Gadis Segel Milik Ceo

Delon sangat menikmati makanan yang di masak oleh Renata,dia sungguh beruntung mendapatkan istri seperti Renata.Masih muda,segel,cantik dan pintar masak pulak.

" Mas" panggil Renata disela-sela makannya.

" Nanti saja kita bicara,Mas sedang menikmati makanan yang sangat lezat ini" sahut Delon tanpa menoleh.

Selesai makan Delon duduk di ruang tengah,Renata masih mencuci piring bekas mereka makan.Setelah pekerjaannya selesai barulah Renata ke ruang tengah.

" Mau ngomong apa tadi?" tanya Delon.

" Mas marah gak kalo Renata berencana untuk menunda kehamilan?" tanya Renata dengan hati-hati.

Delon menepuk pahanya," Kemarilah" titahnya.

Renata pun menuruti permintaan Delon lalu duduk di pangkuan suaminya.

" Apa selama ini kamu sudah menggunakannya?" tanya Delon dan Renata pun menggeleng.

" Kamu sudah datang bulan?" tanya Delon lagi dan Renata pun mengangguk.

" Mas mengerti kenapa kamu ingin menundanya,Mas tidak akan marah.Tapi,yang mas takutkan semburan yang mas lakukan tadi tumbuh mulai malam ini.Jika bulan depan kamu masih datang bulan berarti kamu tidak hamil dan kamu boleh melakukannya" tutur Delon.

" Terima kasih Mas,setelah lulus Renata janji tidak akan menundanya lagi" ucap Renata.

" Baguslah,karena mas sudah tidak sabar menanti kehadiran anak kita" kata Delon sambil tersenyum.

Degh

Jantung Renata pun mendadak berdenyut kencang mendengar perkataan Delon.Renata menghitung berapa bulan lagi dia lulus,"Tiga bulan lagi aku lulus,jika aku hamil perutku belum kelihatan.Baiklah,aku tidak akan menundanya,aku tidak ingin membuat Mas Delon kecewa" gumam Renata dalam hati.

" Sayang kok bengong sih,Mas nanya lo dari tadi" ujar Delon membuyarkan lamunan Renata.

" Eh apa mas?" Memangnya Mas tanya apa?" tanya Renata.

" Alat apa yang mau kamu pakai,atau mungkin besok kita bisa berkonsultasi dengan Dokter terlebih dahulu" jawab Delon.

" Renata sudah berkonsultasi dengan bidan Nancy mas,dan Renata memutuskan untuk suntik saja" ujar Renata.

" Baiklah kalo itu sudah jadi keputusan kamu" kata Delon.

" Maaf Mas,aku sudah bohong" ucap Renata dalam hati.

" Mas tidak pulang ke rumah orang tua Mas,nanti mereka curiga" kata Renata.

" Mereka sudah tahu tentang pernikahan kita,tapi mereka belum tau siapa yang menjadi istri Mas" ujar Delon.

" Mas belum bisa mengenalkanmu ke publik,permasalahan yang sedang Mas hadapi belum selesai.Jika semua telah berakhir barulah kamu akan aku perkenalkan pada dunia" tutur Delon.

" Mas tidak perlu melakukan itu,Mas ingat kalo sudah beristri saja aku sudah senang" ujar Renata.

" Hey...mana mungkin aku melupakan gadis segelku,sedangkan kamu terus menghantuiku disetiap waktu" kata Delon, lalu mereka pun tertawa.

" Sudah malam,ayo kita tidur.Jangan sampai besok kamu terlambat datang ke sekolah" ujar Delon.

" Aku besok tidak mau sekolah,aku mau bolos aja" kata Renata.

" Gak boleh gitu sayang,kamu harus lulus dengan nilai yang bagus dan tetap menjadi siswa teladan yang berprestasi" nasehat Delon.

" Gak mau,Renata besok gak mau sekolah" kekeh Renata.

" Emangnya kenapa gak mau sekolah?" tanya Delon.

" Karena besok hari minggu,sekolah tutup" jawab Renata sambil berjalan santai menuju kamarnya.

" Kamu semakin menggemaskan sayang" gumam Delon lalu menyusul Renata ke kamarnya.

Pagi harinya,

" Mas bangun,tuh ponsel mas bunyi terus dari tadi" kata Renata sambil mengguncangkan tubuh Delon.

