Perjodohan untuk Aleeza.
aleeza yg terpaksa menuruti kemauan sang kakek untuk menikah dg cucu sahabatnya membuat kehidupan Aleeza berubah 180° tidak ada hari tenang dan damai lagi ia harus menghadapi sang suami yang luar biasa membuat orang darah tinggi
tak hanya itu karena mereka berdua menikah karena perjodohan mereka pun menyembunyikan pernikahannya dari publik sehingga di mata publik
Aleeza dan Albian masih single atau lajang
karena hanya ke dua kelurga besarlah yg tau tentang pernikahan mereka itu pun juga syarat dari pengantin pria dan wanita.
bagaimana kisah rumah tangga yang mereka sembunyikan itu??
jangan lupa mampir di novel pertamaku
maaf jika banyak kekurangannya
jangan lupa likenm dn dukungannya ya
terima kasih😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An ElfArmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Tentang Aleeza
Waktu sudah menunjukan pukul 16.00 sore. Waktu Aleeza pulang. Di depan kampus sudah ada Albian yang menunggunya.
"Ya ampun!! Dia kenapa menunggu diluar? Kenapa tidak didalam mobil saja sih?"Gumam Aleeza.
"Rasanya gw pengen kabur saja kalau begini. Kenapa sih makasa banget ini orang? katanya gak mau hubungannya diketahui tapi malah dia sendiri yang ngumbar-umbar."Ucap Al dengan kesal.
Tak..tak..tak..
Aleeza langsung berdiri di depan Albi dengan wajah kesalnya.
"Ayo masuk Al." Ucap Albi.
"Hhmm.." Jawab Aleeza.
Aleeza menjadi perbincangan lagi, karena di jemput oleh seorang pria yang berbeda dari yang kemaren. Dan kali ini juga tak kalah dari laki-laki yang kemaren tampan dengan mobil mewahnya. Tidak ada mahasiswa yang tahu latar belakang Aleeza yang sebenarnya. Meraka taunya jika Aleeza anak yatim piatu dan tinggal sendiri di Aparteman peninggalan orang tuanya. Tapi nyatanya Aleeza adalah seorang putri dari keluarga Ardana itulah yang tidak mereka tau.
...****************...
Didalam mobil.
"Kamu kenapa?" Tanya Albi.
"Tidak apa-apa." Jawab Al kesal.
"Terima kasih buat makan malamnya kemaren." Ucap Albi.
"Emmb...!! Iya." Jawab Al cuek.
"Jangan cuek begitu, kamu makin jelek tau." Ucap Albi yang sambil menggoda.
"Biarin.."Ucap Al.
Albi menepikan mobilnya.
Memegang kedua pipi Aleeza mengarahkan wajah Al menghadap wajah Albi.
"Aku minta maaf Aleeza. Aku memang keras kepala, bisakah kau memaafkan aku?" Ucap Albi sambil menatap mata Aleeza.
Aleeza hanya terdiam saja.
"Kenapa diam saja? Mau aku cium hmm?"Ucap Albi yang menggoda Aleeza.
"Gak mau!!! " Ucap Al dengan tegas.
"Senyum dulu atau enggak aku cium sekarang juga."Ucap Albi sambil mengancam Aleeza.
Aleeza pun hanya tersenyum kaku.
"Kamu lucu banget sih Al." Ucap Albi sambil mengacak-ngacak rambut Aleeza.
"Kita mau kemana ini?" Tanya Al.
"Makan malam. Kemaren kita tidak sempat makan malam bersama, karena aku pulang talat. Jadi aku ingin mengajakmu makan malam." Ucap Albi.
"Kalau begitu, aku mau makan malam direstoran yang paling mahal dan paling mewah."Ucap Aleeza.
"Baiklah terserah kamu saja, aku ikut kamu. "Jawab Albi
"Bi apa kamu beneran mau nikah sama aku?" Tanya Aleeza.
"Iya, Kenapa Al?" Tanya Albi.
"Tidak apa-apa, aku tanya saja." Jawab Aleeza.
"Apa kamu tidak mau menikah denganku?" Tanya Albi.
