Istri Di Atas Ranjang

Istri Di Atas Ranjang

Meminta tanda tangan

"Marya!"

Marya langsung menoleh ke arah wanita yang memanggilnya dan berjalan ke arahnya. Wanita itu adalah atasan Marya bekerja, orang yang bertanggung jawab atas pekerjaannya.

"Ini surat rekomendasinya, tapi kamu minta tanda tangan sendiri ya ke pak Kanzo" ujar wanita itu.

Marya menerima selembar kertas itu dari tangan wanita itu." Trimakasih Bu Intan" ucapnya tersenyum.

"Hm..sama sama" balas Intan lalu pergi.

"Kamu mau mengajuin pinjaman?" tanya Widuri. Dia adalah teman Marya bekerja menjadi resepsionis.

"Iya" jawab Marya.

Widuri hanya bisa diam tanpa bisa membantu sahabatnya itu. Dia sudah tau permasalahan yang di hadapi Marya. Yang harus melunasi hutang Ayahnya, supaya tetap bisa mempertahankan rumah mereka.

"Sana cepat minta tanda tangan, mumpung belum istirahat" suruh Widuri.

Marya menganggukkan kepalanya, ia pun berdiri dari tempat duduknya, berjalan ke arah lif untuk naik ke lantai teratas gedung itu.

Di dalam lif, berulang kali Marya menarik napas dalam dan mengeluarkannya perlahan. Ini pertama kali Marya akan masuk ke ruangan nomor satu perusahaan itu, Marya sangat gugup.

Sampai di lantai petinggi petinggi perusahaan itu. Marya menghembuskan napasnya kasar, untuk mengusir rasa gugupnya. Melihat Sekretaris bos perusahaan itu berada di mejanya. Marya pun menyapanya dengan ramah.

"Mbak, Pak Kanzo nya ada?" tanya Marya.

Sekretaria itu langsung menoleh ke arah Marya yang berdiri di depan mejanya.

"Ada, ada perlu apa?" tanya Sekretaris itu.

"Untuk meminta tanda tangan pak Kanzo" jawab Marya.

Sekretaria wanita itu mengangguk paham" ada di dalam, ketuk aja pintunya."

"Trimakasih Mbak" balas Marya tersenyum, lalu melangkah ke arah pintu ruangan orang nomor satu perusahaan itu, lalu mengetuknya dengan ragu ragu.

Tok tok tok!

"Masuk!" sahut suara bariton dari dalam.

Perlahan Marya mendorong pintu berkualitas tinggi di depannya sembari melangkah masuk dengan kepala sedikit menunduk. Malu dan kawatir pengajuannya tidak di terima.

Tanpa Marya sadari, pria yang duduk di kursi kebesarannya terus memandanginya, dari atas hingga ke bawah.

"Pak, saya ingin meminta tanda tangan Bapak" Marya meletakkan kertas di tangannya di atas meja orang nomor satu perusahaan itu.

"Silahkan duduk" suruh pria itu mengambil selembar kertas dari atas meja tanpa melepas netranya dari wajah Marya.

"Trimakasih Pak" Marya mendudukkan tubuhnya tanpa berani membalas tatapan pria berwajah tampan itu.

Tak tak tak tak!

Pria itu membaca surat rekomendasinya dengan begitu santai sambil mengetok ngetok meja dengan ujung telunjuk, dan sesekali melirik wajah Marya.

Marya menggigit bibirnyan meremas pinggiran roknya karna pria itu terus meliriknya, membuat Marya semakin gugub.

"Untuk apa kamu meminjam uang?."

Marya mendongakkan wajahnya sebentar ke arah Kanzo. Lalu menghela napasnya, bingung harus menjawab apa. Ia meminjam uang untuk melunasi hutang Ayahnya di perjudian, yang sudah menggadaikan rumah mereka. Jika Marya tidak membayarnya, maka dia dan keluarganya harus angkat kaki dari rumah. Marya malu untuk mengatakan alasannya itu.

"Untuk melunasi hutang ayahku, Pak" jawab Marya lirih. Wajahnya nampak merah menahan malu.

"Berapa?" pria itu semakin menatap intens wajah Marya.

"Lima puluh juta" Marya semakin menunduk, melihat pria itu terus memperhatikannya.

Pria itu pun semakin memperhatikan wajah Marya yang menunduk. "Bagaimana kalau kamu menjadi istriku?. Aku akan melunasi hutang ayahmu."

Sontak Marya mendongak ke arah bos besar perusahaan itu lagi. Tidak percaya dengan kalimat yang keluar dari bibir pria itu. Marya tidak salah dengar bukan?. Atau pria itu yang salah bicara.

"Bukankah Bapak sudah punya istri?" tanya Marya. Bahkan pria itu sudah memiliki seorang putri.

"Kenapa?, bukankah seorang pria boleh memiliki istri lebih dari satu?." Pria bernama Kanzo itu mengulas senyumnya. Sangat manis dan menawan, siapa pun yang melihatnya pasti terpesona, termasuk Marya. Tapi sayang, sudah milik wanita lain.

