Opps, I Married ?!

‘Aku ingin berteriak aku lelah!’ gerutuku dalam hati. Seharian ini aku terus terusan menjadi bahan gossip orang orang, kalau mereka tidak bertanya tips and trick, mereka akan bertanya tentang resepsi pernikahan atau mereka dengan terang terangan menghinaku yang hanya seorang staf biasa ini.

Aku tidak tau kalau pernikahan bisa semelelahkan ini. Aku bisa merasakan orang orang di kantor saat ini dibagi dua opini, satu mendukungku, satu lagi menghina diriku yang hanya seorang staf biasa.

“Huh~” tanpa sadar aku menghela nafas berat.

“Apapun yang terjadi hari ini, aku tidak akan memperlakukanmu berbeda dengan yang lainnya, jadi berhenti mendesah seperti itu, segera rapikan mejamu dan pergi” Dimas baru saja melintas dan mengomentari helaan nafasku yang terdengar olehnya.

Hanya dia satu satunya orang yang memperlakukanku seperti karyawan biasanya tidak berubah. Aku bahkan lupa sekarang sudah jam pulang kerja, seharian ini aku sibuk melarikan diri dari orang orang yang berusaha bertanya padaku.

‘Ting’

Aku membuka pesan masuk di ponselku.

📩“Aku tunggu di Angle Bar, tidak jauh dari kantor aku yakin kau tau dimana itu” aku membaca nomor asing yang tertera di ponsel.

Ini pasti dari Arjuna, aku memang belum tau nomor ponselnya karena aku tidak pernah berpikir untuk mencari tau nomor ponsel milik arjuna.

Aku menghela nafas panjang dan merapikan meja kerjaku, lalu segera keluar menuju Bar yang sudah pria itu beritahu padaku.

.

“maaf aku mengganggu waktu mu setelah bekerja” Arjuna menyodorkan minuman padaku yang baru saja datang. “aku akan mengatakan langsung saja, apa kau menyesal menikah denganku?” lanjut Arjuna To the point.

“sebenarnya terlalu memalukan untuk mengatakan ini, aku melupakan malam saat aku mabuk waktu itu_”

“Kau terlihat tidak seperti orang yang sedang mabuk” potong Arjuna. dasar pembohong, aku tau dia sangat tau waktu itu aku mabuk.

“banyak orang yang bilang, aku tidak seperti orang mabuk saat aku mabuk, yang aku ingat hanya aku bangun dan berada di tempat tidurku, aku tidak ingat bagaimana bisa aku sampai di rumah” bantahku.

“Aku yang membawamu sampai ke rumahmu, aku melihat Alamat rumahmu, makanya aku mengantarkan mu ke rumahmu, lalu aku yang mengantarkan formulir pernikahan yang sudah kamu persiapkan ke dinas catatan sipil”

“jadi dokumen yang aku persiapkan itu ada padamu dan kamu yang mengirim itu ke dinas catatan sipil?”

Arjuna mengangguk, “benar, bukankah itu alasan yang membuatmu menyiapkannya” balasnya singkat.

“kau juga mengantarku pulang?” tanyaku.

“benar” angguk nya lagi.

Deg, sekilas ingatan aku melayang di udara dan dekapan hangat seseorang terpintas dalam pikiranku, jadi itu bukan mimpi? Aku memang bermimpi di gendong oleh seseorang dan ternyata aku benar benar di gendong oleh Arjuna.

“apa kau benar benar tidak mengingat apapun?” tanyanya dengan wajah kecewa.

“Aku sedikit mengingatnya” gumamku pelan, aku memang mengingat arjuna mengatakan sesuatu padaku tapi aku tidak mengingat apa yang pria itu ucapkan. Aku tidak tau bahwa hari itu menjadi hari dimana aku dan Arjuna bisa menikah.

“Kau akhirnya mengingat itu, aku bisa melihat dari matamu” seru Arjuna sambil tersenyum manis. “dan sekarang apa kau masih mau membatalkan pernikahan kita?” lanjut Arjuna.

“Aku tidak mau kau salah paham padaku, memang benar tidak ada yang bisa aku jadikan alasan untuk menolak pernikahan ini, kau adalah pria yang sangat sempurna, tapi aku belum siap untuk menikah, aku masih nyaman dengan kehidupanku yang sekarang” ujarku pelan. “Aku memang sempat berpikir untuk menikah dengan siapa saja, tapi itu hanya pikiran gila yang tidak akan mungkin aku realisasikan, kau dan aku tidak pernah berbicara seakrab ini dan kita adalah orang asing, aku tidak pernah berpikir menikah dengan_”

“1 tahun” potong Arjuna.