"Iya, awalnya aku tidak mau. Tapi sekarang aku mau." Jawab Aleeza dengan pendangannya yang pandangannya lurus kedapan.
"Kenapa kamu tidak mau sama aku?" Tanya Albi.
" Karena kamu sombong, awal kita bertemu di mall dan juga penampilanmu yang membuat ku sakit mata." Ucapa Al dengan terusterang.
"Ya ampun, sebegitu burukah aku dimatamu Al?" Tanya Albi.
"Iylah, sangat buruk. Awalnya dan sekarang kamu tidak seburuk pada awal kita bertemu." Jawab Aleeza dengan tersenyum.
...****************...
"Kita sudah sampai." Ucapa Albi.
Albi membukakan pintu untuk Aleeza.
Al pun turun dari mobil dan Albi menggandeng tangan Aleeza masuk kedalam restoran. Pertama kalinya Albi dan Aleeza seperti pasangan kekasih.
Mereka pun menikamati makan malam pertama, Bagi mereka berdua tanpa ada penolakan maupun paksaan.
"Aleeza apa aku boleh bertanya sesuatu sama kamu." Ucap Albi sambil memakan makanannya.
"Boleh, mau tanya apa?" Jawab Aleeza.
"Apa kamu punya kekasih?" Tanya Albi dengan hati-hati.
"Tidak punya, lagian aku tidak pernah pacaran." Jawab Aleeza dengan santai.
"Kamu tidak pernah pacaran? Seriusan?" Tanya Albi yang tak percaya.
"Iya serius Bi, kamu pikir aku cewek yang menebar mantan dimana-mana gitu? Aku bukan Kak Kai, aku Aleeza yang selalu dijaga. Jika kakak-kakakku tau, aku berpacaran atau dekat dengan laki-laki lain bisa-bisa laki-laki itu habis di tangan kakak-kakaku." jelasnya Aleeza.
"Iya juga ya, kakakmu over banget. Bahkan aku baru tau jika kamu adik dari Kai. Jika kai tidak menelponku, mungkin sampai sekarang aku seperti orang bodoh. Tapi Al kamu pasti pernah suka sama laki-laki kan?" Tanya Albi lagi.
"Ehmm, jadi kamu tidak tau kakak Kai punya adek perempuan. Hahahah...
Aku lupa tapi selama aku kuliah belum ada sih." Ucap Al.
"Ehmmmb..!! Iya aku gak tau kakak mu pinter nyembunyin adeknya. Berarti aku laki-laki pertama yang dekat dengan kamu dong?" Ucap Albi.
"Ya kamu yang pertama, yang disuka kakek dan diterima oleh ke4 kakakku." Jawab Aleeza.
"Kalau kamu, apa pernah pacaran sebelumnya atau sekarang kamu punya kekasih?" Tanya Aleeza.
"Kalau dulu punya, kalau sekarang tidak ada."Ucap Albi canggung dan raut wajah yang berubah sedikit sendu.
"Ohh, Kenapa putus??" Tanya Aleeza.
"Mungkin sudah ada yang lain di hatinya."Ucap Albi sambil mengaduk-aduk minumannya.
"Kenapa raut wajahmu begitu? Kamu masih suka padanya? Mangkanya kamu mau menyembunyikan pertunangan dan pernikahan kita." Tanya Aleeza tanpa basa-basi.
Albian hanya terdiam, karena apa yang Aleeza ucapakan benar adanya. Albi masih menunggu kekasihnya yang pergi meninggalkannya.
"Kenapa diam saja Bi? Ucapanku benar ya?" Tanya Aleeza dengan suara yang mulai lirih dan raut wajah berubah sendu. Seperti ada sesuatu yang menusuk hatinya.
Albian menatap Aleeza dan memegang keduan tangan Aleeza.
"Itu dulu Al, sebelum aku mengenalmu. Tapi.. sekarang aku sudah memilikimu. Kamu berhasil mengisi kekosongan hatiku."Ucap Albi yang menatap lekat wajah Aleeza.
"Iya kah?" Tanya Aleeza ragu dengan ucapan Albi.
"Iya Al." Jawab Albi.
"Yuk kita pulang."Ajak Albi.
