Anandita putri Yasmin tidak menyangka akan mengalami kejadian yang tak terduga malam itu.
Karena sebuah kesalah pahaman dengan pemuda bernama Gavin putra Bagaskara mereka berdua harus menanggung konsekuensi dinikahkan malam itu juga oleh penduduk kampung karena dikira melakukan perbuatan asusila.
Anandita baru tahu setelah mereka menikah bahwa Gavin adalah murid disekolah tempat dia mengajar.
Bagaimanakah kisah perjalanan cinta mereka,akankah hubungan yang dimulai oleh sebuah salah paham bisa menjadi langgeng.
Silahkan dibaca reader tercinta semoga karya autor yang ini bisa menjadi teman kehaluan kalian.
Jangan lupa untuk meninggalkan like dan komen agar autor semangat untuk updatenya nanti.
Happy Reading reader semua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10.Deal.
"Bagaimana kalau satu bulan"
"hah!!"
Anandita langsung tersentak mendengar Gavin hanya memberinya waktu satu bulan bagi mereka berdua untuk saling mengenal.
"Gavin dengar,apa kau serius dengan pernikahan kita ini,atau kau hanya kita ingin melakukan hubungan fisik saja?"tanya Anandita.
"apa maksudmu kau pikir aku tidak cukup dewasa untuk memahami konsep sebuah pernikahan"ucap Gavin mulai emosi karena sepertinya Anandita menganggapnya seperti anak kecil.
"bukan..,tapi..,"Anandita melihat kilatan marah di mata Gavin karena ucapannya barusan,jadi Anandita berusaha untuk membetulkan maksud dari ucapannya yang juga terdorong sedikit emosi.
"aku mengerti,sepertinya kita memang perlu waktu untuk saling mengenal satu sama lain"ucap Gavin dengan nada yang terdengar lebih pelan.
"iya,aku pun berharap kita bisa saling mengerti secepatnya".
"baiklah mari kita mulai mengenal dari hal hal kecil tentang diri kita masing masing"ucap Gavin.
"ya,aku setuju sebaiknya kita memang mulai mengenal dari hal hal sepele yang ada pada diri kita masing masing"
"jadi,kita sepakat"tanya Gavin.
"ya,sepakat "Anandita mengangguk yakin pada Gavin.
"jadi karena kita bermaksud untuk saling mengenal maka sebaiknya kita serumah mulai hari ini"
"hah,haruskah mulai hari ini Vin?"
"kenapa,kau keberatan tinggal dirumahku?"
"bukan,tapi aku perlu memindahkan dulu barang barang yang ada dirumahku kesini dan itu butuh waktu"
"kau tidak perlu melakukannya,"
"maksudmu,Vin?"
"kau hanya perlu membawa baju dan perlengkapan untukmu mengajar selebihnya,tinggalkan saja dirumah mu sana"
"tapi bagaimana aku akan tidur nanti kalau aku hanya membawa baju untuk dibawa pindah kesini?"
"kau tidur dengan ku,dikamarku"
"hah!!!"seketika Anandita kaget mendengar ucapan Gavin barusan.
"kenapa? kau keberatan,bukankah kau bilang kita harus saling mengenal jadi langkah pertama kita harus tidur sekamar agar tau tentang kebiasaan pasangan kita masing masing"
"haruskah malam ini?"ucap Anandita dengan wajah tertunduk.
"lalu kapan?, kalau tidak mulai malam ini,kita hanya akan tidur diatas ranjang yang sama itu saja,apakah kau tidak mau".
Anandita hanya menghela nafas dengan berat mendengar apa yang dikatakan Gavin padanya,sekarang dia merasa seperti orang yang akan menjalani hukuman saja.
"ya,baiklah jadi bisakah kau mengantarku pulang kerumah untuk mengambil pakaianku dan buku buku yang harus kupakai mengajar disekolah"tanya Anandita dengan lesu.
"aku akan mengantarmu,sekarang"ucap Gavin lalu berdiri dari kursi dan berjalan kearah pintu apartemen.
Anandita juga ikut bangkit dari kursinya dan mengambil tasnya yang ada dikursi ruang tamu itu,kemudian dia berjalan mengikuti Gavin keluar dari Apartemen mewah milik Gavin.
Sambil berjalan mengikuti langkah Gavin menuju Area parkir Anandita baru sadar ternyata Gavin tinggal di area hunian yang elit,dia tinggal di kawasan Apartemen yang hanya dihuni oleh kalangan kelas atas saja.
Anandita jadi berpikir sebenarnya siapa pemuda yang menikah dengannya ini.
"Ayo naik"ajak Gavin pada Anandita sambil membuka pintu sebuah mobil jenis Suv merk terkenal dengan logo 4 cincin didepannya,yang Anandita yakin harganya melebihi harga rumah miliknya sekarang.
"kita,pakai ini?"tanya Anandita dengan ragu
untuk naik kedalam mobil mewah itu.
"iya,apa kau ingin pulang kerumahmu naik motorku dengan pakaian minim begitu?"
tunjuk Gavin pada atasan kaos yang dipakainya.
Anandita baru sadar saat melihat kearah dirinya,dan membenarkan apa yang dikatakan Gavin.
Kenapa di merasa selama bersama Gavin otaknya benar benar tidak bisa bekerja dengan normal,ada apa dengan dirinya ini ,batinnya.
