Larasati , seorang gadis desa yang lugu dan sederhana, harus menghadapi takdir pahit ketika sepupunya, Gea, kabur di hari pernikahannya dengan seorang pria kaya bernama Nathan karena hamil dengan lelaki lain.
Orang tua Gea, yang merasa posisi perusahaan mereka terancam bangkrut jika pernikahan ini sampai gagal dan membuat keluarga Pratama malu, memaksa Laras, keponakannya untuk menggantikan posisi Gea sebagai pengantin.
Nathan, yang merasa tertipu dan marah, terpaksa menerima pernikahan itu demi menjaga nama baik keluarganya, meskipun hatinya dipenuhi kebencian pada Laras yang dianggap sebagai biak kerok yang menyebabkan Gea kabur di hari pernikahan mereka.
Intrik dan persaingan dalam perebutan kekuasaan di keluarga Pratama menyeret Laras kedalam pusaran kekacauan yang tiada henti.
Akankah Laras bisa menanggung semua ini?
Menjalani pernikahan tanpa cinta dengan suami yang hatinya masih terpatri nama orang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KARMA
Gea menatap keluar jendela dengan tatapan rumit. Baru saja orang yang menyelamatkannya, mengajaknya berbicara. Begitu tahu keduanya berasal dari negara yang sama, iapun merasa sedikit tenang.
Tapi ketenangan yang Gea rasakan hanya sejenak, setelah Pedro keluar diapun kembali melamun, mencoba kembali mengurai kembali kondisi yang ada hingga dia menjadi terpuruk seperti ini.
Apa sebenarnya yang salah dengan keputusannya ini?
Pergi bersama pria yang dicintainya dan berusaha melahirkan buah cinta mereka, bukankah itu suatu kebahagiaan?
Tapi kenapa kebahagiaan yang hanya dirasakannya sesaat itu tiba-tiba menjadi bencana besar baginya?
Semakin dipikirkan, semakin membuat kepala Gea terasa sakit hingga dia terpaksa memejamkan kedua matanya dengan satu tangan memegang kepalanya, mengerang kesakitan.
Kilasan balik ketika Leon berlari pergi meninggalkannya begitu saja ketika dirinya dikepung dan hendak dimasukkan kedalam van hitam yang terparkir di luar vila, membuat hati Gea sakit.
“Tidak! Leon pasti tak akan pernah meninggalkanku! Dia pergi melarikan diri karena tahu jika dia tak mungkin menang melawan para penjahat bersenjata lengkap itu dan sengaja kabur untuk mencari bantuan. Ya, pasti seperti itu”, batin Gea berpositif thingking.
Gea terus mensugesti dirinya kalau Leon pasti pergi mencari bantuan untuk menyelamatkannya.
Tapi sekarang dia disini, ditempat asing yang dia sendiri tak tahu apa nama kotanya, membuat Gea sedikit pesimis jika Leon akan berhasil menemukannya.
Sementara itu, Leon yang bernama asli Ginanjar, setelah di tangkap oleh anak buah Gerry dan ditahan selama beberapa hari, pria licik itu pun tak ragu untuk menjual informasi mengenai tuan kedua Pratama yang memang membayarnya untuk mendekati Gea hingga membuat gadis itu hamil.
Demi uang yang Gerry sodorkan, Ginanjar pun membeberkan semua informasi yang berhasil dia ketahui selama dirinya dijadikan pion untuk rencana mereka.
Sekarang, dengan uang yang diberikan oleh Seno sebelumnya dan tambahan dari Gerry atas informasi yang berhasil di jualnya, Ginanjar pun pulang kekampung halamannya dan menikah dengan gadis yang dicintainya.
Kini, dia bukan lagi pemuda miskin seperti sebelumnya, melainkan pemuda kaya raya, dengan rumah besar dan sawah berhektar-hektar, membuatnya tak lagi di cemooh oleh orang-orang desa yang selama ini meremehkannya.
Ginanjar sama sekali tak mengingat Gea karena baginya, wanita itu hanya sekedar obyek untuk memuaskan hasratnya, yang memang sengaja diberikan kepadanya sebagai salah satu misi yang harus dijalankannya.
Jika saja uang yang diberikan oleh tuan kedua Pratama dan Seno tak banyak, Ginajar juga tak akan mungkin sudi berurusan dengan gadis manja dan arogan seperti Gea.
Demi uang dan demi bisa menikahi kekasihnya yang ada di desa, Ginanjar rela melakukan semua hal buruk itu dan berusaha sabar setiap kali bersama Gea hanya demi agar kedoknya tak terbongkar.
.
.
.
Menjelang ulang tahun Laras, Seno dan Hartati tak lagi bisa tenang. Apalagi gadis itu semakin sulit untuk dihubungi.
Dicari ke rumahnya pun, para pelayan mengatakan jika sudah beberapa hari Laras tak pulang sementara Nathan juga tak ada di tempat karena harus meninjau beberapa proyeknya yang ada di pulau lain secara langsung, membuat sepasang suami istri ini pun pulang dengan wajah lesu.
Setelah berhasil menghapus video panas Gea, Seno yang telah menghabiskan banyak uang hingga terpaksa menggelapkan dana perusahaan demi menstop peredaran video tersebut agar nama baik sang putri tak semakin tercemar, membuatnya semakin terpojok dan posisinya di di HD Group semakin terancam.
