NovelToon NovelToon
The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mirna Yuliana

Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelatihan Fisik

Mendengar suara yang berisik Wang Bao tersentak dari tidurnya, setelah suara mereda matanya perlahan-lahan kembali tertutup dan tertidur lelap.

"Hoam!" Wang Bao menguap, masih terlalu malas untuk bangun.

"Ayo Bangun! kau harus latihan!" Yingjie menarik selimut yang dipakai Wang Bao, memaksa untuk melanjutkan latihan fisiknya.

Wang Bao tidak melepaskan selimutnya memaksa untuk tidur lebih lama lagi, "Sebenar lagi saja." Wang Bao menutup kepala tidak ingin terkena silaunya matahari saat Yingjie membuka jendela.

Melihat Wang Bao tidak bisa sadar sepenuhnya, Yingjie lalu mengangkat Wang Bao seperti karung beras membawanya untuk latihan pagi.

"Lari seratus putaran untuk pagi ini," Yingjie memerintah.

Wang Bao mengeluh, mengusap kasar wajahnya lalu mulai berlari kembali.

Wang Bao berlari terkantuk-kantuk, sesekali tiba-tiba langkah kakinya terhenti sendiri dan tidur sambil berdiri.

Setiap kali Wang Bao seperti itu, Yingjie selalu melempar wajah Wang Bao dengan kerikil kecil sampai meninggalkan bekas bintik-bintik merah di seluruh muka Wang Bao.

Hoek!

Wang Bao muntah-muntah, karena terlalu lelah dibawah pelatihan Yingjie, sayangnya Yingjie tetap tidak melunak memaksa Wang Bao terus berlari, Wang Bao baru bisa beristirahat jika selesai melakukan pelatihan paginya dan harus selesai tepat pukul sembilan jika tidak maka waktu pelatihan Wang Bao akan ditambah lagi.

Wang Bao terpaksa memaksakan tubuhnya, bahkan saat pingsan akibat kelelahan, latihannya harus ia lanjutkan lagi setelah sadar.

Minggu pertama begitu berat untuk Wang Bao yang pemalas dan kurang motivasi untuk berlatih, hingga memasuki Minggu kedua tubuh Wang Bao mulai terbiasa melakukan latihan fisik keras tidak lagi muntah atau pingsan saat latihan. Wang Bao juga mulai terbiasa bangun sebelum matahari terbit.

Pada Minggu ke dua pelatihan fisik yang dilakukan Wang Bao mulai berpikir bagaimana caranya untuk melarikan diri dari tetua Yingjie, setiap hari terus menambah dan meminta hal-hal tidak masuk akal.

Hari ini Yingjie membawa wang Bao ke kaki gunung menyuruh Wang Bao naik gunung dan harus turun sebelum matahari tenggelam.

Wang Bao mendongak, "Bagaimana saya bisa mendaki gunung yang begitu tinggi ini," Gerutunya, lalu saat mendapati Yingjie tidak sedap mengawasi Wang Bao lari pergi bersembunyi.

Sayangnya, walaupun berhasil lari dari sana Yingjie pasti tiba-tiba datang entah dari mana sudah menemukan tempat persembunyian Wang Bao dan membawanya kembali untuk melanjutkan latihannya.

Hari-hari Wang Bao semakin tersiksa, tidak ada waktu istirahat bahkan waktu tidur pun kurang.

Wang Bao mulai mendaki gunung sebelum matahari terbit tapi baru bisa sampai dibawah hampir tengah malam bahkan lebih, kadang-kadang Wang Bao bahkan tidak sadar dan tidur saat sedang mendaki gunung.

Setelah berkali-kali percobaan akhirnya Wang Bao berhasil turun dari gunung sebelum matahari tenggelam, lalu besoknya Wang Bao malah diminta untuk mengangkat Batu besar bersamaan saat mendaki gunung.

"Kakek saya lelah, tidak sanggup lagi," Wang Bao mengeluh, protes dengan cara berbaring di tanah tidak ingin bergerak sama sekali.

Yingjie tidak ambil pusing, Yingjie malah membawa hewan roh peliharaannya untuk mengejar Wang Bao.

Mau tidur mau akhirnya Wang Bao terpaksa berlari naik mendaki gunung kembali dengan hatinya yang masih menggerutu kesal, pantatnya bengkak digigit hewan spiritual peliharaan Yingjie yang berbentuk rubah, memaksa Wang Bao bergerak lebih cepat jika tidak pasti akan digigit.