"Iya ayo!!" Jawab Aleeza
"Kita pulang ke aparteman aku ya?" ucapa Albi.
"Tidak!! Aku pulang ke apartemanku saja." Ucal Aleeza.
"Kenapa Al?" Tanya Albi sendu.
"Kita belum menikah, tidak baik untuk tinggal satu atap."Jawab Aleeza.
"Baiklah aku antar kamu ke apartemanmu" Jawab Albi.
"Terima kasih, kita akan bersama bukankah tinggal menunggu waktunya saja."ucap Aleeza.
"Iya Aleeza." Ucap Albi.
"Kita sudah sampai Al." Ucap Albi.
"Ehmm!! Ya aku masuk dulu ya, pulangnya hati-hati."
"Tunggu Al" Memegang tangan Aleeza.
Cup..
Sebuah kecuapan mendarat di kening Aleeza.
"Hmmmm"
Bluuss..
Membuat Aleeza malu. Aleeza pun segerah keluar dari mobil Albi.
"Dasar gitu saja sudah malu-malu"Guman Albi
sambil ternyum tipis dibibirnya.
...****************...
Didalam Aparteman Aleeza.
"Gila!! Dia main nyosor aja, kelaman lajang jadi gitu ya. Tapi sepertinya dia masih memikirkan mantannya itu deh, aku mau tanya soal mantannya sama kakak Kai. Kakak pasti tau sejarah cintanya Albian." Gumamnya.
Dan disisi lain.
Albian, dia tidak pulang kerumah. Melainkan pergi berkumpul bersama temannya di bar. Bar tersebut milik Zian. Disana ada Kai, Zian, dan Bastian.
"Wah..wah!! Calon pengantin kita sudah datang. Seharusnya lo itu diem dirumah, Jangan ke bar terus." Ucap Bastian.
"Gw pusing, gw pengen minum wine. Zian bawain gw wine."Perintah Albi sambil bersadar disofa.
"Jangan sampai mabuk loh Bi, entar khilaf sama perempuan Jal*ng. Maka jangan mimpi menikahi adek kesayangan gw." Ucapa Kai dengan tegas.
"Wah!! Sudah diancam tuh sama kakak iparnya. Ini wine nya." Ucap Zian sambil memberikan botol wine kepada Albian.
Albian pun mengambil wine dari tangan Zian. Dan menuangkannya kedalam gelas lalu Albi meminumnya.
"Kai, gw gak tau sebelumnya. Jika Aleeza adik lo. Sebelun lo nelpon gw waktu itu." Ucap Albi.
"Iya Kai, gw juga baru tau itu dari Albi." Ucap Zian.
"Lo simpen dimana aja adek lo, Kai?" Tanya Bastian.
"Jangankan kalian, bahkan banyak keluarga besar yang tidak tau jika keluarga Ardana memiliki seorang putri." Ucap Kai sambil meminum wine.
"Why Kai ? Itu terdengar aneh. Seolah-olah seperti cucu yang tidak diakui saja."Ucap Zian.
"Karena untuk melindunginya. Orang tua kita meninggal penuh dengan kejanggalan, karena itu kakek menyembunyikan Aleeza. Bahkan nama belakang Aleeza buka Ardana tapi Ardania." Jelasnya Kai kepada sahabatnya.
Johan Beilino
Asisen atau tangan kanan Albian. Johan sudah lama ikut keluarga Kyle. Bahkan dia kuliah satu kampus dengan Albian. Keluarga Kyle memperlakukan Johan sama seperti putra dan cucu mereka sendiri.
Johan sangat disiplin, jujur, cekatan, ulet dan profesional dalam bekerja.
Zian Velion
Sahabat Albi, dia baik suka berfoya-foya. Menggati wanita seperti mengganti pakaian. Dan dia seseorang yang prefcsionis.
Tak banyak bicara, tapi dia seseorang m yang sangat perhatian dan paling tidak bisa melihat wanita menangis.
Bastian Marlio
Juga sahabat baik Albian, ya dia sama seperti Zian suka menggonta ganti wanita seperti pakaian. Dia pendiam dingin diluar hangat didalam, tidak suka diatur. Dan hobby tidur.