Harapannya sekarang hanya Laras, hanya keponakannya itu lah yang bisa meredam kegelisahan para dewan direksi akibat ulahnya.
“Bagaimana ini pa, Laras seperti menghilang tanpa jejak. Jika tak ditemukan sampai hari ulang tahunnya, apakah kita masih bisa bertahan disini?”, tanya Hartati dengan wajah penuh kegelisahan.
Seno juga merasa gelisah, bahkan pria itu merasakan firasat buruk hingga tanpa sadar kepalanya menggeleng keras. “Tidak! Apa yang terjadi pada Hendarto, bukanlah salahku! Semua itu karena dia sendiri yang terlalu keras kepala”.
Ia terus berguman dalam hati jika kematian adik dan adik iparnya tak ada kaitannya dengan dirinya atau sang istri,semua karena kekeras kepalaan Hendarto sendiri yang terlalu bersikap lurus tanpa bisa dibelokkan oleh apapun.
Sementara itu Laras yang tak tahu jika pakde dan budenya tengah mencarinya kini disibukkan di kediaman Flory, menyelesaikan urusan wanita muda itu dengan beberapa karyawannya yang masih saja terus saja membuat masalah, tak terima dipecat oleh perusahaan begitu saja tanpa instropeksi diri atas kelakuan buruk mereka terhadap perusahaan.
Flory yang tak ingin terus di teror oleh mantan karyawannya itu pun terpaksa melaporkan hal itu ke pihak kepolisian.
Dengan adanya bukti dan saksi yang lengkap, mantan karyawan Flory yang awalnya masih berdiri angkuh kini terlihat ketakutan karena tak menyangka jika Flory akan membawa kasus penggelapan dana perusahaaan ke pihak yang berwajib.
Nasi sudah menjadi bubur, menyesal sekarang juga tak lagi berguna dan kini mereka pun hanya bisa pasrah mendekam dibalik jeruji besi, menghabiskan sisa masa muda mereka disana karena hukuman kurungan yang menanti mereka sekitar delapan hingga sepuluh tahun penjara.
Keluar dari penjara nantinya, bukan hanya usia yang semakin tua, kesempatan mereka untuk bergabung di industry fashion sepenuhnya telah tertutup untuk mereka, membuat mereka pun perlahan mulai menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat.
Kata maafpun tak meluluhkan hati Flory karena dia sudah terus menerus dikecewakan oleh mereka.
Jika saja setelah di pecat mereka tak berbuat ulah, mungkin Flory juga tak akan bertindak sejauh ini.
Apa yang menimpa mereka merupakan hasil perbuatan mereka sendiri sehingga menyesalpun, sudah terlambat untuk mereka.
Jika didalam negeri Van Jaya masih cukup panas dan penuh kehebohan, dirumah sakit tempatnya dirawat Gea kembali mendapatkan guncangan hebat.
Akibat keguguran dan terlambat untuk ditagani, Gea harus merelakan rahimnnya diangkat. Kini, dia tak lagi bisa memiliki anak di masa depan, dan itu menjadi pukulan fatal bagi Gea.
“Tidak! Ini tidak benar kan dokter? rahimku masih ada! Dokter pasti lagi ngeprank!”, ucap Gea dengan tatapan frustasi.
Dokter yang menanganinya untungnya bisa berbahasa ingris sehingga apa yang Gea katakan dia bisa mengerti.
“Kami dari pihak rumah sakit, sudah melakukan tindakan dan upaya semaksimal mungkin. Kami mungkin masih bisa menyelamatkan rahim nyonya seandainya keguguran tersebut cepat tertangani, tapi sayangnya takdir berkata lain dan kami harap, nyonya bisa ikhlas menerima semuanya”
Duarrr!
Tubuh Gea benar-benar lemas seketika mendengar penjelasan dari dokter. Bukan hanya kehilangan anak yang sangat diharapkan kelahirannya, dia juga kehilangan kesempatan untuk menjadi ibu, wanita seutuhnya.
Tanpa rahim, apakah dia bisa menikah dengan keluarga kaya yang jelas mereka pasti mengharapkan adanya keturunan yang tak mungkin lagi bisa dia berikan.
Kenapa takdirku begitu buruk?
Jika aku ingin kembali pada Nathan, apakah pria itu masih mau menerima kondisiku ini?
Gea terus meracau tak jelas dengan wajah kalut, membuat dokter yang merawatnya segera menyuruh perawat untuk memberikan suntikan penenang agar Gea bisa kembali beristirahat, supaya kondisinya bisa pulih dengan cepat.
Pedro yang sedari tadi berdiri didepan pintu, mendengar semua ucapan dokter dan ekpresi frustasi wanita muda yang telah ditolongnya itu dengan wajah sedih.
Siapapun itu, pasti akan sangat sedih dan syok mengetahui jika dirinya tak akan lagi bisa memiliki anak dimasa depan.
Anak merupakan pengukuh dalam perkawinan dan juga menjadi symbol seorang wanita dianggap sempurna karena bisa menjadi seorang ibu.
Melihat tatapan kosong dan wajah linglung Gea semakin menguatkan tekad Pedro untuk membawa pulang Gea kerumahnya.
Tugasnya dikota ini, negara ini satu bulan lagi akan habis. Dan ketika waktu itu tiba, dia akan membawa Gea pulang bersamanya, pulang ke negeri sendiri, negeri Van Jaya tercinta.
thanks teh
😍💪
thanks mbak 🙏😍💪