“a-apa?!”

“bagimana jika hanya untuk satu tahun, apa itu juga tidak bisa?”

“1 tahun? Apa maksud ucapanmu?!”

“Sebenarnya aku tidak masalah dengan menikah denganmu selamanya, karena kita memiliki masalah yang sama, aku hanya butuh sebuah status pernikahan, kau ingat tentang pembicaraan kita tadi pagi dengan salah satu manager yang menyebutkan tentang saham kan?”

Tanpa sadar aku menganggukkan kepalaku.

“Dalam satu tahun ini, akan ada rapat besar untuk penentuan posisi Presdir, untuk itu aku butuh sebuah status pernikahan, mereka tidak peduli prestasi apa yang sudah aku dapatkan untuk Perusahaan, mereka hanya mau mendaftarkan ku sebagai kandidat presdir jika aku sudah menikah, karena itu aku butuh sebuah status pernikahan, sementara itu aku tidak mau menikah, tapi saat malam itu, saat mendengar syarat pernikahan yang kau baca, aku mulai tertarik dengan pernikahan yang kau inginkan, bukankah kau juga membutuhkan status pernikahan” aku menganggukkan kepalaku mendengar penjelasan Arjuna.

Pria itu menjelaskan dengan sangat baik padaku.

“Aku tidak tau kenapa seseorang harus menikah untuk menjadi seorang presdir, aku sangat marah dengan syarat itu, tapi karena mu aku bisa masuk dalam kandidat itu, maka dari itu tolong menjadi istriku selama satu tahun, aku yakin aku bisa mendapatkan posisi presdir karena aku sudah menyumbangkan banyak proyek proyek besar, hanya karena aku belum menikah mereka mengeluarkan namaku dari daftar kandidat”.

Aku terdiam mendengarkan penjelasan Arjuna memang benar rasanya sangat kesal jika sebuah status pernikahan menjadi tolak ukur seseorang.

“Aku yakin kau ingin bertanya sesuatu, silahkan tanyakan padaku”

“Hmm… kau bilang satu tahun kan? Apa setelah satu tahun dan kau menjadi presdir kita akan segera bercerai?”

“Seperti yang aku bilang sebelumnya aku tidak masalah jika kita tetap menikah atau tidak, karena tujuan kita sama, yaitu hanya sebuah status pernikahan, kau bisa menjalani kehidupanmu seperti biasanya dan aku bisa menjalani kehidupanku seperti biasanya, tapi karena kau ingin bercerai, aku akan mengabulkannya, itu terserah mu, aku hanya ingin kau bertahan menjadi istriku dalam satu tahun ini, karena aku sangat butuh status pernikahan kita” ujar Arjuna.

Kepalaku rasanya mulai berputar, ini semua mengejutkanku, “kenapa aku?” tanyaku lagi.

“Hmm?”

“maksudku, kenapa aku yang kau pilih?” ulang ku.

“Karena kau wanita yang berbeda, kau tau sendiri banyak wanita yang mengejar ku, jika aku menjadikan mereka salah satu istriku, mereka akan berharap banyak padaku, mereka akan berusaha untuk mendapatkan hatiku, padahal aku tidak akan pernah menyukai mereka karena aku tidak akan pernah mencintai siapapun, dan saat kau membacakan persyaratan itu, aku tau kita punya pemikiran yang sama”

“maksudmu sama sama gila, begitu?” selaku.

Arjuna tersenyum dan mengangguk, “terserah apa anggapan mu, aku akan menjadi suami di depan public, tapi saat tidak ada orang, kita bisa menjalani hidup kita masing masing seperti syarat pernikahan yang sudah kau sebutkan”.

“tapi tetap saja kenapa harus aku?”

“hmm.. entahlah mungkin takdir” jawab Arjuna santai, bisakah pria ini sedikit serius saat menjawab ku? Aku di sini sedang berperang batin dan dia terlihat biasa saja dengan pernikahan ini! Aku harap ini semua hanya mimpi. Aku masih belum bisa menerima alasan pria ini.

...🎀🎀🎀🎀🎀...