NovelToon NovelToon
Rebirth: Moon Sword

Rebirth: Moon Sword

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Huacheng Imut

Gu Yinchen, dijuluki sebagai Kultivator Pedang Bulan oleh Raja Iblis yang menyerangnya bersama dengan ribuan orang dari lima sekte ternama. Julukan itu diberikan usai Gu Yinchen mati setelah jantungnya berhasil dihancurkan oleh Raja iblis.

mungkinkah Gu Yinchen akan kembali demi membalaskan dendam rekan seperguruannya dan kelima tetua Sekte yang mati sia-sia demi membunuh Raja iblis yang memiliki lima jantung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huacheng Imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 09 - DUA PILIHAN

”Gu Yinchen! Kau telah melakukan sebuah kesalahan.” ucap Bai Yunjing di dalam alam bawah sadar Gu Yinchen saat dia sedang tertidur.

”Tapi, guru! Kesalahan apa lagi yang aku lakukan selain mengkhianati kalian? Aku bahkan dipaksa untuk bergabung ke Sekte Matahari yang menjadi musuh kalian selama berabad-abad.” jelas Gu Yinchen, memperhatikan raut wajah kecewa pada Bai Yunjing saat berbicara dengannya.

”Bukan soal musuh ataupun sekutu. Aku menanyakan soal kesetiaan mu. Antara sekte Matahari dan bulan, siapa yang akan kau pilih di kehidupan mu yang baru?”

”Tentu saja aku memilih sekte bulan! Sampai kapanpun, aku sudah bersumpah setia pada Sekte yang telah membesarkan ku. Bukankah itu jawaban yang kau inginkan guru?” Gu Yinchen tampak serius sementara Bai Yunjing tampak hanya memastikan. Akan tetapi, meski Gu Yinchen sudah menjawabnya dengan sungguh-sungguh, raut wajah kecewa itu tidak hilang juga dari Bai Yunjing.

”Sejujurnya, bukan itu jawaban yang aku inginkan.” Bai Yunjing melipat tangannya ke belakang sembari menundukkan kepalanya.

”Apa yang guru maksud? Bukankah Guru yang menyuruhku untuk tidak pernah berkhianat pada sekte bulan?” Gu Yinchen tampak cukup terkejut mendengar jawaban yang tadi. Bahkan rasanya, Bai Yunjing yang ada di depannya seperti bukan Bai Yunjing yang biasanya.

”Kau yang sekarang, bukanlah Gu Yinchen yang sebenarnya. Gu Yinchen yang asli, jasadnya terjebak di alam iblis sementara jiwanya masuk ke dalam tubuh seorang anak kecil. Bagaimanapun, ini tidak ada hubungannya dengan kehidupanmu di 50 tahun yang lalu. Dirimu yang sekarang, telah diberikan tempat tinggal oleh Sekte Matahari dengan guru besar yang mau menjadikanmu sebagai murid pribadinya. Bagaimana kau bisa mengkhianati semua itu?”

Ucapan Bai Yunjing membuatnya berpikir sejenak. Selama ini, Qing Luan memang memperlakukannya cukup baik bahkan berusaha tidak mempermalukannya saat berada di hadapan para petinggi sekte. Secara tidak langsung, dia telah diangkat menjadi murid Sekte Matahari dan tidak bisa kabur begitu saja. Dia baru akan bisa pergi dari sana setelah seluruh pelatihannya dihancurkan.

”Bergabung dengan Sekte Matahari, bukankah sama saja dengan menyumbang setengah dari kekuatan Sekte Bulan pada mereka? Bagaimana dengan kelanjutan Sekte bulan? Aku tidak bisa membiarkan sekte yang membesarkan ku hancur begitu saja.” ucap Gu Yinchen, memikirkannya sepanjang waktu.

”Kau harus memikirkannya sendiri. Hanya ada dua pilihan dalam dirimu, bergabung dengan sekte Matahari dan memperoleh kekuatan baru untuk mengalahkan Raja iblis atau kembali bergabung ke Sekte bulan dan membangun semuanya dari awal. Tetapi, kau akan dianggap sebagai pengkhianat oleh sekte Matahari selama-lamanya. Kau hanya bisa memilih antara dua puluhan itu.”

”Ahh! Guru!"

Gu Yinchen tiba-tiba terbangun dalam tidurnya dengan keadaan terkejut dan pandangan yang langsung menatap langit. Dia hampir tidak bisa berpikir dengan waras mengingat pilihan sulit yang diberikan oleh Bai Yunjing. Memilih menjadi pengkhianat seumur hidup atau menghancurkan seluruh pelatihannya dan membangunnya kembali dari awal.

”Dia benar-benar membuatku gila!” teriak Gu Yinchen dengan suaranya yang tidak jelas sembari mengacak-acak rambutnya.

”Wah, kamu tidur cukup nyenyak. Bahkan kamu sempat sempatnya mengigau sampai membuatku merinding.” ucap sosok pemuda yang berada di depannya.

Dengan cepat, Gu Yinchen langsung memasang kuda-kuda dengan sebilah belati yang diarahkan pada pemuda yang sedang berbicara dengannya. Ternyata, setelah dia melihatnya dengan seksama, sosok dengan hanfu berwarna putih dan biru itu adalah sosok Qing Luan yang sedang tersenyum geli melihatnya.

