NovelToon NovelToon
Makin Benci, Makin Cinta

Makin Benci, Makin Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Kata orang, beda antara cinta dan benci itu sangat tipis. Kita bisa begitu mencintai dan sangat mudah berubah menjadi benci, begitu pula sebaliknya.

Begitupun kisah Cinta Arjuna, dimana benci mengalahkan logika. Namun, berubah menjadi cinta yang tidak terkira dan sangat pas rasanya disebut budak Cinta.

Zealia Cinta yang harus menderita dengan mengorbankan hidupnya menikah dengan Gavin Mahendra agar perusahaan yang dirintis oleh Omar Hasan (ayahnya) tetap stabil. Hidupnya semakin kacau saat dia menggugat cerai Gavin dan menjadi kandidat pengganti CEO di perusahaan tempatnya bekerja.

Arjuna Kamil, putra pemilik perusahaan menuduh Zea ada main dengan Papanya. Berusaha mendekati Zea untuk membuktikan dugaannya.

Siapa dan bagaimana rasa benci dan cinta mereka akhirnya berbalik arah? Simak terus kelanjutan kisah Zea, Arjuna dan Gavin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TamubTak Diundang

Hari ini Zea datang lebih pagi dari biasanya, masih menghindar dari orang-orang yang kepo terhadap urusannya. Entah karena isu calon CEO atau insiden tangannya terluka. Pintu lift terbuka dan yang mengejutkan adalah Arjuna berdiri bersandar di dinding lift dengan kedua tangan berada di kantong celana, terlihat begitu … memukau. Sepertinya Arjuna naik lift dari basement.

“Mau masuk atau jadi penjaga pintu.”

Bukan hanya penampilan Arjuna yang lumayan menyegarkan padangan Zea tapi suaranya, suara Arjuna terdengar begitu seksih.

Zea pun melangkah masuk dan berdiri di depan Arjuna tidak ingin ikut bersandar di dinding atau bersisian dengan Arjuna, karena feromon yang begitu kuat membuat Zea meyakini kalau Arjuna bukan pria biasa. Seorang pemain, casanova mungkin. Meskipun hanya seorang OB.

Tidak ingin pikirannya traveling kemana-mana, Zea menggelengkan kepalanya dan berusaha fokus.

“Kemarin pulang cepat, Bu?”

“Hm,” jawab Zea tanpa menoleh.

“Oh, sekarang bukan Cuma jari yang sakit ya. Lidahnya juga.”

Zea akhirnya menoleh, Arjuna hanya mengedikkan bahu ketika Zea melotot tajam padanya. Untung saja lift sudah tiba berhenti di lantai yang mereka tuju. Arjuna hanya tersenyum mengekor langkah Zea keluar dari lift.

“Selamat pagi Ibu Zea,” sapa Ucup.

“Pagi Mas Ucup,” jawab Zea dengan senyumnya.

“Perasaan ke gue nggak ada senyum-senyumnya, kenapa ke Ucup sumringah bener,” keluh Arjuna. Ucup tertawa mendengar keluhan Arjuna, sedangkan Zea melengos dan bergegas menuju ruang kerjanya.

“Sudah rezeki aku dapat senyum Ibu Zea, sudah takdir kamu tampan tapi dijutekin,” ledek Ucup dengan pongah.

Zea sudah fokus dengan tugasnya, jari tangannya yang luka sudah tidak kaku dan sakit saat digerakan. Semua tim marketing sudah berada di meja kerjanya masing-masing, termasuk Ucup dan Arjuna yang siap membantu sesuai arahan.

Arjuna sedang membaca laporan yang dikirimkan bawahannya, tentang kondisi perusahaan dan masalah yang urgent. Ucup baru saja membersihkan ruang meeting saat seorang wanita paruh baya keluar dari lift.

“Selamat pagi Bu, ada yang bisa saya bantu?” sapa Ucup pada wanita itu.

“Pagi, saya ingin bertemu Zea,” ucapnya.

Ucup ragu untuk mempersilahkan wanita itu langsung ke ruangan Zea, karena tidak ada perintah. Biasanya kalau akan ada tamu, Zea akan menyampaikan pada Ucup termasuk menyiapkan minum. Ucup menggaruk kepalanya sambil berpikir harus bagaimana.

