Trio Psikopat Klan Pratomo ( lanjutan GD3 )
- Kirana, seorang fotografer lepas, mencari pria yang sudah memberikan anak padanya karena one night stand. Kirana tahu dia dimanfaatkan oleh pria itu untuk mendapatkan informasi tapi selama dia mencari ayah putra semata wayangnya, pria itu seperti hantu. Hingga dirinya tahu siapa pria itu dan Kirana akan meminta pertanggungjawaban Yagami.
- Princess Margareth dari Swedia adalah biang kerok hingga suatu hari dia memergoki prince Alucard de la Borde sedang membunuh seorang pria di apartemen karena hendak membunuh dirinya. Maggie, yang nyaris dibunuh oleh Alucard, bernegosiasi dengan pria psikopat itu. Maggie bersedia menikah demi dua kerajaan dengan syarat, Alucard berhenti membunuh. Apakah berhasil?
- Dirandra sudah dibidik oleh badan intelijen Jepang saat dirinya memberikan kuliah tentang racun karena kasus pembunuhan pejabat kotor disana. Chief Tora Matsumoto menuduh gadis itu pelakunya.
8th generation klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tora vs Kei
Todai University Jepang
Tora Matsumoto menatap sebal ke Dirandra yang hanya memandangnya dengan sinis. Jika tidak ingat, rasanya Tora ingin mencekik leher Dirandra ... Apa mencium bibirnya ya?
"Was sagst du, Dira ( kamu ngomong apa, Dira )?" tanya Franz Broghart ke sahabatnya.
"Ich sagte, wenn er meine Hilfe bräuchte, müsste er mir hundert Millionen Yen zahlen ( aku bilang kalau dia mau bantuan aku, dia harus bayar seratus juta yen )," jawab Dirandra cuek.
"Meine Güte ( Astagaa)!" seru Franz sambil memegang pelipisnya. "Jangan begitu lah Dira."
"Dia duluan yang mulai! Nuduh aku pelakunya gegara ada namaku di notes yang ada di TKP!" balas Dirandra.
Tora hanya menatap bingung karena keduanya menggunakan bahasa Jerman.
"Ano ... Dare ka hon'yaku o tetsudatte kuremasen ka ( ada yang bisa bantu menerjemahkan )?" potong Tora yang merasa jadi obat nyamuk di mata kedua orang itu.
"Dengar Macan Ompong ... Seratus juta yen atau aku tidak mau membantu kamu!" jawab Dirandra dingin.
Tora menyipitkan matanya. "Darimana aku mendapatkan uang itu?"
"Itu masalah kamu, Chief! Otak dan ilmu aku mahal!"
Franz Broghart hanya menggelengkan kepalanya. "Oh ya ampun."
Meskipun Franz tidak paham bahasa Jepang, tapi dia bisa tahu kalau dua orang yang sedang berseteru itu, belum mendapatkan titik temu yang pas.
***
Gedung Sakura, Kepolisian Pusat dan Badan Intelijen Jepang di Tokyo
Tora datang ke lantai tempat dia bekerja dengan wajah kesal ... Super kesal ... Super duper kesal! Hirota Tanaka melihat wajah Bossnya marah, langsung mengambil sebotol air mineral dingin untuk diberikan pada Tora.
"Boss ... Minum dulu," ucap Hirota sambil memberikan botol minum itu ke Tora.
Pria tinggi itu langsung membuka tutupnya dan menenggaknya hingga habis separo.
"Tidak berjalan baik ya boss?" tanya Hirota.
Tora menatap wakilnya dengan tatapan judes. "Menurut kamu?"
Oke. Ini tidak bagus.
"Boss. Apa tidak ada yang bisa kita lakukan? Dokter Pratomo tidak mau membantu?" tanya Hirota.
"Wanita itu! Dia meminta seratus juta yen! Seratus juta yen!" amuk Tora. "Yang benar saja!"
SRAAAAKKKK!
Semua berkas yang ada di mejanya pun berantakan dibuang oleh Tora. Pria itu melonggarkan dasinya dan melepaskan jasnya.
"Se ... seratus juta yen? Uang dari mana Boss?"
"MANA AKU TAHU!" bentak Tora. "Apakah dia memang sehebat itu?"