"Aku gak bisa Pak" tolak Marya tanpa berpikir.

"Ya sudah" Kanzo ******* ***** kertas di tangannya hingga bulat seperti bola, lalu melemparnya ke lantai.

Marya menelan air ludahnya dan mengarahkan pandangannya ke arah kertas yang berguling di lantai. Marya tidak percaya bos besar itu membuang kertas rekomendasinya karna menolak penawaran konyol pria yang selalu tampil berwibawa itu.

"Pak saya mohon, beri saya rekomendasi untuk mengajukan pinjaman, Pak" mohon Marya mengiba. Dia sangat membutuhkan uang yang banyak untuk menebus rumah mereka yang tergadai. Jika tidak Marya beserta Ibu dan Adiknya terpaksa minggat dari rumah mereka.

Marya Fawzia, gadis berusia 25 Tahun. Bekerja sebagai resepsionis di salah satu perusahaan. Marya adalah anak pertama dari Pak Maiman dan Ibu Hayati. Semenjak Ibunya sakit sakitan, dia adalah tulang punggung keluarga. Sedangkan Ayahnya, entah kemana menghilang karna tak mampu membayar hutang.

"Kertasnya sudah saya gulung gulung dan di buang" balas Kanzo tanpa merasa bersalah.

Marya meneteskan air matanya, karna pria kaya itu mempermainkan perasaannya. Tidak taukah pria itu bagiamana rasanya hidup miskin, itu sangat tidak enak.

"Saya mohon Pak" harap Marya mengiba lagi.

Kertas rekomendasi itu bisa di print kembali, asal bos perusahaan itu bersedia membubuhkan tanda tangannya saja.

"Jadilah istriku." Kanzo tersenyum, sambil memperhatikan layar laptop di depannya.

Marya menggeleng gelengkan kepala. Perempuan mana yang tidak ingin menjadi istri seorang Kanzo, pria tampan dan kaya. Tapi untuk jadi istri dari seorang pria yang sudah beristri, apa lagi menjadi istri simpanan, Marya tidak mau.

"Aku gak bisa Pak" tolak Marya lagi.

"Ya sudah, aku juga gak bisa" balas Kanzo acuh.

"Kalau begitu saya permisi, Pak." Setelah berpamitan, Marya berdiri dari tempat duduknya.

"Pikirkan penawaranku, kamu boleh kembali ke sini, kalau kamu bersedia!" seru Kanzo sebelum Marya membuka pintu ruangannya.

Marya mengindahkannya, ia pun meninggalkan ruangan itu dengan kecewa. Marya berjalan sambil menghapus air matanya. Sehingga Sekretaris yang duduk di depan ruangan Kanzo mengerutkan keningnya. Kanapa wanita itu menangis?.

Kata karyawan lain, Pak Kanzo sangat baik. Sudah banyak karyawan yang mengajukan pinjaman. Pak Kanzo langsung saja menanda tanganinya tanpa membacanya.Tapi sepertinya, nasib sial lagi berpihak pada Marya hari ini.

Sampai di lantai bawah gedung perusahaan itu. Marya tidak langsung kembali ke meja kerjanya, Marya pergi ke toilet untuk membasuh mukanya yang di jejaki air mata.

Marya bingung harus bagaimana jika dia tidak mendapatkan pinjaman. Terpaksa nanti Marya harus membawa Ibu dan Adiknya mengontrak rumah.

Memikirkan itu, membuat Marya sakit kepala. Gajinya hanya sedikit. Marya rasa jika harus menyewa rumah, gajinya tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari hari. Belum lagi Marya harus membeli obat Ibunya jika sakitnya kumat. Dan Juga Marya harus membayar uang sekolah adiknya dan memenuhi kebutuhan lainnya.

Kanzo yang berada di ruangannya, menggoyang kursinya ke kiri dan ke kanan. Berpikir bagaimana caranya untuk membuat Marya bersedia menjadi istrinya.

'Marya Fauzia' batin Kanzo mengingat nama lengkap karyawannya yang bekerja di bagian resepsionis itu.

Marya gadis cantik lembut keibuan. Memiliki rambut panjang sedikit bergelombang. Hidung mancung, kulit kuning langsat. Alis rapi, tidak terlalu tebal. Bibir ramun, terlihat lembut menggoda.

Kanzo baru meperhatikan wajah resepsionis itu, meski sudah sering melihatnya.Ternyata gadis itu sangat cantik, Kanzo menyukainya.

