NovelToon NovelToon
Real Games

Real Games

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Harem / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zoro Z

John Roki, Seorang siswa SMA yang dingin, Cerdas, dan suka memecahkan misteri menjadi logis (Bisa diterima otak)

Kehidupan SMA nya diawali dengan kode rahasia yang tanpa disadari, membawanya ke misteri yang lebih mengancam. Misteri apa itu? kok bisa makin besar? Selengkapnya dalam cerita berikut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoro Z, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Game 10. masa sebelum ujian

Tiga bulan sudah berlalu sejak hari pertama Roki memasuki sekolah sekawan. Meskipun dia terkenal dengan sikap dinginnya, tidak banyak yang tahu tentang dirinya selain rumor-rumor yang beredar.

Selama waktu itu, Roki mulai dikelilingi oleh Hana, Rose, dan Mia. Mereka sering bersamanya, baik saat makan siang di kelas atau saat beraktivitas sehari-hari disekolah, meskipun dia tetap memilih untuk diam dan fokus pada hobinya sendiri. Roki biasanya menghabiskan waktu di sekolah dengan membaca buku atau bermain game di ponselnya, acuh tak acuh pada apa yang terjadi di sekitarnya.

Ujian Tengah semester sebentar lagi akan datang, semua kelas terjadi jam kosong karena para guru sedang fokus membuat soal ujian. Sedikit info, sekolah sekwan termasuk sekolah terbaik, jadi, dapat nilai jelek walupun di tengah semester, itu adalah mimpi buruk bagi yang mendapatkannya.

Suatu siang, ketika kelas hampir usai, Hana, Rose, dan Mia berkumpul di meja tempat Roki duduk. Meskipun Roki pura-pura tidur dengan kepalanya tertelungkup di atas meja, telinganya tetap mendengar dengan jelas percakapan mereka. Roki punya firasat buruk, entah kenapa dia harus pura-pura tidur.

"Aku benar-benar harus belajar untuk ujian tengah semester ini," kata Hana, sambil menghela napas berat. "Kalau tidak, aku bisa gagal." Sebenarnya semua siswa juga merasakan apa yang Hana rasakan, memang sebegitu beratnya sekolah sekwan.

"Ya, kita harus serius kali ini," sambung Rose. "Bagaimana kalau kita belajar kelompok? Mungkin bisa lebih efektif."

Mia yang juga hadir menimpali, "Aku setuju! Tapi kenapa kita tidak membuatnya lebih seru? Gimana kalau kita belajar di tempat yang berbeda?."

Roki yang mendengar hal itu tetap tidak bereaksi. Ia terus berpura-pura tidur sambil mendengarkan. Mereka tahu bahwa Roki adalah siswa pintar setiap ada ulangan, Roki selalu berhasil dengan nilai tinggi.

“Ayo lah Roki... Kenapa kau malah tidur disaat-saat seperti ini?” Kata Hana sambil melirik tajam ke Roki.

Mia mulai merasakan kalo Roki sebenarnya hanya pura-pura tidur. “Dia pasti sengaja, dia ingin menghindar untuk ikut belajar kelompok” Ucap Mia yang juga mulai ikut kesal.

Rose dengan senyum tipis. “Biarkan saja dia tidur, biarkan saja” katanya dengan memiliki maksud mencurigakan.

Roki juga sudah merasa kalo kalo dia sudah ketahuan hanya pura-pura tidur, tapi Roki tetap melanjutkan pura-pura nya ini.

Setelah pulang dari sekolah, Roki dengan sigap langsung bangun dan pergi meninggalkan mereka bertiga. Roki tak tahu bahwa ketiga gadis tersebut sedang merencanakan sesuatu di belakangnya.

Di hari Minggu yang cerah, Hana, Rose, dan Mia menuju apartemen Roki. Entah dari mana mereka tahu alamatnya, tapi mereka sudah bertekad di depan apartemen Roki.

“Beneran ini lokasinya?” Tanya Hana ke Rose.

“Dari arahan Kevin sih, iya, ini tempatnya” Jawab Rose sambil memandang ke atas apartemen.

Tunggu, Kevin? jika kalian lupa dengan Kevin, setelah permainan teka-teki yang dibuat Kevin, Roki tidak pernah bicara lagi dengannya. Tapi kenapa Kevin tau lokasi aparteman Roki? Entah lah, kita bahas dilain chapter.

Saat Roki sedang bersantai di apartemennya, belajar dengan laptopnya sambil mendengarkan musik, terdengar ketukan di pintu. Ia mengerutkan kening, karena tidak mengharapkan tamu di hari Minggu ini. Ketukan itu semakin keras dan tak sabar, hingga akhirnya ia menyerah dan berjalan menuju pintu.

Begitu pintu terbuka, dia menemukan Hana, Rose, dan Mia berdiri di depan pintunya dengan senyum ceria di wajah mereka.

