novel Romantis Rahim Sewaan Milik Sang CEO sudah tamat belum

LANJUT

Sudah satu jam dokter Alan menatap wajah cantik rosé yang terlihat murung dari balik pintu seusai ia melakukan kunjungan pada pasien terakhirnya hari ini.

Rosé terlihat sedang menatap wajah ibunya yang sedang tertidur dari sofa yang ada di dalam ruangan rawat inap WIP ini, sambil sesekali menghela nafas dalam.

Dokter Alan Choi

Kamu baik-baik saja, rosé? *sambil duduk di sofa, tepat di sebelah rosé

Rosèanne Park

Aku baik-baik saja, Dok

Dokter Alan Choi

Matamu sedang tidak baik-baik saja, rosé

Dokter Alan Choi

Aku bisa melihatnya dari matamu bahwa ada masalah besar yang kamu hadapi saat ini

Rosèanne Park

*Menatap sendu mata dokter Alan

Rosèanne Park

Aku akan menceritakannya, tapi tidak hari ini, Dokter

Rosèanne Park

Sebentar lagi suamiku menjemputku. Aku akan menceritakannya besok

Dokter Alan Choi

Baiklah, rosé. Kapan pun kamu siap, aku akan jadi pendengarmu.

Dokter Alan Choi

Jam berapa suamimu akan menjemputmu? Aku lihat kamu sudah berjam-jam di dalam ruangan ibu kamu sejak beliau tertidur

Dokter Alan Choi

Bagaimana kalau kita ke kantin rumah sakit? Aku juga lapar dan haus setelah kunjungan pasien terakhirku tadi *sambil tersenyum

Rosèanne Park

Baiklah, Dok. Aku juga sudah lapar

Rosèanne Park

Kita ke kantin aja sekarang. Suamiku juga pasti masih di jalan

Rosé beranjak dari tempat duduknya lalu mengikuti langkah dokter Alan ke arah kantin. Sesekali Alan membahas hal lucu, membuat rosé tersenyum karenanya.

Dokter Alan Choi

Mau makan apa, rosé?

Rosèanne Park

Aku ingin kimchi aja, Dokter

Alan tersenyum. Sejak awal berjumpa dengan rosé, ia selalu saja memesan kimchi saat makan di kantin rumah sakit ini bersamanya.

Dokter Alan Choi

Rosé, kamu ga pengen makan yang lain, apa?

Dokter Alan Choi

Kita sudah saling mengenal selama 1 tahun lebih, belum pernah aku lihat kamu pesan makanan lain selain kimchi

Rosèanne Park

*Tersenyum

Rosèanne Park

Aku juga baru sadar, Dok

Rosèanne Park

Mungkin karena di sini ada yang jual kimchi yang memang merupakan makanan favoritku, jadi aku ga kepikiran buat pesan yang lain

Rosèanne Park

Kalo aku jajan di tempat lain yang ga ada kimchi nya, aku ga bakal beli kimchi, Dok *menahan geli

Dokter Alan Choi

*Tersenyum

Dokter Alan Choi

Oh, gitu ya! Kalo gitu kapan-kapan aku mau ajak kamu makan di restoran aja biar ga pesan kimchi mulu

Rosèanne Park

Dokter ga malu ngajak wanita biasa seperti aku makan di restoran?

Rosèanne Park

Yang ada aku nanti malu-maluin dokter lagi

Dokter Alan Choi

Kenapa harus malu ngajak wanita cantik kayak kamu, rosé

Dokter Alan Choi

Aku senang bisa dekat sama kamu

Dokter Alan Choi

Aku senang bisa jadi sandaran kamu selama ini

Dokter Alan Choi

Jangan ragu dan sungkan membagi masalahmu denganku, rosé!

Dokter Alan Choi

Kamu tahu, kan kalau kamu bisa mengandalkanku?

Rosèanne Park

Makasih, Dokter. Entah apa aku bisa membalas kebaikanmu selama ini, Dokter

Dokter Alan Choi

Cukup berbahagialah, rosé! Jika kamu bahagia, aku pun ikut bahagia

Rosé tersenyum lembut pada dokter Alan. Sungguh ia sangat bahagia bisa bertemu dengan orang sebaik laki-laki di depannya ini.

Park Jimin

Kurang ajar! Beraninya dia tersenyum lebar pada rosé dan meminta rosé mengandalkannya! *geram dalam hati sambil memperhatikan interaksi rosé dan Alan di meja kantin

Sejak keluar dari kamar ibu mertuanya tadi, dokter Alan dan rosé tidak henti-hentinya tersenyum sambil saling menatap mesra.

Jimin datang tepat di saat rosé berjalan bersama dokter Alan ke kantin rumah sakit.

Awalnya jimin akan langsung memanggil rosé agar segera ikut bersamanya, tapi entah kenapa ia malah diam saja, ia malah iseng mengikuti langkah rosé dan dokter Alan ke kantin ini lalu kemudian mendengar jelas apa saja yang dibicarakan oleh rosé dan Alan saat ini.

Park Jimin

Tapi tunggu? Kenapa aku jadi repot mengurusi urusan pribadi rosé?

Park Jimin

Bukankah dokter itu yang merawat Ibu rosé selama ini? Wajar saja kan, rosé dekat dengan dokter tersebut?

Jimin menunggu dengan sabar di depan pintu kamar mertuanya dan tak lama kemudian, rosé datang bersama dokter Alan. Melihat dokter Alan tak henti-hentinya nmenatap penuh cinta pada rosé, membuat darahnya kembali panas.

Jimin tak tahan lagi. Tanpa pikir panjang, ia melangkah besar ke arah dokter Alan dan rosé lalu tanpa banyak kata, ia menarik tangan rosé menjauh dari dokter Alan, langsung menuju parkiran sambil mendesis tajam pada istrinya tersebut.

Park Jimin

Menjauhlah dari dokter itu selama kamu masih menjadi istriku, Roséanne Park!

BERSAMBUNG