terpaksa menjadi single mom untuk anak yang tidak berdosa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"kok bik?? Kie encus non"
hahaha hahaha
"encus encus hanya salah panggil tidak terima dia" gumamku
Tok tok tok ..
"non ini encus nur bukan bibik !! non ih"
Aku yakin pasti dia manyun lima senti aku kerjain dia sekalian,
"apa bik?? aku gak denger tunggu ya bik" aku cekikikan
Ceklek..
benar saja saat pintu terbuka terlihat jelas bibir encus manyun lima senti, menahan tawaku sebisa mungkin..
"loh encus?? Kirian bibik" pura puraku
"heleh non Olivia, mentang mentang encus baru di sini jadi gak paham dengan suara encus" manyunnya
"idih, manyun,,ayo berangkat" ucapku
"Yo" ucap encus berjalan di belakangku
"cinta mana??"
"lagi sama nyonya di bawah"
"oke"
kitapun turun ke bawah, namanya juga bawa bayik mau ke supermarket aja bawanya tas bayik sama botol susu..
"udah siap semua ncus" tanyaku
"siap non, ayok non"
akupun berdiri di depan mamah dan juga cinta, tangan cinta Langsung melambai lambai ia tertawa kecil..
"nah momy datang tu" pekik mamah
"mau ikut momy??" tawarku
akupun menggendong cinta, kamipun langsung Berangkat kalo malam malam kasian cinta..
"pak pir ayo antar kami ke supermarket terdekat" lantangku
"baik non"
Pak pir berjalan ke arah kami ia membuang rokok karena pak pir tau Aku alergi asap rokok..
"kamu mau kemana nur??" tanya pak pir
"ikut non Olivia lah, ke mana tadi non??"
"ke supermarket" jawabku
Hahahha hahahaha
"nur nur, orang ndeso mah ndeso ajah gak usah sok sok'an tau segalanya"
"bo the do, bodo" sinis nur bejalan menuju pintu mobil sebelah kiri
Aku hanya cekikikan melihat mereka berdua, akupun masuk kedalam mobil dengan cinta encus duduk di sebelahku..
"kamu ngapain duduknya di belakang aku sii nur??"
"emang kenapa??"
"gak suka"
"bodo amat ini kan mobil non Olivia bukan mobil kamu, jadi ndak papa aku duduk di sini"
"heleh"
pak pir melajukan mobilnya, aku dan cinta bermain bersama saat aku bersama cinta aku bisa bahagia sekali melupakan Adrian..
"wadoh non, jajanane akeh banget eh penjual pinggir jalan banyak banget"
"kamu baru lihatkah??"
",iya non, biasanya kan saya taunya sawah" hehehe
Pak pir cekikikan mendengar ucapan encus, encus yang gak terima langsung menatap tajam pak pir..
"ndak udah tertawa !! Ndak lucu !! " Sindir encus
pak pir tidak menjawab ia fokus menyetir, seperti biasa pak pir kalo sedang nyupir ia fokus tidak banyak bicara..
sesampainya di supermarket pak pir mencari tempat untuk parkir, sesudah menemukan tempat parkir pak pir langsung memakirkan mobilnya..
"non kita mau masuk kedalam??" heran encus
"iya encus, gak mau lagi??"
"hehehehe, bagus banget non"
"sendalnya di pake"
"iya jangan di lepas" hahhaha ejek pak pir
encus melengos ia membawa tas bayi dan dot yang berisikan susu cinta, kamipun turun dari mobil..
Masuk kedalam supermarket, encus sangat takjub dengan supermarket ia melihat sekeliling..
"yaampun non bagus banget"
"ini belum apa apa, besok besoknya aku ajak kamu ke mall"
"mall?? Apa itu??" polosnya
", hahahaha, besok juga kamu akan tau ncus sekarang kita beli susu cinta dulu abis itu beli keperluan cinta yang lainnya"
"baik non"
Aku mengambil keranjang belanja,
"ncus kamu yang dorong ya"
"beres non"
Cinta aku gendong ia sangat bahagia sekali melihat sekeliling dan bertemu banyak orang, aku mengambil susu empat sekalian biar gak cepat habis..
