NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU

SELAMANYA KAMU MILIKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Romansa / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Dark Romance
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Ketika dendam dan cinta datang di waktu yang sama, pernikahan bak surga itu terasa bagai di neraka.

“Lima tahun, waktu yang aku berikan untuk melampiaskan semua dendamku.”_ Sean Gelano Aznand.

“Bagiku menikah hanya satu kali, aku akan bertahan sampai batas waktu itu datang.”_ Sonia Alodie Eliezza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Meminta Penjelasan

...🌼...

...•...

...•...

"Mari ikut saya, nyonya." Sonia terlihat bingung kenapa harus pelayan yang menunjukkan kamarnya.

"Iya."

Sonia mengikuti langkah Khadijah yang menuju ke lantai dua. Wanita paruh baya itu berhenti di depan sebuah kamar yang terbilang cukup besar dari kamar di rumahnya dulu.

"Ini kamar nyonya." Sonia dipersilakan untuk masuk. Ia menatap sekeliling ruangan, begitu nyaman dan sangat elegan.

"Bagus juga kamar ini, tapi kok nggak ada barang-barang Sean terlihat di sini ya, bu?" Sonia heran melihat isi kamar yang hanya akan diisi oleh barang-barangnya saja. Tidak ada satupun milik Sean terlihat di sana.

"Ini kamar nyonya, sedangkan kamar tuan ada di seberang kamar ini."

"Hah?"

Sonia tidak menyangka bahwa Sean dan dia pisah kamar saat baru menikah. Hati Sonia sangat tidak karuan sekarang, dia masih tidak tahu apa salahnya sehingga Sean memperlakukannya seperti ini.

Kamar Sonia dan Sean memang berseberangan. Saat keluar kamar, Sonia akan langsung dihadapkan dengan kamarnya Sean, jadi dia masih satu lantai dengan suaminya.

"Bu, kenapa Sean menempatkan aku di sini? Aku ini kan istrinya, harusnya kami satu kamar," protes Sonia.

"Maaf, nyonya, saya hanya menjalankan perintah dari tuan saja. Kalau ada keperluan apa-apa, nyonya boleh memanggil saya, permisi." Khadijah pergi meninggalkan Sonia sendiri di kamar lalu menutup pintu.

"Aku harus menanyakan hal ini pada Sean."

Sonia bergegas keluar dari kamar, namun ternyata kamar itu dikunci dari luar. Sonia menggedor-gedor kamar itu dan berteriak supaya ada yang membukakan pintu.

"Tolong siapa saja di luar, tolong buka pintunya." Para pelayan yang ada di sana mendengar teriakan Sonia, tapi tidak ada yang tergerak untuk membantu.

Sean juga terlihat cuek dengan teriakan istrinya itu karena memang dialah yang meminta Khadijah untuk mengunci Sonia di dalam kamar.

Sonia merasa dadanya sangat sesak, tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini oleh Sean.

Sonia yang sedang menangis sambil memeluk kedua lututnya di samping tempat tidur, dikejutkan dengan kedatangan Sean, membawa nampan berisi beberapa makanan dan juga segelas jus.

Sean dengan santai mendekati Sonia dan meletakkan nampan itu di atas nakas samping tempat tidur. Sean duduk di sebuah sofa single dengan santai sambil menatap Sonia yang tengah kebingungan melihatnya.

"Are you oke?" tanya Sean, yang membuat Sonia melongo. Bisa-bisanya pria itu melontarkan pertanyaan tersebut, padahal dia bisa melihat jelas kondisi istrinya saat ini.

Sonia berdiri dan duduk di atas kasur menatap Sean, menunggu kejelasan dari suaminya itu.

"Kamu ini kenapa sih, Sean? Kalau aku ada salah, ya bilang. Jangan tiba-tiba berubah dan memperlakukan aku begini. Kalau memang kamu tidak mencintaiku, jangan nikahi aku. Kamu nggak bisa seenaknya seperti ini." Sonia menumpahkan segala amarahnya pada Sean, tapi pria itu hanya tersenyum, seakan apa yang Sonia sampaikan hanyalah sebuah lelucon.

"Makan dulu, baru marah-marah." Sean dengan santai menanggapi amarah Sonia.

"Nggak mau, aku butuh kejelasan dari semua ini."

"Kita bisa bicara nanti setelah kamu makan. Biar kamu ada energi untuk mendebatku."

"Aku nggak mau, Sean."

"Makanlah atau aku akan menjejalkan makanan itu ke mulutmu!?"

"Aku nggak mau, Sean. Aku ingin penjelasan dari kamu sekarang, jangan mengalihkan topik pembicaraan." Sean emosi mendengar teriakan Sonia. Dia berdiri dan menjejalkan semua makanan itu ke dalam mulut Sonia.

Sonia berusaha untuk berontak, namun tenaganya tak seberapa dibanding Sean. Pria itu mengunci segala pergerakannya dan menjejalkan makanan tanpa ampun. Jelas saja, Sonia tersedak dan sulit untuk bernafas. Dia tidak bisa mengatur pernapasan karena salah satu tangan Sean mencengkeram kuat rahangnya.

Setelah puas dengan aksi kejamnya itu, Sean menjauhi Sonia dan kembali duduk di sofa. Dia seakan puas berbuat seperti itu pada istrinya. Sonia melepehkan semua makanan yang ada di dalam mulutnya dan mengambil air minum, berusaha untuk mengatur pernapasan, dan tak terasa air matanya turun begitu deras.

