apa jadinya jika seorang santri pondok pesantren diharuskan bersekolah disekolah umum. annasya semenjak ayahnya meninggal dia harus menikah muda kemudian pindah sekolah ke sekolah umum.
araf abinaya diusianya yg masih 18 tahun dia harus menikah dengan seorang gadis anak dari sahabat ayahnya. akankah cinta berpihak pada mereka? akankah annasya merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rulinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Vita yang memang aslinya kepo abis dia masih bertanya soal kedekatan nasya dan araf
"sya kok lu bs sih tinggal dirumah araf?"
Sambil berjalan ke arah kelas nasya hanya tersenyum, hana yang nelihat nasya mulai ga nyaman dengan berbagai pertanyaan vita menyela, "udah apa vit lu kepo banget sama hidup orang"
"issshhhh.... gue kan penasaran soalnya dia bisa dapetin pangeran sekolah kita na" ucap vita sambil memonyongkan bibirnya
"pangeran? mas araf pangeran sekolah?" tanya nasya
"mang lu ga tau?" kali ini nita yang bertanya
Nasya hanya menggeleng
"ya iyalah ga tau nasya kan baru hari ini disekolah ini" ujar hana sambil menghela nafas
"iya juga ya" sahut nita sambil berpikir
"kak araf itu idola sekolah sya, selain pinter dia selalu dapet juara umum dia juga kapten basket sekolah. tapi.... sayang... dia playboy" ucap vita sambil tertunduk
"masa sih?" tanya nasya yang diangguki vita dan nita
"selain play boy dia juga jagoan sekolah, kalau ada tawuran dia maju paling depan" sahut vita
Nasya menghela nafas, saat matanya hendak menatap ke depan dia melihat araf ke arah toilet diikuti siswi cewe yang cantik dibelakangnya sambil tersenyum. Nasya jadi penasaran dia pun hendak mengikuti.
"temen-temen aku ke toilet dulu ya" pamit nasya
"cepet ya sya sebentar lagi bel masuk" ucap hana yang diangguki nasya
Nasya masuk ke toilet cewe dia mendengar suara cewe mendesah, "terus raf.... lagi...." Nasya yang penasaran langsung mendobrak pintu toilet
Nasya terkejut melihat apa yang ada didepan matanya. saat nasya mendobrak pintu itu araf terjengkang duduk diatas toilet dengan baju yang sudah terbuka kancing bajunya begitu pun si cewe.
"eh apa-apaan sih lo! dobrak2 pintu berani banget lo ya!" bentak cewe itu pada nasya
Wajah nasya merah padam, "apa-apaan kamu mas?"
Araf yang mendengar suara nasya langsung mendongak terkejut, "nasya"
"eh.." cewe itu mendorong nasya, "pergi ga lo!"
Nasya menatap araf, "sini mas" nasya melambaikan tangan, araf pun mendekat, "sya maaf ini...."
"dompet, hanphone, kunci motor" potong nasya
"sya... ta... tapi...." araf gugup
"mau ngasih apa aku aduin mami?" ujar nasya yang langsung diangguki araf. Kemudian araf menyerahkan semua yang diminta nasya
"eh lu ngapain sih..." bentak cewe itu hendak merampas yang diminta nasya dari tangan nasya
Nasya menepis, "eh kamu juga jadi cewe jangan mau disentuh-sentuh kalau belum jadi suami dapat apa kamu dari mas araf?"
"sya... kok kamu ngomong gitu sih" ucap araf yang masih menunduk
"pulang nanti tungguin aku jangan berani-berani ngilang" ancam nasya kemudian nasya pergi dari toilet.
"raf dia...." belum selesai bicara araf sudah berlari mengejar nasya membuat cewe itu geram dan menghentakkan kakinya dilantai. setelah membenahi diri dia pun keluar dari toilet.
"sya... syaa..." araf mengejar nasya
"mas udah bel masuk, aku mau masuk kelas" araf pasrah dan akhirnya berjalan ke arah kelasnya 3 ipa 1
Vita yang melihat kedatangan nasya dengan wajah merah padam bertanya, "dari toilet kok muka lu kusut banget sya?"