”Oh? Kenapa guru bisa ada di sini?” Gu Yinchen merasakan kekecewaan yang begitu besar melihat keberadaan Qing Luan di sini. Bahkan kekecewaan itu dia tunjukkan pada ekspresi dan suaranya.

”Kenapa kamu seperti tidak suka kalau aku ada di sini? Apakah aku mengganggu latihan malammu?” Qing Luan mulai salah paham, mengira kalau Gu Yinchen sibuk berlatih tengah malam sampai dia tersesat di dalam hutan yang sangat jauh.

”Karena kemarin aku menggunakan seluruh kekuatanku untuk membunuh monster tingkat tiga kemarin, aku jadi cepat lelah sampai akhirnya tertidur di tengah hutan.” batinnya mulai berkeringat. Jika Qing Luan berada di sini, sudah pasti dia akan diseret kembali ke Sekte Matahari.

”Guru! Kau salah paham! Aku mencoba kabur darimu! Aku ingin jadi penduduk desa biasa!” celetuk Gu Yinchen menyerah dengan berbagai alasan yang telah dibuatnya. Paling-paling, Qing Luan pasti akan memintanya untuk menghancurkan seluruh pelatihannya.

”Kenapa kau kabur? Padahal semalaman aku sibuk mencarimu.” Qing Luan merogoh sesuatu yang tersimpan dibalik jubahnya kemudian mengeluarkan sebuah pisau belati yang digunakan oleh Gu Yinchen untuk membunuh monster tingkat tiga kemarin malam. Dan tanpa sengaja, Gu Yinchen malah meninggalkannya.

”Bukankah ini milikmu? Kau yang mengalahkan monster tingkat tiga kemarin kan?” Qing Luan mulai memperhatikannya secara mendalam, melihat semua gerak gerik mata yang dilakukannya.

”Oh! Matilah aku! Dia tidak akan membiarkanku begitu saja!” batin Gu Yinchen, berusaha tidak memalingkan wajahnya dari Qing Luan.

”Belati itu bukan milikku! Lagipula, itu adalah belati yang mudah ditemukan di pasar. Bukan hanya aku saja yang memilikinya saat ini.” jawab Gu Yinchen santai. Untungnya, dia menemukan belati itu bersamaan saat dia terbangun di bawah jurang.

”Tidak. Ini milikmu. Aku tahu benar bagaimana pola seranganmu semenjak aku melihatmu berlatih sendirian di hutan dan bertemu dengan Monster tingkat tujuh. Kau jangan coba-coba meremehkan ku. Aku ini tahu segalanya tentang murid pribadiku.” ucap Qing Luan yang kali ini sampai membuat Gu Yinchen kebingungan.

”Sejak kapan aku menjadi murid pribadimu, Guru? Lagipula, kapan aku menggunakan pisau itu?” Gu Yinchen berusaha mencari alasan agar tidak diguna-guna olehnya.

”Sejak aku melihatmu berlatih.” singkat Qing Luan. ”... lagipula, aku kan sudah bilang, aku hafal betul bagaimana pergerakan mu saat menyerang bahkan saat menggunakan belati ini. Aku bisa memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi jika kau menggunakan teknik yang kamu ciptakan sendiri dalam bertarung.”

”Apakah itu semacam intuisi?” batin Gu Yinchen keheranan, tidak bisa mengakhiri pembicaraannya dengan Qing Luan begitu cepat.

”Lalu, guru hanya akan mengembalikan belati itu dan kembali ke sekte kan?”

Qing Luan tiba-tiba tersenyum indah sampai membuat Gu Yinchen merinding saat melihatnya. ".... Tentu saja. Tetapi, setelah aku berhasil membawamu juga.”

Beberapa rantai kembali muncul dari dalam tanah dan berusaha mengikat tubuh Gu Yinchen. Namun, sayangnya Gu Yinchen sudah mampu membaca seluruh pergerakannya sehingga serangan seperti itu tidak akan mempan lagi terhadapnya.

”Guru! Kau tidak akan bisa membuatku pulang! Lihat saja!” tentang Gu Yinchen kemudian berlari menjauhi Qing Luan, masuk kembali ke dalam hutan dengan celah sempit.

Akan tetapi, baru saja beberapa menit dia terlibat kejar-kejaran dengan Qing Luan, lagi-lagi langkahnya tertahan pada sosok monster yang tiba-tiba muncul di dalam hutan dengan ukuran raksasa yang hampir menembus tiga meter.

Sosok monster beruang, dengan kuku-kukunya yah tajam, datang padanya sembari meraung keras sampai nyaris membuat gendang telinganya pecah. Sosok monster itu berkulit keras sehingga akan sulit untuk membelah ataupun menusuk jantungnya.

”Monster sialan! Lagi-lagi mereka mengganggu!”

1
Maz Tama
pantau
Buang Sengketa
bulan dan matahari. makin kuat la mc nya
Seorang Penulis✍️
Jangan lupa mampir ya kak di Novel Saya PERJALANAN YANG CHEN DIDUNIA LAIN
Ivy
Semangat terus kak🔥Mampir juga ke karya baruku "Story of Elementalist" makasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!