Sedang di revisi🙏
Arandita adalah gadis berparas cantik dan pintar selain itu arandita juga jago beladiri.
namun pertemuan nya dengan seorang pria membuat hidup nya seperti naik rollercoaster.
akankah kebahagiaan yang arandita dapatkan atau sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenMama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Mendengar perkataan sang ibu Arandita akhirnya mengingat kembali perjanjiannya dengan Vino tempo hari. Dengan cepat Arandita pun mengaktifkan kembali ponselnya yang sudah tiga hari ia simpan di dalam tas.
''Baterainya habis!"
"Aran?" Panggil sang ibu saat melihat putrinya yang terlihat sangat bingung.
"Ehh iya Bu aran gak apa-apa kok, masalah tugas kampus kan bisa tanya sama Marissa bu"
"Baiklah kalau begitu nak, Belajar lah yang rajin jangan terlalu khawatir kan ibu. ibu memang sudah tua wajar saja ibu sakit pikirkan saja masa depanmu dan raihlah mimpimu jangan kecewakam almarhum ayahmu." Ucap Ibu memberikan nasihat untuk putri semata wayangnya.
"Terimakasih bu" Arandita langsung memeluk ibunya dengan sangat erat.
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya aranedita sampai di depan rumahnya dan langsung menggandeng tangan sang ibu dengan hati-hati.
"Ibu merasa sangat bahagia bisa kembali pulang ke rumah kita Aran" Ibu berjalan dengan penuh semangat melepaskan genggaman tanga putrinya.
"Pelan-pelan aja bu jalannya"
Setelah sampai di dalam arandita pun langsung mengisi baterai ponselnya, dan langsung menuju dapur untuk memasak makan siang untuk dirinya dan ibunya.
Dengan keahlian nya Arandita memasak dengan sangat cekatan bak koki profesional. Satu jam berkutat di dapur akhirnya menu sederhana pun sudah tertata rapi di meja makan.
"Ayo bu kita makan siang dulu sebelum ibu minum obatnya" Ucap Arandita yang langsung mengisi pirinh ibunya dengan nasi dan beberapa lauk pauk yang sudah ia masak.
Setelah selesai makan siang dan memberikan obat pada sang ibu, Arandita pun masuk ke kamarnya dan mulai mengaktifkan ponselnya.
Setelah menunggu beberapa saat, aran melihat layar ponselnya terdapat banyak panggilan tak terjawab dari Marissa dan Vino. Dan beberapa pesan teks dari Vino yang mengancamnya.
Dengan cepat Arandita pun langsung menghubungi Vino. Dering pertama vino tidak mengangkat nya, kedua ketiga dan Dering ke empat akhirnya vino mengangkat telepon nya.
"Aku kira kau sudah lupa dengan perjanjian kontrak kita" Ucap vino tanpa basa-basi.
"Aku masih ingat, tiga hari aku menemani ibu di rumah sakit"
Di sebrang sana vino meghela nafasnya dengan kasar, "Baiklah datang keperusahaan RA-Group besok jam tujuh pagi"
"tidak bisa!" Arandita langsung menolak permintaan vino dengan tegas.
"kenapa? apa kau sudah tidak membutuhkan kartu mahasiswa mu, dan bersedia membayar denda atas pembatalan kontrak kita'' Ucap Vino sedikit kesal pada Arandita.
"Dengar tuan vino besok pagi adalah sidang skripsi ku aku tidak mau mengecewakan ibu dan mendiang ayahku, akan menemuimu di perusahaan RA-Grup saat aku sudah selesai dengan urusan ku, mohon pengertiannya dan terimakasih" Arandita langsung mematikan sambungan telepon nya, Secara sepihak.
"Dasar Gadis menyebalkan, seenaknya saja dia mematikan sambungan telepon nya" Vino terus mengumpat Arandita ia merasa sangat kesal pasa gadis itu.
Dengan cepat Vino pun kembali keruangan big bosnya dan memberi tahu kan bahwa besok Arandita akan datang menemuinya. Setelah melaporkan hal itu vino pun mulai kembali mengerjakan pekerjaan nya.
Sedangkan kini arandita mulai merebahkan tubuhnya yang terasa sangat begitu lelah karena kurang beristrahat sepama beberapa hari ini, "Entahlah yang jalan yang aku pilih ini sudah benar atau tidak, tapi yang pasti aku sangat di untungkan disini. Lagi pula hanya sekedar kekasih palsu,'' gumam Arandita sebelum ia menutup matanya dan tertidur pulas.
''ibu adalah wanita yang sangat luar biasa, ibu adalah pahlawan bagi anak-anak nya, ibu tak pernah meminta kembali apa yang dia berikan untuk anaknya. Bagi anak-anak nya ibu bagaikan sinar mentari pagi yang menghangatkan dan menentramkan jiwa, karena ibu lah alasan kita berada di dunia ini, maka hormati dan sayangilah ibu karena ibu adalah jembatan kita menuju surga.''
Lanjutkan