NovelToon NovelToon
Istri Di Atas Ranjang

Istri Di Atas Ranjang

Status: tamat
Genre:Poligami / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:537.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Icha cute

Marya terpaksa harus menjadi istri di atas ranjang bos dari perusahaan tempatnya bekerja. Demi bisa mendapatkan pinjaman untuk membayar hutang Ayahnya di perjudian, yang telah menggadaikan rumah mereka.

Kanzo memperlakukannya dengan baik, sehingga Marya jatuh cinta. Namun Marya harus membuang jauh jauh perasaan itu, mengingat Kanzo memiliki istri lain yang dia cintai.

Apakah Kanzo juga jatuh cinta pada Marya. Mengingat Kanzo memiliki istri lain yang lebih pantas dari Marya. Dan apa alasan Kanzo menikahi Marya?.


"Ingat Marya! kamu tidak boleh jatuh cinta. Kamu hanya istrinya di atas ranjang. Dia tidak mencintaimu" Marya.


Bagaimana kisahnya, yuk ikuti ceritanya. Di jamin baper tingkat tinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tetap bertanggung jawab

"Tapi Ibu gak tenang, apa lagi seharian ini. Ibu perasaannya gak enak, Ibu kawatir terus sama kamu"ucap Ibu Hanyati menyentuh tangan Marya.

Marya terdiam memandangi wajah Ibunya. Segitu kuatkah batin seorang Ibu?, pikirnya. Ya hari ini dia sudah menggadaikan masa depannya demi Ibu dan Adiknya. Ditambah lagi hari ini dia sedang sakit.

"Tapi Ibu gak boleh kawatir berlebihan. Gak usah terlalu memikirkan Marya Bu. Marya gak mau Ibu tambah sakit. Cukup Marya yang memikirkan Ibu. Dan Ibu cukup mendoakan Marya, supaya Marya sehat dan mendapat banyak rezeki" balas Marya mengulas senyumnya.

"Itu pasti Nak. Tapi namaya seorang Ibu mana bisa tidak memikirkan putrinya. Ada ada aja kamu, nanti kamu juga pasti merasakan bagaimana rasanya punya anak" ucap Ibu Hayati lagi, membelai rambut putrinya itu dari samping.

"Kalau begitu Marya ke kamar ya Bu. Ibu, selamat istirahat" pamit Marya.

Ibu Hayati menganggukkan kepalanya. Marya pun beranjak dari tepi tempat tidur dan langsung keluar dari kamar Ibunya.

Masuk ke dalam kamarnya, Marya langsung mengambil handuk dan pakaian ganti. Marya ke luar lagi, melangkah masuk ke kamar mandi yang berada di dekat dapur untuk membersihkan diri yang terasa lengket seharian. Setelah selesai, Marya langsung keluar, kembali ke dalam kamarnya.

Saat akan merebahkan diri, Marya mendengar buyi handphon dari dalam tas kerjanya. Marya meraih tas yang sempat di letakkannya di atas kasur, mengeluarkan handphonnya dari dalam untuk membaca pesan masuk barusan.

Kalau masih sakit besok gak usah bekerja. Istirahat saja, dan jangan lupa minum obat.

Begitulah pesan yang di kirim si buanya darat di hape Marya.

Tanpa membalas pesan itu, Marya menutup layar handphonnya dan langsung menonaktifkannya.

**

"Marya!"

Marya yang baru memarkirkan motornya langsung menoleh ke arah Widuri yang baru datang melaju dengan motor kesayangannya.

"Kamu sudah sehat?" tanya Widuri.

"Sudah" jawab Marya turun dari atas motornya melangkah masuk ke dalam gedung perusahaan. Di ikuti Widuri mensejajarkan langkah mereka.

"Kamu gak di apa apain Pak Kanzo kan di ruangannya?. Semalam aku ingin membangunkanmu setelah pulang kerja. Tapi Pak Kanzo melarangku."

"Semalam kamu datang keruangannya?" tanya Marya menajamkan pandangannya ke wajah Widuri.

"Pak Kanzo menyuruhku mengantar tasmu setelah semua karyawan pulang." jawab Widuri.

"Seharusnya kamu membangunkanku aja" rajuk Marya mendudukkan tubuhnya di kursinya.

"Aku gak beranilah, Pak Kanzo kan di ruangan itu juga" ucap Widuri, setelah mendudukkan tubuhnya, ia pun menyimpan bekal yang di bawanya dari rumah.

Tak lama mereka duduk, mereka harus kembali berdiri karna melihat Bapak Kanzo terhormat memasuki ruangan loby perusahaan itu.

"Slamat pagi Pak!" sapa Marya dan Wuduri serentak.

Seperti biasa, Kanzo tidak akam membalas sapaan mereka. Dia hanya tersenyum tipis tanpa menghentikan langkahnya.

Marya dan Widuri duduk kembali. Baru saja Marya memulai pekerjaanya, telepon di atas mejanya sudah berbunyi.

"Halo Pak! selamat pagi!. Ada yang bi..."

"Buatkan saya kopi" potong cepat suara di balik telepon.

"Baik Pak" patuh Marya.

Tlut!

Sambungan telepon itu langsung terputus begitu saja.

"Siapa?" tanya Widuri yang duduk di sampingnya.

"Pak Kanzo menyuruh di buatkan kopi, kamu aja ya" tawar Marya pada sahabatnya itu.

"Gak ah, kan kamu yang di suruh. Pasti Pak Kanzo menyuruhmu datang tuh ke ruangannya. Menyuruh membuatkan kopi kan hanya alasannya aja" ujar Widuri, sudah paham dengan kode membuatkan kopi.

Marya menghembuskan napasnya kasar dari mulut, lalu beranjak ke dapur yang di sediakan di perusahaan itu untuk membuat kopi untuk bos.

