pertemuan antara anak dan ibu nya
neng ade
Alhamdulillah.. Bu Martha udah di temukan dan sebentar lagi akan bertemu dengan April juga..
Yuliana Tunru
smoga mmg benar ortu april ya..
Nyonya Gunawan
Akhirnya mereka ketemu juga..
Ratih Tupperware Denpasar
lanjut kak
Yuliana Tunru
kejutan nih semua akan bertemu di rmh juni..up lg donggg
neng ade
harus ditindak tegas itu si juragan beserta anak buah nya agar tak lagi mengganggu April
neng ade
yah .. pasti tuh si juragan udah melihat April.. April tiba-tiba pengen makan es krim.. jangan-jangan April udah hamil tanpa disadarinya
neng ade
innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un..
neng ade
jangan-jangan itu pak Alan kasih tau rumah nya suami nya Aril ..
neng ade
semoga aja Agus dan Ayu berjodoh..
kisah nya sama dengan April karena April juga awal nya ditolong sama Juni dan akhirnya mereka menikah ibu Juni pun sosok yang baik dan sayang serta perhatian sama April.. semoga ibu nya Agus pun demikian juga dengan Ayu
neng ade
maklum ya Bu .. Juni baru bobol gawang semalam. .. semoga April cepat hamil ya
neng ade
takdir mempertemukan Ayu dan Agus asisten nya Juni otomatis akan bertemu dengan April juga nantinya
neng ade
akhirnya Juni jujur juga tentang perasaan nya pada April .. 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!