“Eh, kamu dengar tidak. Aku mau bertemu Zea. Resepsionis bilang Zea di lantai ini, dimana dia?”

“Waduh, galak tenan,” gumam Ucup. “Sebentar Bu, saya lihat dulu Ibu Zea ada atau tidak. Ibu bisa tunggu di sana,” tunjuk Ucup pada ruang tunggu yang biasa digunakan untuk menerima tamu.

Wanita itu menuju ruang terbuka yang dimaksud oleh Ucup, duduk di salah satu sofa. Ucup yang sudah berjalan menjauh kembali menghampiri, “Ibu dari mana dan siapa namanya?”

“Mirna, Ibunya Zea.”

“Oalah, Ibunya Bu Zea toh. Sebentar ya Bu, saya lihat Ibu Zea dulu.” Ucup kembali menuju ruangan Zea, “Anaknya ramah, Ibunya galak pisan.”

Tok tok

“Masuk,” ucap Zea tanpa menoleh ke arah pintu.

“Ibu Zea, itu ada Ibunya mencari.”

Zea pun menoleh dengan dahi berkerut. “Ibu? Ibu siapa maksudnya?”

“Ibunya Ibu Zea dong, masa Ibu saya,” sahut Ucup.

“Mas Ucup jangan bercanda deh, Ibu saya sudah tidak ada.”

“Lah, wanita itu bilangnya … Ibu Mirna katanya Ibunya Bu Zea.”

Zea menghela nafasnya mendengar nama yang disebutkan Ucup. Memang wanita itu ibunya Zea tapi Ibu tiri, entah apa yang membawanya sampai ke kantor menemui Zea.

“Ada dimana?”

“Di ruang tunggu,” jawab Ucup.

Zea yang ingin menemui urung dan meminta Ucup mengantarkan wanita itu ke ruangannya. Khawatir jika nanti pembicaraan atau reaksi dari keduanya tidak baik dilihat oleh tim kerja Zea. Tidak lama kemudian, Ibu tiri Zea sudah berada di dalam ruangan yang sama dengan Zea. Setelah menutup pintu, Zea duduk berhadapan dengan Ibunya.

Ucup kembali ke pantry sambil bergumam tidak jelas, membuat Arjuna menegurnya. “Apaan sih ngoceh-ngoceh. Minum dimana mabuk dimana,” ejek Arjuna.

“Eh, Juna. Itu Ibu Zea ada tamu katanya ibunya tapi nggak ada miripnya mana galak.”

“Hahh, maksudnya Ibu Zea didatangi Ibunya?”

“Hm, tapi tadi Ibu Zea bilang kalau Ibunya sudah tidak ada. Lalu itu siapa?” 

1
Siti Masitah
nih..tua tua keparat..mwnya stroke aj
Siti Masitah
ya wes men ke wae..paling kena penyakit kelamin si juna
Anonymous
qu suka kegigihanmu juna.../Facepalm/
Siti Masitah
thor..napa pemeran lk2nya suka celap celup sih..kasian pemeran pr nya dpat seken..
Lin Frie
kamu memang gentelman sesuai namamu arjuna...☺☺☺
Lin Frie
arjuna🤣🤣🤣
Lin Frie
kasihan zea sungguh sulit..
Lin Frie
😔😔😔😔
Dwi apri
ya Allah kasihan zea...
kpn kira2 zea bisa bahagia thor...
Dwi apri
hah...
angel wes..angel..

piye jun....
Dwi apri
terimakasih thor..novelmu bisa membuat q ketawa.ketiwi...
Dwi apri
kePDan yg hakiki ya jun....🤣🤣🤣🤣
Dwi apri
hemm😌😌😌mode menyesal atau cuman modus
Dwi apri
minta di slepet nih si juna
Dwi apri
wah bakalan ketawa ngakak jungkir balik nih si mauren klo beneran calon suaminya arjuna🤣🤣🤣🤣
Dwi apri
gendeng si juna
Dwi apri
dan....
bersambung....
Dwi apri
gonjang ganjing dunia persilatan
Dwi apri
kepedean si juna...berharap dicemburui zea
Dwi apri
semakin tertantang si juna sm bu zea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!