Nasya menoleh pada vita, "toiletnya bau" jawab nasya asal. Tidak mungkin bagi nasya membuka aib suaminya
Vita hanya mengangguk dan menghadap ke depan. jam berikutnya guru tidak datang karena sedang sakit maka jam kosong nasya duduk manis sambil membaca novel.
"sya lu bisa pindah sebentar ga duduk didepan?" ujar dila teman nasya yang duduk paling depan
"kenapa?" tanya nasya cuek masih sambil baca novel
"gue ada yang mau dibahas sama hana dia kan bendahara kelas gue sekertaris jadi ada yang mau gue bahas bertiga sama arya ketua kelas" jawab dila
Nasya tanpa berkata dia bangun dari duduknya dan duduk di bangku paling depan. Baru saja duduk tiba-tiba mejanya ada yang menggebrak
Brakkk
Nasya langsung menatap dingin pada segerombolan cewe didepannya
"ehh... lo jangan cari masalah ya sama gue!"
dibelakang arya coba bangun dan bertanya, "kak karen ini kenapa ya? bisa kan dibicarain baik-baik"
"lo jangan ikut campur!" bentak karen
saat arya hendak membalas nasya sudah menyetop dengan tangannya. kemudian nasya melempar buku diatas meja dan melipat tangannya dengan gaya cool tanpa takut sedikit pun pada karen and the geng.
"ada apa?" tanya nasya santai
"gue ga suka lo ganggu hubungan gue sama araf!" sentak karen sambil menunjuk pada nasya
"emangnya kamu siapa?" tanya nasya masih santai
karen geram kemudian menggebrak lagi meja dengan kedua tangannya, "gue cewenya araf semua 1 sekolah ini juga tau gue cewenya araf!" ujar karen dengan suara keras
Nasya hanya menghela nafas mengangguk kemudian menatap karen yang masih menatap tajam padanya kemudian nasya berucap, "i dont care"
Nasya kembali menegakkan duduknya, karen makin murka dia ingin maju untuk menarik kerudung nasya namun nasya sudah terlebih dahulu menendang meja kuat-kuat hingga karen terjengkang. 1 kelas terkejut dibuatnya.
"sialan lo!"
Saat karen hendak maju arya dan 3 orang murid lelaki menghadang karen dan teman-temannya, "maaf kak tolong jangan buat keributan dikelas" ucap arya diikuti 3 temannya berbaris membuat tameng untuk melindungi nasya.
Teman karen berbisik, "udah ren kita balik kelas dulu nanti kita pikirin lagi bales anak baru itu" karen dan anak buahnya pun beranjak dari kelas.
vita, hana dan murid lainnya langsung menuju ke arah nasya, "sya gila lu berani banget lawan kak karen. keren banget lu sya"
"gue kira lu alim yang cuma bisa nangis saat ditindas sya ternyata serem juga ya kalau lu marah" ucap arya yang hanya dibalas nasya dengan senyum kecil
####
"dari mana aja lu raf?" tanya david teman sebangkunya. daffa dan fariz pun ikut nimbrung
"gila gue kaya kepergok bini lagi selingkuh, eh tapi dia kan emang bini gue ya hadeehhh"
"maksudnya?" tanya daffa masih bingung
"tadi gue ketoilet cewe biasa gue lagi begitu sama karen eh tau-tau nasya dateng dobrak pintu. Dompet, hp, kunci motor diminta semua sama dia. apes gue" ujar araf menjelaskan yang sambut tawa riuh teman-temannya.
"**** lagian udah punya bini cakep yang begitu masih doyan aja. emang ga bisa apa sama bini lu!" ucap daffa sambil tertawa yang disambut pukulan buku kekepalanya.
Saat teman-teman araf tertawa puas dia melihat karen masuk kelas dengan wajah kesal
****
Terima kasih untuk para pembaca yang udah ngeluangin waktunya maaf jika dalam penulisan masih banyak yang typo jangan lupa tinggalkan jejak ya
KESEEEL😡
the best😍💕