*Bersambung

Terpopuler

Comments

senja indah

senja indah

aku baca y mayra torrrr hhhh

2023-06-06

0

Yusria Mumba

Yusria Mumba

lanjut,

2022-12-30

0

Arsyad Al Ghifari 🥰

Arsyad Al Ghifari 🥰

kirain ga di lanjutin Thor dengan judul baru

2022-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 Meminta tanda tangan
2 Kamu harus mau
3 Ketakutan
4 Jangan kawatir
5 Demi sebuah misi
6 Mulai goyah
7 Sudah
8 Surat kesepakatan
9 Entah sampai kapan
10 Tetap bertanggung jawab
11 Badai pasti berlalu
12 Pelan pelan dan lembut
13 lebih rileks
14 Begitu sakit
15 Dengarkan suami mu
16 Meronta ronta
17 Membantah
18 Jangan cemburu
19 Begitu sedih
20 Melampiaskan
21 Kamu yang menggodaku
22 Jangan kaku
23 Kita menang
24 Ingin hidup bahagia
25 Menduakan ku
26 Pergilah
27 Hanya untuk bertanggung jawab
28 Coba saja kalau berani
29 Resign
30 Tidak akan sayang
31 Sakit banget
32 Bagaimana bisa
33 Mau apa lagi
34 Gaun pengantin
35 Aku tidak seburuk yang kamu pikirkan
36 Kabur
37 Maksud kamu
38 Kamu yang memulai duluan.
39 Tidak menerima tamu
40 Tidaklah penting
41 Aku bisa hidup tanpa dia
42 Akan semakin kecewa
43 Jangan sembarangan
44 Obat rasa sakit
45 Beri aku waktu
46 Kritis
47 Lebih mencintai kamu
48 Pergi
49 Jangan memikirkan apa pun
50 Aku pergi
51 Apa kabarmu sayang
52 Masih ingin menikmati hidup sendiri
53 Rasain
54 Bukan suami istri lagi
55 Harus mengikhlaskan mu
56 Trauma
57 Tidak akan lagi
58 Aku ingin menghabiskan waktu denganmu
59 Bosan
60 Sayangku
61 Lebih renyah
62 Setelah kita menikah nanti
63 Pernikahan kita di batalkan
64 Berbinar
65 Ayah gak ridho
66 Dasar Pak Kanzo
67 Berani menggodanya
68 Paket lengkap
69 Cukup mencintaiku
70 Kau tau apa yang ku butuhkan
71 Bikin malu
72 Tercampak kan
73 Bermesraan
74 Sudah puas
75 Merindukan mu
76 Jalan damai penuh cinta
77 Aku malu
78 Tidak sedang merajuk
79 Gak salah memilih lagi
80 Gak lagi, sayang
81 Ada syaratnya
82 Obat lelah
83 Masuk angin
84 Ujian kecil
85 Merajuk
86 Menciumku seratus kali
87 Menjadi bosnya
88 Perjalanan hidup
89 Tidak masalah
90 Sangat keras kepala
91 Siapa namanya
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Meminta tanda tangan
2
Kamu harus mau
3
Ketakutan
4
Jangan kawatir
5
Demi sebuah misi
6
Mulai goyah
7
Sudah
8
Surat kesepakatan
9
Entah sampai kapan
10
Tetap bertanggung jawab
11
Badai pasti berlalu
12
Pelan pelan dan lembut
13
lebih rileks
14
Begitu sakit
15
Dengarkan suami mu
16
Meronta ronta
17
Membantah
18
Jangan cemburu
19
Begitu sedih
20
Melampiaskan
21
Kamu yang menggodaku
22
Jangan kaku
23
Kita menang
24
Ingin hidup bahagia
25
Menduakan ku
26
Pergilah
27
Hanya untuk bertanggung jawab
28
Coba saja kalau berani
29
Resign
30
Tidak akan sayang
31
Sakit banget
32
Bagaimana bisa
33
Mau apa lagi
34
Gaun pengantin
35
Aku tidak seburuk yang kamu pikirkan
36
Kabur
37
Maksud kamu
38
Kamu yang memulai duluan.
39
Tidak menerima tamu
40
Tidaklah penting
41
Aku bisa hidup tanpa dia
42
Akan semakin kecewa
43
Jangan sembarangan
44
Obat rasa sakit
45
Beri aku waktu
46
Kritis
47
Lebih mencintai kamu
48
Pergi
49
Jangan memikirkan apa pun
50
Aku pergi
51
Apa kabarmu sayang
52
Masih ingin menikmati hidup sendiri
53
Rasain
54
Bukan suami istri lagi
55
Harus mengikhlaskan mu
56
Trauma
57
Tidak akan lagi
58
Aku ingin menghabiskan waktu denganmu
59
Bosan
60
Sayangku
61
Lebih renyah
62
Setelah kita menikah nanti
63
Pernikahan kita di batalkan
64
Berbinar
65
Ayah gak ridho
66
Dasar Pak Kanzo
67
Berani menggodanya
68
Paket lengkap
69
Cukup mencintaiku
70
Kau tau apa yang ku butuhkan
71
Bikin malu
72
Tercampak kan
73
Bermesraan
74
Sudah puas
75
Merindukan mu
76
Jalan damai penuh cinta
77
Aku malu
78
Tidak sedang merajuk
79
Gak salah memilih lagi
80
Gak lagi, sayang
81
Ada syaratnya
82
Obat lelah
83
Masuk angin
84
Ujian kecil
85
Merajuk
86
Menciumku seratus kali
87
Menjadi bosnya
88
Perjalanan hidup
89
Tidak masalah
90
Sangat keras kepala
91
Siapa namanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!