“Halo, Roki... Kami datang untuk belajar kelompok!” seru Hana tanpa basa-basi.

Tanpa berkata-kata, Roki dengan cepat menutup pintunya lagi, tapi pintunya tidak bisa tertutup sempurna, ada kaki Mia yang mengajal pintunya. Roki dan ketiga gadis ini, sedang dorong-dorongan dengan pintu.

“Ayo lah Roki...! Kami hanya ingin belajar!” Ucap Mia sambil mengigit dengan sesama gigi.

"Sejak kapan aku bilang belajarnya di tempat ku?" Balas Roki dengan nada sedang kesusahan.

“Kamu tau kan, kami bertiga tidak ada yang pintar!” Ucap Rose juga dengan nada kesusahan.

“Aku gak tau! Itu urusan kalian!” Nada bicara Roki masukin kesusahan.

*Nyit...*

Roki mendengar engsel pintunya yang berbunyi, kalo dorong-dorongan ini dilanjutkan, pintunya bisa-bisa rusak.

Akhirnya, karena takut pintunya rusak akibat saling dorong, Roki pun menyerah. "Baiklah, baik. Masuk saja," katanya dan menghentikan perlawanannya. Mendengar hal itu, wajah ketiga gadis, kembali ceria.

Setelah mereka bertiga masuk, ketiga gadis itu langsung kaget melihat keadaan apartemen Roki. Ruangan itu tidak terlalu besar, tetapi tampak sangat berantakan. Buku-buku berserakan di mana-mana, terutama di ruang tamu. Di depan TV, kaset-kaset game PlayStation 2 tampak tersebar tanpa teratur. Namun, dapur dan kamar mandi tampak bersih, menunjukkan bahwa Rok setidaknya menjaga kebersihan di area yang sering ia gunakan.

"Astaga, ini berantakan sekali!" Hana terkesiap.

Mia mengangguk setuju. "Ya ampun, Roki... apakah semua cowok seperti mi?”

Rose pun tertawa kecil. “Sepertinya belajar kelompok akan tertunda. Kita harus membersihkan apartemen ini dulu baru bisa belajar” Usulan Rose memang harus dilakukan, karena memang tidak ada tepat untuk belajar.

Roki yang sudah duduk di sofa sambil melanjutkan aktivitas di laptop nya, hanya memutar matanya. "Aku tidak pernah minta kalian untuk datang, apalagi membersihkan tempat ini."

Namun, ketiga gadis itu tidak mendengarkan. Mereka dengan segera mulai membereskan buku-buku yang berserakan, mengatur kaset-kaset game, dan bahkan membersihkan meja di ruang tamu.

Roki hanya mengawasi mereka dari sudut mata, sambil tetap fokus ke laptopnya. Dia tidak masalah apartemennya diotaki oleh ketiga gadis, karena memang tidak ada barang yang mencurigakan di apartemennya.

Setelah sekitar satu jam, apartemen Roki tampak jauh lebih rapi daripada sebelumnya. Kini, mereka bisa melihat lantai dan berjalan tanpa harus menginjak buku atau kaset game.

"Kamu harus lebih sering membersihkan tempat ini, Roki," kata Rose sambil tersenyum puas.

"Sekarang, kita bisa mulai belajar, kan?" Hana bersiap membuka buku pelajarannya.

Namun, perut Mia berbunyi pelan, membuat suasana menjadi canggung. “Sebenarnya, aku belum makan apapun dari rumah” katanya dengan malu-malu.

Rose pun tertawa. "Kalau begitu, bagaimana kalau kita memasak sesuatu?"

Roki yang mendengar hal itu mengangkat alisnya, "Dapurku tidak terbiasa digunakan untuk hal lain selain masak untuk diriku sendiri."

Seperti sebelumnya, tanpa mendengarkan protesnya, ketiga gadis itu langsung menuju dapur, sekarang mereka sedikit tau cara untuk mengatasi Roki, yaitu dengan memaksa.

Mereka mulai mengatur bahan-bahan yang ada di lemari es dan menyiapkan makanan sederhana. Suasana di dapur jadi riuh dengan tawa dan percakapan ringan.

Setelah beberapa saat, mereka berhasil membuat makanan sederhana yang cukup untuk mereka berempat. Mereka kemudian duduk di ruang tamu, menghidangkan makanan di meja kecil di depan sofa.

"Kita benar-benar lupa belajar," kata Hana sambil tertawa kecil.

Mia membalas. "Yah, setidaknya apartemen Roki sekarang bersih."

Roki yang duduk di samping mereka hanya mendengarkan sambil menyendok makanannya. Dia tidak terlalu peduli dengan situasi ini, meskipun di dalam hatinya sedikit berterima kasih karena apartemennya kini lebih rapi. Sudah sangat lama, Roki melihat apartemennya yang layak huni.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!