"Ehem ... rumornya dia bisa membuat orang menjadi gila dan kena stroke. Bahkan dia bisa membuat seseorang bisa saling membunuh. Apalagi ... Dia pasti tahu isi formula racun itu."
Tora hanya mendengus kesal. Masa iya harga pengetahuan nona Pratomo itu seratus juta yen?
***
Rumah Keluarga Takara Bianchi
Hyde dan Kana melongo saat mendengar cerita Dirandra dan Franz yang meminta uang seratus juta yen ke Tora Matsumoto.
"Dira, apa kamu tahu dia itu chief intelejen Jepang?" ucap Hyde dengan bahasa Jerman agar Franz nyaman.
"Tahu. Tapi bodo amat lah!" jawab Dirandra. "Otak dan ilmu aku mahal!"
Kana menggelengkan kepalanya.
"Maaf Hyde-san." Kenta tampak tidak enak masuk ke ruang makan.
"Ada apa Kenta?" tanya Hyde.
"Ada Chief Detektif Tora Matsumoto di ruang tamu."
Hyde, Kana dan Franz menatap Dirandra.
"Nah lho Dira, kamu sudah membuat macan ompong panik. Kasihan ah anak orang," kekeh Kana.
"Yakin dia anak orang Tante?" kerling Dirandra usil.
Kana menggelengkan kepalanya.
"Suruh tunggu sebentar. Nanti aku temui." Hyde melirik tajam ke Dirandra yang santai saja makan.
"Baik. Aku permisi dulu." Kenta tersenyum ke arah Dirandra. Benar-benar khas keluarga Pratomo. Sukanya bikin kacau saja.
"Dira, nanti sama Oom temui si macan bukan Kemayoran itu!"
"Lha? Ganti lagi?" seru Dirandra.
***
Tora Matsumoto menatap gelisah di ruang tamu milik Yakuza Takara Bianchi dan dirinya lebih mendelik saat melihat salah satu anak buah Yakuza membawa seekor ular di lehernya.
Serius itu ular? - batin Tora.
"Oom siapa?"
Tora terkejut saat melihat seorang bocah berusia lima tahun berdiri di sebelahnya. Bocah itu memakai seragam kendo dengan wajah imut.
"Nama Oom Tora Matsumoto. Kamu siapa?" Tora berjongkok ke arah bocah itu.
"Kei Watanabe." Bocah itu membungkuk hormat.
Tora ikut membungkuk. Ya ampun ... Sopan kali.
"Oom mau cari siapa disini?" tanya Kei.
"Ano ... Cari Nona Dirandra Pratomo."
Kei menelengkan kepalanya. "Oom ada masalah sama Tante Dira?"
EEEEHHHHHH? Ini keponakannya? Bagaikan langit di sore hari yang berbeda jauh! - batin Tora. Bagaimana bisa keponakannya sopan begini tantenya songong begitu?
"Ti ... tidak sih. Oom hanya mau minta tolong."
"Oom mau minta tolong apa?"
Tora berdehem."Oom kesulitan memecahkan kasus. Dan Oom tahu Tante Dira bisa membantu Oom."
Kei hanya mengangguk. "Tidak semudah itu Oom"
Aku tarik omonganku! Tante dan keponakan sama saja!
"Ano ... Kei tahu apa kesukaan Tante Dira?" rayu Tora.
Kei tampak berpikir. "Tante Dira sukanya makan enak dan mahal. Terutama Wagyu yang grade A5. Oom kerjaannya apa?"
Tora melongo. "Kamu umur berapa sih?"
"Lima tahun. Aku calon pemimpin Yakuza Watanabe."
Tora semakin pusing. Cucunya Yakuza yang itu? Aduuuuhhh Kamisamaaaaa!
"Ba ... Bagaimana bisa?" gumam Tora langsung merasa migrain.
"Oom kerjaannya apa?" tanya Kei lagi.
"Oom kerjaannya polisi Tokyo."
Kei menatap Tora dengan wajah kasihan. "Gomenasai, tapi gaji Oom tidak mampu beli Wagyu grade A5."
Tora langsung syok. Aku kena mental sama anak lima tahun? Cucu Yakuza pulak!
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
oh..udh nikah yaaa?
aq lupa ceritanya dmn? ada g yg bagian cerita nikahnya ini?