Hari begitu cepat berlalu sudah tiga minggu Wang Bao berlatih begitu keras, dalam tujuh hari lagi ujian masuk sekte Zhongnan akan dimulai.

"Ini benar-benar sangat melelahkan," Wang Bao menggerutu sekujur tubuhnya terasa lelah.

Yingjie hanya tersenyum, lalu memberikan Wang Bao sebuah gulungan kertas.

"Kakek Yingjie, apa ini?" Tanya Wang Bao bingung, didalam gulungan kertas itu tertulis identitasnya dan sebuah nomor.

"Ini adalah tiket masuk ujian, kuberikan langsung karena kamu datang atas rekomendasiku." Yingjie menjelaskan.

"Tidak, tunggu dulu kakek, tapi kenapa harus mengambilnya nomor satu untukku?"

"Kenapa? Tentu saja karena aku yang merekomendasikan mu!" Jawab Yingjie dengan bangga pada dirinya sendiri.

Wang Bao malah tidak terlihat senang, mendapatkan urutan pertama. Wang Bau menggaruk kepalanya yang tidak gatal, berniat meminta nomor lain tapi takut malah disuruh bolak balik naik gunung lagi.

"Eh? Kenapa wajahmu masam seperti itu? Harusnya kamu senang Wang Bao?" Tanya Yingjie melihat Wang Bao begitu lesu.

"Kenapa saya harus senang sih," Wang Bao bergumam pelan.

"Lihatlah semua orang-orang itu, mereka semua sedang antri mendapatkan nomor jika tidak dapat berarti tidak ikut ujian," Yingjie menunjuk ke arah jalan, lalu kepalanya menunduk sejajar dengan Wang Bao.

"Nomor ini aku dapatkan dengan menyogok," Bisiknya memberitahukan Wang Bao dengan bangga.

"Tidak perlu menyogok orang dalam hanya karena nomor antrian kakek," Ucap Wang Bao lalu, menyimpan asal gulungannya.

Banyak seniman bela diri terlihat disekitar sekte Zhongnan, tujuan mereka semua sama ingin mengikuti ujian dan menjadi murid resmi sekte Zhongnan.

Yingjie membawa Wang Bao berjalan-jalan ke kota, sepanjang jalan terlihat begitu banyak seniman beladiri yang terlihat kuat dan memiliki potensi menjadi master bela diri.

"Kakek? Bisakah saya mengalahkan mereka?" Wang Bao berbisa berbicara pelan memberitahu Yingjie.

"Melihat dirimu yang sekarang mungkin mempunyai kesepakatan hanya sebesar empat puluh persen," Jawab Yingjie.

"Nah! Bukankah terlihat jelas tidak akan lulus, kalau begitu lebih baik saya mundur saja ya?" Wang Bao menawarkan solusi.

"Kenapa kamu takut, lihatlah tubuhmu sekarang, sudah jauh lebih kuat walaupun tetap masih pendek."

Tubuh Wang Bao sudah sedikit lebih berisi dan mempunyai sedikit otot, tapi masih tetap terbilang kurus dan pendek.

"Tapi tetap saja, saya masih belum cukup kuat," Wang Bao mengangkat lengannya melihat otot lengannya yang sedikit menonjol.

"Tapi Kakek, saya sudah latihan begitu keras kenapa masih pendek?" Tanya Wang Bao, saat tidak sengaja berpapasan dengan orang yang dua kali lebih tinggi darinya.

Yungjie mengangkat bahu, "Mungkin kamu belum tumbuh, berlatih saja lebar keras lagi pasti akan bertambah tinggi, lagipula anak-anak seumuran kamu bukankah memang masih kecil dan pendek." Jawab Yingjie asal.

"Tapi Long Wei lebih tinggi dan besar dariku padahal umurnya lima tahun lebih muda dariku?"

"Ah! Ayo kita makan disini saja sebelum kembali." Yingjie mengalihkan pembicaraan, duduk dan lekas memesan makan sebelum Wang Bao bertanya lebih banyak lagi tentang tinggi badannya.

Wang Bao meraba pundak dan kepalanya, "Apa aku kekurangan protein ya?" Bergumam pada dirinya sendiri.

"Tuan, tolong bawakan sebotol arak bulan!" Teriak Yingjie memesan pada pelayan.

"Bawakan segentong susu!" Teriak Wang Bao begitu serius.

Bwahahaha...

Tiba-tiba terdengar suara tawa dari meja belakang.

Wang Bao menoleh, melihat siapa yang menertawakannya.

...***...

1
Syahrian
👍
Miyul💙
👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!