Seorang remaja laki-laki yang masih bersekolah SMA terpaksa menerima permintaan sang mommy untuk menikah dadakan dengan anak mantan supirnya. Apakah sang anak akan menerimanya?.
Sedangkan sang mempelai perempuan tidak tahu siapa yang akan menikahinya. Dia sudah tak sadarkan diri ketika ijab qobul itu terjadi.
Entah mimpi apa aku semalam, dari seorang lajang sekarang sudah beristri.
-Greyvanno Alexander Geraldy
Siapa dia? benarkah suamiku?
-Naretta Andara Ibrahim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Winda keenandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
Setelah makan malam, Retta segera pergi ke kamarnya untuk menyiapkan keperluan sekolahnya besok. Di dalam kamar Vanno, sudah ada tambahan meja belajar untuk Retta berdampingan dengan meja belajar Vanno.
Pukul 20.40, Vanno masuk ke dalam kamar. Dia melihat Retta sedang mengerjakan sesuatu di meja belajarnya. Vanno menoleh sekilas kepada Retta. Vanno mengambil pakaian ganti yang disiapkan oleh Retta, kemudian langsung pergi ke kamar ganti untuk mengganti pakaiannya.
Setelah selesai, Vanno langsung menuju meja belajarnya dan memeriksa tugas melalui tab nya. Mereka masih duduk berdampingan di meja belajar masing-masing dalam diam. Beberapa saat kemudian, Retta sudah selesai. Dia membereskan semua perlengkapan sekolahnya.
Retta segera masuk ke kamar ganti untuk mengganti pakaiannya. Setelah sampai di kamar ganti, dia terlihat kebingungan. Dia membolak balikkan pakaian yang tergantung rapi di almari bajunya. Namun, dia tak menemukan baju yang dicarinya.
Kemana semua baju tidurku? pikirnya.
Sebagai gantinya, ada sederet pakaian tidur yang tertata rapi di bagian atas almari bajunya. Retta membulatkan mata dengan lebar sambil menutup mulutnya, khawatir akan berteriak.
Dia melihat berbagai jenis baju tidur. Mulai dari baju tidur yang bisa buat masuk angin sampai yang bisa buat malu, bahkan ketika hanya melihatnya saja. Retta berjalan mondar mandir sambil memikirkan apa yang akan dipakainya untuk tidur.
Sementara di luar, Vanno telah selesai membereskan keperluan sekolahnya dan sudah berada di atas tempat tidur. Dia bersandar di kepala ranjang sambil memainkan hp nya. Keningnya terlihat berkerut ketika melihat pintu walk in closetnya masih tertutup.
Sudah hampir dua puluh menit Retta berada di dalam dan belum juga keluar. Vanno terlihat khawatir. Dia segera menyibak selimutnya dan turun dari ranjang.
Sambil memainkan hpnya, Vanno berjalan mendekati walk in closet dan berniat mengetuk pintunya. Baru empat langkah Vanno berjalan, pintu walk in closet terbuka.
Ceklek
Vanno mendongak, dan seketika terkejut hingga hpnya terjatuh ke lantai. Vanno bahkan tidak berkedip mamandangi Retta yang menggunakan baju tidur yang bisa buat masuk angin. Ya, baju tidur itulah yang dipilih Retta, dari pada harus pakai baju tidur yang bisa buat malu dirinya.
Retta masih mematung di depan pintu sambil menunduk. Dia terlihat salah tingkah ketika Vanno menelanjanginya dengan tatapan yang siap menerkamnya.
Vanno POV
Belum sampai di pintu walk in closet, kudengar suara pintu dibuka.
Ceklek.
Aku mendongak. Dan betapa terkejutnya aku melihat Retta keluar dengan baju tidur yang terbuka seperti itu. Hingga aku tidak sadar hp yang sedari tadi kumainkan terjatuh.
Aku melihat gadis yang berdiri di depan pintu itu dengan tajam.
Apa dia sudah tidak waras berpakaian seperti itu?, apa dia ingin menggodaku?, pikirku.
Tatapanku berhenti pada kedua benda kenyal di dadanya. Seketika pikiranku kembali pada peristiwa tadi pagi. Besar sekali squishynya. Hingga tak terasa kedua tanganku membuat gerakan seperti sedang mer*mas squishy.
Melihat gerakan kedua tanganku, seketika Retta menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. Dia terlihat cemas dan ketakutan. Melihatnya ketakutan, aku segera tersadar dengan perbuatanku.
Aaaaahhh ****. Umpatku dalam hati.
Aku segera tersadar dan mengambil hp ku yang sudah tergeletak di lantai. Setelah itu aku berjalan keluar kamar tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami.
Kututup pintu kamar dengan sedikit keras. Kusandarkan punggungku di pintu dan berusaha mengatur napas yang memburu. Kulirik tubuh bagian bawahku yang sudah meronta-ronta ingin keluar dari sangkarnya.
Buru-buru aku berlari ke kamar tamu, dan segera menyelesaikan hajat di sana. Aku mendengus kesal karena harus mandi lagi malam-malam.
Vanno POV end.
\=\=\=\=\=
Masih mau lanjut nggak nih guys..🤭🤭
Kasih dukungan dong, like, comment, and vote. Biar semangat up nya. 🤗🤗