"Bukan kah ini hanya pernikahan sementara sampai Semua warisan berganti nama mu, Algi. lantas apa lagi yang akan kamu pertahankan?"
sang kakek yang awalnya tidak mengetahui rencana Algi, kecewa saat farell memberi tahu niat Algi yang sebenarnya menikah Salwa.
Salwa terpaksa menerima kesepakatan menikah dengan algi untuk mempertahankan rumah panti asuhan tempat ia di besarkan.
Salwa pikir mereka hanya menikah nyatanya yang terjadi Algi meminta hal semestinya sebagai suami istri yang menikah bukan karena kesepakatan.
Pernikahan sementara itu melahirkan cinta, sementara Farrell juga menginginkan Salwa yang sebagai gadis masa lalunya.
Saat cinta itu hadir sang kakek meminta kedua nya untuk berpisah.
bagaimana perjuangan algi mempertahankan pernikahan sementara nya hingga menjadi pernikahan untuk selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salwa Anisa.
Satu bulan berlalu, Tak ada yang berubah. keduanya menjalani kehidupan layaknya suami istri yang tidak memiliki kesepakatan, Algi belum mengutarakan maksud nya meminta Salwa untuk hamil, Algi justru berpikir bagaimana cara nya Salwa hamil tanpa di sengaja, Sementara Salwa tak pernah telat meminum obat.
Sejak hari itu Salwa tak pernah bertemu dengan lagi dengan Farrel, selama satu bulan ini Pria itu menjalankan tugasnya di Luar kota, ia sangat sibuk dan tidak bisa pulang untuk sekedar bertemu dengan Salwa.
Namun siang ini Farrell kembali ke Jakarta, Ia harus bisa bertemu dengan Salwa.
"datanglah untuk makan malam di rumah kakek, Farrel...kau kan belum pernah bertemu dengan istri nya algi ?"
ujar Wira Tama berbicara di telpon dengan Farrel, salah satu cucu tirinya. beberapa bulan ini Farrel tidak pernah menemui Wira Tama. Ia memang bukan cucu aslinya karena sang ibu bukan anak kandung sang kakek.
hanya Ayah dari algi satu kandung dengan ibunya Farrel.
"ya kek, nanti Farrel akan datang, mm.. malam ini Farrel usahakan !"
jawab farrell lalu menutup telponnya, Ia melajukan mobilnya menuju kampus Salwa, berharap gadis itu masih ada.
***
"Wa, pulang sama siapa ?"
tanya Alya beranjak bersama, keduanya baru saja selesai makan di kantin.
"Di jemput sama supir, Bang algi tuh minta aku datang ke hotel..."
"ngapain...?"
tanya Rena polos, Alya terkekeh kecil.
ketiga nya berjalan di koridor kampus.
"enggak tahu, dia emang suka aneh !"
jawab Salwa, Algi bilang rindu dan ingin bertemu.padahal kedua nya baru berpisah beberapa jam saja.
Farrell memindai Salwa yang berjalan dengan kedua sahabatnya hendak keluar gerbang, Tak berselang lama sebuah mobil berhenti di hadapan mereka. ketiga nya masuk ke dalam mobil, Salwa memintanya supir untuk mengantar kan teman teman nya terlebih dahulu.
lagi lagi Farrell bertanya tanya, Salwa kini naik mobil mewah, penampilan nya juga tidak biasa.
Gegas Farrel mengikuti mobil tersebut, Mobil tersebut mengantar Rena terlebih dahulu lalu mengantar Alya kemudian melaju ke hotel milik Algi.
Salwa berpikir untuk mengunjungi panti nanti setelah Ia menemui Algi. farrell mengerutkan kening nya saat melihat Salwa masuk ke dalam hotel dan hotel itu adalah milik keluarga Wira Tama.
beberapa orang menyapa Salwa, siapa yang tidak tahu perempuan muda itu adalah istri dari tuan muda algi pewaris hotel tersebut.
Seperti biasa, Selena akan mengantar Salwa sampai di ruangan algi. Sesuai perintah Roy assist algi.
Algi tersenyum merentang kan kedua tangan nya saat Salwa sampai di ruangan nya, pria itu sengaja meminta Salwa datang untuk menemani nya.
"Ada apa bang ?"
tanya Salwa dalam dekapan Algi.
"hm, enggak apa apa kangen aja sama kamu !"
jawab algi senyum lalu menciumi pipi Salwa.
sudah satu bulan ini Algi meninggalkan kebiasaan buruk nya bermain ke klub dan membooking wanita malam, Salwa membawa perubahan dalam hidupnya, Ia yang dulu selalu meninggalkan kewajiban nya kini tak pernah melewatkan satu waktu bersama Salwa.