"Ya Allah, sakit," tangis Sonia, memegang rahangnya. Mulutnya juga terasa sakit karena dijejalkan makanan tadi.

"Sudah kenyang?" tanya Sean dengan santai. Sonia sekarang merasa takut. Dia tidak menjawab pertanyaan Sean dan hanya sesegukan karena menahan tangis.

"Sana bersihkan dirimu dulu, lihatlah begitu banyak sisa makanan di tubuhmu. Aku tidak suka." Sean masih bicara dengan nada santai, seolah tak terjadi apa-apa.

Sonia menatap dirinya melalui pantulan cermin. Dirinya begitu kotor karena makanan mengenai seluruh wajah dan tubuhnya.

Tanpa bicara apa pun, dia langsung ke kamar mandi membersihkan diri. Di dalam kamar mandi, dia kembali menangis mengingat begitu tragis nasibnya di tangan Sean saat ini.

"Sean itu kenapa, Ya Allah? Kok dia setega ini sama aku? Aku pikir hanya kisah cintanya Angel saja yang tragis, ternyata aku juga begitu. Aku bisa mati lama-lama kalau begini terus. Aku seakan tidak mengenal sosok Sean sekarang. Dia bagaikan seorang psikopat bagiku saat ini," tangis Sonia sambil menatap dirinya di cermin kamar mandi.

"Keluar dengan suka rela atau aku akan menyeretmu secara paksa." Suara tegas Sean membuat Sonia bergidik ngeri. Dia segera keluar dari kamar mandi dan duduk di sebelah Sean sambil menunduk.

Sean tersenyum. Dia berjalan ke arah jendela dan membuka jendela itu dengan lebar, membiarkan udara masuk ke ruangan yang ia rasa saat ini begitu pengap, padahal tidak begitu adanya.

Ruangan cukup besar dan juga sangat segar, tapi hati mereka berdua yang membuat suasana di ruangan itu menjadi pengap. Sean membalikkan tubuhnya dan menatap Sonia dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh Sonia sendiri.

"Kenapa dulu kau meninggalkanku, Sonia?" Pertanyaan itulah yang terlontar dari bibir Sean pada Sonia. Sonia mengangkat pandangannya dan menatap Sean.

"Kenapa kau kembali membahas hal itu? Bukankah kita sudah sepakat untuk melupakan apa yang pernah terjadi antara kita di masa lalu?"

Sean seketika membanting vas bunga yang ada di dekatnya dan membuat Sonia kaget bukan main. Dia sangat takut kalau Sean akan melukainya lagi.

"Kau pikir segampang itu aku melupakan apa yang terjadi? Aku hampir gila karena dirimu, Sonia. Aku bahkan tidak memiliki alasan untuk hidup karena kau sendiri tahu bahwa kau adalah segalanya bagiku," teriak Sean pada Sonia, wajah dan matanya memerah, dan urat-urat di lehernya juga terlihat jelas.

Sonia memejamkan matanya mendengarkan teriakan Sean. Dia hanya bisa menangis dan bungkam. Sean kembali mengontrol emosinya dan kembali duduk di sebelah Sonia. Nafasnya masih memburu menahan emosi.

"Ayo jawab, kenapa saat itu kau meninggalkanku?" Kali ini nada bicara Sean sudah menurun. Sonia tidak bersuara sama sekali. Dia juga tidak berani mengangkat kepalanya yang tertunduk.

"Maafkan aku." Hanya kata itu yang keluar dari bibir Sonia. Sean menyandarkan tubuhnya di sofa, kepalanya terasa berat, dan pikirannya kembali ke masa dimana Sonia meninggalkannya.

1
Annissa Riani
Kalau aku jadi si Anna sih malu ya udah diperlakukan begitu sama Seab🤣
Annissa Riani
Saingan Sean ternyata si Andre🤣 dan Sonia malah si Anna🤣🤣🤣
Rina Meylina
Udah berani pegang2 ya sekarang🤭
Rina Meylina
Iyalah soalnya di hati sean udh penuh ama sonia doang
Anita Lare
Perbuatan kamu dulu emang sangat terkutuk loh Sean
Anita Lare
Nah saling ungkapin dan saling paham begini kan enak, gak perlu rahasia2an kan, kalau merasa apapun itu ya bilang
Anita Lare
Aduh aduh abang meleleh aku bg😍
Anita Lare
Amarah sean benar2 ngeri ya
Veer Kuy
Penyesalan selalu datang diakhir ya sean
Veer Kuy
Gak tau malu banget mereka berdua ini, gak inget umur
Veer Kuy
Ide bagus daripada minta jawaban si Bram, lagian udh dibunuh duluan sama sean
Veer Kuy
Sean benar2 mengerikan kalau udah menyentuh ranah pribadi dia ya
Lira Cantika
Dia gak pake neko2 buat balas dendam ya
Lira Cantika
Si kenzo ini seru juga orangnya😄
Natasha
Sana jadikan Sonia sepenuhnya istri, jangan sampai terlambat loh kamu
Natasha
Ya elah yg modelan kalian ini bakalan hancurin rumah tangga sean sonia? Gak mempan deh kayaknya, soalnya mereka saling cinta dan Sean juga posesif akut, bandar narkoboy aja dia bikin metong dengan mudah
Natasha
Bikin metong aja soalnya Sonia ampe digituin dia trauma loh itu
Natasha
Gini gini dia cuma punya satu wanita dlm hidupnya
Syifa Mahira
Makanya sean abis ini istrimu ya dijaga ya
Syifa Mahira
Udh icip2 mending nikahin aja si Anna, ngapain juga masih ngincar sonia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!