Setelah selesai membuat kopi, Marya langsung mengantarnya ke ruangan Kanzo.

"Ini kopinya Pak, kalau begitu saya permisi" pamit Marya langsung setelah meletakkan kopi yang di bawanya di atas meja kerja Kanzo.

Marya membalik badannya, melangkah ke arah pintu. Namun langkahnya terhenti mendengar suara Kanzo.

"Siapa yang menyuruhmu langsung pergi."

Marya memutar tubuhnya ke arah pemilik suara berat itu tanpa berani melihatnya.

kanzo berdiri dari tempat duduknya, melangkahkan kakinya mendekati Marya yang mematung di tempatnya berdiri. Tepat di depan Marya, Kanzo mengagkat sebelah tangannya, menempelkanya ke kening Marya, dan ke leher wanita itu.

"Hm! ingat, nanti jangan bekerja di loundry itu lagi." ujar Kanzo setelah memastikan Marya tidak demam lagi." Kalau kamu masih pergi, kupastikan usaha loundry itu gulung tikar" ancam Kanzo.

Marya semakin menunduk dan menggigit bibir bawahnya. Terkadang bingung menghadapi sikap Kanzo yang terkadang baik, kejam, perhatian, ramah dan terkadang tegas.

"Kalau begitu saya permisi Pak" pamit Marya sekali lagi, tanpa membantah ucapan Kanzo dan tidak juga mengiyakannya.

"Hm!" Kanzo membalas dengan berdehem. Netranya tidak lepas dari tubuh Marya yang semakin menghilang di balik pintu.

Oh Tuhan, ada yang meronta.

Kanzo pun kembali duduk di kursi kebesarannya. Ia pun mendial tombol panggilan di handphonnya untuk menyuruh seseorang masuk ke dalam ruangannya.

"Haris, cepat kemari" perintah Kanzo setelah pria bernama Haris itu menerima panggilan teleponnya.

"Aku belum sampai di perusahaan" balas Haris.

"Nanti langsung ke ruanganku" perintah Kanzo lagi.

"Baik bos" patuh Haris.

Kanzo pun mematikan sambungan teleponnya.

Setelah menunggu kurang lebih sepuluh menit. Haris baru sampai di ruangannya. Haris lansung duduk di kursi yang berada di depan meja Kanzo.

"Ada apa?" tanya Haris langsung.

"Urus pernikahanku dengan Marya, pastikan tidak ada orang yang mengetahuinya" jawab Kanzo.

Haris menajamkan pandangannya ke wajah Kanzo. Masih tidak yakin dengan keputusan sahabatnya itu ingin beristri dua.

"Kamu sudah yakin?" tanya Haris lagi.

Kanzo membalas tatapan tajam Haris padanya,"Kenapa?."

"Kasihan Marya, Kanzo. Kamu sudah akan menghancurkan masa depan gadis itu. Dia gadis baik baik dan masih polos."

"Justru karna itu. Kalau wanita lain, itu nanti akan banyak menuntut, dan aku kawatir akan menghancurkan rencanaku sebelum mencapai tujuan. Dan juga aku menikahinya, bukan mengajaknya berbuat dosa. Meski suatu hari nanti aku melepasnya. Aku akan tetap bertanggung jawab dengan hidupnya dan keluarganya" jelas Kanzo.

"Terserah kamu saja" desah Haris. Yang penting ia sudah menasehati sahabatnya itu. Soal keputusan, Kanzo sudah dewasa, sudah tau mana yang baik dan tidak baik untuk

dirinya.

"Urus pembayaran hutang Ayahnya di tempat perjudian. Dan berikan Ibunya pengobatan yang terbaik di rumah sakit. Tapi jangan sampai Ibunya tau, dari mana biaya pengobatannya. Aku rasa kamu bisa mengatur semuanya" perintah Kanzo lagi.

"Itu aja?" tanya Haris memastikan.

"Siapkan keperluan Marya di apartement yang baru" ujar Kanzo lagi.

"Baiklah bos, kalau begitu, aku pamit ke ruanganku." Haris berdiri dari tempat duduknya langsung melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Kanzo.

Sedangkan Kanzo yang di tinggalkan, duduk termenung memikirkan apa yang di katakan Haris tadi, tentang Marya yang akan dia nikahi. Bukan tak memikirkan perasaan Marya.Tapi menurutnya Marya wanita yang patuh, yang gampang ia kendalikan. Kanzo berharap misinya akan berjalan lancar dengan menikahi Marya secara diam diam.

*Bersambung.

1
Evy
punya sendiri lebih nyaman... walaupun ganteng dan kaya tapi harus berbagi yang ada sakit hati ya Cici..
Evy
Kalau tidak KB bisa hamil nanti...
Evy
Ada misi apa ya Pak Bos..
Risma Octaviani
mampir
Cheng Nyo
👍👍👍👍👍
Lastri Naila
Luar biasa
echa purin
/Good/
Yenti Kurniati
nggak usah di sensor tulisannya kenapa min?
Rismawati Damhoeri
makanan apa tuh fizza...?
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
musidi sidi
bagus
Elvi
good job adiii👍🏻
Elvi
ooohh ngerti dah misi kanzo itu.. tuk membuktikan klo dia juga hot diranjang😂
Elvi
misi apa nih si bos?
Elvi
hmm bagus nih ceritanya.. semangat berkarya thor💪🏻
Icha Cute: makaci
total 1 replies
Adam Fanny Adam
mantap
Icha Cute: makasih bintang limanya Kak
total 1 replies
senja indah
aku baca y mayra torrrr hhhh
Nuraini Halawa
😂😂😂😂
Nuraini Halawa
😭😭
Imelda Damayanti
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!