Wira Tama juga senang karena sekarang algi fokus pada perusahaan nya, menjalankan bisnis keluarga dengan serius.
"Bang, Aku mau ke panti !"
ujar Salwa menghadap Algi, pria itu seperti tengah memikirkan sesuatu.
"Nanti saja, kamu kan baru sampai !"
balas algi mengajak Salwa untuk duduk di sofa.
"baiklah...!"
Algi senyum merengkuh tubuh Salwa, Istri nya itu memang penurut.
Sudah lama ia tidak mengunjungi panti karena sibuk, saat weekend pun harus mengerjakan tugas dari kampus. Salwa hanya bisa mengirim makanan dan kebutuhan yang lainnya lewat kurir.
Seperti waktu itu Farrel menuggu Salwa keluar, namun satu jam berlalu perempuan itu tak jua menunjukkan batang hidungnya.
"Salwa apa sedang kamu lakukan di dalam hotel itu ?"
gumam Farrel sendiri lalu kembali menyerah karena Mami nya menelpon dan meminta nya untuk datang.
Farrel melajukan mobilnya meninggalkan parkiran hotel itu, malam ini juga Ia akan pergi makan malam di rumah Wira Tama.
Algi memperhatikan Salwa yang tengah menghadap laptop nya, pantas Ia di tawari untuk kuliah di luar negeri dengan beasiswanya, Istri nya itu memang smart dan rajin.
"sayang, kamu sudah makan ?"
tanya Algi menyentuh kepala Salwa, hal yang membuat Salwa senang dan nyaman.
Salwa senyum lalu menyandarkan tubuhnya pada dada bidang milik Algi.
"Salwa bagaimana kalau kita punya anak ?"
Salwa langsung mendongak mendengar apa yang Algi sampai kan.
"Tapi bang, bukankah pernikahan kita hanya untuk sementara waktu. bagaimana kalau Salwa hamil!"
tanya Salwa, algi menarik nafas lalu menghembuskan nya, Ia juga berpikir seperti itu tapi sang kakek mengatakan bahwa semua aset akan berpindah nama setelah kehadiran anak.
"Enggak, Abang cuma bercanda !"
seru algi senyum lalu mencium pucuk kepala Salwa.
Algi masih harus meyakinkan hati nya, Bagaimana kelanjutan pernikahan nya!?
jika sang kakek bersikukuh meminta cicit.
Sore itu keduanya keluar dari ruangan, Algi hendak mengajak Salwa pergi ke pantai untuk melihat sunset.
Algi menghentikan langkahnya saat ponselnya tertinggal di dalam ruangan.
"sayang, kamu tunggu di lobby saja! ponsel Abang ketinggalan...!"
Salwa mengangguk dan berjalan lebih dulu keluar, sementara algi kembali untuk mengambil ponsel nya yang tertinggal.
Dari jauh seorang wanita berusia empat puluh tahunan memindai Salwa yang berjalan sendiri, jantung nya berdebar kencang. air mata nya tiba tiba mengenang di pelupuk mata.
Gegas perempuan itu mengejar langkah Salwa yang hampir sampai di lobby.
"Anisa....!"
Salwa terpaku mendengar seseorang memanggil nya dengan sebutan nama belakang, tak ada yang lain hanya sang Mama yang memanggil nya dengan sebutan itu.
Salwa menoleh ke arah belakang melihat wanita yang sudah lama tidak ia temui, Namun Salwa berpikir untuk kabur saja karena ia belum siap bertemu dengan wanita yang sudah mengandung nya itu.
"Anisa.....!"
teriak Asri saat Salwa berlari ke luar, Hampir delapan tahun lamanya ia kehilangan sang putri, beberapa usaha telah di lakukan untuk mencari Salwa namun tak membuahkan hasil.
"Ada apa Mah ?"
tanya Aden, suami asri !
"aku lihat Anisa...!"
jawab Asri hendak mengejar namun perempuan muda itu berlari dengan cepat, Asri yakin kalau itu adalah putri nya.
"Kamu yakin itu Anisa ?"
Asri mengangguk, seperti nya Anisa tahu keberadaan nya, Entah kenapa ia malah lari dari nya.
"Anisa, apa kamu marah sama ibu ?"
ujar asri, Ia menyesal karena sudah mengabaikan putri sulungnya itu.
Salwa bersembunyi di balik mobil Algi, air mata nya turun tak Terbendung, setelah delapan tahun lamanya Ia baru mendengar suara itu lagi.
"Anisa, keuangan ibu tengah menipis, ibu banyak pengeluaran. kenapa sih kamu enggak tinggal sama ayah dulu !"
bersambung.....