"sekalian Pampers cinta non"
"beres ncus"
kesana kemari mencari keperluan cinta, encus orangnya asyik juga seperti kedua sahabatku..
mungkin karena encus masih muda kali ya?? Jadi kek teman sebaya, apalagi kalo ngomong pake bahasa Jawa bawaanya mau ketawa saja..
"anaknya ya mbak??" tanya ibu ibu saat aku sedang mencari mp asi instan
"iya ibu"
"lucu sekali, cantik banget seperti mamahnya,,,pasti papahnya ganteng"
"i-iya" meringisku
Di iya'in saja kalo aku jawab bukan pasti pertanyaan panjang kali lebar, encus mengambil dua puluh kerdus mp asi
"udah non" ucap encus
"gak di buatkan MP sendiri mbak??"
"gak ibu, sibuk soalnya lagian kalo mau makan suka gak sabaran"
"emang gitu anak jaman sekarang malas membuat mp asi sendiri" ucapnya
Aku hanya tersenyum,
"mari mbak, aku duluan"
"iya ibu mari"
Ibu ibu tersebut berlalu meninggalkan aku, aku dan encus berjalan lagi ke tempat khusus buah buahan..
"apa aja encus??" tanyaku
"mangga, pisang, buah naga saja non"
"oke ncus"
kami berjalan menuju buah buah, aku pun memilih beberapa buah-buahan bukan hanya mangga, pisang atau buah naga saja tetapi buah-buahan lainnya..
tangan cinta tidak mau diam ia mau ikut dengan orang yang ada di sebelahku, aku menoleh kearah samping..
"cinta jangan nak gak boleh" ucapku
pria itu tersenyum kearah cinta, seperti cinta mau ikut pria tampan tersebut, encus tidak berkedip melihat wajah tampan pria itu..
"itut, Tut" ucap cinta
"gak boleh ikut nak" ucapku malu
"mau ikut om??" tawarnya
Gak nyangka ternyata dia merespon cinta,
"ikut, Tut" ucapnya lagi
"duhh maaf ya mas, gak boleh sayang udah sama momy saja" ucapku
"rindu kali non sama bapaknya, kan bapaknya gak ada" seru encus
Aku sangat malu sekali, ingin sekali aku bersembunyi mana pria yang di depan sangat tampan..
"eh maksudnya meninggal" hehehe meringis encus
encus encus, lagi dan lagi dia Membuat salting seperti ini, pria itu terus menatapku dan juga cinta..
"sini om gendong" tawarnya
"emm, ga-gak udah mas,,maafkan anak saya" aku menarik tangan encus
"non buahnya??"
"udah itu saja, ayo bayar" ucapku
Hua Hua Hua
"cinta sayang jangan menangis, momy malu sama pria tadi nak"
"kenapa harus malu non?? Gak papa biar di ajak" pekik encus
"jangan ncus, nanti merepotkan" jawabku sambil terus berjalan
"aku gak merasa di repotkan" ucap seorang pria
Reflek aku menoleh kesumber suara, ternyata pria tadi lagi, aku mesti gimana?? sungguh aku salah tingkah..
Hua Hua Hua..
tangan cinta terus meronta ingin ikut dengan pria tampan yang berada di belakangku saat ini..
"sini ikut om"
"Udah non ndak apa-apa lagian kata mas tampan ini tadi ndak merasa di repotkan kan iya kan mas??" pekik encus
"iya, kasian mau ikut saya,,sini nak" suaranya sangat lemah lembut walaupun sangat seksi
"suara sama wajah pas Pokoke maseh" seru encus
"encus" pekikku
ku berikan cinta ke pria tampan tersebut, tangisan cinta langsung diam dia tersenyum ke arah wajah pria tampan yang sedang menggendongnya
"kangen ya sama papah kamu" ucap pria tampan seperti dia percaya dengan omongan encus
*****