" Siapa yang menelpon?" tanya Delon.

" Tukang Apem" jawab Renata.

" Oh biarkan saja dia" kata Delon lalu kembali memejamkan matanya.

" Kok tidur lagi sih,ayo bangun, udah siang Mas" paksa Renata.

Delon menarik tangan Renata hingga jatuh ke kasur,Delon pun mengunci tubuh Renata menggunakan kakinya.

" Dari pada berisik,mending temenin Mas bobok" kata Delon.

" Oh gitu,jadi Renata berisik nih" goda Renata.

Delon membuka matanya lalu memandang wajah gadis yang ada di hadapannya," Iya,kamu berisik,suaramu selalu mengusik hingga aku tidak lagi tertarik pada wanita di luar sana yang mengeluarkan bermacam-macam trik.Bagiku,kamulah yang paling asyik" Delon menggombal.

" Ciee..pagi-pagi sang casanova udah menggombal" ledek Renata.

" Casanova pensiun sayang,kamu yang sudah membuatku berhenti dari perjalan panjang yang menyesatkan.Kamu membawa cahaya dalam hidupku" ujar Delon.

" Aku takut Mas,kata orang-orang kalo suka bergonta-ganti pasangan bisa terkena penyakit" Renata mengeluarkan unek-unek yang sudah lama dipendamnya.

" Hanya denganmu aku main tidak menggunakan pengaman" aku Delon.

" Benarkah? Kenapa begitu?" tanya Renata.

" Karena malam itu Mas sama sekali gak ada niat untuk bermadu kasih,tapi karena ada kamu dan aku tidak bisa menahan diri maka terjadilah awal dari kisah kita" jawab Delon.

Renata beranjak dari kasurnya," Ayo bangun,Renata udah bikin sarapan tu.Nanti keburu dingin" kata Renata.

" Baiklah baiklah,Mas bangun" kata Delon pasrah lalu mengikuti langkah Renata menuju ke ruang makan.

Delon mencuci mukanya di westafel yang biasa digunakan oleh Renata untuk mencuci piring.

" Masak apa sayang?" tanya Delon.

" Nasi goreng gila" jawab Renata.

Delon mengerutkan keningnya," Re bilang kalo mas gila?" tanya Delon.

" Bukan Mas,nasi goreng ini namanya nasi goreng gila" jawab Renata.

Delon tidak mau pusing dengan nama makanan yang disebutkan oleh Renata.Dia langsung menyantap nasi goreng itu dengan lahap.

" Gila ni nasi goreng,udah ada ayam ada udangnya juga, trus ada ikan asinnya lagi" seru Delon.

" Maka dari itu Renata kasih nama nasi goreng gila" kata Renata dan Delon pun mulai mengerti.

" Ada-ada aja kamu Re" kata Delon yang terus melahap makanannya hingga habis tak bersisa.

" Stok makanan sudah habis,Renata boleh ngajak Mas Gino untuk nganterin Renata belanja gak?" tanya Renata.

Delon menghela nafasnya yang terdengar sangat berat." Sebenarnya mas ingin mengantarkanmu berbelanja,seperti suami-suami di luaran sana.Suami mendorong troli belanja istri yang ambil barang-barang yang dibutuhkan.Tapi,keadaan yang tidak memungkinkan kita untuk melakukannya" ujar Delon sedih.

Renata menggenggam tangan Delon," Mas,suatu saat kita akan melakukan semuanya,semua apa yang biasa dilakukan oleh sepasang suami istri.Jangan sedih gitu dong,Renata kan jadi ikut sedih" ujar Renata.

" Mas telpon Gino dulu ya" kata Delon dan Renata pun mengangguk.

Delon pergi ke kamarnya untuk mengambil ponsel, Renata membersihkan meja makan dan mencuci piring-piring kotor setelah itu barulah dia masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Tidak lama kemudian Gino datang untuk menjemput Renata.

" Delon mana?" tanya Gino.

" Ada di kamar" jawab Renata.

" Mas menemui Delon dulu ya,baru setelah itu kita pergi" kata Gino dan Renata pun mengangguk.

Gino menemui Delon untuk membahas sesuatu yang penting hingga mereka melupakan Renata.Renata yang bosan menunggu akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri.Renata pergi menggunakan jasa taksi online yang dipesannya.