Apakah dia mulai punya perasaan pada Gavin,tapi mereka baru kenal selama tidak kurang dari 24 jam,bisakah perasaan itu sudah datang dihatinya.
Bukan kah orang bilang rasa suka timbul karena terbiasa tapi ini,apakah juga menandakan dia mulai terbiasa dengan kehadiran Gavin disekitarnya,meskipun belum lama mengenalnya.
Tapi mungkin bisa saja kita jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seseorang seperti yang sering dia baca dinovel novel online.
Karena walaupun kebersamaan mereka tidak lebih dari 24 jam tapi dia tidak menolak ciuman Gavin,bahkan kalau Gavin memaksakannya tadi mungkin dia juga akan mau melakukan ML dengannnya.
Otak Anandita sibuk ber argumen sendiri tentang dirinya,sampai dia tidak sadar bahwa Gavin sudah menunggunya untuk masuk kedalam mobil dari tadi.
"kau ingin pulang atau tidak?"tanya Gavin karena melihat Anandita hanya diam didepan pintu mobil tanpa bermaksud untuk masuk kedalam mobil.
"hah!!"Anandita terkejut mendengar pertanyaan Gavin karena dari tadi pikirannya sedang dipenuhi berbagai pertanyaan tentang dirinya sampai tidak sadar bahwa dia sedang ditunggu Gavin untuk masuk kedalam mobil.
"ayo naik,aku akan mengantarmu pulang mengambil barang barangmu".
"iya,maaf"ucap Anandita dengan segera naik kedalam mobil milik Gavin.
"didepan"ucap Gavin karena melihat Anandita akan membuka pintu belakang".
"tapi.."
"naik didepan,aku ini suamimu bukan supirmu"jawab Gavin ketus,karena dari tadi Anandita selalu mencoba mengaduk aduk emosinya.
"iya,maaf Vin"ucap Anandita lalu pindah kekursi depan disebelah kemudi.
"pasang sabuk pengamanmu"ucap Gavin,sambil mulai menghidupkan mesin mobil siap untuk berangkat.
"ya,sudah"jawab Anandita sambil membetulkan posisi duduknya karena dia hanya memakai atasan kaos tanpa lapisan celana didalamnya jadi secara otomatis bawahnya akan naik saat dia duduk,dan akan memperlihatkan paha mulusnya didepan Gavin,yang membuatnya jadi risih,karena bagaimana pun mereka tetaplah masih dua orang asing yang baru kenal meski sudah terikat dalam pernikahan.
Melihat Anandita tampak tidak nyaman dengan duduknya Gavin jadi mengerti,mungkin itu tadi alasan Anandita ingin duduk dikursi belakang.
Kemudian Gavin membuka laci disamping kursi kemudi dan mengeluarkan sebuah kain tipis yang cukup lebar,untuk bisa menutupi kaki Anandita yang terekspos didepannya.
Gavin tidak menampik kalau melihat paha mulus sang istri membuat gairahnya sebagai laki-laki jadi bangkit.
"pakai ini"ucap Gavin sambil memberikan sebuah syal lebar kepada Anandita.
"ini..,"Anandita bermaksud bertanya tentang syal itu,karena itu syal milik perempuan dan terlihat mahal harganya.
"itu syal milik bunda jadi kau bisa memakainya"
"oh,makasih"Anandita merasa lega mendengar jawaban Gavin tentang syal yang diberikannya itu.
Karena bagaimana pun dia tidak ingin memakai barang perempuan lain,apalagi yang menyuruhnya memakai itu suaminya,itu terasa tidak nyaman dihati.
Dililitkannya syal pemberian Gavin kepinggangnya,meskipun tidak bisa menutupi seluruh kakinya tapi paling tidak sekarang hanya lutut kebawah yang terbuka jadi Anandita bisa duduk dengan lebih nyaman dikursinya.
"kita berangkat sekarang"ajak Gavin mulai siap menjalankan mobilnya keluar dari area parkiran Apartemen miliknya.
"ya,kita berangkat sekarang"ucap Anandita pada Gavin.
seandai di balik, gavin yang marah tidak jelas karena omongan orang lain, dan minta cerai pada anadita, dia terus marah, membentak apakah kau akan anggap juga itu masalah biasa apakah kau juga akan adil jika membuat malah mengemis cinta seandai diperlakukan gitu oleh gavin
stop selalu menganggap kesalahan pemeran utama wanita (sudut pandangmu) adalah hal biasa dan tidak perlu dibesarkan
karena fakta nya yang dilakukan anadita adalah kesalahan serius dan fatal
*karena orang lain suami yang kena imbasnya
*minta cerai, fatal dan laknat
*marah, membentak, kurang ajar, dan durhaka,
*mau pergi dari rumah
ini semua sudah kesalahan serius,
begitu aja thor jika kau diperlakukan kayak gitu oleh suamimu, hanya karena omongan orang lain suami marah2, membentak, dan minta cerai dan mau pergi dari rumah apakah kau Terima begitu saja
thor jadi wanita jangan selalu hanya melihat sudut padang istri saja karena itu membuat kau sangat egois, lihat juga sudut pandang pria (suami)
sampai disini pahamkan
Gimana klo tengah malem cello kebangun 😁